Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Konsultan Manajemen Konstruksi memegang peranan yang sangat penting di dalam


keberhasilan sebuah proyek. Tugas sebuah perusahaan konsultan adalah mengawal klien pada
tahap awal proyek (tahap perencanaan danperancangan) untuk mempersiapkan tahap selanjutnya,
serta pada masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisik). Job description konsultan secara
umum adalah menerjemahkan keinginan dan kebutuhan klien dengan mendampingi konsultan
perencana dalam proses desain yang dituangkan ke dalam dokumen gambar, perhitungan,dan
dokumen pendukung lainnya. Kemudian melakukan pengawasan dan pendampingan kontraktor
pada fase pelaksanaannya. Perencanaan di awal proyek yang matang akan menghasilkan sebuah
produk pedoman pelaksanaan yang akurat, yang nantinya akan sangat turut menentukan
kesuksesan sebuah proyek.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka, rumusan permasalahan dari penilitian ini adalah :

1. Sejauh mana peran Konsultan Manajemen Konstruksi pada proyek konstruksi.

2. Bagaimana hak Manajemen Konstruksi dalam menjalankan sebuah proyek konstruksi.

3. Bagaimana tanggung jawab Manajemen Konstruksi pada proyek konstruksi.

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini memiliki tujuan yaitu:

1. Untuk mengetahui peranan konsultan manajemen konstruksi pada pelaksanaan proyek


konstruksi untuk membuat proyek tepat pada waktu yang telah ditentukan

2. Untuk mengetahui hak Manajemen Konstruksi pada sebuah proyek konstruksi.

3. Untuk mengetahui tanggung jawab konsultan Manajemen Konstrusi.

[Type text] Page 1


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Konstruksi

Manajemen Konstruksi adalah usaha yang dilakukan melalui proses manajemen yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan proyek dari awal sampai
akhir dengan mengalokasikan sumber-sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu hasil yang memuaskan sesuai sasaran yang diinginkan”. Dalam buku Manajemen
Konstruksi, manajemen konstruksi didefinisikan sebagai: “Usaha-usaha yang dilakukan dalam
suatu kegiatan agar tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien”.
Selanjutnya dapat dipahami mengenai bagaimana maksud dair pengaturan/penataan konstruksi
yang teratur. Artinya suatu pekerjaan konstruksi, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan
sampai konstruksi selesai, kegiatan-kegiatannya tersusun secara berurutan.

Manajemen pada suatu konstruksi merupakan suatu alat untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan kegiatan-kegiatan pada proyek tersebut. Parameter yang digunakan di sini
adalah fungsi waktu dan biaya dari setiap kegiatan proyek konstruksi. Jadi, untuk
mengatur/menata kegiatan-kegiatan ini seseorang harus lebih dahulu mengerti dan memahami
persoalan dari awal sampai akhir, dengan kata lain kita harus memasuki ke dalam konstruksi
secara utuh. Setiap proyek konstruksi, terdapat sumber daya yang akan diproses, pada saat proses
inilah diperlukan manajemen agar proses ini berjalan efektif dan efisien, dan diperoleh hasil yang
memuaskan.

2.2 Peran Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi dijalankan secara langsung oleh manajer konstruksi di mana dalam
praktiknya manajer tersebut memiliki beberapa peran sebagai pelaksana pembangunan. Adapun
peran-peran tersebut antara lain:
6

Arman Suherman | 41155030180038


1. Agency Construction Management (ACM)
Dengan adanya manajer konstruksi dalam sebuah perusahaan yang sedang mengalami
pembangunan tentunya akan berperan sebagai koordinator penghubung antara perancangan
dengan pelaksanaan dan juga antar kontraktor.

Manajer konstruksi-lah yang memiliki kewajiban untuk membuat kontrak dengan para
kontraktor sesuai dengan porsi pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan.

2.  Extended Service Construction Manajemen (ESCM)


Kontraktor sering kali diperankan oleh seorang manajemen kontraktor, dimana tujuannya adalah
untuk menghindari konflik karena adanya perbebedaan tujuan dari pihak kontraktor dan pihak
manajemen.

3. Owner Construction Management (OCM)


Dalam manajemen konstruksi profesional akan dikembangkan kembali oleh pemilik perusahaan.
Oleh karena itu pihak manajemen akan bertanggung jawab juga terhadap manajemen proyek.

4. Guaranted Maxium Price Construction Management (GMPCM)


Konsultan konstruksi akan bertindak ke arah kontraktor dibanding sebagai wakil pemilik.
Sehingga GMPC bertanggung jawab terhadap pemilik terkait waktu, biaya dan mutu dan tidak
melakukan pekerjaan konstruksi. Mudahnya, dalam peran ini manajer bertindak sebagai pemberi
kerja terhadap kontraktor.

