Anda di halaman 1dari 6

Nama : Agung Gumelar

Nim : 2019140105
Kelas : TS 3/SMT 5

 PROYEK KONSTRUKSI

Kata proyek berasal dari bahasa Latin “projectum” dari kata kerja “proicere” yang berarti
untuk membuang sesuatu ke depan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
proyek merupakan rencana pekerjaan dengan sasaran khusus (pengairan, pembangkit
tenaga listrik, dan sebagainya) dan dengan waktu penyelesaian yang tegas.
angunan atau konstruksi) dengan Batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. Proyek
konstruksi membutuhkan resources (sumber daya) yaitu man (manusia), material (bahan
bangunan), machine (peralatan), method (metode pelaksanaan), money (uang),
information (informasi), dan time (waktu). Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian
kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan, mencakup
pekerjaan pokok dalam bidang teknik sipil dan arsitektur, meskipun tidak jarang juga
melibatkan disiplin lain seperti Teknik industry, mesin, elektro, geoteknik, maupun
lansekap. Adapun jenis-jenis proyek konstruksi adalah sebagai berikut:

1. Proyek bangunan perumahan atau bangunan pemukiman (residential construction),


adalah suatu proyek pembangunan perumahan atau pemukiman berdasarkan pada
tahapan pembangunan yang serempak dengan penyediaan prasarana penunjang.
2. Konstruksi bangunan gedung (building construction), adalah tipe proyek konstruksi
yang paling banyak dikerjakan. Tipe konstruksi bangunan ini menitikberatkan pada
pertimbangan konstruksi, teknologi praktis, dan pertimbangan pada peraturan.
3. Proyek konstruksi teknik sipil (heavy engineering construction), adalah proses
penambahan infrastruktur pada suatu lingkungan terbangun (built 12 environment).
Biasanya pemilik proyek adalah pemerintah, baik pada tingkat nasional maupun
daerah proyek ini elemen desain, finansial dan pertimbangan hukum tetap menjadi
pertimbangan penting, walaupun proyek ini lebih bersifat non-profit dan
mengutamakan pelayanan masyarakat (public services).
4. Proyek konstruksi bangunan industri yaitu konstruksi khusus yang melibatkan
struktur bangunan yang memerlukan spesialis tingkat tingi serta ketrampilan teknis
dalam perencanaan, konstruksi, dan desain
5. Proyek konstrksi jalan raya yaitu proyek yang mengikuti perbaikan, srtuktur
konstruksi, dan perubahan jalan raya, gang, area parkir, landasan pacu, dan jalan tol

 PERMASLAHAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI

Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek


konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur pekerjaan, kesalahan
personil ("human error") yang tidak disengaja atau kesalahan pada pengadaan material
yang tidak sesuai dengan material yang direncanakan.
Dalam proses perjalanannya, sebuah kegiatan konstruksi dihadapkan pada berbagai
permasalahan dan seringkali tidak luput dari permasalahan tersebut. Banyak faktor yang
menyebabkan permasalahan itu terjadi dan ada berbagai macam jenis permasalahan yang
biasa terjadi dalam suatu proses konstruksi. Dalam pembahasan ini, saya akan membahas
tentang permasalahan dalam dunia konstruksi tersebut.
Tingkat keberhasilan ataupun kegagalan suatu proyek akan banyak ditentukan oleh
pihak-pihak yang terkait secara tidak langsung (Dalam hal ini bisa pemilik proyek, badan
swasta,  dan pemerintah) maupun secara langsung yang dalam hal ini, yaitu  Penyedia
barang dan jasa (Kontraktor Pelaksana, Konsultan perencana, Konsultan pengawas)
dalam suatu siklus/ tahapan manajemen meliputi Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengisian staff (Staffing), pengarahan (Directing),
pelaksanaan, pengendalian (controling), dan pengawasan (supervising).
Beberapa permasalahan dalam proses konstruksi berkaitan dengan beberapa aspek
 Keterkaitan antara waktu, biaya dan mutu sebuah proyek
Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen konstruksi didasari
dari proses proyek itu sendiri, yang mempunyai awal dan akhir serta tujuan
menyelesaikan proyek tersebut dalam bentuk bangunan fisik secara efisien dan
efektif. Untuk itu di perlukan pengetahuan yang salah satunya menyangkut aspek
tekhnik pelaksanaan manajemen konstruksi itu sendiri, dalam penyelenggaraanya,
beberapa ruang lingkup pekerjaan yang menjadi aspek tekhnik dapat dilihat di
bawah ini

