Anda di halaman 1dari 11

PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAT LANTAI DENGAN

BETON PRECAST PADA PROYEK


PENATAAN GGM

Depi Nur Pajriah1), Arief Rijaluddin2)


1
Fakultas Teknik, Universitas Majalengka
email: depinurpajriah01@gmail.com
2
Fakultas Teknik, Universitas Majalengka
email: arief_rijaluddin@unma.ac.id

Abstract
The building structure is one of the most important elements in a building construction. So the
selection of the right implementation method is very important to be able to get the best and
maximum results. Replacing conventional methods to become more modern is one of the efforts
that can be done by managers. As in the implementation of the skywalk work, it also uses a more
modern method, namely by applying a precast concrete system to the floor slab.
The purpose of this study: (1) to know and understand how to carry out the work of
preparing/installing precast concrete floor slabs. (2) knowing and understanding how to carry out
precast concrete connection work. From this it will be known the method of implementation, the
stages of implementation carried out, the specifications of the precast concrete used, as well as the
types and specifications of the heavy equipment used.
The results of this study are: the implementation stage starting from the mobilization of materials,
preparation work, HCS work and the last stage is the connection stage. The precast used are:
Width 1,200 mm, Length 3,720 mm, Weight 932.14 kg. The iron used in the connection is D10 in
size.
Keywords: Precast concrete, Implementation Method, floor slab

1. PENDAHULUAN konvensional, system formwork dan


Latar Belakang system pracetak.
Struktur bangunan merupakan Menurut SNI 7832-2012 :
salah satu elemen yang paling penting beton pracetak merupakan konstruksi
dalam sebuah konstruksi bangunan. yang komponen pembentuknya dicetak
Berdasarkan material pembentuknya atau difabrikasi. Pengolahannya baik di
struktur di bedakan menjadi : struktur lahan produksi (bengkel) ataupun di
kayu, struktur baja, struktur beton, dan lapangan yang kemudian dipasang di
lain-lain. Pada pembangunan struktur lapangan, sehingga membentuk sebuah
dengan bahan atau material beton bengunan. Fungsi umum dari beton
dikenal 3 (tiga) metode pembangunan precast adalah untuk menggantikan
yang umum dilakukan, yaitu system beton cor ditempat dalam rangka untuk
mempermudah proses pembangunan.

239
Dengan menggunakan beton precast Menurut Schodeck (1991) plat
maka didapatkan konsistensi ukuran lantai adalah struktur datar (planar)
dan mutu beton pada setiap panel, yang secara khas terbuat dari material
sehingga dihasilkan kekuatan struktur yang menyatu, yang tingginya kecil
bangunan yang optimal. Juga dibandingkan dengan dimensi-dimensi
diharapkan dapat menjadi lebih cepat lainnya.
dan aman dalam proses pembangunan Selain itu semua, yang perlu
menggunakan sistem precast ini. diperhatikan juga adalah tentang
Dengan adanya berbagai jenis keamanan dan kekuatan dari bangunan
material dan peralatan yang modern, itu sendiri. Berdasarkan UU No. 28
menandai perkembangan teknologi tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
konstruksi pada saat ini tengah dalam Pasal 3 menyatakan bahwa untuk
mengalami kemajuan yang pesat. Hal mewujudkan bangunan gedung yang
ini memungkinkan pengelola proyek fungsional dan sesuai dengan tata
memilih salah satu metode pelaksanaan bangunan gedung yang serasi dan
konstruksi tertentu dari alternatif yang selaras dengan lingkungannya,
ada. Mengganti cara konvensional mewujudkan tertib penyelenggaraan
menjadi lebih modern adalah salah satu bangunan gedung yang menjamin
usaha yang dapat dilakukan oleh keandalan teknis bangunan gedung dari
pengelola proyek yang oleh karena itu segi keselamatan, kesehatan,
pula memunculkan terobosan baru atau kenyamanan, dan kemudahan.
inovasi sistem plat lantai menggunakan
precast sebagai alternatif dari sistem 2. METODE PENELITIAN
plat konvensional. Dalam proyek Dalam pelaksanaannya metode yang
penataan GGM ini menggunakan digunakan dalam praktek ini yaitu
metode yang lebih modern juga yaitu sebagai berikut:
dengan cara menerapkan sistem beton 1. Observasi/Pengamatan
precast. Pemilihan suatu metode dalam Proses pengamatan,pengambilan
konstruksi bangunan sangat penting data, dan dokumentasi kegiatan
karena dengan pemilihan metode yang sedang berlangsung di
pelaksanaan yang tepat akan lapangan.
mendapatkan hasil yang baik dan 2. Pengamatan Objek Kegiatan
maksimal. Konstruksi
Pada saat ini relatif banyak Dalam hal ini pengamatan
dijumpai pekerjaan yang menggunakan dilakukan secara langsung, meliputi
produk precast concrete sebagai plat Teknik pekerjaan apa saja yang
lantai. Dengan penggunaan precast dilihat dan dilaksanakan dalam
maka pemakaian bekisting dan pelaksanaan pekerjaan plat lantai.
perancah akan berkurang drastis 1. Pengumpulan Data
sehingga dapat menghemat waktu • Gambar kerja dan data
pelaksanaan. Selain memiliki kelebihan lainnya yang diperoleh
tersebut, sistem ini juga memiliki dari konsultan dan
kekurangan, antara lain system precast kontraktor .
memerlukan analisa yang lebih rumit • Melakukaan
dibandingkan dengan cetak langsung wawancara dengan
ditempat. Harus memperhitungkan orag-orang yang
sistem sambungan, pertemuan terlibat dalam
tulangan, sistem pengangkutan, dan pekerjaan di lapangan.
lain-lain.

