Air Limbah
Timoteus Simangunsong
170404121
http://www.free-powerpoint-templtes-design.com
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga,
industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
menggangu lingkungan hidup.
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan
Defenisi menjadi sebagai berikut :
1.Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu
Jenis Air
air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini
terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan
umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
Limbah 2. Air buangan industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis
industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi
sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri antara lain:
nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat,
zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu pengolahan jenis air limbah ini menjadi
lebih rumit karena harus mempertimbangkan dampaknya pada lingkungan.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yang berasal
dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat
ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air
limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
Baku Mutu Air Limbah
• KepMen LH 112/2013
Baku Mutu Air Limbah Domestik
Standar Air
Baku dan
Air Limbah •
Karakteristik dan Parameter Limbah Cair
Karakteristik Air Limbah
Limbah cair baik domestik maupun non domestik mempunyai beberapa karakteristik sesuai dengan
sumbernya, karakteristik limbah cair dapat digolongkan pada karakteristik fisik, kimia, dan biologi sebagai
berikut (Metcalf dan Eddy, 2013):
1. Karakteristik Fisik
a. Padatan (solids)
Limbah cair mengandung berbagai macam zat padat dari material yang kasar sampai dengan material
yang bersifat koloidal. Dalam karakteristik air limbah, material kasar selalu dihilangkan sebelum dilakukan
analisis contoh tehadap zat padat.
b. Warna
Air limbah pada umumnya berwarna cokelat muda keabu-abuan. Namun, dengan bertambahnya waktu
dalam sistem pengumpulan dan berkembangnya kondisi anaerobik, warna air limbah berubah dari abu-
abu menjadi abu-abu gelap dan pada akhirnya hitam. Ketika warna air limbah menjadi hitam, air limbah
tersebut dalam kondisi tercemar.
c. Suhu
Suhu dari air adalah parameter penting karena berpengaruh terhadap reaksi kimia dan laju reaksi,
kehidupan dalam air, dan keberlangsungan air untuk hal yang bermanfaat. Peningkatan laju reaksi
biokimia bersamaan dengan peningkatan suhu akan menurunkan jumlah oksigen yang tersedia pada air.
Karakteristik dan Parameter Limbah Cair
2. Karakteristik Kimia
a. Parameter Organik
1) Biological Oxygen Demand (BOD)
BOD didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang diperlukan oleh populasi campuran dari mikroorganisme
untuk melakukan oksidasi aerobik terhadap bahan-bahan organik dalam suatu sampel air kotor pada suhu
20°C. Pemeriksaan BOD tersebut dianggap sebagai suatu prosedur oksidasi dimana organisme hidup
bertindak sebagai medium untuk menguraikan bahan organik menjadi CO 2 dan H2O. Reaksi oksidasi
selama pemeriksaan BOD merupakan hasil dari aktifitas biologis dengan kecepatan reaksi yang
berlangsung sangat dipengaruhi oleh jumlah populasi dan suhu. Karenanya selama pemeriksaan BOD,
suhu harus diusahakan konstan pada 20°C yang merupakan suhu yang umum di alam.
c. Karakteristik Biologi
Karakteristik biologis air limbah adalah hal yang penting dalam pengendalian
penyakit yang disebabkan oleh organisme patogen dan peran mikroorganisme
pada dekomposisi dan stabilitas zat organik, baik di alam maupun di instalasi
pengolahan limbah. Organisme yang ditemukan pada air permukaan dan air
limbah antara lain bakteri, jamur, protozoa, alga, hewan, tumbuhan, dan virus.
Manfaat dan Fungsi Bendung
Bendung bermanfaat untuk mencegah banjir, Dalam pengukuran debit air, penting untuk diketahui bahwa belahan bendung harus
mengukur debit sungai, dan memperlambat bebas dari karat atau sampah yang menghambat. Kekasaran belahan bendung akan
aliran sungai sehingga menjadikan sungai mengakibatkan perhitungan menjadi berbeda dari tabel standar yang telah
lebih mudah dilalui. ditetapkan. Air juga harus dipastikan bebas dari gelembung udara sebelum melewati
bendung. Selain digunakan untuk pengukuran, bendung juga berfungsi untuk
Bendung menjadikan pakar hidrologi dan mengaliri saluran irigasi.
insinyur melakukan pengukuran laju aliran
volumetrik sederhana dalam sungai berukuran Dengan adanya bendung maka akan
medium atau di lokasi pembuangan industri. memberikan dampak diantaranya yaitu:
Karena geometri dari tnggi bendung diketahui Karena bendung akan meningkatkan kadar
dan semua air mengalir melewati bagian atas udara terlarut secara drastis setelah melewati
bendung, ketinggian air di belakang bendung bendung, hal tersebut bisa menyebabkan
dapat dihitung menjadi laju aliran atau debit. gangguan ekologis sungai meski dampaknya
hanya bersifat lokal di sekitar bendung saja.
