Anda di halaman 1dari 18

BADAN USAHA JASA KONSTRUKSI

(Konsultan Perencana, Pengawas, & Manajemen Kualitas)

MAKALAH
untuk memenuhi tugas matakuliah
Administrasi Proyek
yang dibina oleh Ir. Dian Ariestadi, M.T. Ars

Kelompok 2
Andika Pebriantoro 170521626093
Agam Firdaus Junaidi 170521626090
Emylia N Shima Subandi 170521626057
Fradinsa Yanirum P.A 170521626022
Imroatul Fauziah 170521626055

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
Februari 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan
atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Saat pelaksanaan
pembangunan berlangsung, pihak konsultan perencana dapat membuat jadwal
pertemuan rutin dengan kontraktor untuk membahas hal-hal yang mungkin
perlu mendapat pemecahan dari perencana, misalnya saat aproval material
atau pembuatan gambar shop drawing sebagai pedoman pelaksanaan proyek.
Konsultan Perencana merupakan penyedia jasa untuk membuat perancangan
(desain) bangunan yang diinginkan oleh pemilik proyek. Untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan, konsultan mempunyai sistem mutu internal
untuk menjamin bahwa layanan jasa yang diberikan sesuai dengan TOR dan
dokumen kontrak .
Konsultan pengawas adalah orang perseorangan yang diberi kuasa secara
hukum untuk mengawasi/ meliputi secara penuh atau terbatas, seluruh tahapan
konstruksi sesuai dengan bestek. Pelaksanaan pekerjaan dan syarat-syarat
teknik yang ada. Konsultan pengawas konstruksi berfungsi melaksanakan
pengawasan pada tahap konstruksi. Konsultan pengawas konstruksi mulai
bertugas sejak ditetapkan berdasarkan surat perintah kerja pengawasan sampai
dengan penyerahan kedua pekerjan oleh pemborong. Konsultan pengawas
konstruksi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara
kontraktual kepada pemimpin proyek/bagian proyek. Konsultan Pengawas
merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa
badan usaha atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang ahli di
bidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal,
listrik, dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik
dalam waktu cepat dan efisien.
Konsultan Manajemen Kontruksi (MK) adalah suatu badan atau organisasi
yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk membantu pemilik proyek dari awal

1
terbentuknya rencana proyek, dari memilih konsultan perancana dan
kontraktor yang dipilih melalui lelang hingga melakukan pengendalian
proyek, dan sebagai pengawas dalam pelaksanakan  pekerjaan proyek.
1.2. Pokok Pembahasan
a. Pengertian Konsultan Perencana/Pengawas/Manajemen Konstruksi
b. Jenis-Jenis Konsultan Perencana/Pengawas/Manajemen Konstruksi
c. Struktur Organisasi Konsultan Perencana/Pengawas/Manajemen
Konstruksi, dilengkapi dengan tugas dan fungsi setiap bagian yang ada
pada struktur organisasi perusahaan tersebut
d. Tugas Konsultan Perencana/Pengawas/Manajemen Konstruksi
e. Wewenang Konsultan Perencana/Pengawas/Manajemen Konstruksi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsultan Perencana


1. Pengertian Konsultan Perencana
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas
atau klien untuk melaksanakan pekerjaan proyek perencanaan dalam
hal ini bangunan. Konsultan perencana dapat berupa perorangan atau
badan usaha baik swasta maupun pemerintah.
2. Jenis-jenis Konsultan Perencana
a. Konsultan Perencana Arsitektur, bertugas menjadi kepala
koordinator konsultan-konsultan yang lainnya. Konsultan arsitek
memiliki tugas seperti mendesain bangunan yang berkaitan dengan
arsitektur.
b. Konsultan Perencana Struktur, bertugas untuk merencanakan
konstruksi bangunan yang di rancang oleh konsultan arsitek
tersebut.
c. Konsultan Mekanikal Elektrikal/MEP, bertugas untuk
merencanakan instalasai listrik dan pipa dengan bantuan tenaga
mesin, misalnya AC, perlengkapan penerangan, plumbing,
generator dan lain sebagainya.
d. Konsultan Estimasi Biaya/Estimator, bertugas untuk merencanakan
biaya suatu proyek, menganalisis pekerjaan yang akan dilakukan
dalam pelaksanaan, menetapkan harga pokok dan lain sebagainya
3. Struktur Organisasi Konsultan Perencana
Konsultan memiliki struktur organisasi sendiri sama seperti halnya
kontraktor. Organisasi konsultan memiliki 3 tingkatan yang memiliki
beberapa kelompok keahlian, yaitu :
a. Team Leader : Sebagai penanggung jawab, pengelola sumber daya
dan juga koordinator antar berbagai kelompok keahlian.

