ABSTRAK
Karakteristik limbah cair yang dihasilkan dari rumah pemotongan hewan (RPH) yang
sering ditemukan pada air limbah industri pemotongan hewan (RPH) yaitu ammonia (NH3-
N), dimana ammonia merupakan senyawa yang bersifat toksik atau berbahaya bagi
manusia. Penelitian ini menganalisis kemampuan penurunan kadar ammonia dengan
menggunakan reaktor anaerob atau UAF (Upflow Anaerobic Filter) dengan jenis media
bioball bentuk bola dan ketinggian media (15 cm, 25 cm dan 35 cm) untuk mendapatkan
hasil yang paling efektif. Awal dari proses ini yaitu dengan menumbuhkan biofilm pada
media, proses ini meliputi seeding atau mengembangbiakan bakteri alami (biofilm) dan
aklimatisasi atau proses adaptasi biofilm terhadap air limbah. Hasil dari penelitian ini
didapatkan penurunan NH3-N sebesar 75,16 % dengan menggunakan jenis media bioball
bentuk rambutan.
ABSTRACT
The characteristics of liquid waste produced from the animal slaughter industry (RPH) is
higher ammonia (NH3-N), where ammonia is a compound that is toxix or dangerous to
humans. This study analyze removal of ammonia levels using an aerobic reactor or UAF
(Upflow Anaerobic Filter) by varying the type of media (bioball ball shape and bioball
hairan shape) and media height (15 cm, 25 cm and 35 cm) to obtain results most effective.
The beginning of this process is by growing biofilms on the media, the process includes
seeding or breeding of natural bacteria (biofilm) and acclimatization or biofilm adaptation
processes to wastewater. The results of this study found a decrease of ammonia by 70,42%
by using type of media bioball.
31
JURNAL ENVIROTEK VOL 11 NO 1
32
JURNAL ENVIROTEK VOL 11 NO 1
diantaranya adalah limbah kimia-fisik dan vector, baunya tidak mengganggu masyarakat
mikrobiologi. Mikroba yang terkandung dalam setempat.
limbah cair RPH diantaranya adalah Bacillus Selain limbah cair dan limbah padat yang
subtilis, Bacillus thuringiensis, dan dihasilkan, aktivitas industri RPH juga dapat
Lysinibacillus fusiformis (Tarntip dan menghasilkan gas methane. Gas methane ini
Thungkao, 2011). berpotensi menghasilkan salah satu sumber
Dalam proses produksi RPH menghasilkan penyebab efek rumah kaca jika terbuang ke
limbah cair yang berasal dari darah hewan, atmosfer. Disamping itu limbah padat RPH juga
proses pencelupan, pencucian hewan dan mengandung protein yang dapat digunakan
peralatan produksi. Limbah ini dapat bertindak sebagai bahan pakan ternak. Sehingga limbah
sebagai media pertumbuhan dan perkembangan RPH dapat diolah untuk menghasilkan sumber
mikroba sehingga limbah tersebut mudah pendapatan dan tidak mengotori lingkungan.
mengalami pembusukan. Selain menimbulkan
gas berbau busuk juga adanya pemanfaatan Amonia (NH3-N)
oksigen terlarut yang berlebih dapat Amonia merupakan gas yang tak berwarna dan
mengakibatkan kekurangan oksigen bagi biota mudah larut dalam air (dengan membentuk
air. Limbah cair mengandung BOD (Biological larutan basa), amonia mudah bereaksi dengan air
Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen dan membentuk larutan amonium hidroksida.
Demand), TSS (Total Suspended Solid), minyak Adanya amonia didalam air erat hubungannya
dan lemak yang tinggi, dengan komposisi dengan siklus pada N (nitrogen) di alam ini.
berupa zat organik. Pembuangan air limbah Amonia juga merupakan suatu zat yang
yang mengandung nutrien yang tinggi ke menimbulkan bau yang sangat tajam sehingga
perairan akan menimbulkan eutrofikasi dan kehadiran bahan ini dalam air adalah
mengancam ekosistem akuatik. Untuk menyangkut perubahan fisik dari pada air
mencegah hal itu, maka diperlukan cara agar tersebut yang akan mempengaruhi ekosistem di
komposisi padatan organik tersuspensi dapat badan air (Simbolon, 2016).