Perhitungan berdasarkan pada fakta bahwa Bendung dapat menyebabkan gangguan
fluida akan melewati kedalaman kritis dari pada fauna setempat, seperti ikan salmon
aliran di sekitar belahan bendungan. Jika air yang bermigrasi melewati sungai dan lain-
tidak bergerak melewati bendung, maka lain.
perhitungan dapat lebih rumit, atau bahkan
tidak mungkin dilakukan.
Sistem Pengolahan Limbah Cair Domestic
• Berdasarkan Proses:
1. Pengolahan secara fisika
2. Pengolahan secara kimia
3. Pengolahan secara biologi Ditujukan untuk
menghilangkan bahan-bahan organik terutama yang terlarut dalam air limbah.
Dapat diterapkan untuk air limbah dengan nilai BOD/COD > 0,6
PERLAKUAN PERLAKUAN
PERLAKU PERLAKU DESIN PEMBUANG
AWAL KIMIA &
AN II AN III FEKSI AN AKHIR
(Pretreatment) FISIKA
PROSES
PENYARINGAN NETRALI SEDIMEN ULTRA BADAN
LUMPUR KLORINASI
SASI TASI FILTRASI AIR
AKTIF
PEMISAHAN FLOTASI
KOAGULASI & ADSORPSI OZONISASI TANAH
DAN
FLOKULASI 1. KOLAM
PEMILAHAN ANAEROBIK
2. KOLAM
AERASI 1. PENUKARAN ION
3. KOLAM
STABILISASI 2. FILTRASI DGN PASIR
3. DENITRIFIKASI
INCENERATOR
4. KOAGULASI &
SEDIMENTASI PENGISI LAHAN
KE LAUT
LUMPUR LUMPUR DIOLAH
- Mengatur muka air sungai Bengawan Solo agar dapat dimanfaatkan untuk
keperluan irigasi
- Melalui Saluran Induk Colo Timur dan Saluran Induk Colo Barat mampu mengairi
lahan persawahan seluas 23.200 ha
- Daerah genangan Bendung Colo berfungsi sebagai reservoir dengan isi 1,20 juta m3
2.2 Bendung Gerak, yang berupa pintu air
Bendung ini dapat dihilangkan selama terjadi aliran
besar yaitu dengan cara membuka pintu air,
sehingga masalah yang ditimbulkan selama banjir kecil
saja, karena kenaikan muka air akibat banjir rendah.
Bendung gerak dilengkapi dengan alat pembuka
pintu mekanik untuk mengatur muka air di depan
pengambilan agar air yang masuk sesuai dengan
kebutuhan irigasi.
Bendung gerak memerlukan eksploitasi secara terus
menerus karena pintunya harus tetap terjaga dan
dioperasikan dengan baik dalam keadaan apapun. Pada
saat banjir, pintu harus segera dibuka agar tidak
menimbulkan kenaikan muka air dihilir bendung secara
berlebihan yang akan menyebabkan genangan di hulu
bendung.
Contoh : Bendung Gerak Mrican
Bendung sekarang
PowerPoint Presentation
Bagian-bagian Bendung
1 2 3 4
Bangunan Bangunan Intake Bangunan Pembilas Bangunan
Tubuh Bendung Perlengkapan
Bangunan Tubuh Bendung
Mercu Bendung
Kolam olak :
Bangunan Intake
Bangunan Pembilas
Bangunan pembilas adalah salah satu perlengkapan pokok bendung yang terletak di dekat dan
menjadi satu kesatuan dengan intake.
Pilar Pembilas
Pintu Pembilas
Bangunan Perlengkapan
Bangunan penahan batu adalah suatu bangunan yang ditempatkan di udik bangunan pembilas
bendung yang berfungsi untuk menahan material batu.
4. Penggalian untuk
dasar bendung
3. Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan
laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bangunan ini dibangun
melintang sungai untuk meninggikan muka air dan membuat tampungan air.
Dengan dibangunnya waduk ini dapat berfungsi ganda antara lain pengendalian
banjir, irigasi, PLTA, industri, air minum, perikanan, rekreasi dan lain-lain.
