Anda di halaman 1dari 21

PENGELOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK

DENGAN PROSES
BIOFILTER ANAEROB
DAN BIOFILTER AEROB
IPAL INBIS PERMATA BUNDA, BONTANG
Disusun oleh Kelompok 3 B Indralaya
Awan Eka Putra Aqila Faradifa Khansa Fauziah Lingga Putri Herani
03031282227032 03031282227020 03031182227004 03031182227002

Lutfia Syifa Aulia Martalia Adinda P. M. Yoti Lianles Siska Permata Sari
030312822270 03031182227008 03031282227070 03031282227044
Dengan pertumbuhan populasi yang cepat dan urbanisasi yang terus berkembang,
produksi limbah domestik meningkat secara signifikan. Limbah domestik yang tidak
dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan alam, mengancam kesehatan
masyarakat, dan menyebabkan kerusakan ekosistem yang tidak dapat dipulihkan dengan
cepat. Oleh karena itu, pengembangan teknik pengolahan limbah domestik yang efektif
dan berkelanjutan menjadi penting dalam mengatasi tantangan ini.
Penerapan teknik pengolahan limbah domestik juga penting karena akan berdampak
terhadap ketersediaan air bersih dari tanah. Perubahan pola curah hujan dan intensitas
banjir membuat pengelolaan limbah domestik yang tepat menjadi semakin penting.
Pencemaran limbah dapat terjadi di darat maupun perairan. Terkhusus darat, banyak
sekali limbah-limbah yang berpotensi mnyebabkan terganggunya ekosistem. salah
satunya adalah limbah cair polutan tanah yang dapat mengganggu ekosistem tanah
dan merusak kualitas unsur hara yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu penting
bagi kita untuk memperhatikan kondisi daerah-daerah yang rentan terdampak limbah
polutan tanah.
Limbah adalah buangan atau material sisa
yang dianggap tidak memiliki nilai yang
dihasilkan dari suatu proses produksi, baik
industri maupun domestik (rumah tangga).
Pada dasarnya berbagai jenis limbah dihasilkan
oleh kegiatan manusia, baik itu kegiatan industri
maupun domestik (rumah tangga) dan
berdampak buruk terhadap lingkungan dan
juga bagi kesehatan manusia.
Polutan tanah merupakan zat atau material
yang mencemari atau mengkontaminasi tanah.
Diantaranya adalah bahan kimia, air limbah
dapur, air limbah kamar mandi, air limbah
pencucian, logam berat, bahan organik, maupun
polutan lain yang mengganggu keseimbangan
ekosistem tanah serta merusak lingkungan
Limbah Domestik
Limbah Industri

• Limbah Domestik Cair seperti potongan kayu limbah


sabun mandi, deterjen, minyak goreng, air industri limbah kimia cair,
cucian,air limbah dapur, air limbah kamar mandi, mebel, plastik limbah industri
air limbah pencucian, air limbah wastafel, air sepatu, dan lain sebagainya
limpasan dari tangki septik tank dan air limbah
lainnya dan lain sebagainya Limbah Pertanian dan Peternakan
• Limbah Domestik Padat
sisa makanan, bungkus bumbu, kantong plastik, Seperti pupuk yang ikut terbawa dalam air dan limbah
kasur bekas pakai, pakaian bekas dll. peptisida, juga termasuk dalam polutan tanah. Ketika
berada di laut, limbah ini dapat membuat perairan
menjadi subur, menyebabkan peningkatan populasi
alga dan fitoplankton yang dapat menyebabkan
kematian massal pada kehidupan air di bagian bawah
Limbah domestik merupakan suatu zat
atau bahan buangan yang berasal
dari kegiatan sehari-hari bersumber
dari kawasan rumah tangga,
komersial, pendidikan, budidaya dan
fasilitas masyarakat di luar unit
pengolahan seperti tempat rekreasi.
Limbah domestik dapat berbentuk
padat maupun cair.
01 02

Limbah Domestik Cair Limbah Domestik Padat


Air limbah domestik merupakan air Limbah domestik padat pada
bekas yang tidak dapat lagi umumnya dikatakan “Sampah”,
dipergunakan untuk tujuan semula, dimana sifatnya sulit terurai
baik yang mengandung kotoran
sehingga membutuhkan waktu
manusia atau dari aktivitas dapur,
hingga berpuluh-puluh hingga
kamar mandi, dan cuci
ratusan tahun.
• Kakus
berasal dari septic tank

• Non-kakus
berasal dari kegiatan rumah
tangga seperti dapur,
mandi, cuci, dan lainnya
BOD (Biological COD (Chemical TSS (Total
Oxygen Demand) Oxygen Demand) Suspended Solids)

pH Minyak dan Lemak Amoniak


Pola konsumsi
Gaya hidup dan
kebiasaan sehari-hari
Lokasi geografis
Perubahan musim dan
kondisi iklim
Kondisi ekonomi
Perubahan dalam
struktur demografis
IPAL biofilter anaerob-aerob adalah sistem pengolahan air limbah yang
menggabungkan dua proses biologis, yaitu anaerob dan aerob, untuk
mengurangi kandungan polutan organik dan anorganik dalam air limbah.