240
2. Pengambilan dokumentasi • Daya terukur : 132
kegiatan dilakukan selama kW/2100 rpm
proses pekerjaan berlangsung. • Waktu
perpanjangan/penarikan :
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 70/50 s
3.1 Metode Pelaksanaan • Waktu
Metode pelaksanaan adalah metode menaikkan/menurunkan :
yang menggambarkan penguasaan 70/55 s
penyelesaian pekerjaan yang sistematis 2. Penempatan tower crane harus
dari awal sampai akhir meliputi bisa menjangkau seluruh area
tahapan/urutan pekerjaan utama dan kerja dan area pabrikasi.
uraian/cara kerja dari masing-masing
jenis kegiatan pekerjaan utama.
Metode pelaksanaan dalam sebuah
pembangunan proyek memiliki peranan
yang sangat penting. Hal ini berkaitan
dengan progres dan kemudahan dalam
melaksanakan pembangunan proyek
karena dengan adanya metode
pelaksanaan ini, pembangunan proyek
dapat berjalan secara sistematis, Gambar 1. Area jangkauan
terstruktur dan rapih. Tanpa metode crane
pelaksanaan yang efisien dan baik (Sumber: dokumentasi
pekerjaan akan dilaksanakan dalam lapangan)
waktu yang lama dengan biaya
pelaksanaan yang tinggi. 3. Type atau jenis crane
Pada proses pelaksanaan sebuah
proyek konstruksi perlu
dipertimbangkan metode pelaksanaan
yang digunakan untuk mempersingkat
waktu pelaksanaan. Tuntutan kerja
dengan waktu yang cepat serta kualitas
yang lebih baik menjadi alasan suatu
inovasi. Berikut adalah hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menyusun
metode pelaksanaan :
Gambar 2. SANY STC250
3.1.1 Pemilihan dan Penempatan
Tower Crane
Tower Crane
(Sumber: dokumentasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan
lapangan)
dalam pemilihan tower crane
yaitu:
1. Kapasitas/kemampuan angkut
maksimum tower crane, yaitu:
• Kapasitas angkat maksimal :
25 ton
• Kecepatan beban maksimal :
80 km/h
• Panjang boom: 10.65-41.5
m Gambar 3. SANY STC250
Tower Crane

241
(Sumber: dokumentasi zona menjadi 2 zona
lapangan) pekerjaan.
• Type atau jenis tower 2. Grup/tim pekerja yang
crane : SANY STC250 berbeda.
25 ton Truck Crane 3. Jangkauan alat berat.
• Panjang keseluruhan : 4. Urutan pelaksanaan
12750 mm pekerjaan.
• Lebar keseluruhan :
2500 mm 3.2 Tahap Pelaksanaan
• Tinggi keseluruhan : Menurut Ervianto (2006),
3550 mm tahap pelaksanaan beton pracetak
• Jarak as roda-1,2 : 4325 dijelaskan mulai dari tahap
mm pembuatan sampai dengan tahap
• Jarak as roda-2,3 : 1350 overtopping antara lain sebagai
mm berikut:
• Berat keseluruhan : 1. Tahap Produksi atau Pabrikasi
30000 kg
• Beban as roda-1,2 : 2. Tahap pengiriman
6500 kg
• Beban as roda-3,4 : 3. Tahap penumpukan
23500 kg
4. Tahap Pengangkatan dan
• Torsi terukur : 1050
Pemasangan (Erection)
Nm / 1200⁓1400rpm
• Radius putar minimal : 5. Pekerjaan Penyambungan Beton
10 m Precast
• Radius putar minimal
kepala boom : 12 m 6. Mengisi Celah Antar
• Radius angkat minimal Sambungan
: 3m
• Radius ayunan ekor 3.3 Perencanaan Dimensi
suprastruktur : 3,37 m Penampang

4. Posisi counter weight harus Pengumpulan Data-data yang


aman dari pemukiman warga diperlukan dalam permodelan pelat
HCS adalah sebagai berikut:
3.1.2 Zoning Area Pekerjaan Data-data umum dari gedung
adalah:
Hal-hal yang perlu diperhatikan a. Nama Gedung : SkyWalk
sebelum melaksanakan pekerjaan b. Fungsi : Food Court
yaitu area kerja harus ditetapkan c. Jumlah lantai : 1 lantai
zonanya untuk memetakan area d. Struktur utama : Struktur baja
pekerjaan. e. Tinggi Bangunan : 10674
f. Lantai : 4000
Dasar penentuan zoning area g. Rencana Pelat : Precast HCS
pekerjaan adalah sebagai berikut: h. Panjang Pelat : 3.720 mm
i. Lebar Pelat : 1.200 mm
1. Dikarenakan luasan area j. Diameter wire : 6 mm ( fpu =
pekerjaan terlalu luas 1770 MPa)
sehingga perlu membagi k. Tipe : ultra span
(rongga bulat)

242
l. Panjang Bangunan: 45000 mm penentuan prioritas
m. Lebar Bangunan : 15000 mm komponen yang akan lebih
dahulu dipabrikasi harus
disesuaikan dengan rencana
kerja dan metode kerja yang
akan direncanakan. Untuk
mencapai kesesuaian
pemilihan komponen, maka
dibutuhkan koordinasi antara
pabrikator dengan instalator.

Pada tahap produksi


Gambar 4. Gambar penampang hcs plat lantai HCS ini
tipe rongga bulat diproduksi oleh PT. Beton
Elemenindo Persada.
3.4 Pekerjaan Pemasangan Hollo Hollow Core Slab (HCS)
Core Slab atau Plat beton berongga
adalah produk utama dari
Flow Chart PT. Beton Elemenindo
Perkasa yang berfungsi
sebagai plat lantai. HCS
diproduksi dengan
menggunakan mesin
Slipformer dan akan
dipotong sesuai dengan
pesanan atau cutting list.
Spesifikasi Produk

Gambar 6. Kode Produksi


(sumber: Dokumentasi
Pribadi di Lapangan)
Lebar : 1.200 mm / 120 cm
Gambar 5. Flow Chart Pekerjaan Hollo
Core Slab (HCS) Panjang: 3.720 mm / 372 cm
Berat : 932.14 kg
3.4.1 Pekerjaan Persiapan
a. Tahap Produksi atau Mutu Beton: K-400
Pabrikasi
Hal penting dalam Tanggal Produksi: 07 Oct 2020
faktor produksi adalah