3
b. Principal Discipline Practitioners : yaitu adalah kelompok
keahlian utama dalam perancangan, seperti struktur, pekerjaan
sipil, arsitek, dan elektrikal.
c. Support Discipline Practitioners : yaitu ialah tim pendukung
dalam melakukan survey, pengukuran, serta pengujian yang
dibutuhkan dalam masing-masing kelompok keahlian, seperti uji
material, survey, survey geoteknik, analisa hidrologi, perencanaan
kota, analisa lalu lintas, landscape, penjadwalan dan estimasi biaya
proyek.
4. Tugas Konsultan Perencana
Tugas-tugas yang harus dilakukan konsultan perencana :
1. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan
pemilik proyek/klien.
2. Proses pembuatan desain sesuai dengan TOR dan kontrak.
3. Membuat gambar kerja pelaksanaan atau detail engineering design
(DED).
4. Membuat Rencana kerja dan syarat – sayarat pelaksanaan
bangunan (RKS) sebagai pedoman bagi pelaksana proyek.
5. Waktu penyerahan produk desain sesuai dengan kontrak.
6. Membuat rencana anggaran biaya (RAB) proyek.
7. Kuantitas dan kualitas produk rancangan sesuai dengan TOR dan
dokumen kontrak.
8. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik
proyek ke dalam desain bangunan.
9. Melakukan penyesuaian desain bila terjadi kesalahan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan.
10. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika
terjadi kegagalan konstruksi.
11. Ada layanan pasca penyerahan produk rancangan sesuai dengan
dokumen kontrak.

4
5. Wenenang Konsultan Perencana
Wewenang pada konsultan perencana :
 Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana
bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan
rencana.
 Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
6. Contoh Struktur Organisasi/Badan Usaha Konsultan Perencana
1. Struktur Organisasi Konsultan Engineering Design Projects

2. Struktur Organisasi Konsultan Architectural Design Projects

5
2.2 Konsultan Pengawas
1. Pengertian Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah badan usaha atau perorangan yang
ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan. Dalam mengawasi proyek konstruksi, tentunya
dibutuhkan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-
masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan
lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam
waktu cepat dan efisien.
2. Jenis-jenis Konsultan Pengawas
a. Konsultan Pengawasan Arsitektur, bertugas mengawasi progress di
lapangan secara berkala, bertanggung jawab atas system pelaporan
pekerjaan di lapangan dalam bidang arsitektur.
b. Konsultan Pengawasan Rekayasa (Engineering), bertugas
mengawasi berbagai pekerjaan seperti pengawasan pekerjaan
konstruksi :
 Bangunan gedung,
 Teknik sipil transportasi,
 Teknik sipil air, dan
 Instalasi proses & fasilitas industri
c. Konsultan Pengawasan Penataan Ruang, bertugas mengawasi dan
mengendali penataan ruang.
3. Struktur Organisasi Konsultan Pengawas
a. Team Leader
Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinasi pelaksanaan
kegiatan kerja. Bertanggungjawab terhadap pengawasan pekerjaan
secara keseluruhan.
b. Site Engineer
Tugasnya adalah memimpin dan mengkoordinator inspector baik
struktur maupun elektrikal di lapangan. Bertanggungjawab
langsung kepada team leader serta berkoordinasi dengan pemilik
proyek dan pelaksana pekerjaan.

6
c. Inspector
Tugasnya adalah mengawasi dan memberi penjelasan serta arahan
tentang maksud dan tujuan setiap jenis pekerjaan sebagaimana
yang telah tercantum dalam rencana kerja baik kualitas, kuantitas
dan waktu.
d. Structure Engineer
Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan pengkoreksian
terhadap keseluruhan konstruksi bangunan yang dikerjakan,
apakah sudah sesuai dengan rencana kerja dan syarat-syarat serta
gambar kerja.
e. Electrical Engineer
Tugasnya melakukan pengawasan dan koreksi terhadap pekerjaan
elektrikal bangunan yang dikerjakan, apakah sudah sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja.
4. Tugas Konsultan Pengawas
Tugas-tugas yang harus dilakukan konsultan pengawas :
1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan
kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan
pelaksanaan proyek.
3. Proses bimbingan dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan TOR dan dokumen kontrak.
4. Pembuatan dokumen pengawasan sesuai dengan dokumen kontrak.
5. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek berdasarkan
laporan teknis dari konsultan perencana untuk dapat dilihat oleh
pemilik proyek.
6. Koordinasi /rapat lapangan sesuai dok. kontrak/kesepakatan.
7. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada
pemilik proyek maupun kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
8. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.