Maksud dan tujuan


dari proyek konstruksi

Ruang lingkup proyek

Waktu organisasi mutu

biaya
Gambar tersebut merupakan struktur pendekatan untuk manajemen proyek
dengan variable ruang lingkup kegiatan yang merupakan aspek tekniknya.
Sumber : turney j. Rodney.
Dari gambaran sistematika di atas, ddapat di sebutkan bahwa proses proyek
konstruksi di mulai dengan perencanaan dan di akhiri dengan serah terima.
Selama proses berlangsung, beberapa aspek tekhnik yang berkaitan dengan
proses berlangsung, beberapa aspek tekhnik yang berkaitan dengan proses, perlu
di ketahui, aspek teknik yang umum dulakukan terdistribusi dalam ;

- Perencenaan
- Penjadwalan
- Pengendalian

Hal ni untuk mencapai tujuan proyek yaitu menghasilkan bangunan fisik yang
mempunyai variabel biaya-mutu-waktu yang optimal, sebagaimana diketahui
secara tredisiponal bahwa ketiga variabel tersebut saling berkaitan dan saling
mempengaruhi, yang mana di kenal sebagai biaya-mutu-waktu.

Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi akibat dari berbagai hal berikut:


1. . kesalahan dari perencana,
2. banyaknya perubahan padagambar kerja dalam pelak-sanaan pekerjaan,
3. komunikasi kerja yang kurang baik pada organisasi proyek. ataupun
organisasi intern kontraktor sendiri,
4. keterampilan dan ketelitian serta kemampuan tiap-tiap personil yang
berbeda,
5. target waktu penyelesaian pekerjaan yang harus ditepati. sehingga
membutuhkan waktu ekstra (lembur),
6. kondisi alam (hujan,gempa dan sebagainya).
Seperti kasus yang terjadi pada proyek pembangunan Apartemen Permata
Gandaria Jakarta, yaitu peristiwa tidak dicornya satu balok induk sehingga
struktur mengalami perubahan dari perencanaan. Kasus tersebut terjadi karena
kesalahan personil ("human error"), yaitu kesalahan penggambaran "shop
drawing" yang tidak sesuai dengan gambar rencana, yaitu terdapat balok induk
yang tidak tergambar dalam ''shop drawing" tersebut. Meskipun gambar tersebut
sudah melalui proses pemeriksaan dari pihak pengawas dan kontraktor sendiri
untuk mendapatkan persetujuan dilaksanakan di lapangan. Kesalahan ini baru
diketahui setelah semua pekerjaan sudah selesai yakni pada saat pengecekan mutu
pekerjaan oleh pengawas. Balok tersebut merupakan balok struktur, maka harus
diambil pemecahan masalah untuk menjamin struktur tetap stabil dan aman.
Kemudian diambil beberapa alternatif penyelesaian dari pihak kontraktor,
meliputi:
1. pengecoran balok susulan dengan cara membobok pelat lantai yang telah
selesai dicor secara menyeluruh sepanjang balok (lihat lampiran no 1 ),
2. pengecoran balok susulan dengan membobok pelat lantai pada tempat
tertentu (lihat lampiran no 1 ),
3. pemasangan balok baj a sebagai balok susulan
Pekerjaan pemasangan balok baja ini merupakan pekerjaan susulan sehingga
dalam pelaksanaannya cukup banyak kendala yang harus dihadapi. baik pada saat
perencanaan maupun pelaksanaannya di lapangan. Permasalahan yang timbul
berkaitan dengan pemasangan balok susulan adalah hasil akhir dari pemasangan
tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga tidak
menyelesaikan masalah. Kekuatan sambungan balok susulan dengan elemen
struktur lainnya kurang kuat. Cara. pemasangan balok susulan tersebut adalah
dengan memakai baut yang diangkurkan pada beton yang telah mengeras .Balok
tersebut dilobangi dengan bor, sehingga hasil lubang bor tersebut cukup halus
mengakibatkan sewaktu pemasangan baut bidang kontaknya menjadi kurang kuat
meskipun telah diberikan zat kimia ("chemical anchor"). Akibat pemasangan
balok susulan tersebut juga menyebabkan tambahan beban pada balok anak.
Untuk itu periu dicari pemecahan masalah dengan berdasar pada kondisi yang
sudah ada yaitu adanya keterlanjuran balok susulan yang telah terpasang.

Anda mungkin juga menyukai