243
3. Setelah itu precast
ditumpuk.
b. Tahap Pengiriman 4. Selanjutnya pengecekan
Pada tahap pengiriman kode agar pemasangan
material pracetak ini sangat HCS tersebut sesuai dengan
diperlukan koordinasi antara yang telah direncanakan.
pihak kontraktor dan suplier
pracetak. Pihak suplier
mengirim material setelah ada
instruksi dari kontraktor,
karena hal tersebut sangat
berkaitan dengan metode
pelaksanaan di lapangan.
Jumlah elemen pracetak
mengenai bentuk dan ukuran
sesuai dengan konfirmasi pihak
kontraktor. Pengiriman Gambar 7. Pengiriman HCS
material pracetak ke lokasi (Sumber: Dokumentasi
menggunakan truk trailer. lapangan)
Sebelum pengiriman pihak
suplier mengadakan survey d. Tahap Penumpukan
untuk melihat akses jalan yang
akan dilalui. Dalam Beberapa alasan
pengangkatan perlu sebagai penyebab
diperhatikan penempatan posisi dilakukan penumpukan
material pracetak di atas material precast adalah
angkutan untuk menghindari sebagai berikut:
hal hal yang membahayakan,
1) Jumlah beton precast
contohnya : tergelincir, berubah
yang akan dipasang
dudukan, material retak, dan
sangat banyak,
sebagainya.
sehingga tidak
c. Tahap Saat Precast Tiba di memungkinkan untuk
Lokasi pemasangan pelat
Yang harus diperhatikan pada secara langsung dari
saat precast tiba di lokasi trailer ke titik pelat
proyek yaitu: rencana.
1. Menyesuaikan daya 2) Lokasi proyek cukup
tampung lokasi proyek luas, sehingga tersedia
dengan volume beton tempat penumpukan
precast yang dibutuhkan. pelat dimana tempat ini
2. Memindahkan precast/HCS diusahakan tidak
dari mobil truk dengan mengganggu aktivitas
menggunakan crane ke proyek.
tempat yang strategis atau
mudah untuk proses Pada tahapan ini
pemasangan nantinya. material precast ditempatkan
Webbing sling dipasang pada salah satu bagian sisi
dengan jarak 1 m. area proyek sehingga tidak
mengganggu aktivitas proyek
dan tentunya dekat juga

244
mudah untuk dipasang ke
titik pelat rencana. Supaya
menghindari benturan, antar
HCS tersebut diganjal
menggunakan kayu pada
setiap ujungnya.

Gambar 9. Pemasangan Sling


Baja
(Sumber: Dokumentasi Pribadi
di Lapangan)
Gambar 8. Penumpukan
material precast 2. Erection Hollo Core Slab
(Sumber: Dokumentasi Tahapan pelaksanaan
lapangan) erection merupakan
penyatuan komponen
3.4.2 Pekerjaan Hollo Core Slab bangunan yang berupa
Lingkup Kerja beton pracetak yang telah
diproduksi dan layak atau
Adapun lingkup kerja cukup umur untuk
yang dibahas pada metode kerja disatukan menjadi bagian
ini adalah mengenai pekerjaan bangunan. Tujuan utama
pemasangan hollo core slab penggunaan teknologi
mencakup pemasangan sling pracetak disini adalah
baja, erection, pelepasan sling mereduksi biaya konstruksi
baja pada hollo core slab. dan waktu pekerjaan
menjadi lebih singkat. Pada
1. Pemasangan Sling Baja tahap ini harus
Pemasangan sling diperhitungkan secara
baja adalah pemasangan matang berapa kapasitas
kawat seling pada hollo crane dan jumlah tenaga
core slab, pemasangan kerja yang akan diperlukan
sling baja dilakukan agar biasanya lima orang yang
tidak berubah posisi pada terdiri dari dua orang
saat proses erection dipermukaan tanah, dua
berlangsung. Jarak lagi di lokasi komponen
pemasangan sling baja pracetak dan satu orang
adalah 90-100 cm dari sebagai operator crane.
ujung hollo core slab. Alat berat yang digunakan
untuk mengangkat pelat
precast adalah mobile
crane, kondisi dari mobile
crane sendiri berpengaruh
selama proses pemasangan