Terdapat banyak sekali tipe bendungan yang sukar dibandingkan antara
satu dengan yang lainnya. Jadi satu bendungan dapat dipandang dari berbagai
segi yang masing-masing menghasilkan tipe yang berbeda-beda pula.
Gambar
Topologi Bendungan
Bagian-bagian Bendungan
Badan bendungan (body of dams)
1
Kanal (canal)
5
4 2 Bangunan pelimpah (spill way)
Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak
membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian penting daribangunan pelimpah :
2) Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way)
Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di dalam waduk dengan
permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat
kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu,
kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.
Pembagian Pembagian
Pembagian tipe tipe tipe
3.2 bendungan
berdasar tujuan
3.4 bendungan
berdasar
3.6 bendungan
berdasar
pembangunannya fungsinya jalannya air
3.1 Pembagian tipe bendungan berdasar ukurannya
Ada dua tipe yaitu bendungan besar dan bendungan kecil :
Contoh :
BENDUNGAN WONOREJO
Terletak di desa Wonorejo Kecamatan Pagerwojo
Kabupaten Tulungagung.
Tipe : Timbunan batu dengan inti kedap air
BENDUNGAN WONOGIRI
BENDUNGAN SUTAMI
Adalah bendungan yang di buat ari konstruksi beton baik dengan tulangan maupun tidak. Ini
masih dapat dibagi menjadi: bendungan beton berdasar berat sendiri, bendungan beton dengan
penyangga, bendungan beton berbentuk lengkung dan bendungan beton kombinasi.
Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya: bendungan kayu (timber dams), bendungan
besi (steel dams), bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan pasangan batu
(masonry dams) dan bendungan beton ringan (rollcrete dams atau roller compact concrete
dams)
Adalah bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air pada waktu
kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan.
Adalah bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat
mengalir masuk kedalam saluran air atau terowongan air.
Adalah bendungan yang dibangun untuk memperlamabat aliran air sehingga dapat mencegah
terjadinya banjir besar. Masih dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
· Untuk menyimpan air sementara dan dialirkan ke dalam saluran air bagian hilir.
· Untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat meresap di daerah sekitarnya.
3.6 Pembagian tipe bendungan berdasar jalannya air
Adalah bendungan yang dibangun untuk untuk dilewati air misalnya pada bangunan
pelimpah (spillway).
Bangunan pernbawa mempunyai fungsi a) Saluran primer membawa air dari bangunan sadap
menuju saluran sekunder dan ke petak-petak
mernbawa / mengalirkan air dari surnbemya tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer
menuju petak irigasi. Bangunan pernbawa adalah pada bangunan bagi yang terakhir.
meliputi saluran primer, saluran sekunder, b) Saluran sekunder membawa air dari bangunan
saluran tersier dan saluran kwarter. Termasuk yang menyadap dari saluran primer menuju petak-
dalam bangunan pernbawa adalah talang, petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder
gorong-gorong, siphon, tedunan dan got miring. tersebut. batas akhir dari saluran sekunder adalah
bangunan sadap terakhir
c) Saluran tersier membawa air dari bangunan yang
Saluran primer biasanya dinamakan sesuai
menyadap dari saluran sekunder menuju petak-
dengan daerah irigasi yang dilayaninya. petak kuarter yang dilayani oleh saluran sekunder
Sedangkan saluran sekunder sering dinamakan tersebut. batas akhir dari saluran sekunder adalah
sesuai dengan nama desa yang terletak pada bangunan boks tersier terkahir
petak sekunder tersebut. Berikut ini penjelasan d) Saluran kuarter mernbawa air dari bangunan yang
berbagai saluran yang ada dalam suatu sistern menyadap dari boks tersier menuju petak-petak
irigasi. sawah yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut. batas akhir dari saluran sekunder adalah
bangunan boks kuarter terakhir
2.2.3 Bangunan Bagi dan sadap
Agar pemberian air irigasi sesuai dengan yang direncanakan, perlu dilakukan pengaturan dan
pengukuran aliran di bangunan sadap (awal saluran primer), cabang saluran jaringan primer serta
bangunan sadap primer dan sekunder. Bangunan pengatur muka air dimaksudkan untuk dapat mengatur
muka air sampai batas-batas yang diperlukan untuk dapat memberikan debit yang konstan dan sesuai
dengan yang dibutuhkan. Sedangkan bangunan pengukur dimaksudkan untuk dapat memberi informasi
mengenai besar aliran yang dialirkan. Kadangkala, bangunan pengukur dapat juga berfungsi sebagai
bangunan pangatur. Beberapa contoh bangunan pengukur debit diberikan pada Tabel 2.2.