Anda di halaman 1dari 13

KEGAGALAN

KESALAHAN
PERENCANAAN PADA
BANGUNAN
DISUSUN OLEH

ADINDA AYU NUR SHOLECHAH


K1518002
“Kegagalan bangunan merupakan
keadaan bangunan yang tidak berfungsi,
baik secara keseluruhan maupun
DEFINSI sebagian, dari segi teknis, manfaat,
keselamatan kerja dan keselamatan
KEGAGALAN umum sebagai kesalahan penyedia jasa
atau pengguna jasa setelah penyerahan
BANGUNAN akhir pekerjaan konstruksi.”

(Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29


Tahun 2000)
Dalam penelitian yang ditulis oleh Suther (1998) disebutkan
bahwa kualitas perencanaan dan desain adalah faktor utama dari
kesuksesan suatu proyek (Chalabi dkk, 1987).

Desain juga mencakup setiap aspek dari proses konstruksi


termasuk operasional dan pemeliharaan. Desain menggabungkan
spesifikasi untuk memandu kontraktor dalam mengembangkan
sarana dan metode konstruksinya (Suther, 1998).
Berikut beberapa faktor penyebab kesalahan
perencanaan yng berakibat terhadap
kegagalan pada suatu bangunan :
1. Kurangnya tingkat keahlian
2. Kurangnya pengalaman
3. Kurang akuntabilitas
4. Kurangnya kesejahteraan
5. Tipe kepribadian
6. Daya tahan / endurance
7. Resisten terhadap masukan
8. Kurangnya training / pendidikn [ada desainer
9. Kurangnya sumber daya
10. Manajemen yang buruk
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.
KETERKAITAN ANTARA WAKTU, BIAYA DAN
MUTU DALAM SEBUAH PROYEK

Sebagaimana diketahui bahwa dalam pelaksanaan manajemen


konstruksi didasari dari proses proyek itu sendiri, yang mempunyai
awal dan akhir serta tujuan menyelesaikan proyek tersebut alam bentuk
bangunan fisik secara efisien dan efektif.

Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang salah satunya menyangkut


aspek teknik pelaksanaan manajemen konstruksi itu sendiri dalam
penyelenggaraannya.
Beberapa ruang lingkup pekerjaan Dari gambaran sistematika di samping, dapat
yang menjadi aspek teknik dapat disebutkan bahwa proses proyek konstruksi dimulai
dilihat dibawah ini : dengan perencanaan dan diakhiri dengan serah terima.
Selama proses berlangsung, beberapa aspek teknik
yang berkaitan dengan proses, perlu diketahui. Aspek
teknik yang umum dilakukan terdistribusi dalam :
– Perencanaan (planning)
– Penjadwalan (scheduling)
– Pengendalian (controling)
Hal ini untuk mencapai tujuan proyek yaitu
menghasilkan bangunan fisik yang mempunyai
variabel biaya-mutu-waktu yang optimal.
MUTU
Segitiga variabel biaya – mutu – waktu yang saling mempengaruhi, variabel utama dalam aspek
teknik manajemen konstruksi :

BIAYA WAKTU
MUTU, kualitas mutu berkaitan dengan BIAYA yang dikeluarkan, besar
kecilnya biaya secara umum menunjukkan tinggi rendahnya mutu untuk
suatu pekerjaan yang sama dengan spesifikasi yang sama pula.

Demikian pula dengan WAKTU pelaksanaan, tinggi rendahnya MUTU


secara tidak langsung berkaitan dengan lama waktu pelaksanaan, mutu
yang tinggi membutuhkan kehati-hatian dan pengawasan mutu yang lebih
intensif, sehingga jelas akan memakan waktu yang lebih daripada waktu
yang normal.

Dari WAKTU yang lebih lama ini otomatis, paling tidak dari segi biaya
tidak langsung, akan kembali menambah BIAYA pelaksanaan. Bentuk
saling ketergantungan ini memberikan beberapa kebutuhan akan teknik
untuk menajemen proses konstruksi seperti tersebut di atas.
CONTOH KASUS KEGAGALAN
PERENCANAAN SUATU
BANGUNAN DI INDONESIA
Runtuhnya Rukan
Cendrawasih, Samarinda (Juni
2014)
Salah satu dari 5 faktor kegagalan
konstruksi dalam kasus tersebut
adalah :
Organisasi proyek tidak benar.
Proyek rukan ini diketahui tidak
memiliki konsultan perencana.
Desain bangunan yang digunakan
tidak diketahui darimana dibuatnya.
Pengawasan proyek ini pun hanya
dilakukan oleh mandor dari
pemborong.
Runtuhnya Jembatan Mahakam II,
Tenggarong (November 2011)
Salah satu dari 5 faktor kegagalan konstruksi
dalam kasus tersebut adalah :

Kemungkinan terjadinya penyimpangan kaidah


teknik sipil dalam perencanaan karena
seharusnya konstruksi alat penyambung
harusnya lebih kuat daripada kabel penggantung
yang disambungkan dalam kabel utama.

Kesalahan desain dalam menentukan jenis


bahan/ material untuk alat penyambung kabel
penggantung vertikal yang dibuat dari besi
tuang/ cor (cas iron) atau kesalahan dalam
menentukan jenis atau kapasitas kekuatan alat
tersebut.
SUMBER
1.
REFERENSI
Thesis “Analisis Faktor Penyebab dan Dampak Kesalahan Desain pada Proyek-
proyek di PT. Pertamina MOR V”
2. https://www.sudutsipil.site/2020/06/mengenal-korupsi-praktis-dalam-proyek.html
3. https://willydjohar.wordpress.com/2016/02/01/permasalahan-dalam-dunia-konstruksi/
4. https://www.pamungkas.id/2015/01/kasus-kegagalan-konstruksi-di-indonesia.html
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai