Anda di halaman 1dari 4

SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI

Sistem rekayasa mempunyai beberapa sumber daya yaitu waktu, dana, peralatan,
teknologi, manusia, material, kemudian disusun dan dan diurutkan secara logis sehingga
tercipta suatu sistem manajemen konstruksi. Di dalam system manajemen konstruksi
sumber daya tersebut dapat saja berubah-ubah baik dalam waktu pengerjaan, dana, dan
teknologi sekaligus.

Karena sifat kebutuhan dan kondisi yang selalu berubah-ubah, upaya


pengembangan manajemen yang bersifat terprogram, standard, atau baku yang diharapkan
dapat membantu memperbaiki prospek ini dalam waktu yang panjang selalu mengalami
hambatan.

Gambar 5.1 Sistem Manajemen Konstruksi.

Pendekatan Sistem manajemen Konstruksi sebagai suatu alternatif bukanlah sama sekali
hal yang baru dikenal. Bahkan keadaan nya sudah familiar, banyak yang menyadari atau
tidak, pendekatan ini telah terbukti bermanfaat dalam menyelesaikan masalah konstruksi
pada proyek. Pemilik proyek harus banyak berkonsultasi dengan kontraktor dan juga
konsultan untuk mendapatakan suatu tujuan yang fungsional dalam pengerjaan proyek.

5.1 PERMASALAHAN UMUM KONSTRUKSI

Gambar 5.2 Tahap-tahap Kegiatan Konstruksi


Permaslahan yang selalu dihadapi dalam proses pengerjaan Konstruksi adalah,

1. Kelompok masalah yang berhubungan dengan upaya yang efisien yang harus
dilakukan dan pengaruh yang paling erat diantaranya factor biaya, waktu, dan mutu
atau kualitasnya.
2. Masalah yang berkaitan dengan upaya tercapainya pelaksanaan konstruksi, masalah
utama yang harus dihadapi pada setiap proyek konstruksi, kemudian teknik-teknik
manajemen untuk pelaksanaan konstruksi yang dikembangkan secara intensif.

Keterkaitan Biaya, Waktu, dan Kualitas

Dari ketiga factor tersebut membentuk hubungan yang sangat pengaruh dan kuat. Jika
salah satu dari tiga tersebut ada yang berubah ataupun tergeser sedikit dari perencanaan
awal, maka akan langsung berdampak pada factor lainnya, dan merupakan hal yang sangat
sulit untuk dapat mencegahnya atau memperbaikinya.

Gambar 5.3 Ketergantungan Biaya, Waktu, dan Kualitas

Koordinasi Pengendaliaan

Pelaksaan proyek Konstruksi merupakan rangkaian mekanisme kegiatan atau pekerjaan


yang rumit, berbelit-belit dan saling bergantung antara satu sama lain. Selain itu, pekerjaan
ny sangat teruarai, terbagi-bagi, dan terpisah-pisah sesuai karakteristik dan jenis pekerjaan
nya sehingga sangat sulit untuk mewujudkan keterpaduan seseluruhan kegiatan serta
pekerjaan hingga menghasilkan suatu bangunan . kemudian diperlukan upaya-upaya
koordiansi dan dan pengendalian melalui cara yang sistematis.

Agar pelaksaan Konstruksi dapat berhasil melalui system koordinasi serta pengendaliaan
yang terarah, perlu diperhatikan bahwa tujuan, sasaran, dan teknik teknik pelaksanaan
setiap pekerjaan hendaknya dinyatakan secara jelas dan terperinci.
5.2 LANGKAH-LANGKAH POKOK PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

Tahap Pengembangan Konsep

Untuk dapat mengungkap factor-faktor geografis setempat dengan seluruh kelebihan


maupun keterbatasan perlu diupayakan investigasi lapangan secukupnya dengan cara
meninjau lokasi proyek dan daerah sekitarnya. Pada tahap awal harus dapat
mengungkapkan fakta-fakta keadaan di lokasi proyek baik berpua factor-faktor yang
bersifat mendukung maupun kendalanya.

