Anda di halaman 1dari 8

NAMA : R.

Suryo Wibowo
NIM : 151.01.181.0019

Pengertian Manajemen Konstruksi


ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek terkait manajerial dan teknologi
industri konstruksi. Banyak pakar menyatakan bahwa manajemen konstruksi termasuk modal
bisnis dari seorang konsultan konstruksi untuk memberi pengarahan pada sebuah proyek
pembangunan. Sehingga seringkali pengertian manajemen konstruksi masih tumpang tindih
dengan pengertian manajemen proyek, padahal keduanya berbeda.

Dalam sebuah perusahaan atau bisnis, manajamen konstruksi berdasarkan CMAA


(Construction Management Association of America) memiliki 7 tanggung jawab sekaligus
yaitu perencanaan proyek, manajemen biaya, waktu, administrasi kontrak termasuk juga
manajamen keselamatan dan praktik profesional.

Mengacu pada pengertian manajemen konstruksi mengarah pada bisnis industri konstruksi
untuk memberikan pelayanan yang sangat baik dengan mengkomunikasikan dan
mengkoordinasikan seluruh proses rekontruksi.

Pengertian Manajemen Konstruksi Menurut Para Ahli


Sebelum menjelaskan pengertian manajemen konstruksi, kita juga perlu mengetahui
pengertian manajemen dan juga definisi konstruksi.

Beberapa ahli menjelaskan bahwa manajemen dapat diartikan sebagai kumpulan cara untuk
memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang.
Sedangkan konstruksi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
membangun suatu bangunan sehingga dapat menahan beban dan menentukan pola bangunan.

PERUSAHAAN KONSTRUKSI
Salah satu bisnis yang paling mudah. Penggunaan dana pinjaman - Kemudahan prosedur
perizinan Peluang untuk menyewa peralatan yang diperlukan. Memulai sebuah perusahaan
yang pada akhirnya tidak akan gagal adalah sulit harus menyadari semua faktor yang akan
mempengaruhi bisnis di permulaan dan masa depan Di antara faktor-faktor tersebut adalah
struktur perusahaan (jenis pekerjaan, ukuran operasi, dan hubungan kontrak). Struktur
hukum, organisasi dan keuangan Salah satu bentuk sruktur mungkin sesuai untuk awal
perusahaan, struktur lain mungkin sesuai ketika perusahaan tumbuh dalam ukuran dan
volume pekerjaan yang dilakukan.

Struktur Organisasi Proyek


a. Owner
adalah nama atau istilah dari Amerika Utara, yang artinya pemilik suatu proyek
dan yang mendanai suatu proyek tersebut. Owner ini dapat perorangan atau
lembaga swasta maupun pemerintah.
b. Konsultan Perencana
Adalah perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam merencanakan
suatu bangunan dalam bentuk faedah dalam penggunaannya beserta besar biaya
yang diperlukan dan susunan pelaksanaan dalam bidang adminitrasi maupun kerja
dalam bidang teknik.
i) Konsultan Arsitektur
Adalah perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang gambar
perncanaan yang meliputi bidang-bidang bangunan utilitas, publik, monumental,
perumahan, rencana induk kawasan rancangan grafis, rancangan interior, studi
kelayakan, rancanagn lengkap.
ii) Konsultan Struktur
Adalah Adalah perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang
analisis struktur suatu bangunan, seperti kekuatan beton berapa, kolom,
pembesian, pondasi, balok, atap, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
perencanaan kekuatan suatu elemen. Konsultan ini mernacanakan perhitungan
struktur seperti bangunan gedung, jalan, jembatan, banjir, dan drainase, tanah dan
geoteknik, bangunan srana dan prasarana umum, bangunan industri.
iii) Konsultan ME
Adalah perusahaan atau lembaga yang memberikan jasa dalam bidang mekanikal
dan elektrikal yang meliputi instalsi, plambing, pengatur suhu udara, pengaman
kebakaran, pengolahan limbah, transportasi vertikal, instalsi catu daya, detector
kebakaran, instalsi penerangan, pengaturan tata suara, akustik, sistem alarm.
c. Konsultan Pengawas
Adalah perusahaan atau lembaga yang bertugas mengawasi pekerjaan secara
menyeluruh dari awal samapai akhir pelksanaan pembangunan dan meliputi
seluruh bidang-bidang keahlian yang diperlukan. Berikut rincian bidanag
pekerjaannya: pengendalian umum pekerjaan, pengesahan sub pemborong
(termasuk kemapuan teknis), menetapkan, menyediakan, mengkoordirnir tenaga
ahli, meminta keputusan arsitek perencanaan tentang estetika, meminta penjelasan
dari perancang.
d. Konsultan Manajemen Konstruksi
Adalah perusahaan atau lembaga atau orang yang bertugas selaku pengendali dan
coordinator dalam keseluruhan sistem rekayasa, sejak persiapan perencanaan
dimulai samapai pelaksanaan konstruksi berakhir dan bertanggung jawab atas
pengelolaan proses konstruksi keseluruhnya dari perencanaan sampai tahap
pemeliharaan.
e. Kontraktor Utama
Adalah perusahaan atau lembaga atau orang yang melaksanakan suatu proyek
konstuksi dengan kontrak tertentu,
f. Sub Kontraktor
orang atau badan yang menerima perkejaan dari kontraktror utama dan
menyelenggarakan pelaksanaan perkerjaan sesuai bidang yang dimiliki atau
penerima pekerjaan khusus dari suatu konstruksi. Dengan biaya yang telah
ditetapkan berdasarkan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat yang
ditetapkan.