ANAEROB AEROB
Bertujun untuk mengurangi Proses aerob untuk
mengurangi konsentrasi BOD
senyawa organik kompleks
(Biological Oxygen Demand)
dan menghasilkan energi
dan COD (Chemical Oxygen
dalam bentuk gas metana
Demand), serta membantu
yang dapat dimanfaatkan.
menghilangkan nitrogen dan
fosfor.
Bak pemisah lemak memisahkan lemak dari air limbah
dapur menggunakan gravitasi. Lemak naik ke atas dan
terkumpul di permukaan bak, dapat diambil secara
teratur untuk menjaga kebersihan air limbah.

Bak ekualisasi menyimpan sementara air limbah dari berbagai


sumber seperti kamar mandi, pencucian, dan wastafel. Fungsinya
adalah meratakan aliran dan konsentrasi limbah untuk memastikan
pengolahan yang lebih stabil dan efisien di tahap selanjutnya
Bak pengendapan awal mengurangi padatan dalam air limbah dengan
mengendapkan partikel melalui aliran lambat. Ini memisahkan partikel
dari air, menghasilkan air dengan konsentrasi padatan rendah.

Biofilter anaerob-aerob menggabungkan proses anaerobik dan


aerobik dalam satu unit. Dua kompartemen terpisah, satu untuk
masing-masing proses. Bakteri anaerobik mengurai limbah tanpa
oksigen, menghasilkan gas metana. Kemudian, air limbah mengalir
ke kompartemen aerobik, di mana bakteri aerobik mengurai sisa-sisa
organik dengan oksigen.
Hasil pengolahan secara biologis yaitu pengolahan yang lebih
mudah dan murah dari segi operasional, dapat digunakan untuk air
limbah dengan beban Biochemical Oxygen Demand (BOD) yang
cukup besar dan dapat menghilangkan padatan tersuspensi (SS)
dengan baik. Biofilter anaerob-aerob efektif menurunkan kandungan
organik dalam air limbah. Air limbah yang diolah dengan sistem
biofilter anaerob-aerob menghasilkan BOD, TSS, dan Fosfat di jam
puncak berturut-turut sebesar 55%, 50%, 41%. Instalasi pengolahan
air limbah (IPAL) dengan proses biologi Anaerobik dapat
mengasilkan biogas yang pada umumnya menpunyai kandungan
gas metana 40-50%. .
Selain itu IPAL juga memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
• Perlindungan Lingkungan: IPAL membantu dalam mengurangi
pencemaran lingkungan dengan mengolah limbah domestik
sebelum dilepaskan kembali ke lingkungan. Ini membantu
menjaga kualitas air dan tanah serta mengurangi dampak
negatif terhadap ekosistem.
• Peningkatan Kesehatan Masyarakat: Dengan mengolah limbah
domestik, risiko penyebaran penyakit dan infeksi dapat dikurangi.
Ini meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
• Konservasi Sumber Daya: IPAL dapat menghasilkan produk
sampingan yang dapat dimanfaatkan kembali, seperti biogas
atau lumpur aktif. Ini membantu dalam konservasi sumber daya
alam dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya non-
daur ulang.
• Pengembangan Energi Alternatif: Beberapa IPAL menggunakan
proses anaerobik untuk menghasilkan biogas, yang dapat
digunakan sebagai sumber energi alternatif, mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Polutan tanah merupakan zat atau material yang mencemari atau
mengkontaminasi tanah Salah satu contoh polutan tanah adalah air
limbah domestik yang berpotensi mencemari air di dalam tanah yang
merupakan sumber air utama untuk operasional di INBIS Permata Bunda.
Salah satu metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah
pengolahan air limbah domestik dengan reaktor biologis menggunakan
proses biofilter anaerob media sarang tawon lalu dilanjutkan dengan
proses biofilter aerob menggunakan blower (aerasi). Pada kasus lainnya
seperti di kelurahan istiqlal kota manado merekomendasikan beberapa
alat yang digunakan seperti Bak Pemisah Lemak/Minyak, Bak
Ekualisasi/Bak Penampungan Air, Bak Pengendapan Awal, Biofilter
Anaerob, Biofilter Aerob dan Bak Pengendapan Akhir
Abdurrozzaq, H. 2023. Analisis Dampak Limbah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan
Di Desa Tigapanah, Kecamatan Tigapanah, Kabupatan Karo. Jurnal Universitas ISU. ISSN: 2615-
3165.7(1) : 2-5.

Busyairi, M., Adriyanti, N., Kahar, A., Nurcahya, D. and Sariyadi, S. 2020. Efektivitas Pengolahan Air
Limbah Domestik Grey Water Dengan Proses Biofilter Anaerob dan Biofilter Aerob (Studi Kasus: IPAL
INBIS Permata Bunda, Bontang). Jurnal Serambi Engineering. 5(4) : 1306 - 1312.

Haryani, N., Sarto. 2018. Evaluasi Penggunaan Biofilter Anaerob-Aerob untuk Meningkatkan Kualitas
Air Limbah Rumah Sakit. BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 34 (5) : 199-204.

Gufran, M., Mawardi. 2019. Dampak Pembuangan Limbah Domestik terhadap Pencemaran Air
Tanah di Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Serambi Engineering. ISSN : 2528-3561. 4(1) : 416-425.

Mubin, F., Binilang, A., Halim, F. 2016.. Perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik di
Kelurahan Istiqlal Kota Manado. Jurnal Sipil Statik, 4(3) : 2237-6732

Muslimah. 2015. Dampak Pencemaran Tanah dan Langkah Pencegahan. Jurnal AGRISAMUDRA. Vol 4
: 11-20.

Anda mungkin juga menyukai