Bersama-sama dengan pihak perencana, perlu dilakukan peninjauan tentang kriteria,


konsep, system perencanaan, serta system perancangan detail yang akan digunakan.
Penyusunan konsep dan kriteria rencana pelaksanaan secara keseluruhan sedini mungkin
adalah penting dalam rangka menumbuhkan kerjasama tim, menyamakan persepsi untuk
mencapai tujuan, dan membentuk dasar-dasar perencanaan yang akan terus
dikembangkan.

Tahap Perencaan

Proses perencanaan keseluruhan secara umum dibagi menjadi empat tahap pelaksanaan,
yaitu tahap tanggapan terhadap arahan pengusaan (TOR) atau seringkali disebut tahap
pengajuan proposal, kemudian tahap survai dan investigasi, tahap penyusunan pra-
rencana atau dikenal sebagai sketsa rencana, serta tahap perencanaan final atau
perancangan detail. Pelaksanaan empat tahapan tersebut berurutan dengan urutan tetap ,
tidak bisa dirubah, dan kelengkapan serta hasil masing-masing tahap sangat ditentukan
oleh hasil dari tahap sebelumnya. Sehingga agar dapat menghasilkan keseluruhan yang
optimal, pada selang antara masing-masing tahap biasanya diadakan pertemuan antara
pihak-pihak yang terkait untuk diskusi, membahas, memperjelas, dan menegaskan hasol-
hasil kegiatan.

Sketsa Perencanaan

Pada tahap ini ialah menuangkan Konsep-konsep arsitektur , evalusai terhadap beberapa
alternative proses teknologi, penteapan dimensi serta kapasitas ruangan-ruangan, dan
mengutamakan studi-studi banding ekonomi bangunan. Dalam sketsa rencana tersebut
telah diakomodasikan segala macam peraturan yang harus dielakukan, misalnya peraturan
pembagian zoning, Ketentuan batas rooi, dan syarat IMB lainnya. Juga ketentuan mengenai
instalasi mekanikal dan elektrikal, standard keamanan dan sebagainya.
Rancanga Detail

Tahap perancangan detail atau rancangan final mencakup kegiatan menjabarkan seluruh
perencanaan termasuk rancangan elemen bangunan terkecil secara sistematis dan
berurutan. Perancangan dan analisis yang disajikan meliputi seluruh segi strktur bangunan
sejak arsitektural, structural, mekanikal, elektrikal, plumbing, dan sebagainya. Masing-
masing disertai gambar gambar-gambar perencanaan, spesifikasi teknis, dan syarat-syarat
pelaksanaan pekerjaan.

Pada dasarnya, penyusunan rencana final ditujukan pada dua sasaran yaitu,

1. Dengan menggunakannya sebagai sasaran pedoman pelaksanaan pekerjaan maka ia


akan didapatkan harga kontrak konstruksi dan material yang lebih pasti, bernilai
tetap, dan bersaing sehingga tidak meleewati batas anggaran biaya yang tersedia.
2. Pekerjaan akan dapat diselesaikan sesuai dengan kualitas dan dalam rentang waktu
seperti yang telah direncanakan atau ditetapkan.

Tahap Pelelangan.

Tahap persiapan dalam pelaksanaan pelelangan dimulai dengan menyiapkan daftar


kontraktor yang akan diseleksi menurut paket kontrak pekerjaan, tata cara sserta prosedur
pelelangan, dan estimasi biaya wajar terperinci untuk siap paket. Kemudian dilanjutkan
dengan prakualifikasi terhadap para kontraktor terpilih berdasarkan persyaratan dan
kriteria kualifikasi. Hasil seleksi prakualifikasi segera diumumkan kepada kontraktor
sekaligus mengundang nya sebagai peserta lelangan menurut paket kontrak pekerjaan.

Tahap Pelaksanaan Konstruksi

Tahap konstruksi dilapangan telah dimulai sejak ditetapkannya pemenang lelang, dan
diawali dengan menerbitkan Surat Perintah Kerja (SPK) serta penyerahan lapangan dengan
segala keaaannya,yang selalu harus dipelihara, kepada kontraktor.

Anda mungkin juga menyukai