dikurangi (Laksono dan Kirana, 2010). Amonia merupakan spesies yang beracun atau
toksik dengan LD50 adalah 1 µg/L. Sebagai gas,
Banyaknya jumlah zat organik sangat ammonia dapat menyebabkan iritasi pada
dipengaruhi oleh besarnya konsumsi air bersih. saluran pernafasan misalnya bronchitis dan
Limbah RPH yang tidak dikelola dengan baik asma, iritasi mata dan kulit, dapat menyebabkan
akan menimbulkan gangguan terhadap mata dan hidung berair, batuk, sesak nafas dan
lingkungan dan kehidupan. Beberapa gangguan bahkan kematian.
yang timbul sebagai efek dari limbah adalah
gangguan terhadap kesehatan, gangguan UAF (Upflow Anaerobic Filter)
terhadap kehidupan biotik, dan gangguan Upflow Anaerobic Filter merupakan
terhadap masalah estetika (Rosalia, 2006). pengembangan pengembangan dari sistem ABR
(Anaerobic Baffle Reactor). UAF pertama kali
Karakteristik Biologi Limbah Cair RPH ditemukan oleh Young dan MC Carty pada
Kandungan bakteri patogen serta organisme tahun 1962. Proses berlangsung dalam sebuah
golongan coli juga terdapat dalam air limbah reaktor bersekat yang diisi dengan filter
tergantung darimana sumbernya, namun material. Filter material yang bisa digunakan
keduanya tidak berperan dalam proses adalah batu, PVC, keramik atau media plastik
pengolahan air limbah industri. Untuk dengan berbagai konfigurasi (Suwarnarat dan
mencegah atau mengurangi dampak negatif Weyrauch, 1978). Filter berperan sebagai
tersebut, perlu diperhatikan kondisi sistem permukaan tempat melekatnya mikroba dan
pembuangan air limbah yang memenuhi syarat tumbuh membentuk lapisan lendir, semacam
sehingga air limbah tersebut tidak film yang menyelimuti seluruh permukaan filter.
mengkontaminasi sumber air minum, tidak Semakin luas permukaan film semakin banyak
mengakibatkan pencemaran permukaan tanah, bidang kontak antara mikroba dengan air
tidak menyebabkan pencemaran air untuk limbah. Filter media selalu terendam penuh oleh
mandi, perikanan, air sungai, atau tempat- cairan sehingga kontak antara mikroba dengan
tempat rekreasi, tidak dapat dihinggapi serangga oksigen terhindar. Dengan demikian kondisi
dan tikus dan tidak menjadi tempat akan tetap terpelihara dalam suasana anaerob.
berkembangbiaknya berbagai bibit penyakit dan
33
JURNAL ENVIROTEK VOL 11 NO 1
Alat
8
Peralatan yang digunakan dalam penelitian 7
ini adalah sebagai berikut : 6
Reaktor UAF
5
Terbuat dari kaca aquarium dengan
4
pH
tebal 5 mm; ukuran p x l x t = 20
3
cm x 20 cm x 60 cm.
2
Bak penampung limpahan = 50
Liter 1
34
JURNAL ENVIROTEK VOL 11 NO 1
% penurunan
sedikitnya zat organik yang terkandung dalam
40%
limbah dengan waktu uji yang relatif cepat yaitu
± 3 jam. Selain itu nilai COD dan TDS yang 30%
diukur digunakan sebagai indikator keberhasilan 20%
aklimatisasi sekaligus penanda bakteri sudah
dalam kondisi steady state. 10%
0%
0 5 10 15
70% Waktu sampling (hari ke-)
Hmedia = 15 cm Hmedia = 25 cm
60%
Hmedia = 35 cm
% Penurunan COD
35
JURNAL ENVIROTEK VOL 11 NO 1
36
JURNAL ENVIROTEK VOL 11 NO 1
DAFTAR PUSTAKA
Reuse. Inc. Fourth Edition,
Asdar, Z., (2014), Analisis Proses Pengolahan International Edition. McGraw
Pemotongan Sapi dan Kerbau di - Hill Companies, Inc. New
Rumah Potong Hewan York.
