Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No.

1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

PERAN EXCAVATOR TERHADAP KINERJA PROYEK


KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL DI JAKARTA SELATAN

Manlian Ronald. A. Simanjuntak, Ferrari Program Studi Magister Teknik Sipil ±


Konsentrasi Manajemen Konstruksi Fakultas Desain Dan Teknik Perencanaan
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

ABSTRAK
Alat berat didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan
kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya
produksi, tidak tercapainya schedule yang telah ditentukan, atau kinerja proyek semakin menurun
secara keseluruhan. Terdapat beraneka macam alat yang sering digunakan dalam pekerjaan
konstruksi saat ini, antara lain: bulldozer, loader, excavator, motor grader, dump truck. Penelitian
ini hanya alat konstruksi excavator yang dipakai untuk proyek konstruksi rumah tinggal yang pada
saat proses konstruksi memerlukan galian, penggunaan alat konstruksi excavator menjadi penting
seperti yang terjadi pada proyek gedung tinggi, jalan, dan jembatan. Untuk itu pada penelitian ini
mencoba membuat suatu penelitian untuk proyek rumah tinggal dengan menggunakan excavator
sebagai alat gali karena tenaga manusia dianggap kurang. Biaya sewa excavator untuk pekerjaan
yang cukup mahal dan besarnya kubikasi galian tanah yang akan dikerjakan, menjadi landasan yang
kuat alat konstruksi excavator dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja proyek rumah tinggal. Rumah
tinggal saat ini sudah banyak memiliki area bawah tanah seperti basement atau ruang-ruang lainnya
layaknya gedung-gedung bertingkat. Permasalahan penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini
yaitu peran excavator terhadap proyek konstruksi rumah tinggal di Jakarta Selatan. Secara umum
salah satu faktor penting dalam proyek konstruksi adalah pemakaian alat konstruksi yang tepat guna
memperlancar dan mempercepat kinerja proyek. Pemilihan alat penting untuk dilakukan karena
sangat erat kaitannya dengan faktor faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas alat itu sendiri.
Oleh karena itu, melalui penelitian ini diharapkan akan meningkatkan kinerja pelaksanaan
konstruksi khususnya proyek bangunan rumah tinggal di Jakarta Selatan
Kata kunci : produktivitas, excavator, kinerja, rumah tinggal

PENDAHULUAN konstruksinya sendiri. Dari keterlambatan


tersebut maka secara otomatis dapat
Latar Belakang Permasalahan memungkinkan pembiayaan proyek akan
Proyek konstruksi merupakan suatu meningkat. Salah satu solusi untuk
rangkaian kegiatan yang hanya satu kali meminimalisir kesalahan-kesalahan dan
dilaksanakan dan umumnya berjangka kerugian-kerugian pada suatu proyek, yaitu
pendek. Dalam rangkaian kegiatan terdapat salah satunya adalah dengan melihat dari
suatu proses yang mengolah sumber daya beberapa faktor yaitu Engineering,
proyek menjadi suatu hasil yang berupa fisik Procurement, Construction (EPC). Adapun
atau bangunan. Proyek konstruksi sering tujuan dari penelitian ini adalah membahas
terjadi keterlambatan penyelesaian peker- salah satu faktor tersebut yaitu pemakaian
jaan yang tidak sesuai dengan perencanaan alat konstruksi excavator yang bisa
penjadwalan proyek. Hal tersebut mempengaruhi kinerja proyek konstruksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu rumah tinggal. Penggunaan alat konstruksi
diantaranya faktor dari manusia yang kurang excavator menjadi hal yang biasa terjadi
baik dalam sistem manajemen. Pengadaan pada proyek dengan skala yang besar seperti
alat dan material dan pelaksanaan proyek gedung tinggi, pembuatan jalan maupun

65
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

jembatan, untuk itu pada penelitian ini proyek sehingga diperlukan suatu penelitian
menganalisis skala proyek tergolong kecil yang diharapkan bisa menjadi referensi
dibanding proyek-proyek tersebut yaitu terhadap kontraktor proyek dalam
rumah tinggal. Bagi sebagian orang melihat penggunaan alat berat. Timbulnya suatu
proyek kontruksi rumah tinggal masih pemikiran untuk melakukan penelitian
belum cukup efektif menggunakan dengan observasi pendataan di lapangan dan
excavator sebagai alat gali karena tenaga perbandingan perhitungan yang tertuang di
manusia dianggap cukup dan mahalnya dalam rumus-rumus produktivitas dari
biaya sewa excavator untuk pekerjaan produsennya, kemudian hasil dari data
tersebut, besarnya kubikasi galian tanah tersebut dianalisa sehingga dapat diketahui
yang akan dikerjakan menjadi landasan yang optimasi produktivitas pada penggunaan alat
kuat alat konstruksi excavator dibutuhkan tersebut.
untuk proyek rumah tinggal. Rumah tinggal
saat ini sudah banyak memiliki area bawah Permasalahan Penelitian
tanah seperti basement atau ruang-ruang Permasalahan penelitian yang akan
lainnya layaknya gedung-gedung bertingkat. dibahas dalam penelitian ini yaitu:
Berdasarkan analisa SNI 2835:2008 manusia x Mengidentifikasi peran excavator pada
dapat menggali tanah biasa adalah 0,0018 proyek konstruksi
m3 per menit, sementara analisis galian x Mengidentifikasi kinerja pada proyek
excavator untuk galian tanah biasa adalah konstruksi rumah tinggal dengan
0,375 m3 per menit dengan kapasitas bucket menggunakan excavator
0,94-1,72 m3. Perbedaan yang jauh terhadap
hasil galian tersebut menjadikan excavator
menjadi sangat penting untuk pekerjaan KAJIAN PUSTAKA
galian proyek konstruksi rumah tinggal.
Untuk galian basement yang cukup besar Jenis-Jenis Proyek Konstruksi
sangat membutuhkan excavator sebagai alat Proyek konstruksi dapat dibedakan
gali untuk meningkatkan kinerja sesuai menjadi dua jenis kelompok bangunan,
dengan prinsip keberhasilan suatu proyek yaitu:
yang saling terikat antara biaya, mutu dan a. Bangunan gedung : rumah, kantor,
waktu. Dapat dijelaskan bahwa semakin pabrik dan lain-lain,
cepatnya proses galian berdampak terhadap b. Bangunan sipil : jalan, jembatan,
kualitas finishing yang menjadi semakin bendungan dan infrastruktur lainnya,
meningkat karena punya waktu yang lebih
longgar, dan mutu yang dicapai semakin Faktor-Faktor Produktivitas Konstruksi
tinggi, ini lah yang menjadi tantangan bagi Faktor yang mempengaruhi produkti-
penulis untuk menelitinya. vitas proyek diklasifikasikan menjadi empat
Berdasarkan perspektif kontraktor kategori utama, yaitu:
melihat bahwa penggunaan excavator x Metoda dan teknologi, yang terdiri dari
sebagai alat gali akan menjadikan proyek faktor: desain rekayasa, metoda
dapat dilaksanakan dengan cepat sesuai konstruksi, urutan kerja, pengukuran
dengan schedule yang sudah di tentukan, kerja.
proyek bisa lebih ekonomis dari segi biaya x Manajemen lapangan, terdiri dari faktor:
dan mutu semakin meningkat. Produktivitas perencanaan dan penjadwalan, tata letak
suatu alat dalam pelaksanaannya mempu- lapangan,komunikasilapangan,
nyai banyak sekali hambatan teknis maupun manajemen material, manajemen
non teknis yang mempengaruhi alat itu peralatan, manajemen tenaga kerja.
sendiri, yang berakibat menurunnya kinerja
66
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