7
9. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai spesifikasi, tipe
dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan
harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak
kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.
10. Hasil pelaksanaan pekerjaan bangunan sesuai dengan desain.
5. Wewenang Konsultan Pengawas
Wewenang pada konsultan pengawas :
 Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika
terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.
 Menghentikan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jika
kontraktor tidak memperhatikan peringatan yang diberikan.
 Memberikan tanggapan atas usul pihak kontraktor.
 Memeriksa gambar shopdrawing dan spesifikasinya pelaksana
proyek.
 Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubaha.
 Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar
sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
6. Contoh Struktur Organisasi/Badan Usaha Konsultan Pengawas

8
2.3 Konsultan Manajemen Konstruksi
1. Pengertian Konsultan Manajemen Konstruksi
Manajemen Konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan
mempraktikan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri
konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah
modal bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi
nasehat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan. Konsultan
manajemen konstruksi memegang peranan yang sangat penting di
dalam keberhasilan sebuah proyek.
2. Jenis-jenis Konsultan Manajemen Konstruksi
a. Konsultan Manajemen Konstruksi Konvensional : tanpa fast track
b. Konsultan Manajemen Konstruksi Semi Konfensional : tanpa fast
track
c. Konsultan Manajemen Konstruksi Semi Murni : tanpa fast track
d. Konsultan Manajemen Konstruksi Murni : dengan fast track
Yang dimaksud dengan fast track adalah metode penjadwalan di mana
elemen-elemen pekerjaan yang biasa dilakukan secara berurutan,
direncanakan untuk dilakukan secara bersama-sama namun dengan
tetap memperhatikan hubungan logis antar setiap kegiatan.
3. Struktur Organisasi Konsultan Manajemen Konstruksi
a. Team Leader
Tugas dan tanggung jawab:
 Pimpinan pada proyek tersebut yang ditugaskan untuk
melaksanakan hubungan dan tanggung jawab teknis dan
operasional kepada pemberi tugas mengenai pekerjaan ini, dan
melaksanakan fungsinya  sebagai penanggung jawab proyek.
 Bertanggung jawab penuh atas pengendalian kegiatan timnya
pada setiap tahapan kerja.
 Menyusun organisasi konsultan manajemen konstruksi.
 Menyiapkan program kerja konsultan manajemen konstruksi.
 Bekerja secara penuh selama pelaksanaan kegiatan fisik.

9
 Melakukan komunikasi aktif dalam tanggung jawab
operasional kepada pemberi tugas dan anggota tim lainnya.
b. Ahli Arsitektur
Tugas dan tanggung jawab:
 Membantu team leader sebagai koordinator bidang.
  Memberikan dukungan terhadap team leader guna
mengevaluasi dan memberikan rekomendasi proses–proses
pelaksanaan pekerjaan (mulai dari tahap persiapan pekerjaan
sampai pada tahap pemeliharaan bangunan)
 Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap material
yang digunakan.
 Memberikan rekomendasi atas usulan material bahan.
 Melakukan kontrol kualitas pengendalian mutu.
c. Ahli Struktur
Tugas dan tanggung jawab:
 Melakukan tugas rutin terhadap pekerjaan struktur dalam
pelaksanan proyek.
 Mempelajari gambar kerja, BoQ, dan RAB yang terkait dengan
pekerjaan struktur dan melakukan koordinasi dengan pihak
konsultan perencana.
 Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap
pekerjaan struktur dalam pelaksanaan proyek.
 Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan
Kontraktor dari segi disiplin ilmu yang berkaitan dengan
usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi bagi
penetapan pelaksanaan yang diajukan.
 Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap material
yang digunakan dll.
d. Ahli Plumbing
Tugas dan tanggung jawab:

