Anda di halaman 1dari 10

DATA GEMPA YANG TERJADI DI INDONESIA

1. Gempa bumi Yogyakarta (27 Mei 2006)


Lokasi gempa menurut Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia terjadi di koordinat 8,007° LS dan 110,286° BT pada kedalaman 17,1
km. Sedangkan menurut BMG, posisi episenter gempa terletak di koordinat 8,26° LS dan
110,31° BT pada kedalaman 33 km.itu di release sesaat setelah terjadi gempa. Setelah
data dari berbagai Stasiun yang dipunyai jejaring BMG dan dilakukan perhitungan,
update terakhir BMG menentukan pusat gempa berada di 8.03 LS dan 110,32 BT(update
ke tiga) pada kedalaman 11,3 Km dan kekuatan 5.9 SR Mb (Magnitude Body) atau setara
6.3 SR Mw (Magnitude Moment).USGS memberikan koordinat 7,977° LS dan 110,318 BT
pada kedalaman 35 km. Hasil yang berbeda tersebut dikarenakan metode dan peralatan
yang digunakan berbeda-beda.

Secara umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km
selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara
Jakarta. Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan
tsunami. Gempa juga dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan
Banyumas. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti
Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya

Gedung-gedung yang rusak parah

 Gedung Gramedia
 Mall Ambarukmo Plaza, yang saat itu belum lama dibuka, mengalami kerusakan tak
terlalu parah. Beberapa bagian tembok terlihat retak-retak dan terkelupas.
 GOR Among Rogo mengalami kerusakan parah. Atap GOR roboh dan hanya tersisa
tembok di sisi-sisinya.
 STIE Kerja Sama di Jl. Parangtritis rusak sangat parah.
 ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta, Jl. Parangtritis Km.6,5 kerusakan sangat parah.

Peristiwa ini menyebabkan korban jiwa sebanyak 6.234 orang, gempa bumi ini tidak
berdampak sunami.

2. Gempa Bumi Sumatra

Terjadi pada pukul 23.09 WIB pada 28 Maret 2005. Pusat gempanya berada di 2° 04′ 35″ U
97° 00′ 58″ T, 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia, 200 km sebelah barat Sibolga,
Sumatra atau 1400 km barat laut Jakarta, sekitar setengah jarak antara pulau Nias dan
Simeulue. Catatan seismik memberikan angka 8,7 skala Richter (BMG di Indonesia mencatat
8,2) dan getarannya terasa hingga Bangkok, Thailand, sekitar 1.000 km jauhnya.
Dengan kekuatan sebesar 8,7 SR, gempa ini merupakan gempa Bumi terbesar kedua di
dunia sejak tahun 1964. Segera setelah terjadi, muncul peringatan akan kemungkinan
datangnya tsunami yang akhirnya tidak terjadi.

Gempa ini kemungkinan terpicu oleh gempa sebelumnya pada bulan Desember 2004,
gempa Bumi Samudra Hindia 2004.

Nias menjadi salah satu tempat dengan kerusakan terparah. Sekitar 290 orang
kemungkinan telah meninggal. Kota terbesar di Nias, Gunungsitoli dilaporkan mempunyai
banyak gedung yang rusak berat (sekitar 60% ). Menara bandara juga roboh dan jalan-jalan
tampak retak-retak.

Tercatat ada tsunami kecil setinggi 3-4 meter di Simeulue dan Singkil.

Gambar infrastruktur yang rusak akibat gempa


Gambar gedung yang rubuh akibat gempa

3. Gempa Bumi Bengkulu 2007


Gempa Bumi Bengkulu 2007 adalah rangkaian gempa yang terjadi di Palung Jawa, di lepas
pantai Bengkulu, Sumatra, Indonesia. Gempa ini menimbulkan peringatan tsunami di
pantai-pantai Samudra Hindia, yang kemudian dicabut.

Gempa awal memiliki kekuatan 8.4 Mw atau 7.9 SR, terjadi pada tanggal 12 September
2007 pukul 18.10 WIB. Pusat gempa terletak kira-kira 10 km di bawah tanah, sekitar 105 km
lepas pantai Sumatra, atau sekitar 600 km dari ibu kota Jakarta. Gempa utama ini diikuti
oleh serangkaian gempa susulan, yang berkekuatan sekitar 5 through 6 Mw pada patahan
yang sama. Gempa utama tersebut juga disusul dengan gelombang pasang yang kemudian
membanjiri sedikitnya 300 rumah penduduk dan bangunan publik di Pulau Pagai, Kepulauan
Mentawai sampai setinggi 1 meter.

Gempa besar kedua terjadi dengan kekuatan 7.8 Mw, pada 13 September (WIB) di daerah
Kepulauan Mentawai, 2.526°LS 100.963°BT—188 km dari Padang, Sumatra Barat, di
kedalaman 10 km. Gelombang pasang yang terjadi di Thailand dan pengamatan ilmiah
lainnya di Samudra Hindia setelah gempa kedua ini memicu peringatan tsunami kedua.

Peristiwa ini menyebabkan korban jiwa sebanyak 10 orang.

Dampak akibat gempa bengkulu


Rumah warga roboh akibat gempa

4. Gempa Bumi Sumatra September 2009

Gempa Bumi Sumatra Barat 2009 terjadi dengan kekuatan 7,6 Skala Richter di lepas pantai
Sumatra Barat pada pukul 17:16:10 WIB tanggal 30 September 2009. Gempa ini terjadi di
lepas pantai Sumatra, sekitar 50 km barat laut Kota Padang] Gempa menyebabkan
kerusakan parah di beberapa wilayah di Sumatra Barat seperti Kabupaten Padang Pariaman,
Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota
Padangpanjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat.
Provinsi Sumatra Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng
Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan
lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut
catatan ahli gempa wilayah Sumatra Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang
pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.

Menurut data Satkorlak PB, sebanyak 1.117 orang tewas akibat gempa ini yang tersebar di 3
kota & 4 kabupaten di Sumatra Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan
1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah
rusak sedang, & 78.604 rumah rusak ringan.

Beberapa gedung yang mengalami kerusakan akibat gempa :

* 5 unit ruko Sawahan (ambruk)


* Hyundai Sawahan (ambruk)
* LB LIA Padang (ambruk)
* Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Prov Sumbar (ambruk)
* Hotel Ambacang (ambruk)
* Toko Makanan Shirley (ambruk)
* Dealer Kapela Medan (ambruk)
* Kantor CTA (ambruk)
* PT. AGD Bypass (ambruk)
* Gedung Kuantum (ambruk)
* Kantor Adira Finance (ambruk)
* Gedung Bunda Jaya, Ulak Karang (ambruk)
* Mulya Elektronik (ambruk)
* 6 unit ruko di Simpang Haru (ambruk)
* 4 unit ruko di wilayah bypass (ambruk)
* Gedung proton (ambruk)
* Gedung LP3I (ambruk)
* Pengadilan Negeri Siteba (ambruk)
* Balai Kota Padang (rusak berat)
* Matahari Dept. Store (rusak berat)
* Plaza Andalas (rusak berat)
* Sentral Pasar Raya Padang (rusak berat)
* Bank Indonesia (rusak berat)
* Bappeda Provinsi Sumbar (rusak berat)
* Hotel Ina Muara (rusak berat)
* DPRD Kota Padang (rusak berat)
* DPRD Prov Sumbar (rusak berat)
* PJKA (rusak berat)
Gambar hotel ambacang pasca gempa
Kantor pemerintah sumatera barat dan gedung DPR pasca gempa

Anda mungkin juga menyukai