Oleh:
Idzurnida Ismael*) Junaidi**)
*) Dosen Jurusan Teknik Sipil
**) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang
Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang Telp. 0751-7055202
Intisari
Pelaksaaan proyek konstruksi berhasil jika hasil evaluasi baik biaya, waktu dan kualitas sesuai dengan
rencana, Perencanaan sendiri suatu proses untuk membuat gambaran secara visual tentang suatu sarana yang
akan dibangun yang dituangkan dalam bentuk rencana detail dan spesifikasi. Konstruksi merupakan proses
identifikasi aktifitas dan sumber daya dalam membangun suatu fasilitas. Pelaksanaan proyek konstruksi tidak
seluruhnya dapat diselesai tepat waktu sesuai yang telah ditetapkan dalam kontrak, banyak kendala dalam
pelaksanaanya, Oleh sebab itu dilakukan penelitian Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
keterlambatan proyek konstruksi gedung khususnya di Kota Bukittinggi. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini metode survey yang yang terlebih dahulu mengumpulkan data dari hasil studi literature dan
wawancara kepada pakar, Untuk mendapatkan rangking faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan
dengan pengolahan data dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil analisa data
menunjukkan ada tiga faktor utama yang mempengarui keterlambatan proyek konstruksi, penelitian
menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan menyebabkan keterlambatan pada proyek konstruksi gedung
yaitu mutu material kurang dari yang dibutuhkan, mutu material tidak sesuai dengan spesifikasi dan perubahan
spesifikasi ikut mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi.
1. Pendahuluan
Setiap proyek memiliki tujuan khusus, berbagai tugas pekerjaan. Dan rencana
didalam proses mencapai tujuan tersebut telah pembangunan yang baik adalah dasar untuk
ditentukan batasan yaitu besar biaya mengembangkan anggaran, jadwal dan mutu
(anggaran) yang dialokasikan, dan jadwal serta pekerjaan.
mutu yang harus dipenuhi, Soeharto (1997). Menurut Waryanto (1998), perencanaan
Perencanaan secara umum dapat didefinisikan konstruksi secara garis besar terdiri atas
sebagai suatu tahapan yang mencoba rangkaian kegiatan-kegiatan yaitu :
meletakkan dasar tujuan dan sasaran berikut Mengumpulkan dan menganalisis informasi,
menyiapkan langkah-langkah kegiatan mengembangkan alternatif-alternatif, Analisa
termasuk menyiapkan berbagai sumber daya dan evaluasi alternatif-alternatif, memilih
untuk mencapai tujuan tersebut. alternatif, melaksanakan dan menerima umpan
Perencanaan konstruksi adalah suatu balik, membuat dokumentasi (terutama asumsi
tahap yang fundamental dalam pengelolaan dan metode analisis yang dipakai).
dan pelaksanaan proyek - proyek konstruksi.
Disamping itu sumber daya merupakan
Keberhasilan pelaksanaan sangat ditentukan
salah satu faktor penentu keberhasilan yang
oleh pemilihan teknologi, definisi tugas
harus diperhatikan dalam pelaksanaan proyek
pekerjaan, estimasi sumber daya yang
konstruksi. Sumber daya material merupakan
diperlukan dan durasi untuk tugas individu,
salah satu sumber permasalahan proyek yang
serta identifikasi dari setiap interaksi di antara
mempengaruhi pelaksanaan proyek. Dalam
25
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
mengadakan sumber daya manajemen harus kasus, observasi dilakukan pada proyek
mempunyai informasi-informasi yang dapat pembangunan Gedung di Kota Bukittinggi.
menunjang kegiatan proyek. memiliki Pelaksanaan dari suatu proyek biasanya
dokumen, prosedur dan jadwal sesuai dengan berhubungan dengan biaya, waktu dan mutu.
deskripsi kerja yang ada. ketiga itu dapat digunakan untuk mengevaluasi
kesuksesan suatu proyek. Tingkat pelaksanaan
Menurut Saleh ( 2005) Keterlambatan akan
dari suatu proyek dapat mempengaruhi tingkat
menyebabkan kerugian bagi pihak-pihak
kepuasan dari pihak-pihak yang terlibat dalam
terkait terutama pemilik dan kontraktor, karena
proyek tersebut
umumnya disertai konflik, tuntutan waktu dan
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi
biaya, serta penyimpangan kualitas
kondisi yang idealnya adalah apabila seluruh
penyelesaian proyek.
komponen kontrak konstruksi dengan
2. Perumusan Masalah pengguna jasa diuraikan secara jelas dalam
Permasalahan difokuskan pada penelitian surat perjanjian, baik spesifikasi umum
ini adalah mengindentifikasi dan mencari kontrak, spesifikasi khusus kontrak,
faktor-faktor keterlambatan dan mencari spesifikasi teknis, gambar rencana dan daftar
faktor utama yang menimbulkan dampak kuantitas. Tetapi selama masa pelaksanaan
sering kali tidak sesuai dengan asumsi tersebut
terhadap kinerja pelaksanaan konstruksi.