x Lingkungan kerja, terdiri dari faktor: bawah permukaan ini misalnya parit, lubang
keselamatan kerja, lingkungan fisik, untuk basement, lahan untuk pekerjaan jalan
kualitas pengawasan, keamanan kerja, dan lain-lain. Keuntungan excavator ini
latihan kerja, partisipasi. dapat menggali sambil mengatur dalamnya
x Faktor manusia, tingkat upah pekerja, galian yang lebih baik. Bagi sebagian orang
kepuasan kerja, insentif, pembagian melihat proyek kontruksi rumah tinggal
keuntungan, hubungan kerja mandor- masih belum cukup efektif menggunakan
pekerja, hubungan kerja antar sejawat, excavator sebagai alat gali karena tenaga
kemangkiran. manusia dianggap cukup dan mahalnya
biaya sewa excavator untuk pekerjaan
Jenis-Jenis Alat Berat untuk tersebut, besarnya kubikasi galian tanah
Proyek Konstruksi yang akan dikerjakan menjadi landasan yang
Alat konstruksi atau alat berat yang kita kuat kenapa alat konstruksi excavator
kenal di dalam ilmu teknik sipil adalah alat dibutuhkan untuk proyek rumah tinggal.
yang digunakan untuk membantu manusia Rumah tinggal saat ini sudah banyak
dalam melakukan pekerjaan pembangunan memiliki area bawah tanah seperti basement
suatu struktur bangunan. Saat ini alat berat atau ruang-ruang lainnya layaknya gedung-
merupakan faktor penting di dalam proyek gedung bertingkat. Berdasarkan analisa SNI
karena dapat memudahkan manusia dalam 2835:2008 manusia dapat menggali tanah
mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil biasa adalah 0,0018 m3 per menit,
yang diharapkan dapat tercapai dengan sementara analisis galian excavator untuk
mudah dan waktu yang relatif singkat. galian tanah biasa adalah 0,375 m3 per
Penggunaan alat berat yang kurang tepat menit dengan kapasitas bucket 0,94-1,72
dengan kondisi dan situasi lapangan m3. Perbedaan yang jauh terhadap hasil
pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian galian tersebut menjadikan excavator
antara lain rendahnya produksi, tidak menjadi sangat penting untuk pekerjaan
tercapainya jadwal atau target yang telah di galian proyek konstruksi rumah tinggal.
tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak Untuk galian basement yang cukup besar
semestinya. Oleh karena itu sebelum sangat membutuhkan excavator sebagai alat
menentukan tipe dan jumlah peralatan dan gali untuk meningkatkan kinerja sesuai
attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dengan prinsip keberhasilan suatu proyek
dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam yang saling terikat antara biaya, mutu dan
alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan waktu. Dapat dijelaskan bahwa semakin
konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam cepatnya proses galian berdampak terhadap
makalah ini hanya alat-alat yang umum kualitas finishing yang menjadi semakin
digunakan untuk pekerjaan konstruksi saja. meningkat karena punya waktu yang lebih
Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut longgar, dan mutu yang dicapai semakin
antaranya : Bulldozer, alat pengangkut tinggi.
seperti loader, alat gali atau excavator, Cara kerja excavator tergantung dari
motor grader, dan alat pengangkut jarak kemampuan dan jenis alatnya terutama
jauh seperti dump truck. mengenai jarak jangkauan, tinggi maksimal
pembuangan dan dalamnya galian yang
Alat Konstruksi Excavator untuk mampu dicapai. Untuk mulai menggali
Proyek Konstruksi Rumah Tinggal dengan bucket excavator dijulurkan ke
Excavator adalah alat dari golongan depan ke tempat galian. Bila bucket sudah
shovel yang khusus dibuat untuk menggali pada posisi yang diinginkan lalu bucket
material di bawah permukaan tanah atau di diayun ke bawah seperti mencangkul.
bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di Kemudian lengan bucket diputar ke arah
67
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

alatnya sehingga membentuk lintasan, Untuk memperkirakan produksi alat


setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari berat secara teliti perlu dipelajari faktor-
tempat penggalian dan dilakukan swing, dan faktor yang secara langsungdapat
pembuangan material hasil galian dapat mempengaruhi hasil kerja alat tersebut.
dilakukan Dump truck atau tempat yang Faktor-faktor tersebut meliputi: Berat
lain. Siklus kerja dari excavator tergantung material, kondisi lokasi, pengalaman
dari ukuran alat dan medan kerja, dimana operator, tahanan gali (digging resistance),
ukuran alat yang kecil mempunyai siklus tahanan guling(rolling resistance), tahanan
yang cepat. Siklus pekerjaan yang dilakukan kemiringan (grade resistance), faktor posisi,
terdiri dari 4 gerakan dasar yaitu: menggali, faktor swing, usia operator, waktu putar saat
memutar dalam keadaan isi, menumpahkan membuang, jenis bucket, usia alat, biaya
muatan, memutar kembali ke posisi semula perawatan.