Tamangapa Kecamatan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72
Manggala Makassar. tahun 2013, Baku Mutu Air
Apriyanti, D., Santi, V. I. dan Siregar, Y. D. Limbah Bagi Industri dan/atau
(2013), Pengkajian Metode Kegiatan Usaha Lainnya.
Analisis Amonia Dalam Air Rifia, T. dkk. (2011). Penurunan kadar BOD,
Dengan Metode Salicylate Test COD, TSS, dan warna limbah
Kit, Ecolab, Vol. 7, No.2, 49- industri kampung batik giriloyo
108. menggunakan reaktor kombinasi
Al Kholif M.; Hermana J. (2013). Aplikasi anaerob-aerob. Jurnal Teknik
Biofilter Anaerob Pada Air Lingkungan. Yogyakarta.
Limbah cucian dari Rumah Said, N. I. (2005), Aplikasi Bio-ball untuk
Potong Ayam. Thesis Media Biofilter Kasus
Al Kholif, M. (2015), Pengaruh Penggunaan Pengolahan Air Limbah
Media Dalam Menurunkan Pencucian Jean, JAI. 1 (1): 1-11.
Kandungan Amonia Pada Said, N. I. dan Firly. (2005), Uji Performance
Limbah Cair Rumah Potong Biofilter Anaerobik Unggun
Ayam (RPA) Dengan Sistem Tetap Menggunakan Media
Biofilter Anaerob, Jurnal Teknik Biofilter Sarang Tawon untuk
Waktu, Vol: B (01) Januari 2015- Pengolahan Air Limbah Rumah
ISSN 1412-1867:13-18, Potong Ayam. Jurnal Air
Universitas PGRI Adibuana, Indonesia, 1 (3): 1-6.
Surabaya. Sugito (2013), Pengembangan Reaktor
Bakhtra, A. D., Rusdi. dan Mardiah, A. (2016), Biofilter Terpadukan dengan
Penetapan Kadar Protein dalam Teknologi Filtrasi untuk
Telur Unggas Melalui Nitrogen Mengolah Air Limbah Domestik
Menggunakan Metode menjadi Air Bersih. Jurnal
Kjeldahl", Higea, Vol. 8, No. 2. WAHANA, 59 (2): 37-43.
Eddy. (2008). “Karakteristik Limbah Cair”. Sugito, Karunia, B. D., dan Kholif, M. A.
Jurnal Ilmiah Teknik (2016), The effect of BOD
Lingkungan, Vol 2, No 2, p.20. Concentrate influetn to Remove
Elida N, dkk. (2018). Variasi komposisi input Pollutant Load in Wastewater of
proses anaerobik untuk produksi a Chicken Slaughterhouse.
biogas pada penanganan limbah ARPN Journal of Engineering
cair kopi. Jurnal Agroteknologi and Applied Sciences. 11 (5):
Vol:12 (01). Jember. 3519-3524.
Kholif, M.A., dan Ratnawati, R. (2017), Sugito dan Binawati, 2015, “Pengembangan
Pengaruh Beban Hidrolik Media Reaktor Biofilter Anaerob Untuk
dalam Menurunkan Senyawa Mengolah Limbah Cair Industri
Ammonia pada Limbah Cair RPA”. Laporan Penelitian Dikti
Rumah Potong Ayam (RPA). Hibah Bersaing Tahun 2015,
Jurnal Waktu, 15 (1): 1-9. FTSP-UNIPA, Surabaya.
Masse, D.I., dan Masse, L. (2001), The Effect Singgih M. L dan M. Kariana, (2008),
of Temperature on Peningkatan Produktifitas dan
Slaughterhouse Wastewater Kinerja Lingkungan Dengan
Treatment in Anaerobic Pendekatan Green Productivity
Sequencing Batch Reactors. Pada Rumah Pemotongan Ayam
Bioresour. Technol. 6: 91–98. XX, Purifikasi :Jurnal
Metcalf, and Eddy. (2004), “Wastewater Manajemen Lingkungan, . 9 (2)
Engineering, Treatment and :1-2, FTSP-ITS & Ikatan Ahli
37
JURNAL ENVIROTEK VOL 11 NO 1
38