245
untuk mendapatkan hasil batas angkat 25 ton
yang maksimal. sedangkan bobot hollo
core slab sendiri maximal
Hal-hal yang perlu 1,7 ton dan itu tergantung
diperhatikan sebelum dari dimensi hollo core
pemasangan balok dan slab tersebut. Rata-rata
pelat precast, antara lain: lebar hollo core slab
adalah 120 cm dan panjang
1) Untuk peralatan crane tergantung dari
seperti mobile crane kebutuhan, rata-rata
harus sudah siap panjang maksimal 590 cm.
terlebih dahulu dilokasi Untuk hollo core slab
proyek sebelum beton dengan dimensi 120 x 590
precast disiapkan. cm itu memiliki berat 1,7
2) Perencanaan posisi ton.
mobile crane
dilapangan dimana
panjang jangkauannya
harus dapat mencapai
setiap bagian dari
struktur pada beton
precast yang akan
dipasang.
3) Dilakukan pengecekan
terhadap kondisi dan Gambar 10. Erection Hpllo
tulangan beton precast Core Slab
sebelum dipasang. (Sumber: Dokumentasi Pribadi
4) Dalam menjalankan di Lapangan)
tugasnya operator
dibantu tenaga kerja
untuk penempatan
beton precast pada
posisi akhir.
5) Memberikan ruang
kerja bagi aktivtas
crane selama
pemasangan beton Gambar 11. Erection Hpllo
precast agar tidak Core Slab
terganggu aktivitas (Sumber: Dokumentasi
proyek lain. Lapangan)
Setelah pemasangan Sesampainya HCS
sling baja selesai, tahap pada lokasi pemasangan,
selanjutnya adalah erection HCS digeser menggunakan
(pengangkatan) ke lokasi besi pipa dia 2’ dengan
yang sudah ditentukan cara di dongkrak pada
untuk pemasangan hollo sela-sela HCS.
core slab. Pada tahap ini
erection hollo core slab
dibantu menggunakan alat
berat mobile crane dengan

246
3.5 Pekerjaan Sambungan
Joint hollow core slab
dengan balok menggunakan shear
connector dengan besi D 10 ,
dimana shear connector berfungsi
sebagai kait ke angker yang berada
Gambar 12. Erection Hollo pada balok.
Core Slab
(Sumber: Dokumentasi
Lapangan)
Cara tersebut bertujuan
agar sela-sela pada hollo
core slab tidak terlalu
besar dan tidak ada Gambar 15. Lubang Join
kebocoran saat (Sumber: Dokumentasi Pribadi
pengecoran topping. Hollo di Lapangan)
Core Slab bertumpu pada
balok. Shear connector dipasang
pada setiap pertemuan antara
hollo core slab dengan hollo
core slab dan dikaitkan ke
angker yang ada pada balok.

Gambar 13. Erection


Hollo Core Slab
(Sumber: Dokumentasi
Lapangan)
Gambar 16. Sambungan
3. Pelepasan Sling Baja (Sumber : Dokumentasi Pribadi
Jika sela-sela pada di Lapangan )
hollo core slab sudah
tidak terlalu besar tahap Setelah shear connector
selanjutnya adalah terpasang selanjutnya
pelepasan sling baja yang dilakukan pengelasan pada
mengikat badan hollo setiap joint.
core slab.

Gambar 14. Pelepasan


Sling Baja Gambar 17. Pengelasan
(Sumber: Dokumentasi (Sumber : Dokumentasi Pribadi
Lapangan) di Lapangan )

