Air limbah (waste water) adalah kotoran/buangan yang berasal dari masyarakat, rumah tangga,
industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya
Air Limbah Domestik adalah : Air Limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman
(real estate), rumah makan (restaurant), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama (Kepmen
LH no 112/2003)
Biochemical Oxygen Demand (BOD) adalah ukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme dalam proses penguraian bahan organik dalam air. BOD digunakan sebagai indikator
kualitas air dan merupakan salah satu parameter yang penting dalam menentukan tingkat
pencemaran air.
Proses penguraian bahan organik dalam air membutuhkan oksigen, dan semakin banyak bahan
organik yang terdapat dalam air, semakin besar pula kebutuhan oksigen untuk proses penguraian
tersebut. Jika air tercemar oleh limbah organik, maka kandungan BOD dalam air akan meningkat.
Kandungan BOD yang tinggi dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan berdampak negatif pada
lingkungan dan kehidupan akuatik seperti ikan dan makhluk hidup lainnya.
BOD diukur dengan mengukur jumlah oksigen yang dihabiskan oleh mikroorganisme dalam proses
penguraian bahan organik dalam air selama waktu tertentu. Nilai BOD diukur dalam satuan miligram
per liter (mg/L) dan dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat pencemaran air dan efektivitas dari
proses pengolahan air limbah. Semakin rendah nilai BOD, semakin baik kualitas air dan semakin
efektif proses pengolahan air limbah.
Proses pengukuran COD dilakukan dengan menambahkan larutan reagen kimia tertentu ke dalam
sampel air limbah dan mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa
organik dan anorganik dalam air tersebut. Nilai COD diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L).
Nilai COD yang tinggi menunjukkan tingkat pencemaran air yang tinggi oleh senyawa organik dan
anorganik yang sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas
air dan berdampak negatif pada lingkungan dan kehidupan akuatik seperti ikan dan makhluk hidup
lainnya. Oleh karena itu, pengukuran COD penting untuk mengevaluasi tingkat pencemaran air
limbah dan efektivitas dari proses pengolahan air limbah. Semakin rendah nilai COD, semakin baik
kualitas air dan semakin efektif proses pengolahan air limbah.
Tangki septik adalah salah satu cara pengolahan air limbah domestik yang menggunakan proses
pengolahan secara anaerobik. Proses ini dapat memisahkan padatan dan cairan di dalam air limbah.
Padatan dan cairan memerlukan dan harus diolah lebih lanjut karena banyak mengandung bibit
penyakit atau bakteri patogen yang berasal dari kotoran (feces) manusia. Jika tidak diolah, maka
dikhawatirkan air limbah dapat menularkan penyakit kepada manusia terutama melalui air
(waterborne disease)
9. Bogaimana Proses pengolahan limbah pada Septic Tank?
Proses pengolahan limbah pada Septic Tank dilakukan dengan cara alami menggunakan
mikroorganisme. Mikroorganisme ini bekerja untuk menguraikan atau mencerna zat-zat organik yang
terkandung dalam limbah domestik yang masuk ke dalam Septic Tank. Berikut adalah tahapan proses
pengolahan limbah pada Septic Tank:
a. Pengendapan: limbah domestik yang masuk ke dalam Septic Tank diendapkan dalam jangka
waktu tertentu untuk memisahkan zat-zat padat dari air limbah.
b. Dekomposisi: setelah limbah diendapkan, mikroorganisme akan bekerja untuk menguraikan
atau mencerna zat-zat organik dalam limbah. Proses ini akan menghasilkan gas metana dan gas
lainnya.
c. Filtrasi: setelah dekomposisi, air limbah yang telah terurai akan mengalir ke dalam pipa pengalir
dan masuk ke dalam media filtrasi. Media filtrasi ini terdiri dari kerikil, pasir dan batu karang,
yang bertugas menyaring air limbah sebelum dialirkan ke dalam tanah melalui saluran
pembuangan.
d. Penyerapan: pada tahap ini, air yang telah terfilter akan meresap ke dalam tanah dan
mengalami proses penyerapan yang akan memurnikan kualitas air.
