ABSTRAK
Metode konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk
mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu biaya, kualitas dan waktu. Aspek teknologi, sangat
berperan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat, dan
aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi.
Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan akan dapat tercapai.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :Untuk mengetahui metode
pelaksanaan pekerjaan tiang pancang sistem hidraulic jack in dan pile cap. Hidrolik Sistem
adalah suatu metode pemancangan pondasi tiang dengan menggunakan mekanisme hydraulic
jacking foundation system. Sistem ini terdiri dari suatu hydraulic ram yang ditempatkan
pararel dengan tiang yang akan dipancang, dimana untuk menekan tiang tersebut ditempatkan
sebuah mekanisme berupa plat penekan yang berada pada puncak tiang dan juga ditempatkan
sebuah mekanisme pemegang (grip) tiang, kemudian tiang ditekan ke dalam tanah.
Dengan sistem pemancangan hidraulik dinilai efektif karena lebih ramah lingkungan
(tidak menimbulkan suara bising, tidak menimbulkan asap dan tidak menimbulkan getaran
pada tanah). Pengerjaan relatif lebih cepat dan dalam pelaksanaanya lebih mudah. Dapat
langsung diketahui daya dukung tiang pancangnya.
2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan
Tahap pertama sebelum memulai suatu
pelaksanaan proyek konstruksi, harus
ditentukan terlebih dahulu suatu metode
untuk melaksanakannya. Dalam skala
organisasi suatu proses perencanaan pelaksanaan proyek konstruksi, sangatlah
3
penting untuk menentukan metode konstruksi yang akan dipancang, dimana untuk menekan
terlebih dahulu, karena setiap jenis metode tiang tersebut ditempatkan sebuah
konstruksi akan memberikan karakteristik mekanisme berupa plat penekan yang berada
pekerjaan berbeda. Penentuan jenis metode pada puncak tiang dan juga ditempatkan
konstruksi yang dipilih akan sangat sebuah mekanisme pemegang (grip) tiang,
membantu menentukan jadwal proyek. kemudian tiang ditekan ke dalam tanah.
Metode konstruksi yang berbeda akan Dengan sistem ini tiang akan tertekan secara
memberikan ruang lingkup pekerjaan dan kontiniu ke dalam tanah, tanpa suara, tanpa
durasi yang berbeda pula, yang sudah barang pukulan dan tanpa getaran.
tentu juga mempunyai pertimbangan Penempatan sistem penekan hydraulic
finansial dalam bentuk biaya. Ada faktor- yang senyawa dan menjepit pada dua sisi
faktor yang mempengaruhi jenis ruang tiang menyebabkan didapatkannya posisi
lingkup pekerjaan yang dilakukan, sehingga titik pancang yang cukup presisi dan akurat.
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, Ukuran diameter piston mesin hydraulic jack
yaitu: tergantung dengan besar kapasitas daya
1. Sumber daya manusia dengan skill dukung mesin tersebut. Sebagai pembebanan,
yang cukup untuk melaksanakan ditempatkan balok – balok beton atau plat-
suatu metode pelaksanaan konstruksi. plat besi pada dua sisi bantalan alat yang
2. Tersedianya peralatan penunjang pembebanannya disesuaikan dengan muatan
pelaksanaan metode konstruksi yang yang dibutuhkan tiang.
dipilih. Keunggulannya tiang pancang metode
3. Material cukup tersedia. hydraulic jack in:
4. Waktu pelaksanaan yang maksimum 1. Bebas getaran
dibanding pilihan metode konstruksi 2. Bebas pengotoran lokasi kerja dan
lainnya. udara serta bebas dari kebisingan
5. Biaya yang bersaing. 3. Daya dukung aktual pertiang
diketahui
Oleh karena faktor – faktor yang Dengan hydraulic jack in, daya
mempengaruhi metode pelaksanaan seperti: dukung setiap tiang dapat diketahui dan
design bangunan, medan/lokasi pekerjaan, dimonitor langsung dari manometer yang
dan ketersediaan dari tenaga kerja, bahan, dipasang pada peralatan hydraulic
dan peralatan, seperti sudah dijelaskan diatas, jacking system sepanjang proses
maka kadang – kadang metode pelaksanaan pemancangan berlangsung.
hanya memiliki alternatif yang terbatas.