2.3 Hak Manajemen Konstruksi

Konsultan manajemen konstruksi adalah orang/badan yang membuat perencanaan bangunan


secara lengkap baik bidang arsitektur, bidang sipil, maupun bidang lain 18 yang melekat erat dan
membentuk sebuah sistem bangunan. Konsultan manajemen konstruksi dapat berupa
perseorangan/perseorangan berbadan hukum/badan hukum yang bergerak dalam bidang
perencanaan pekerjaan bangunan. Hak perencana adalah :
6
1. Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana kerja dan
syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.

Arman Suherman | 41155030180038


2. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor tentang
pelaksanaan pekerjaan.

3. Memberikan pekerjaan dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas
dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-syarat.

4. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan pekerjaan.

5. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.

2.4 Kewajiban Manajemen Konstruksi

Setelah memahami pengertian manajemen konstruksi serta fungsi dan tujuannya, maka kita
juga perlu mengetahui apa tugas manajemen konstruksi Secara garis besar tugas manajemen
konstruksi adalah:

1. Mengawasi proses pekerjaan di lapangan dan memastikan pelaksanaan kerja sesuai


dengan metode konstruksi yang benar
2. Meminta penjelasan pekerjaan dan laporan progres dari kontraktor secara tertulis
3. Manajemen konstruksi berhak untuk menegur atau bahkan menghentikan proses
pekerjaan bila tidak sesuai dengan yang telah ditentukan
4. Melakukan rapat rutin (mingguan dan bulanan) dan melibatkan konsultan perencana,
wakil owner, dan kontraktor dalam rapat tersebut
5. Bertanggungjawab langsung kepada owner atau wakilnya dalam menyampaikan
informasi progres pekerjaan proyek
6. Bertanggungjawab dalam pengesahaan material yang akan digunakan dalam proyek
7. Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
dalam aspek mutu dan waktu
8. Bertanggungjawab dalam pengesahan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh
kontraktor 6
9. Melakukan pemeriksaan pada shop drawing dari kontraktor sebelum dilakukan
pelaksanaan pekerjaan

Arman Suherman | 41155030180038


10. Memastikan metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar sesuai dengan syarat
K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
11. Bertanggungjawab dalam memberikan instruksi tertulis jika ada pekerjaan yang harus
dilakukan untuk mempercepat jadwal namun tidak disebutkan dalam kontrak

2.5 Tujuan Manajemen Konstruksi

Ada beberapa beberapa tujuan penting yang ingin dicapai dari manajemen konstruksi, yaitu:

1. Pengelolaan Biaya
Mengatur biaya agar hemat dan tepat sasaran merupakan salah satu tujuan yang ingin
dicapai oleh tim manajemen konstruksi pada setiap proyek.
Dengan sistem MK yang baik maka pengelolaan biaya proyek dapat sesuai dengan yang telah
dianggarkan dan mencegah terjadinya pengeluaran yang tidak perlu.

2. Pengelolaan Waktu
Sama halnya dengan biaya, pengelolaan waktu yang baik juga menjadi hal yang sangat
penting dalam suatu proyek pembangunan. Pengaturan alur kerja, jenjang komunikasi, serta
pelaksanaan yang terjadwal akan membuat proses kerja sesuai dengan yang ditetapkan.

3. Pengelolaan Kualitas
Sistem manajemen konstruksi juga bertujuan agar kualitas pekerjaan yang dihasilkan
sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, kualitas yang dimaksud adalah hasil kerja
suatu proyek pembangunan, baik dari sisi tampilan maupun kekuatan struktur bangunannya.
4. Pengelolaan Risiko
Setiap proyek pembangunan pasti memiliki risiko, sesuai dengan tingkat kesulitan
pekerjaannya. Sistem MK dibuat dengan tujuan agar dapat mengidentifikasi, menganalisis,
memperkirakan, dan pencegahan terhadap setiap risiko yang mungkin timbul.
Dengan begitu, maka tim proyek dapat mempersiapkan diri lebih baik dengan cara membuat
perencanaan dan pengawasan ketat selama proses kerja. 6

Arman Suherman | 41155030180038


DAFTAR PUSTAKA

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204105007-3-BAB%20II.pdf

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-konstruksi.html

ManajemenProyekKonstruksi_Hafnidar.pdf

Arman Suherman | 41155030180038

Anda mungkin juga menyukai