Faktor Efisiensi Kerja Bangunan Rumah Tinggal


Dalam merencanakan suatu proyek, UU RI No. 4 Tahun 1992 Tentang
produktifitas per jam dari suatu alat yang Perumahan dan Pemukiman menyebutkan
diperlukan adalah produktivitas standar dari bahwa tempat tinggal atau rumah tinggal
alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan adalah suatu bangunan, tempat seseorang/
dengan suatu faktor. Faktor tersebut beberapa orang tinggal secara menetap
dinamakan efisiensi kerja. Efisiensi kerja dalam jangka waktu tertentu, di suatu tempat
tergantung pada banyak faktor seperti tertentu. Domisili adalah lokasi/alamat
topografi, keahlian operator, pemilihan tempat tinggal/rumah seseorang/sekelompok
standar pemeliharaan dan sebagainya yang orang yang berada di dalam suatu lokasi/
menyangkut operasi alat. Dalam kenyata- daerahtertentu.Perumahanadalah
annya memang sulit untuk menentukan sekelompok/sekumpulan rumah yang
besarnya efisiensi kerja, tetapi dengan dasar berfungsi sebagai lingkungan hunian yang
pengalaman-pengalaman dapat ditentukan dilengkapi dengan sarana dan prasarana
efisiensi kerja yang mendekati kenyataan. umum tertentu. Permukiman adalah bagian
dari lingkungan hidup di luar kawasan
Metode Kerja Alat lindung, baik yang berupa kawasan
Permukaan tanah ada juga yang perkotaan maupun pedesaan, yang berfungsi
berbentuk tidak tanah datar. Pada saat suatu sebagai lingkungan tempat tinggal atau
proyek akan dikerjakan maka permukaan lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
tanah harus diratakan. Tanah yang mendukung kehidupan dan penghidupan
ketinggiannya melebihi elevasi yang bagi masyarakat tertentu.
diinginkan harus ditimbun. Berdasarkan Kebutuhan manusia terhadap tempat
pekerjaan excavator pada saat pemantauan untuk melakukan aktivitas, berlindung, dan
di lapangan, ada dua metode dan cara yang beristirahat merupakan kebutuhan dasar.
dipakai pada saat menentukan volume tanah Tingkat pemenuhan kebutuhan tersebut,
yang harus dibuang atau ditimbun. Untuk setiap saat akan bertambah akibat dari
pekerjaan land clearing dan pembentukan pertambahan jumlah penduduk dan
kavling digunakan metode grid, sedangkan pengaruh dari pola hidup manusia. Untuk itu
untuk pekerjaan jalan digunakan metode maka berbagai aktivitas pembangunan
yang dipakai adalah metode ruas. permukiman dilakukan, seperti pemba-
ngunan perumahan dan apartment. Sebagai
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi bangunan, rumah berbentuk ruangan yang
Produktivitas Alat dibatasi oleh dinding dan atap, biasanya
memiliki jalan masuk berupa pintu, bisa
68
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

berjendela ataupun tidak. Lantainya bisa masyarakat secara umum, serta 10%
berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau diperuntukan bagi RTH private pada lahan-
bahan lainnya. Rumah modern biasanya lahan yang dimiliki oleh swasta atau
lengkap memiliki unsur-unsur ini, dan masyarakat.
ruangan di dalamnya terbagi-bagi menjadi Dengan jumlah penduduk 8,9 juta jiwa
beberapa kamar yang berfungsi spesifik, pada malam hari dan penduduk siang
seperti kamar tidur, kamar mandi, WC, berkisar 10,2 juta pada siang hari dengan
ruang makan, ruang keluarga, ruang tamu, 2
kepadatan 13.000-15.000 jiwa/km serta
garasi, gudang, teras, dan pekarangan. pertumbuhan penduduk sekitar 1.11% per
Dalam kegiatan sehari-hari, orang biasanya tahun, Jakarta membutuhkan RTH yang
berada di luar rumah untuk bekerja tidak saja berfungsi estetika dan edukatif
bersekolah, atau melakukan aktivitas lain, tetapi juga sebagai sarana yang mempunyai
tetapi paling sedikit rumah berfungsi sebagai fungsi sosial. Jakarta dilalui oleh 13 sungai
tempat untuk tidur bagi keluarga ataupun dan terdapat kurang lebih 44 waduk dan situ
perorangan. Selebihnya, rumah juga yang memerlukan perlindungan dari
digunakan sebagai tempat beraktivitas antara penyempitan akibat penggunaan tepiannya.
anggota keluarga atau teman, baik di dalam Dalam kaitannya dengan ini, RTH dapat
maupun di luar rumah pekarangan. Rumah berfungsi untuk melindungi badan-badan air
dapat berfungsi sebagai: tempat untuk tersebut. Fungsi perlindungan ini juga
menikmati kehidupan yang nyaman, tmpat diperlukan mengingat semakin berkurang-
untuk beristirahat, tempat berkumpulnya nya cadangan air tanah di DKI Jakarta,
keluarga, dan tempat untuk menunjukkan dimana RTH dapat berfungsi sebagai
tingkat sosial dalam masyarakat. kawasan resapan untuk air tanah tersebut.
Pentingnya fungsi RTH untuk paru-paru
Potret Pembangunan Jakarta kota dimaksudkan untuk mengantisipasi
Jakarta adalah salah satu kota terbesar di makin tingginya jumlah kendaraan bermotor
Indonesia. Setiap orang yang tinggal di saat ini yang telah berjumlah 5,7 juta unit
Jakarta pasti mendambakan memiliki tempat dengan laju pertumbuhan 9.5% per tahun.
tinggal yang bersih, indah, dan nyaman.
Namun dalam membangun rumah, banyak Jakarta Selatan
orang yang hanya terpaku pada keindahan Kesadaran akan pentingnya fungsi RTH bagi
desain. Dalam rangka merespon hal-hal Kota Jakarta tersebut sangat berdampat terhadap
tersebut, berbeda dengan Undang-undang pembangunan di jakarta selatan hal ini
Nomor 26/2007, muatan terkait dengan isyu dijabarkan dalam aturan daerah mengenai tata
lingkungan hidup semakin ditekankan. Salah ruang yaitu Perda nomor 6 tahun 1999 tentang
satunya adalah dalam kaitan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI
Perencanaan Ruang Wilayah Kota yang Jakarta atau dikenal dengan RTRW 2010. Dalam
diharuskan memuat rencana penyediaan dan perda tersebut, 57+ GLLVWLODKNDQ
pemanfatan ruang terbuka hijau (RTH). VHEDJDL ³NDZDVDQ KLMDX´ yang dibagi
Undang-undang tersebut mencantumkan ke dalam kawasan hijau lindung dan kawasan
bahwa setiap kota dalam rencana tata ruang hijau binaan dengan prosentase keseluruhan
wilayahnya diwajibkan untuk mengalokasi- kedua kawasan tersebut hingga tahun 2010
kan sedikitnya 30% dari ruang atau ditetapkan sebanyak 13.94% dari luas
wilayahnya untuk RTH, dimana 20% keseluruhan DKI Jakarta.
diperuntukan bagi RTH publik yang Masih banyaknya kawasan yang boleh jadi
merupakan ruang terbuka hijau yang tempat hunian atau rumah tinggal di Jakarta
dimiliki dan dikelola oleh pemerintah kota Selatan membuat perkembangan dunia
dan digunakan untuk kepentingan konstruksi di Jakarta Selatan sangat pesat,
69
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