PERMINTAAN UNIK TENTANG MANAJEMEN PERUSAHAAN KONSTRUKSI


 Untuk membuat persaingan yang ketat, oleh - Kelengkapan organisasi -
Efektivitas dan kelengkapan sistematisasi,
 Untuk menetapkan tujuan dan sasaran dengan menyediakan formulir tertulis
untuk memastikan bahwa setiap karyawan - Di tempatnya - Sepenuhnya sadar akan
apa yang dituntut oleh tempat di perusahaan untuk menulis tujuan dan tujuan
diperlukan karena ini bukan latihan satu kali.
Ini harus dilakukan pada interval yang direncanakan, baik untuk menentukan apakah
perusahaan adalah: Menghidupkan tujuan dan sasarannya Mengubah arah untuk memenuhi
perubahan kebutuhan pasar.
Peran Manajemen Konstruksi
Manajemen konstruksi dijalankan secara langsung oleh manajer konstruksi dimana dalam
praktiknya manajer tersebut memiliki beberapa peran sebagai pelaksana pembangunan.
Peran-peran tersebut antara lain:
1. Agency Construction Management (ACM)
Dengan adanya manajer konstruksi dalam sebuah perusahaan yang sedang mengalami
pembangunan tentunya akan berperan sebagai koordinator penghubung antara perancangan
dengan pelaksanaan dan juga antar kontraktor. Manajer konstruksi-lah yang memiliki
kewajiban untuk membuat kontrak dengan para kontraktor sesuai dengan porsi pekerjaan dan
jangka waktu pelaksanaan.
2. Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Kontraktor sering kali diperankan oleh seorang manajemen kontraktor, dimana tujuannya
adalah untuk menghindari konflik karena adanya perbebedaan tujuan dari pihak kontraktor
dan pihak manajemen.
3. Owner Construction Management (OCM)
Dalam manajemen konstruksi profesional akan dikembangkan kembali oleh pemilik
perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen akan bertanggung jawab juga terhadap
manajemen proyek.
4. Guaranted Maxium Price Construction Management (GMPCM)
Konsultan konstruksi akan bertindak ke arah kontraktor dibanding sebagai wakil pemilik.
Sehingga GMPC bertanggung jawab terhadap pemilik terkait waktu, biaya dan mutu dan
tidak melakukan pekerjaan konstruksi. Mudahnya, dalam peran ini manajer bertindak sebagai
pemberi kerja terhadap kontraktor.

Fungsi dan Tujuan Manajemen Konstruksi


Dengan mendalami pengertian manajemen konstruksi, ada beberapa hal mengapa dengan
adanya manajemen konstruksi dalam bisnis menjadi sangat penting. Terutama pada bisnis
yang membutuhkan pembangunan seperti properti.
Pada dasarnya manajemen konstruksi menerapkan fungsi manajemen dari suatu proyek
dengan memanfaatkan sumber daya secara lebih efektif dan efisien demi mencapai tujuan.
Berikut beberapa fungsi manajemen konstruksi:
1. Perencanaan (Planning)
Dari segi perencanaan, manajemen konstruksi berfungsi dalam menentukan proyek
pembangunan yang seperti apa yang akan dikerjakan, kapan dan bagaimana caranya.
Seorang manajer konstruksi wajib menjadi pengambil keputusan atas rencana pembuatan
konstruksi.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Manajemen konstruksi berfungsi untuk membentuk organisasi atau divisi-divisi yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan sebuah proyek sesuai yang sudah direncanakan. Manajer
memiliki hak untuk memberikan penempatan beberapa tim atau anggota kerja ke dalam
suatu divisi.
3. Pengarahan (Actuating)
Adanya manajemen konstruksi maka dapat melakukan pembinaan atau pengarahan
seperti memberikan pelatihan, bimbingan dan bentuk arahan lainnya agar setiap
tanggung jawab yang diberikan terlaksana dengan baik.
4. Pengendalian (Controlling)
Manajemen konstruksi bertindak sebagai pengawas terhadap kegiatan proyek dan
melakukan evaluasi jika saja terjadi penyimpangan dalam suatu divisi selama proyek
berlangsung. Maka seorang manajer akan melakukan pencegahan dan upaya antisipasi
terhadap penyimpangan yang terjadi.
Jika dilihat dari pengertian manajemen konstruksi, maka ada beberapa fungsi lain dari
manajemen konstruksi selain fungsi-fungsi yang sudah disebutkan diatas, yaitu sebagai:
1. Cost control (pengendalian biaya)
2. Quality control (pengawas dari perencanaan hingga pelaksanaan)
3. Time control