4. Harga yang ekonomis
2.2 Tiang Pancang Sistem Hidrolik Teknologi hydraulic jacking ini tidak
(Hydraulick Jack In) memerlukan pemasangan tulangan ekstra
penahan impack pada kepala tiang
Hidrolik sistem adalah suatu metode seperti pada tiang pancang umumnya.
pemancangan pondasi tiang dengan
menggunakan mekanisme hydraulic jacking 5. Lokasi kerja yang terbatas
foundation system, dimana sistem ini telah Dengan tinggi alat yang relatif
mendapatkan hak paten dari United States, rendah, hydraulic jacking system ini
United Kingdom, China dan New Zealand. dapat digunakan pada basement, ground
floor atau lokasi kerja yang terbatas, Alat
Sistem ini terdiri dari suatu hydraulic hydraulic jacking system ini dapat
ram yang ditempatkan pararel dengan tiang dipisahkan menjadi beberapa komponen
sehingga memudahkan untuk dapat
dibawa masuk atau keluar lokasi kerja.
Kekurangan tiang pancang metode hydraulic jack in:
4
.
6
Diameter Kapasitas
Bentuk
(mm) HSPD (ton)
Bulat 300 150
3. Setiap tiang harus memiliki
sedikitnya satu tes silinder, hasilnya
harus diserahkan kepada pengawas.
4. Tiang harus dipancang dengan
hidraulic static pile driver atau
pressed pile atau jack in pile, yaitu 3.2 Spesifikasi Pengiriman, Penyimpanan,
teknologi pemancangan yang ramah Pengangkatan dan Pemindahan
lingkungan.
5. Driving cap: selama pekerjaan 1. Setelah panjang tiang diveritifikasi,
pemancangan, kepala tiang harus kirim tiang-tiang ke proyek dlam
dilindungi dengan driving cap. suatu jumlah dan suatu waktu untuk
6. Preboring: continous fliying auger menjamin kontuinitas operasi
(atau peralatan lain yang disetujui). pemancangan tiang dan sesuai jadwal
7. Kapasitas alat pancang minimum proyek.
250% kali daya dukung yang ingin 2. Setiap tiang harus dengan jelas
dicapai untuk jenis tanah pasir ditandai untuk menunjukan nomer,
sedangkan untuk jenis tanah tanggal pengecoran dan titik angkat
lempung kapasitas alat pancang seperti dinyatakan pada gambar.
200% kali daya dukung tiang. Sebelum pemancangan setiap tiang
harus ditandai dengan nomernya,
13. Laporan pemancangan tiang harus a. Test PDA (Pile Driving Analyzer)
diserahkan dalam jangka waktu 24 atas 4 (empat) buah tiang.
jam setelah pemancangan,dan b. Test beban vertical atas 1 (satu)
laporan ini harus disetujui oleh buah tiang.
pengawas/perencana. Laporan 2. Jika suatu test gagal, maka tambahan
pemancangan tiang ini mencangkup 2 test lagi harus dilakukan dan tidak
hal-hal sebagai berikut: boleh gagal, semuanya atas beban
a. Lokasi tiang, nomor identifikasi, biaya kontraktor. Kontraktor harus
elevasi tanah. menyediakan tambahan tiang dalam
b. Data tiang. kelompok tiang yang gagal ,tanpa
c. Data hammer. tambahan pembayaran.