banyak orang memilih tinggal di Jakarta Pada perancangan penelitian ini


Selatan karena area ini merupakan area yang dijelaskan pendekatan penelitian yang
tenang dan nyaman. Sedangkan fungsi dipilih yaitu proyek-proyek konstruksi
perkantoran yang ada di Jakarta Pusat yang dengan pola pekerjaan galian tanah dengan
sudah penuh dengan bangunan-bangunan alat gali excavator atas dasar besarnya
tinggi. Jakarta Selatan saat ini menjadi area kubikasi galian tanah yang akan dikerjakan
yang berkelas untuk rumah tinggal, cepatnya menjadi landasan yang kuat kenapa alat
kenaikan harga tanah mejadi landasan yang konstruksi excavator dibutuhkan untuk
kuat buat warga jakarta untuk ikut mencari proyek rumah tinggal. Dapat dijelaskan
properti di Jakarta Selatan. bahwa semakin cepatnya proses galian
Pada umumnya konstruksi rumah tinggal berdampak terhadap kualitas finishing yang
di jakarta selatan banyak yang menjadi semakin meningkat karena punya
memaksimalkan keterbatasan tanah yang waktu yang lebih longgar, dan mutu yang
dimiliki, dengan harga tanah yang sangat dicapai semakin tinggi. Bagi kontraktor
tinggi karakter rumah tinggal di jakarta melihat bahwa penggunaan excavator
cenderung memiliki jumlah lantai lebih dari sebagai alat gali akan menjadikan proyek
dua lantai misalnya membuat basement atau dapat dilaksanakan dengan cepat sesuai
ruang-ruang lain di bawah tanah dasarnya. dengan schedule yang sudah ditentukan,
Posisi strategis Jakarta Selatan yang tinggi proyek bisa lebih ekonomis dari segi biaya
dari permukaan laut membuat keberanian dan mutu semakin meningkat. Dari semua
arsitek berani membuat ruang-ruang aspek latar belakang tersebut kemudian
tambahan di bawah permukaan tanah. dilakukan pendalaman terhadap permasa-
Dampak dari kebutuhan galian yang lahan, pertanyaan dan tujuan penelitian
meningkat akibatnya proyek konstruksi dengan melakukan studi terhadap literatur.
rumah tinggal tersebut membutuhkan alat Dijelaskan juga metode yang dipilih dan
kerja yang memadai misalnya penggunaan metode pengumpulan datanya, kemudian
alat berat excavator untuk galian tanah dilakukan analisis variabel-variabel yang
untuk meningkatkan kinerja proyek berpengaruh kepada produktivitas alat.
konstruksi tersebut. Pertanyaan dalam kuesioner disusun
berdasarkan hasil studi literatur yang diteliti
Proses Konstruksi Bangunan Rumah secara mendalam, selanjutnya kuesioner
Tinggal dibagikan kepada responden-responden
Proses konstruksi bangunan rumah dengan cara penyebaran kuesioner kepada
tinggal mempunyai banyak tahapan dari perusahaan-perusaahan kontraktor maupun
mulai proses awal konstruksi sampai selesai, perorangan yang terlibat didalam proyek
diantaranya adalah sebagai berikut: konstruksi khususnya rumah tinggal, adapun
pekerjaan pendahuluan, pekerjaan tanah dan responden yang terpilih untuk menjawab
pasir, pekerjaan struktur bawah (pondasi), kuesioner seperti Project Manager, General
pekerjaan struktur atas, pekerjaan kuda-kuda Manager, Site Manager, Estimator,
dan atap, pekerjaan lantai, pekerjaan Logistics, Supervisor, Quantity Surveyor
instalasi listrik dan plumbing, pekerjaan cat, maupun Owner dari perusahaan kontraktor
pekerjaan finishing, pekerjaan pembersihan. tersebut mempunyai latar belakang dan
Bagi kontraktor, keseluruhan tahap pengetahuan yang cukup mengenai proses
pelaksanaan kegiatan konstruksi tersebut alat konstruksi. Data yang terkumpul dari
tergantung kontrak kerja yang dilakukan survei tersebut kemudian diseleksi.
pemberi tugas dan kontraktor terpilih. Selanjutnya input data untuk menghasilkan
suatu Metode analisis statistik dapat
METODOLOGI PENELITIAN menghasilkan korelasi, interkorelasi antara
70
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