Tugas Manajemen Konstruksi


1. Mengawasi proses pekerjaan di lapangan dan memastikan pelaksanaan kerja
sesuai dengan metode konstruksi yang benar,
2. Meminta penjelasan pekerjaan dan laporan progres dari kontraktor secara tertulis,
3. Manajemen konstruksi berhak untuk menegur atau bahkan menghentikan proses
pekerjaan bila tidak sesuai dengan yang telah ditentukan,
4. Melakukan rapat rutin (mingguan dan bulanan) dan melibatkan konsultan
perencana, wakil owner, dan kontraktor dalam rapat tersebut,
5. Bertanggungjawab langsung kepada owner atau wakilnya dalam menyampaikan
informasi progres pekerjaan proyek,
6. Bertanggungjawab dalam pengesahaan material yang akan digunakan dalam
proyek,
7. Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh
kontraktor dalam aspek mutu dan waktu,
8. Bertanggungjawab dalam pengesahan adanya perubahan kontrak yang diajukan
oleh kontraktor,
9. Melakukan pemeriksaan pada shop drawing dari kontraktor sebelum dilakukan
pelaksanaan pekerjaan,
10. Memastikan metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar sesuai dengan
syarat K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan
pengamanan)
11. Bertanggungjawab dalam memberikan instruksi tertulis jika ada pekerjaan yang
harus dilakukan untuk mempercepat jadwal namun tidak disebutkan dalam
kontrak.

Unsur-Unsur Manajemen
Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu dengan yang
lain dalam suatu rangkaian yang membentuk system. Fungsi dan efektifitas sistem dalam
usaha maencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur
tehadap tujuan yang telah ditentukan.

Bersifat Dinamis
Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem umumn
ya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil (output).
Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya
Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan
terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.
Mempunyai Arti yang Berbeda
Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang
mengamatinya dan untuk kepentingan apa.
Mempunyai Sasaran yang Jelas
Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas.
Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu
sistem dan bagiannya.

Mempunyai Keterbatasan
Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan,
sedangkan faktor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.
1. Siklus dan Proses sistem
Aspek penting dari pendekatan sistem terletek pada siklus sistem dan prosesny,
yaitu perubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi selama sistem
masih aktif.
Penahapan Dalam Siklus Sistem
Proses mewujudkan sistem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus
system berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas
jenis kegiatan yang dominant.
2. Siklus Sistem dan Siklus Biaya
Dalam rangka mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, maka perlu penilaian
menyeluruh terhadap system yang bersangkutan yang dinilai adalah karakteristik
system yang dijabarkan sebagai parameter, spesifikasi,dan criteria terhadap biaya
yang diperlikan. Siklus biaya (life cycle cost), mencakup semua biaya yang
diperlukan selama periode siklus sistem, yaitu dari penelitian dan pengembangan,
desain engineering, manufaktur dan kontruksi, sampai pada opersai atau produksi
atau utilisasi dan pemeliharaan.

Manfaat Manajemen Konstruksi

Manfaat manajemen konstruksi jika dibandingkan dengan sistem tradisional dapat dilih
at dari beberapa segi.
1. Segi Biaya Proyek
a. Biaya optimal proyek dapat dicapai karena tim MK sedah berpartisipasi pada
tahap perencanaan.
b. Biaya pembangunan keseluruhan proyek dapat dihemat dibandingkan dengan
sistem tradisionil karena tidak ada pembebeanan ganda dari keuntungan
Kontraktor, dan Sub kontraktornya.
2. Segi Waktu
a. Dengan sistem Fast Track.
b. Waktu yang dipergunakan untuk perencanaan dan rancangan bangunan dapat lebih
panjang sebingga kualitas desain semakin sempurna.
c. Pengadaan material/peralatan import dapat diukur secara dini sebingga
kemungkinan terlambat karena proses import dapat dihindarkan.
3. Segi Kualitas
a. Mutu lebih terjamin karena tim MK ikut membantu kontraktor dalam hal metode
pelaksanaan , implementsi, dan Quality Control.
b. Mutu dan kemampuan kontraktor spesialis lebih terseleksi oleh pemilik proyek
dibantu dengan tim MK.
c. Kesempatan untuk penyempurnaan rancangan relative banyak karena paket
yang dilelang dilakukan secara bertahap dan paket per paket.
4. Segi Program Pemerintah
a. Pemerataan kesempatan pekerjaan dengan paket-paket kepada pengusaha kontraktor
yang baru berkembang dapat direalisir.
b. Pemilik proyek tidak perlu menyediakan banyak staf karena praktis semua
keinginannya dapat ditangani dengan baik melalui pendekatan metode MK.

Anda mungkin juga menyukai