10
 Mempelajari gambar kerja, BoQ, dan RAB yang terkait dengan
pekerjaan mekanikal sekaligus melakukan koordinasi dengan
pihak konsultan perencana.
  Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap
pekerjaan struktur dalam pelaksanaan proyek.
 Membantu Team Leader sebagai koordinator bidang.
 Memberikan dukungan terhadap Team Leader guna
mengevaluasi dan memberikan rekomendasi proses–proses
pelaksanaan pekerjaan (mulai dari Tahap persiapan pekerjaan
sampai pada Tahap Pemeliharaan bangunan)
 Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan
Kontraktor dari segi disiplin ilmu yang berkaitan dengan
usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi bagi
penetapan pelaksanaan yang diajukan
 Menghadiri rapat–rapat koordinasi pelaksanaan dan
memberikan masukan terhadap hasil inspeksi lapangan
terutama untuk hal yang berkait dengan segi pemipaan
bangunan.
e. Ahli Elektrikal
Tugas dan tanggung jawab:
 Mempelajari gambar kerja, BoQ, dan RAB yang terkait dengan
pekerjaan elektrikal sekaligus melakukan koordinasi dengan
pihak konsultan perencana.
 Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap
pekerjaan struktur dalam pelaksanaan proyek.
 Membantu Team Leader sebagai koordinator bidang.
 Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan
Kontraktor dari segi disiplin ilmu yang berkaitan dengan
usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi bagi
penetapan pelaksanaan yang diajuka.
 Menghadiri rapat–rapat koordinasi pelaksanaan dan
memberikan masukan terhadap hasil inspeksi lapangan

11
terutama untuk hal yang berkait dengan segi elektrikal
bangunan.
 Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap material
yang digunakan dll.
f. Ahli Mekanikal
Tugas dan tanggung jawab:
 Mempelajari gambar kerja, BoQ, dan RAB yang terkait dengan
pekerjaan mekanikal sekaligus melakukan koordinasi dengan
pihak konsultan perencana.
 Melakukan kordinasi dengan pihak kontraktor terhadap
pekerjaan struktur dalam pelaksanaan proyek.
 Membantu Team Leader sebagai koordinator bidang.
 Memberikan dukungan terhadap Team Leader guna
mengevaluasi dan memberikan rekomendasi proses–proses
pelaksanaan pekerjaan (mulai dari Tahap persiapan pekerjaan
sampai pada Tahap Pemeliharaan bangunan)
 Memberikan arahan kepada Konsultan Perencana dan
Kontraktor dari segi disiplin ilmu yang berkaitan dengan
usulan–usulan perubahan dan memberikan rekomendasi bagi
penetapan pelaksanaan yang diajukan.
 Menghadiri rapat–rapat koordinasi pelaksanaan dan
memberikan masukan terhadap hasil inspeksi lapangan
terutama untuk hal yang berkait dengan segi mekanikal
bangunan.
 Merekomendasikan saran–saran perbaikan terhadap material
yang digunakan dll.
g. Quality Control
 Tugas dan tanggung jawab:
 Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh
perusahaan.
 Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk
dan jasa perusahaannya.

12
 Dalam produk material, QC harus memverifikasi kualitas
produk dengan bantuan parameter seperti berat badan, tekstur
dan sifat fisik lain dari perusahaan.
h. K3 Konstruksi
Tugas dan tanggung jawab
 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
dan terkait K3 Konstruksi
  Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
 Mengevaluasi program K3.
 Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan
K3
4. Tugas Konsultan Manajemen Konstruksi
a. Pengendalian Mutu
 Menyediakan dan memberikan layanan konsultasi pada tahap
perencanaan sehingga hasil perencanaan bisa mencapai sasaran
mutu yang diinginkan
 Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan dan
metode pelaksanaan konstruksi termasuk merekomendasi
perubahan/subtitusi material apabila diperlukan tanpa merubah
nilai kontrak pemborongan.
 Menyelenggarakan dan memimpin rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan (pre-operation meetign / kick off meeting). Rapat
berkala dan rapat-rapat khusus dalam rangka pengendalian
mutu pelaksanaan konstruksi dilapangan
 Meneliti, memeriksa dan mnyetujui gambar kerja/shop drawing
yang dibuat oleh kontraktor sebelum pekerjaan dimulai
dilaksanaka dilapangan
 Menyusun daftar cacat (defect list) sebelum serah terima
pertama pekerjaan dan mengawasi/mengontrol pelaksanaan
perbaikannya selama masa pemeliharaan