variabel, analisis faktor dan variabel, analisa jenis & kapasitas Excavator yang tersedia),
variabel penentu, suatu model persamaan X6 (mengecek jumlah & kondisi Excavator
regresi perencanaan simulasi model dengan yang dikirim ke proyek), X7 (mengecek
metode analisa linier berganda, uji t, uji mobilisasi Excavator menuju ke proyek), X8
Durbin Watsons, uji F setelah itu di lakukan (jumlah waktu pemakaian oli sebagai
pelumas mesin), X9 (jumlah waktu
pembahasan hasil model dan pembahasan
pemakaian bahan bakar per jam), X10
hasil penelitian secara keseluruhan yang (pemilihan jenis bucket pada Excavator,
semuanya ditujukan untuk meneliti X11 (besaran kapasitas Bucket pada
pengaruh produktivitas alat konstruksi Excavator), X12 (pemilihan jenis mesin
terhadap kinerja suatu proyek konstruksi Excavator), X13 (pemilihan jenis Roda
khususnya rumah tinggal di Jakarta Selatan. Excavator), X14 (ketahanan dalam
menggali/Digging Resistance), X15
(ketahanan guling pada saat bekerja(Rolling
ANALISIS Resistance), X16 (ketahanan kemiringan
ExcavatorGrade Resistance), X17 (faktor
Responden posisi pada saat menggali), X18 (faktor
Dari penyebaran kuesioner yang telah Swing pada saat menggali), X19 (berat
dilakukan dan telah kembali terkumpul beban yang di angkat), X20 (waktu putar
pada saat membuang), X21 (usia dari alat
sebanyak 47 responden dengan data sebagai
Excavator untuk proyek), X22 (biaya
berikut: principal dari perusahaan kontraktor perawatan alat), X23 (berapa tahun
sebanyak 5 orang, project manager pengalaman kerja operator Excavator yang
sebanyak 9 orang, general manager dapat mempengaruhi produktivitas pada
sebanyak 1 orang, site manager sebanyak 14 proyek konstruksi?), X24 (berapakah gaji
orang, estimator sebanyak 4 orang, logistics operator Excavator yang dapat
sebanyak 2 orang, quantity surveyor mempengaruhi produktivitas pada proyek
sebanyak 1 orang, supervisor sebanyak 11 konstruksi?), X25 (berapakah usia operator
orang. Excavator yang dapat mempengaruhi
produktivitas pada proyek konstruksi?), X26
Kuesioner Penelitian dan Analisis (kondisi lokasi/lahan yang akan dikerjakan
Korelasi oleh Excavator), X27 (jenis galian
Excavator pada proyek konstruksi), X28
Selain kuesioner jenis check list di dalam
(kedalaman galian Excavator), X29 (faktor
kuesioner juga dilampirkan pertanyaan yang cuaca pada saat alat bekerja), X30 (faktor
membahas soal variabel tambahan yang keselamatan di lapangan), X31 (faktor
dapat mempengaruhi produktivitas alat pengawasan selama penggalian), X32
konstruksi Excavator dan pertanyaan (faktor keamanan proyek), X33 (masyarakat
tentang harapan para responden terhadap lingkungan lokasi proyek), X34 (Pemda
penelitan ini. setempat).
Dari data kuesioner yang terdiri dari Dari hasil analisis data melalui metode
a. 1 variabel terikat yaitu: Y1 (seberapa statistik korelasi ditemukan bahwa terdapat
besarkah pengaruh kinerja pada proyek beberapa variabel yang memiliki:
konstruksi rumah tinggal yang anda a. Nilai korelasi variabel/pertanyaan yang
kerjakan dengan menggunakan Excavator?) memiliki tanda bintang 1 (*) significant
b. 34 variabel bebas, yaitu:
pada level 0,05 (5%) yakni: Variabel
X1 (menganalisis jadwal alat konstruksi
X20 dan X22.
Excavator), X2 (menganalisis pelaksanaan
cara kerja Excavatordi lapangan, X3 b. Nilai korelasi variabel/pertanyaan yang
(menganalisis metode persiapan Excavator), memiliki tanda bintang 2 (**),
X4 (mengecek volume yang akan di significant pada level 0,01 (1%) yakni:
kerjakan oleh Excavator), X5 (mengecek Variabel X14, X16, dan X17.

71
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

c. Sesuai dengan kriteria pengujian Terima H0, jika nilai t Significance •


variabel/pertanyaan, selain dari variabel yang 0,05 atau jika - ” W KLWXQJ ”
telah disebutkan sebelumnya tidak 2.048 (t kritis = 2.048)
PHPLOLNL QLODL NRUHODVL d. Kesimpulan :
WHUKDGDS ³<´ (Kinerja proyek Nilai t Significance = 0,00 berarti
konstruksi dengan menggunakan Excavator) lebih kecil (>) dari 0,05 atau nilai t
hitung 5,914 berarti tidak terletak
Uji Auto Korelasi (Durbin-Watsons Test) antara - ” W KLWXQJ ”
Dengan menggunakan metode Stepwise sehingga Ho DITOLAK. Sebaliknya
pada SPSS 19.0 dihasilkan urutan kombinasi , TERIMA H1 yang secara
variabel bebas penentu dalam memberikan PARSIAL variabel (X22) faktor
pengaruh dan kontribusi terhadap nilai biaya perawatan alat konstruksi
adjusted R2 model regresi linier. excavator berpengaruh terhadap
Nilai Durbin-Watson Test yang didapat dari kinerja proyek konstruksi.
SPSS 19.0 adalah 1,937 dengan jumlah data 2. HIPOTESIS 2:
n sebanyak 47 serta k=2 (k adalah jumlah a. H0: Secara parsial penggabungan
variabel bebas). Berdasarkan hasil penelitian variabel 17 (X17) faktor posisi pada
dapat dilihat bahwa X22 memberikan saat menggali dan variabel 22 (X22)
kontribusi sebesar 0,555 sementara X17 biaya perawatan alat konstruksi
memberikan 0,184 sehingga dapat di peroleh excavator tidak berpengaruh
suatu persamaan sebagai berikut Y = 0,555 terhadap terhadap kinerja proyek
X22 + 0,184 X17 Jadi dapat disimpulkan konstruksi rumah tinggal.
bahwa tidak terjadi autokorelasi positif atau b. H1: Secara parsial penggabungan
negatif pada model regresi untuk siginifikan variabel 17 (X17) faktor posisi pada
OHYHO . untuk kedua variabel ini yaitu saat menggali dan variabel 22 (X22)
variabel X17 dan variabel X22. biaya perawatan alat konstruksi
excavator berpengaruh terhadap
Analisis Uji t terhadap kinerja proyek konstruksi
Untuk memprediksi nilai Y, dengan jumlah rumah tinggal.
sampel = 47 dan sampel yang tepakai adalah c. Kriteria pengujian :
30 dan variabel k =1 dan k = 2, dilakukan uji Terima H0, jika nilai t Significance •
t-test. 0,05 atau jika - ” W KLWXQJ ”
2.051 (t kritis = 2.051)
Uji Hipotesis secara individu (parsial) : d. Kesimpulan :
1. HIPOTESIS 1: Nilai t Significance = 0,00 dan
a. H0: Secara parsial variabel X22 0,00 berarti lebih besar (>) dari 0,05
(biaya perawatan alat konstruksi atau nilai t hitung 6,566 dan 4,364
excavator) tidak berpengaruh berarti tidak terletak antara - ” W
terhadap terhadap kinerja proyek KLWXQJ ” sehingga Ho DITOLAK.
konstruksi rumah tinggal. Sebaliknya , TERIMA
b. Secara parsial variabel X22 (biaya H1 yang secara PARSIAL
perawatan alat konstruksi excavator) penggabungan variabel 17 (X17)
berpengaruh terhadap terhadap faktor posisi pada saat menggali dan
kinerja proyek konstruksi rumah variabel X22 (biaya perawatan alat
tinggal. konstruksi excavator) berpengaruh
c. Kriteria pengujian : terhadap terhadap kinerja proyek
konstruksi rumah tinggal.

