DISUSUN OLEH:
NIM :2020D1B081
KELAS : 5C
Peran lain yang mungkin diberikan kepada manajemen kontraktor ialah sebagai
kontraktor. Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik tujuan antara kontraktor dan
pihak manajemen. Pada bentuk yang lain, pihak manajemen bergerak berdasarkan
permintaan dari pihak ESCM atau kontraktor.
Dalam hal ini peran manajemen konstruksi profesional dikembangkan lagi oleh
pemilik. Sehingga pihak manajemen juga bertanggung jawab terhadap manajemen
proyek yang dilaksanakan.
Perencanaan “Planning”
Fungsi perencanaan dari manajemen konstruksi ialah menentukan apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Ini menyangkut pada pengambilan
keputusan terhadap beberapa pilihan-pilihan yang berkaitan pada proses pembuatan
konstruksi.
Mengorganisasi “Organizing”
Fungsi ini berkaitan dengan usaha manajemen untuk menetapkan jenis-jenis kegiatan
yang perlu dilakukan. Gunanya agar tugas atau kegiatan-kegiatan tadi lebih mudah
ditangani oleh bawahannya karena sudah terorganisir dengan sangat baik.
Fungsi ini meliputi usaha pengembangan dan penempatan orang-orang yang tepat di
dalam jenis-jenis pekerjaan yang sudah direncanakan awalnya.
Mengarahkan “Directing”
Fungsi lain dari manajemen konstruksi ialah directing atau biasa juga disebut supervisi.
Fungsi ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan
untuk pelaksanaan tugas yang sesuai perencanaan.
Mengontrol “Controlling”
Fungsi terakhir ialah controlling, fungsi ini berguna untuk menjamin bahawa perencana
bisa diwujudkan secara pasti. Proses kontrol pada dasarnya selalu memuat unsur:
perencanaan yang diterapkan, analisa atas deviasi atau penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi dan menentukan langkah-langkah yang perlu untuk dikoreksi.
- System atau tim manajemen konstruksi dibutuhkan guna tujuan bagaimana mengelola
proyek secara hemat waktu, biaya proyek sesuai dengan yang dianggarkan dan kualitas
kerjaan yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan, Salah satu cara adalah mengatur
kegiatan tumpang tindih ( overlap ).
- Jenjang jenjang yang tidak efisien dihapus dan dipersingkat jalur komunikasinya.
Adapun tugas lain dari manajemen konstruksi secara garis besar diantaranya yaitu:
1. Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sudah berpartisipasi pada tahap
awal perencanaan
2. Biaya keseluruhan proyek dapat dihemat disbanding dengan system tradisional.
Segi waktu
1. Dengan system fast track tidak perlu menunggu perencanaan selesai seluruhnya
2. Waktu yang digunakan untuk perencanaan dapat lebih panjang
3. Pengadaan material/ peralatan impor dapat diukur secara dini sehingga
kemungkinan terlambat lebih kecil
Segi kualitas
1. Mutu lebih terjamin karena tim MK ikut membantu kontroktor dalam hal metode
pelaksanaan, implementasi, dan Quality Control
2. Mutu dan kemampuan kontraktor spesialis lebih terseleksi oleh pemilik proyek
dibantu dengan tim MK.
3. Kesempatan untuk penyempurnaan rancangan relative banyak
Pengembangan Konsep
Pengembangan sasaran proyek baik dilihat dari aspek biaya dan waktu
Mengidentifikasikan batasan utama
Membuat TOR dan organizing
Sasaran – sasaran prinsip konsep desain kepada konsultan perencanaan
Tahapan pekerjaan
Master, coordinating schedule
Membuat perkiraan biaya awal berdasarkan konsep awal konsultan perencanaan.
Cash flow
Tahap Perencanaan
2. A.. Pengguna jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang meliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau menyeluruh memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa
dan membayar biaya pekerjaan tersebut.Pengguna jasa dapat berupa perseorangan,badan
Lembaga/instansi pemerintah ataupun swasta.
Kewajiban pelaksana konstruksi
Consrtuction Period
Melaksanakan pekerjaan civil work sesuai urutan jadwal pekerjaan dengan
prinsip tepat waktu,tepat mutu dan tepat biaya dengan mendayagunakan seluruh
sumber daya yang dipersiapkan untuk pelaksaan konstruksi.