Pada akhirnya, setelah melalui tahapan pengolahan limbah pada Septic Tank, limbah domestik yang
keluar dari Septic Tank sudah bersih dari kandungan zat organik yang banyak terdapat pada limbah
domestik. Namun, pengolahan limbah pada Septic Tank masih memiliki kelemahan yaitu tidak
mampu menghilangkan zat-zat lain seperti bahan kimia berbahaya, logam berat, dan senyawa
nitrogen dan fosfor yang berlebihan. Oleh karena itu, air limbah yang keluar dari Septic Tank masih
harus diolah lebih lanjut sebelum dilepaskan ke dalam lingkungan.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berfungsi untuk mengolah lumpur tinja atau limbah kotoran
manusia agar menjadi bersih dan aman untuk dibuang ke lingkungan. IPLT biasanya terdiri dari
beberapa tahapan pengolahan, seperti pengendapan, aerasi, dan penyaringan, yang bertujuan untuk
menghilangkan bahan organik, bakteri, virus, dan zat-zat lain yang berbahaya dalam lumpur tinja.
Dengan diolahnya lumpur tinja melalui IPLT, dapat mencegah pencemaran lingkungan, seperti air
tanah, sungai, dan laut. Selain itu, IPLT juga dapat menghasilkan pupuk organik yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Oleh karena itu, IPLT memiliki peran penting
dalam menjaga kesehatan lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Tangki Imhoff
Tangki Imhoff merupakan Bangunan dari konstruksi dari beton bertulang kedap air berfungsi untuk
menurunkan kebutuhan oksigen bio kimia dan suspended solid, serta pembusukan lumpur yang
terendapkan dari efluen lumpur tinja bak pengumpul
Kolam Fakultatif
Kolam fakultatif berfungsi untuk menguraikan dan meminimalkan kandungan zat organik (BOD &
COD) 250-400 mg/l. yang berasal dari kolam anaerobik dengan cara anaerobik dan aerobik. Proses
aerobik dan anaerobik yang terjadi didalam bak fakultatif dapat dilihat pada efluen dari pengolahan
ini
15. Adakah yang disebut dengan Sanitasi system Terpusat (off Site)?
Sanitasi sistem terpusat atau off-site sanitation system adalah sistem sanitasi di mana limbah
manusia dikumpulkan dari beberapa sumber dan diangkut ke lokasi pengolahan yang terpusat,
biasanya melalui jaringan perpipaan. Sistem ini berbeda dengan sanitasi on-site, di mana limbah
manusia diolah secara lokal, seperti di toilet atau septik tank.
16. Apakah fungsi dari pipa retikulasi?
Pipa retikulasi adalah saluran pengumpul air limbah untuk disalurkan ke pipa utama
Pipa retikulasi terdiri dari pipa servis dan pipa lateral
Pipa servis adalah saluran pengumpul air limbah dari beberapa bangunan (blok bangunan) ke
pipa lateral
Pipa lateral adalah saluran pengumpul air limbah dari pipa servis ke pipa induk/utama
Pipa utama (main pipe) sebagai pipa penerima aliran dari pipa kčektor/lateral untuk disalurkan
ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau ke trunk sewer
Trunk sewer digunakan pada jaringan pelayanan air limbah yang luas (> 1.000 ha) untuk
menerima aliran dari pipa utama dan untuk dialirkan ke IPAL.
17. Pipa Retikulaši terdiri dari pipa apa saja?
Pengolahan Aerobik
Pengolahan secara aerobik akan terjadi dua proses utama penguraian bahan organik yaitu proses
oksidasi dan proses fermentasi lewat enzim yang dikeluarkan oleh bakteri. Contoh unit pengolahan
aerobik yang bisa digunakan adalah: activated sludge, biological contact media, aerated lagoon, dan
stabilisasi dengan fotosintesis
Pengolahan Anerobik
Menggunakan bakteri yang hidup dalam kondisi anaerob yaitu bakteri hidrolisis, bakteri
acetonogenic dan metanogenik. Semua proses penguraian bahan organik oleh bakteri menjadi
bahan sederhana dilakukan tanpa oksigen. Contoh pengolahan anaerobik yang umum digunakan
adalah: septic tank, imhoff tank, kolam anaerobik, UASB (Upflow Anaerobik Sludge Blanket), dan
anaerobik filter