72
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

Analisis Uji F konstruksi excavator karena mempunyai


nilai adjusted r2 yang optimal dan
Pembahasan : mempunyai nilai koefisien interkorelasi r=
1. Uji Hipotesis : 0.022 dan - 0.199 atau r < 0.361. Pada
H0:Produktivitas alat konstruksi analisis uji F pada model pertama
excavator dari setiap faktor tidak menghasilkan nilai F Significance = 0,000
berpengaruh terhadap kinerja berarti lebih kecil (<) dari 0,05 atau F hitung
proyek konstruksi rumah tinggal. = 34.976 berarti lebih besar dari 4,19 yang
H1:Produktivitas alat konstruksi berarti Produktivitas alat konstruksi
excavator dari setiap faktor excavator dari setiap faktor berpengaruh
berpengaruh terhadap kinerja terhadap kinerja proyek konstruksi rumah
proyek konstruksi rumah tinggal. tinggal dan pada pengujian model kedua
2. Kriteria pengujian : penggabungan variabel X17 dengan X22
a. Terima H0, jika nilai F Significance menghasilkan Nilai F Significance = 0,000
• DWDX MLND ) KLWXQJ ” ) berarti lebih kecil (<) dari 0,05 atau F hitung
WDEHO ) tabel = 4,19) = 38.277 yang berarti Produktivitas alat
b. Terima H0, jika nilai F Significance konstruksi excavator dari setiap faktor juga
• DWDX MLND ) KLWXQJ ” ) berpengaruh terhadap kinerja proyek
WDEHO ) tabel = 3,35) konstruksi rumah tinggal. Begitu juga pada
3. Kesimpulan : analisis uji t menghasilkan nilai t
a. Nilai F Significance = 0,000 Significance = 0,00 dan 0,00 berarti lebih
berarti lebih kecil (<) dari 0,05 atau besar (>) dari 0,05 atau nilai t hitung 6,566
F hitung = 34.976 berarti lebih besar dan 4,364 berarti tidak terletak antara -2.051
dari 4,19 sehingga Ho DITOLAK. ” W KLWXQJ ” . Kedua variabel tersebut
Sebaliknya, terima H1 yang berarti pada proses konstruksi rumah tinggal sangat
Produktivitasalatkonstruksi mempengaruhi kinerja proyek tersebut
excavatordarisetiapfaktor seperti dijelaskan di bawah ini :
berpengaruh terhadap kinerja x Faktor posisi pada saat menggali yang
proyek konstruksi rumah tinggal. mewakili variabel X17
b. Nilai F Significance = 0,000 Faktor posisi saat menggali merupakan
berarti lebih kecil (<) dari 0,05 atau faktor penting pada pelaksanaan
F hitung = 38.277 berarti lebih besar pekerjaan pada proses konstruksi,
dari 3,35 sehingga Ho DITOLAK. apabila lahan sempit alat akan susah
Sebaliknya, terima H1 yang berarti untuk manuver, begitu juga tanah urugan
Produktivitasalatkonstruksi atau tanah tergenang air (becek) akibat
excavatordarisetiapfaktor hujan menjadi faktor kendala dalam
berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan pekerjaan galian tanah.
proyek konstruksi rumah tinggal. Kondisi-kondisi ini harus dilihat dan
dipertimbangkan dengan faktor posisi
kerja excavator. Excavator mungkin saja
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN bekerja pada tempat galian yang luas,
terbuka dengan dasar yang kokoh.
Faktor penentu dari alat konstruksi Medan tanah yang ada mungkin saja
excavator itu sendiri yang terdapat variabel datar ataupun tidak datar, sehingga
penentu di dalamnya adalah variabel X17 mempengaruhi posisi kerja alat pada
yaitu faktor posisi pada saat menggali dan kedalaman optimum galian. Terkadang
penggabungan Variabel X17 dengan kondisi galian itu dapat sedemikian
variabel X22 yaitu biaya perawatan alat sempitnya sehingga sudut putarnya tidak
73
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