247
3.6 Pengisian Celah Antar 2. Berdasarkan spesifikasi produk
Sambungan precast yang digunakan yaitu:
Sambungan yang digunakan Lebar 1.200 mm, Panjang 3.720
yaitu sambungan basah (Wet mm, dan Berat 932.14 kg.
Connection). Sambungan basah 3. HCS diproduksi dengan
terdiri dari keluarnya besi tulangan menggunakan alat slipformer dan
dari bagian ujung komponen beton akan dipotong sesuai dengan
pracetak yang mana antar tulangan pesanan atau cutting list.
tersebut dihubungkan dengan 4. Pelaksanaan mobilisasi plat lantai
bantuan mechanical joint, precast dikirim langsung ke lokasi
mechanical coupled, splice sleeve pekerjaan dan disimpan di dalam
atau Panjang penyaluran. area lokasi pekerjaan. Pengiriman
Kemudian pada bagian sambungan precast disesuaikan dengan
tersebut dilakukan pengecoran permintaan supaya tidak terjadi
beton ditempat. Jenis sambungan penumpukan material terlalu
ini dapat berfungsi baik untuk banyak. Dan juga agar mobil crane
mengurangi penambahan tegangan mempunyai akses yang cukup,
yang terjadi akibat rangkak, susut mengingat lahan untuk
dan perubahan temperature. penyimpanan yang tersedia tidak
terlalu luas.
5. Pekerjaan pembuatan bekisting
dapat dihilangkan.
6. Permukaan bawah expose sehingga
dapat langsung dijadikan plafond.
7. Proses penyambungan dilakukan
dengan cara mengelas setiap joint
pada sambungan. Besi yang
digunakan dalam sambungan yaitu
Gambar 18. Pengecoran besi dengan ukuran D10.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi
5. REFERENSI
di Lapangan )
Abduh. 2007. Beton Pracetak
A. Budiawan. 2018. Pelat Lantai
Konvensional
Ahadi. 2013. Macam-macam Metode
Struktur Plat Lantai Gedung
Ahadi. 2013. Struktur Plat Lantai
Beton Full Precast
Arpart. 2020. Jenis Alat Berat Untuk
Proyek Konstruksi-Bagian1
Gambar 19. Pengecoran Arsitek, Asia. 2019. Proses Pembuatan
Plat Lantai
(Sumber : Dokumentasi Pribadi Azis. 2014. Perencanaan Sambungan
di Lapangan ) Sehingga Mampu Berprilaku
Mendekati Seperti Monolit
4. KESIMPULAN Candy Happy Najoan, Jermias Tjakra,
1. Tahapan pelaksanaan yang Pingkan A.K Pratasis, 2016. Analisis
dilakukan mulai dari mobilisasi Metode Pelaksanaan Plat Lantai
material, pekerjaan persiapan, Precast dengan Plat Konvensional
pekerjaan HCS dan terakhir yaitu Ditinjau Dari Waktu dan Biaya (Studi
tahap penyambungan.

248
Kasus:Markas Komando Daerah
Militer Manado)
Catalog, BEP. 2019. Hollow Core Slab
(HCS) Plat Beton Berongga Prategang
Pracetak
Elliot. 2002. Sambungan Precast /
Pracetak
Ervianto. 2006. Tahap Pelaksanaan
Beton Precast
Gibb. 1999. Dalam M.Abduh. 2007.
Manfaat Teknologi Beton Pracetak
Hidayat. Ramdhan. 2020. Pelaksanaan
Pekerjaan Struktur Kolom dan Balok
Beton Precast Pada Project
penambahan Bangunan RSIA Mitra
Plumbon Majalengka
Istiono Heri, M.Dicky Firmansyah.
Perbandingan Antara Metode
Pelaksanaan Pelat Cast In Situ dan
Pelat Precast Ditinjau Dari Segi Waktu
dan Biaya Pada Gedung SMPN 43
Surabaya.
https://dokumen.tips/documents/perban
dingan-metode-pelaksanaan-plat-
bekisting-pembesian-dan-
pengecoran.html?page=1
Ningrum. 2014. Fungsi Utama Pelat
Lantai
Nouna. 2012. Plat Lantai (Floor Plate)
Sany, Global. 2017. Sany STC250 25
Ton Truck Crane.
https://www.sanyglobal.com/id_id/cran
e/459.html
Sasongko. 2014. Fungsi Utama Pelat
Lantai
Schodeck. 1991. Pengertian Plat
Lantai
SNI 2847. 2013. Pengertian Beton
Pracetak

249

Anda mungkin juga menyukai