Pelaksanaan Konstruksi
Membuat Shop Drawing (gambar kerja)
Melakukan pelaporan kegiatan konstruksi sesuai dengan waktu dan
format yang ditentukan oleh konsultan pengawas
Mengkaji dan menanggapi laporan konsultan tentang ketidaksesuaian
hasil pekerjaan lapangan (mutu, volume, performance) sebagai persiapan
pertanggungjawaban kontraktor jika dipanggil oleh pemberi tugas.
Mengajukan rencana contract change order berkaitan dengan perubahan
jenis dan volume pekerjaan.
Melaporkan jenis dan material on site sebagai bahan masukan untuk penyiapan
Monthly certificate.
Melakukan pengujian laboratorium untuk bahan olah dan bahan jadi.
Menyiapkan Monthly Certificate.
Melaksanakan pekerjaan tanah (galian, timbunan, dan pembuatan badan
jalan)
Melaksanakan pekerjaan pondasi bawah dan pondasi atas dari perkerasan jalan
sesuai dengan persyaratan teknis yang diatur di dalam spesifikasi.
Melaksanakan pekerjaan lapis permukaan jalan sesuai dengan persyaratan teknis
yang diatur di dalam spesifikasi.
Melaksanakan pembuatan struktur beton termasuk tulangan dan struktur
komposit.
Melaksanakan pekerjaan pilar dan abutment.
Melaksanakan pekerjaan pemasangan balok girder, misalnya untuk jembatan
diatas tumpuan konstruksi landasan antara abutment dan pilar, pilar dan
pilar, atau abutment dan abutment.
Menyiapkan As Built Drawing atau Gambar Pelaksanaan yang
terjadi dilapangan.
Menghitung Eskalasi sesuai dengan fluktuasi harga untuk pay-item / komponen
pekerjaan mayor.
Mengajukan usulan PHO (provisional Hand Over).
Warranty Period :
Kewajiban Konsultan
C. Auditor adalah orang perorangan atau badan yang menjadi pelaku check and balancing
atau suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan mengkaji objek bahan bukti
(evidence) perihal pernyataan ekonomi dan kegiatan lain.Dengan kata lain Auditor
mengambil keputusan atau pendapat dari bahan pembuktian, dan melaporkannya kepada
pihak ketiga serta melengkapi bahan bukti untuk meyakinkan kebenaran isi laporan, dan
usulan perbaikan untuk meningkatkan efektifitas proyek. Arti dan proses audit secara
umum mencakup
Kegiatan audit terdiri dari langkah-langkah sistematis mengikuti urutan yang logis
Pengkajian secara objektif; dilakukan oleh orang bebas, dalam arti tidak berperan dalam
objek yang akan diaudit.
Diperlukan bahan bukti (evidence) yaitu fakta atau data dan informasi yang
mendukung yang harus dikumpulkan oleh auditor
Ada kriteria sebagai patokan pertimbangan atau perbandingan. Kriteria merupakan
standar yang telah ditentukan dimana organisasi, manajemen, atau pelaksana harus
mengikutinya dalam usaha mencapai tujuan sesuai dengan tanggung jawab masing-
masing. Kriteria digunakan auditor untuk menilai apakah suatu kegiatan telah dilakukan
dengan benar atau menyimpang
Ada kesimpulan berupa pendapat atau opini
1. Misi proyek harus memiliki definisi awal tentang tujuan yang jelas
mengenai diadakannya proyek, serta garis besar petunjuk cara atau strategi
mencapainya
2. Dukungan dari pimpinan teras
3. Perencanaan dan jadwal
4. Konsultasi dengan pemilik proyek
5. Personil
6. Kemampuan teknis
7. Acceptance dari pihak pemilik dalam hal ini pemilik ikut melakukan inspeksi, uji
coba dan sertifikasi pada tahap implementasi dan terminasi
8. Pemantauan, pengendalian, dan umpan balik
9. Komunikasi untuk mencegah duplikasi kegiatan, salah paham atau salah
pengertian diantara para peserta proyek
3. Contoh Rencana Anggaran Biaya,Time Schedule dan Kurva S pada Proyek Bangunan