maksimal ke arah pembuangan galian. dengan adanya beberapa variabel penentu


Dengan demikian faktor posisi dapat dari analisis varibael bebas yang
digolongkan baik, sulit, dan sedang, mempengaruhi variabel terikat pada proses
serta kondisi lahan/lokasi yang memang konstruksi, dengan ini dapat menunjukkan
tidak ada standar yang seragam yang bahwa meningkatnya kinerja proyek
dapat digunakan sebagai petunjuk untuk konstruksi rumah tinggal dengan
menggolongkan pekerjaan. Umumnya menggunakan Excavator.
operator yang berpengalaman akan
mengambil posisi yang baik untuk alat
tersebut sebelum melakukan pekerjaan KESIMPULAN
galian, memutar alat dalam keadaan isi,
menumpahkan muatan sampai kembali Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
memutar ke posisi semula sehingga kesimpulan untuk menjawab permasalahan
produktivitas yang tinggi bisa tercapai. penelitian yaitu peralatan merupakan salah satu
x Biaya perawatan alat yang mewakili faktor yang sangat penting pada proses proyek
variabel X22 konstruksi, excavator pada proyek konstruksi
Perawatan secara berkala, perbaikan alat berfungsi untuk penggalian tanah terutama yang
dan penggantian beberapa suku cadang letaknya di bawah kedudukan alat itu sendiri
dengan yang baru akan sangat misalnya galian pembuatan basement, saluran-
berpangaruh terhadap produktivitas di saluran tertentu maupun membuang puing
lapangan pada proses konstruksi, ataupun sampah proyek, dapat diambil
biasanya setiap kontraktor alat berat kesimpulan peran excavator sangat berpengaruh
sudah mempunyai mekanik yang dalam kelangsungan proyek secara keseluruhan
mengontrol kerusakan pada saat alat untuk meningkatkan kinerja proyek dibuktikan
akan dimobilisasi ataupun pada saat alat dengan adanya beberapa variabel penentu
sedangmelakukanpekerjaandi dari analisis variabel bebas yang
lapangan. Sehingga biaya-biaya mempengaruhi variabel terikat pada proses
kerusakan tersebut umumnya sudah konstruksi, dengan ini dapat menunjukkan
diprediksi. Adapun dengan perawatan bahwa meningkatnya kinerja proyek
yang rutin dilakukan akan membuat alat konstruksi rumah tinggal dengan
tersebut selalu dalam keadaan prima menggunakan Excavator. Hasil penelitian
sehingga produktivitas galian pun jadi ini berdasarkan perspektif kontraktor
meningkat. Sedangkan beberapa variabel melihat bahwa penggunaan excavator
yang masuk excluded variable sebagai alat gali akan menjadikan proyek
produktivitas alat konstruksi excavator dapat dilaksanakan dengan cepat sesuai
terhadap kinerja proyek diantaranya dengan schedule yang sudah di tentukan,
adalah variabel X14 yaitu ketahanan proyek bisa lebih ekonomis dari segi biaya
dalam menggali, variabel X16 yaitu dan mutu semakin meningkat. Rumah
ketahanan kemiringan alat saat menggali tinggal saat ini sudah banyak memiliki area
serta variabel X20 yaitu waktu putar saat bawah tanah seperti basement atau ruang-
membuang muatan juga dianggap cukup ruang lainnya layaknya gedung-gedung
berpengaruh terhadap kinerja proyek. bertingkat. Untuk galian basement yang
Melalui penelitian ini teridentifikasi kinerja cukup besar sangat membutuhkan excavator
proyek dengan menggunakan excavator (Y1) sebagai alat gali untuk meningkatkan
bahwa rata-rata jawaban responden terhadap kinerja. Dapat dijelaskan bahwa semakin
variabel faktor ini adalah empat (penting), cepatnya proses galian berdampak terhadap
artinya excavator dianggap penting untuk kualitas finishing yang menjadi semakin
meningkatkan kinerja proyek dibuktikan meningkat karena punya waktu yang lebih
74
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

longgar, dan mutu yang dicapai semakin Elazouni, Ashraf M. Associate member,
tinggi. ASCE, and Ismail M. Basha. Journal
Evaluating the performance of
Construction Equipment Operators in
DAFTAR PUSTAKA Egypt, 1996
Griffin, Jeff. Excavator continue vital role
Arditi, David dan Mochtar, Krishna. in
Peningkatan Produktivitas Dalam underground construction, Senior
Industri Konstruksi Indonesia. Journal Editor, 2001
Construction and Economics Jurusan Griffin, Jeff. Large Excavators have become
Teknik Sipil, Institut Teknologi versatile construction tools, Senior
illinois, Chicago, IL, USA, 1996 Editor, 2005
American National Standard Institute. Guide, PMBOK. Edisi 3. PMI,
Industrial Engineering Terminology, Pennsylvania, 2004
Mc Graw-Hill. 1989 Harianto Hardjasaputra, Metoda
Barrie, Donald S. dan Paulson, Boyd C, Jr. Pelaksanaan Konstruksi, 2004
Manajemen Konstruksi Profesional. Herbsman, Zohar dan Ellis, Ralph.
Penerjemah: Sudinarto. Edisi Kedua. Penelitian Faktor Yang
Cetakan Keempat, Penerbit Erlangga, Mempengaruhi Produktivitas
Jakarta, 1995 Konstruksi. Journal Construction
Baars, Wouter. Project Management Management and
Handbook.Version 1.1 - July 2006 Economics, 1990, 8, 49-61
Recommendations: Henk Harmsen, Department of Civil Engineering,
Rutger Kramer, Laurents Sesink, Joris University of Florida, Gainesville, FL
van Zundert. DANS ± Data Archiving 32611, USA
and Networked Services. The Hague, J. Ritz, George. Total Contruction
2006 Project Management, Mc. Graw-
Dipohusodo, Istimawan. Manajemen Proyek Hill, Inc, New York, 1994
dan Konstruksi. Jilid 1 dan Jilid 2. Johansson, Jerry. Journal Excavators
Cetakan Ketujuh, Penerbit Kanisius, as base machines in logging
Yogyakarta, 1996 Operations, Swedish University of
Djojowirono, Soegeng. Manajemen Agricultural Sciences Garpenberg,
Konstruksi I, Edisi Kedua, 1991 Sweden
Departemen Pekerjaan Umum. Manajemen Janosevic, Dragoslav. Mitrev, Rosen.
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi, Andejelkovic, Boban dan Petrov,
Jakarta, 1997 Plamen Langkah-Langkah Kuantitatif
Donald S. Barrie, Boyd C. Paulson. Untuk Menilai Efisiensi Menggali
Professional Contruction Management Dengan Excavator. Journal of
Including C. M. Design-conctruct, and Zhejiang University-SCIENCE A
general contracting, Mc. Graw-Hill, (Applied physics & Engineering),
Inc, New York, 1992 1
D. C. White. Increase plant ( University of Nis, Faculty of
productivity MechanicalEngineering, Nis 18000,
through online performance 2
Serbia) ( Technical University of
monitoring, Emerson Process
Management, Houston, Texas Sofia, Faculty of Mechanical
Engineering, Sofia, Bulgaria)
Ervianto, Wulfram I. Manajemen
Keputusan Gubernur Propinsi, DKI Jakarta.
Proyek
Ketentuan Pengawasan Pelaksanaan
Konstruksi, Penerbit Andi,
Kegiatan Membangun Di Propinsi
Yogyakarta, 2005
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2002
75
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