13
 Meneliti dan memeriksa gambar (as built drawing) yang dibuat
oleh kontraktor sebelum serah terima pertama.
b. Pengendalian Waktu
 Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas
dan laju pencapaian volume/realita fisik berdasarkan jadwal
yang sudah disepakati sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai
 Menyusun updating time schedule pelaksanaan apabila terjadi
penyimpangan pelaksanaan dilapangan terhadap master
schedule dalam rangka pencapaian target yang sudah disepakati
sebelumnya.
c. Pengendalian Biaya
 Menyetujui dan merekomendasi pekerjaan tambah kurang
disetai dengan pertimbangan teknis dan harga kepada pengguna
anggaran sebelum dilaksanakan dilapangan
 Menyusun berita acara persetujuan kemajuan/progres prestasi
pekerjaan untuk pembayaran angsuran/termijn.
d. Adminstasi Pelaksanaan Pekerjaan
 Membantu kontraktor dalam menyusun laporan harian,
mingguan, bulanan dan laporan pekerjaan berdasarkan
pemantauan progres pelaksanaan konstruksi
 Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharan pekerjaan serta serah
terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi
 Membantu Konsultan Perencan menyusun Manual Petunjuk
Operasional dan Pemeliharaan/Perawatan Bangunan Gedung
termasuk fasilitas pendukungnya serta petunjuk
yang  menyangkut peralatan dan perlengkapan Mekanikal –
Elektrikalnya
 Membantu Pengelolaan proyek mempersiapkan dan menyusun
dokumen pendaftaran Gedung

14
 Membantu Pengelola Proyek mengurus sampai mendapat Ijin
Penggunaan Bangunan (IPB) dari Dinas/Instasi yang
berwenang.
5. Wewenang Konsultan Manajemen Konstruksi
a. Untuk mencapai penyelesaian kegiatan pembangunan mulai dari
perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan dalam waktu yang
telah disepakati dalam rangka penghematan waktu, dengan biaya
serendah-rendahnya dalam rangka penghematan biaya dengan
mutu yang setinggi-tingginya
b. Membentuk faktor-faktor sistem agar terbentuk pengelolaan
kegiatan yang dapat melaksanakan fungsi dengan baik.
c. Mengendalikan aliran informasi antara berbagai tahap pelaksanaan
untuk mendapatkan kesatuan bahasa dan gerak serta kelancaran
pelaksanaan.
d. Mengendalikan pengaruh timbal balik antara proyek/kegiatan
dengan lingkungan agar didapat (a) koordinasi yang baik dengan
instansi yang terkait, (b) arah perkembangan proyek yang lebih
baik, (c) penerapan teknologi yang tepat (d) pendokumentasian dan
administrasi proyek yang baik
e. Menyelaraskan desain produk dan pelaksanaannya sesuai dengan
yang diharapkan.
6. Contoh Struktur Organisasi/Badan Usaha Konsultan Manajemen
Konstruksi

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Setiap konsultan mempunyai jenis-jenis, struktur organisasi, tugas dan
wewenang masing-masing.

16
DAFTAR RUJUKAN

Ilham, Mughnifar. 2019. Pengertian Konsultan Perencana – Jenis, Struktur,


Tugas & Wewenang. (Online), (https://materibelajar.co.id/pengertian-
konsultan-perencana/), diakses 15 Februari 2020.
GuruSipil. 2017. Pengertian dan Tugas Konsultan Pengawas Proyek. (Online),
(https://www.gurusipil.com/konsultan-pengawas/), diakses 15 Februari
2020.
Ahadi. 2011. Konsultan Manajemen Konstruksi. (Online),
(http://www.ilmusipil.com/konsultan-managemen-konstruksi), diakses 18
Februari 2020.
Setiawan, Samhis. 2020. Pengertian Manajemen Konstruksi – Peran, Fungsi,
Tujuan, Tugas, Manfaat, Tipe, Tahapan. (Online),
(https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-manajemen-konstruksi/),
diakses 18 Februari 2020.
__. 2017. KLASIFIKASI BIDANG USAHA JASA PERENCANA DAN
PENGAWAS KONSTRUKSI UNTUK KONSULTAN. (Online),
(https://www.sertifikasi.biz/jasa-perencana-konstruksi), diakses 18 Februari
2020.

17

Anda mungkin juga menyukai