Keterlambatan proyek mengakibatkan tidak diatas. Sehingga perbedaan kondisi tersebut
sesuainya biaya, waktu yang telah sudah pasti mempengaruhi biaya pelaksanaan
direncanakan. proyek.
26
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
27
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
28
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
29
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
- Gambar dan spesifikasi yang tidak Pada proyek konstruksi, peranan sistim
lengkap. mutu menggunakan ISO 9001 dilakukan
- Adanya perubahan perencanaan selama dengan memenuhi persyaratan dan prosedur
proses pelaksanaan. elemen-elemennya, yang diuraikan seperti
dibawah ini :
- Manajerial yang buruk dalam organisasi
kontraktor - Tanggung jawab manajemen.
- Rencana kerja yang tidak tersusun - Sistim mutu.
dengan baik/terpadu. - Tinjauan Kontrak.
- Kegagalan kontraktor melaksanakan - Pengendalian Desain.
pekerjaan. - Pengendalian Dokumen dan data.
Faktor-faktor lain yang potensial untuk - Pembelian.
mempengaruhi waktu pelaksanaan terdiri dari - Pengendalian Produk.
tujuh kategori yaitu : - Identifikasi dan Kemampuan
- Tenaga kerja. Telusur Produk.
- Bahan (material).
- Pengendalian Proses.
- Peralatan (equipment).
- Inspeksi dan pengendalian.
- Karakteristik tempat.
- Pengendalian Alat Inspeksi.
- Manajerial (managerial).
- Ukur dan Uji.
- Keuangan (financial),
- Status Inspeksi dan Uji.
- Faktor-faktor lainnya seperti: intensitas
curah hujan, kondisi ekonomi, dan
- Pengendalian mutu tidak sesuai.
kecelakaan kerja. - Tindakan koreksi , pencegahan
penanganan dan penyimpanan,
C. Kualitas Konstruksi Pengemasan, Pengawetan.
- Penyerahan.
Keterkaitan mutu dengan perencanaan - Pengendalian rekaman mutu.
proyek perlu mendapat perhatian serius agar - Audit mutu Internal.
tidak mengurangi mutu konstruksi, maka - Pelatihan.
diperlukan pengkajian khusus dalam proses - Pelayanan dan Teknik Statistik
perencanaan konstruksi agar mencapai kualitas
konstruksi yang diinginkan. 5. Metodologi Penelitian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu Menurut Sumarjono,1997, Penelitian
suatu pekerjaan konstruksi menurut Asiyanto merupakan proses penemuan kebenaran yang
(2005) adalah: dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang
a. Bersifat software sistematis dan berencana, ada pola –pola
- Kualitas perencanaan. tertentu yang harus diikuti dan seluruh
- Sistim dari proses yang digunakan. kegiatan penelitian didasarkan pada langkah-
b. Bersifat hardware langkah yang telah direncanakan dengan
- Kualitas tenaga kerja matang sebelumnya.
- Alat konstruksi dan material yang Penelitian merupakan cara-cara yang
digunakan dalam proses produksi. sistematis untuk menjawab masalah yang
Oleh karena itu, harus dilakukan evaluasi sedang diteliti. Dan metodologi penelitian
yang efektif terhadap risiko yang mungkin adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
terjadi dalam kegiatan proyek sehari-hari. membicarakan cara-cara melaksanakan
Selain itu juga harus diikuti dengan keputusan penelitian, meliputi kegiatan mencari,
yang baik berdasarkan evaluasi, serta merumuskan, menganalisis sampai menyusun
melakukan tindakan yang cocok untuk raporan berdasarkan fakta-fakta secara ilmiah.
dilaksanakan sebagai hasil dari keputusan yang (Narbuko,2005) Metode penelitian yang
diambil. Sehingga risiko kegagalan untuk dilakukan yaitu rneriputi pembuatan kerangka
menyelesaikan proyek sesuai dengan biaya, penelitian, petanyaan penelitian (research
mutu dan waktu semakin kecil. question), hipotesa penelitian, strategi
penelitian, proses peneritian, variaber
30
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
konstruksi. Dari sumber risiko ditentukan pula X1 Keahlian dan sumber daya yang tidak cukup untuk melaksanakan desain spesifikasi
a. Dari variabel- variabel yang X15 Jumlah peralatan kurang dari yang dibutuhkan
X16 Kerusakan alat
mempengaruhi keterlambatan proyek X17 Jadwal pelaksanaan pekerjaan proyek tidak tepat
pembangunan konstruksi, dilakukan X18 Jadwal pengadaan material tidak tepat
X19 Jadwal Pengadaan tenaga kerja tidak tepat
survey dan wawancara kepada 5 (lima) X20 Metode pelaksanaan pekerjaan proyek tidak tepat.
X21 Metode pengoperasian alat tidak tepat
31
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
32
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
33
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
34
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
35
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
36