Komputer, Wahana. Solusi Praktis dan Buana Ilmu Populer, Cetakan ketiga,
Mudah Menguasai SPSS 20 untuk 2012
Pengolahan Data. Edisi Pertama. Seung C, OK and Sunil K. Sinha. Journal
Penerbit Andi, Yogyakarta. www. Construction equipment productivity
andipublisher. com, 2012 estimation using artificial neural
Kerzner, Harold. Project Management. Edisi network model, Department of civil
5, Penerbit Van Nostrand Reinhold, and environment engineering, The
United States of America, 1995 pennsylvania State University,
Kholil, Ahmad, ST. MT. Alat Berat, University Park, PA, USA, 2006
Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Soeharto, Imam, Ir. Manajemen Proyek
Bandung, 2012 Jilid
Lin, Xiao, Shuang-xia PAN, Dong-yun II Dari Koseptual
Wang. Dynamic Simulation and Sampai
Optimal Control Strategy for a Operasional. Penerbit Erlangga,
parallel hybrid hydraulic Excavator Jakarta
Journal, Zhejiang University, Soeharto, Imam, Ir. Manajemen Proyek Jilid
Hangzhou, China, 2008 I Dari Konseptual Sampai
Oglesby, C. H. W, Parker dan G. A Howell. Operasional, Penerbit Erlangga,
Productivity Improvment Jakarta, 1999
In Samuel Frimpong, Yafei Hu, Hilary Inyang.
Contruction, Mc Graw-Hill, Inc, New Journal Dynamic Modeling of
York Hydraulic Shovel Excavators for
PP (PERSERO), PT. Buku Referensi Untuk Geomaterials, International
Kontraktor - Bangunan Gedung dan Journal,2008
6LSLO´, Gramedia, Jakarta, 2003 Suryadharma, hendra dan Yoso wigroho,
Priyanto, Duwi. Belajar Cepat Olah Haryanto. Alat-alat berat, Unika Atma
Data Jaya Yogyakarta, 1998
Statistik dengan SPSS. Edisi Pertama. Soeharto, Imam, Ir. Manajemen Proyek",
Penerbit Andi, Erlangga, Jakarta, 1997
Yogyakarta.www.andipublisher.com, Setiawan, Toni. Step by step jadi kontraktor
2012 sukses, Kelompok penerbit AR-Ruzz
Peraturan daerah khusus ibukota Jakarta Media, Yogyakarta, 2010
nomor 7. Tentang bangunan gedung, UU RI No. 4 Tahun 1992 Tentang
pasal 6 dan pasal 8, 2010 Perumahan dan Pemukiman
PMI. PMBOK Guide. Edisi 3, PMI, United Tractor, PT. Aplikasi dan Produksi
Pennsylvania, 2004 Alat-alat berat, Jakarta, 1993
PP, PT Construction and Invesment, 2003 Zou, Junhou dan Kim, Hyoungkwan.
Rostiyanti, Susy Fatena, Ir, M.Sc. Alat berat Menggunakan Hue Saturation dan
untuk proyek konstruksi, Edisi kedua, Space nilai warna untuk Hydraulik
Penerbit Rineka Cipta, Dicetak PT. Excavator analisis waktu diam.
Asdi Mahasatya, 2008 Journal of Computing in Civil
Sulistyo, Joko. SI. 6 Hari Jago SPSS, Engineering ASCE/July/August, 2007
Penerbit Cakrawala, Distributor PT.

76
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Peta Pengembangan Kawasan Hijau Wilayah DKI Jakarta


(Sumber:http://bulletin.penataanruang.net)

Gambar 2. Peta Rencana Tata Ruang Kotamadya Jakarta Selatan


(Sumber:http://bulletin.penataanruang.net)

77
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 1, Maret 2013 ISSN 2087-9334 (65-78)

Tabel 1. Model Summary Durbin-Watsons Test


c
Model Summary
Adjusted Std. Change Statistics
R Error of R Durbin-
Model R R F Sig. F
Square the Square df1 df2 Watson
Square Change Change
Estimate Change
1 a 0.555 0.54 0.523 0.555 34.976 1 28 0
.745
b
2 .860 0.739 0.72 0.408 0.184 19.041 1 27 0 1.937
a. Predictors: (Constant), X22
b. Predictors: (Constant), X22, X17
c. Dependent Variable: Y1

Tabel 2. Tabel Nilai t


Coefficients
Standardize 95.0%

Unstandardize d Confidence Collinearity


d Coefficients Coefficients Interval for B Correlations Statistics
Lowe
r Upper Zero
Std. Boun Boun - Partia Tole
Model B Error Beta T Sig. d d order l Part r VIF
1 (Constant 1.416 .547 2.58 .01 .296 2.536
) 9 5
X22 .868 .147 .745 5.91 .00 .568 1.169 .745 .745 .74 1.00 1.00
4 0 5 0 0
2 (Constant .076 .525 .145 .88 - 1.154
) 5 1.002
X22 .767 .117 .658 6.56 .00 .527 1.007 .745 .784 .64 .961 1.04
6 0 5 1
X17 .428 .098 .438 4.36 .00 .227 .629 .568 .643 .42 .961 1.04
4 0 9 1

Tabel 3 Tabel Nilai F


c
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 9.553 1 9.553 34.976 .000
Residual 7.647 28 .273
Total 17.200 29
b
2 Regression 12.715 2 6.358 38.277 .000
Residual 4.485 27 .166
Total 17.200 29

a. Predictors: (Constant), X22


b. Predictors: (Constant), X22, X17
c. Dependent Variable: Y1 (Kinerja proyek konstruksi dengan menggunakan EXCAVATOR)

78

Anda mungkin juga menyukai