d. Jenis driving cap tiang yang 3. Selama test, tidak boleh ada
digunakan. pemancangan tiang yang
14. Kriteria penerimaan adalah sebagai dikerjakan.Tiang yang akan ditest
berikut: harus dipilih oleh
a. Rate of settlement maksimum pengawas/perencana secar random
1,27 mm/ton. berdasarkan data pemancangan.
b. Total settlement maksimum 25,4 4. Kontraktor harus mencatat semua
mm. kejadian selama test,dan ini semua
c. Permanent settlement (rebound) harus disetujui oleh pengawas
maksimum 6,35 mm. 5. Sekalipun test dilakukan hanya atas
d. Analisa berdasarkan beberapa tiang-tiang tertentu, kontraktor harus
metode, seperti metode chin, bertanggung jawab dan menjamin
Davidson, de Beer, Mazukiewics. bahwa semua tiang memenuhi syarat
15. Peningkatan beban harus dilakukann dalam batas toleransinya.Penerimaan
secara gradual bertahap sebesar beberapa tiang tidak melepas
50%,100%,150% dan 200% dari tanggung jawab Kontraktor atas
beban kerja rencana,berdasarkan semua pekerjaan pondasi dan atas
schedule ASTM D-1143-81 section akibat penurunan pada struktur atas
5.2. (Cyclic loading procedure). bangunan.
3.4 Test PDA dan Test Beban Atas Tiang 3.5 Panjang tiang dan daya dukunganya
Permanen 1. Panjang tiang adalah ±20 meter.
1. Kontraktor akan melakukan test Tiang akan dipancang pada lapisan
dengan jumlah sebagai berikut: tanah sampai mencapai lapisan tanah
keras kedalaman ±20 meter.
2. Dalam segala hal maka panjang tiang minimum adalah 6 kali
2. 2. Persiapan Alat Pemancang
Pelaksana harus menyediakan alat
untuk memancang tiang yang sesuai
dengan jenis tanah dan jenis tiang
pancang sehingga tiang pancang tersebut
dapat menembus masuk pada kedalaman
yang telah ditentukan atau mencapai
daya dukung yang telah ditentukan,
tanpa kerusakan. Bila diperlukan,
pelaksana dapat melakukan penyelidikan
tanah terlebih dahulu.
3. Penyimpanan Tiang Pancang
Tiang pancang disimpan di sekitar
lokasi yang akan dilakukan
ukuran/diameter penampang. Panjang pemancangan. Tiang pancangdisusun
yang pasti ditentukan berdasarkan seperti piramida, dan dialasi dengan
data tanah dan indicator pile. kayu 5/10. Penyimpanan dikelompokan
3. Berdasarkan hasil penyelidikan sesuai dengan type, diameter, dimensi
tanah,daya dukung tiang adalah yang sama.
sebagai berikut:
a. Daya dukung vertical: -60 ton 4. Pemancangan
untuk tiang berukuran dengan Kepala tiang pancang harus
diameter 300 mm. dilindungi dengan bantalan topi atau
b. Daya dukung tarik: -10 ton untuk mandrel. Tiang pancang diikatkan pada
tiang berukuran diameter 300 sling yang terdapat pada alat, lalu ditarik
mm. sehingga tiang pancang masuk pada
c. Daya dukung lateral: -6 ton untuk bagian alat. Setelah melakukan
tiang berukuran diameter 300 pemancangan, dilakukan monitoring
mm. pancang sesuai dengan from yang ditelah
disetujui.
3.6 Metode Pelaksanaan Tiang
Pancang
1. Persiapan Lokasi Pemancangan
Mempersiapkan lokasi dimana alat
pemancang akan diletakan, tanah
haruslah dapat menopang berat alat.
Bilamana elevasi akhir kepala tiang
pancang berada di bawah permukaan
tanah asli, maka galian harus
dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
pemancangan. Perhatian khusus harus
diberikan agar dasar pondasi tidak
terganggu oleh penggalian diluar batas-
batas yang ditunjukan oleh gambar kerja.