STUDI PUSTAKA
penelitian ini.
permintaan ruang untuk berbagai macam kegiatan. Semakin banyak jumlah lantai
sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber
daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk yang kriteria mutunya
relatif pendek.
keterampilan.
dalam organisasi.
berikut :
1. Proyek konstruksi, proyek yang berkaitan dengan pekerjaan
Kerzner et al (2006), dalam Suatu proyek konstruksi terdapat tiga hal penting
yang harus diperhatikan yaitu waktu, biaya dan mutu Pada umumnya, mutu
konstruksi merupakan elemen dasar yang harus dijaga untuk senantiasa sesuai
a. Pengguna Jasa
lain
Para pihak diikat dalam sebuah Kontrak kerja konstruksi yang mengatur
hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi.
Melalui Penyedia, pengguna jasa pada proyek pemerintah adalah pemilik atau
pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan Jasa Konstruksi yang dapat berupa
proyek tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya sesuai dengan peraturan,
perundangan serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku, dan tetap dalam batas-
batas anggaran yang telah direncanakan. Oleh karena itu dalam melakukan
urutan kegiatan proyek, alokasi sumber daya yang dibutuhkan, anggaran biaya,
macam :
akhir yang kriteria mutunya sudah digariskan dengan jelas, Menurut Imam
Soeharto (1999) di dalam proses mencapai tujuan tersebut, ada batasan yang
harus dipenuhi yaitu besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta mutu
yang harus dipenuhi. Ketiga hal tersebut merupakan parameter penting bagi
Jadwal, Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal
akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka
Mutu, Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan
tersebut berupa instalasi pabrik, maka kriteria yang harus dipenuhi adalah
yang telah ditentukan. Skema uraian dalam bentuk bagan pada gambar 2.1
Biaya
Anggaran
Jadwal Mutu
Waktu Kinerja
Gambar 2.1. Sasaran proyek yang juga merupakan tiga kendala ( triple constraint)
2015) adalah sebagai waktu pelaksanaan yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan
menjadi tertunda atau tidak diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah
uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa keterlambatan adalah penyedia
jasa tidak dapat menyerahkan pekerjaan kepada pengguna jasa sesuai dengan
alasan tertentu.
terjadi antara lain : kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan perencanaan,
perubahan desain dan spesifikasi, tidak tersedianya material, peralatan dan tenaga
kerja yang cukup. Berikut ini akan diterangkan beberapa pendapat para ahli
Menurut Ahuja, et al. (1994) dalam (Lia Amalia dan Lirawati, 2020)
kesalahan kontraktor.
Menurut Assaf dan Al-Hejji (1995) dalam (Adriadi et. al,2021), penyebab
keterlambatan proyek dapat dilihat dari sisi material, tenaga kerja, peralatan, biaya
atau modal, perubahan desain, hubungan dengan instansi terkait, penjadwalan dan
profesional.
kewajiban dalam kontrak secara tepat. Dalam hal ini kontraktor berhak
4. Concurrent delay, yaitu keterlambatan yang terjadi karena dua sebab yang
delay.
pada owner adalah hilangnya potensial income dari fasilitas yang dibangun tidak
dampak dari keterlambatan proyek ini adalah timbulnya kerugian pada pihak
1. Bagi Kontraktor
2. Bagi Konsultan
pelayanan yang telah disusun. Kerugian ini tidak dapat dinilai dengan
1. Suyatno (2010)
a. Permasalahan
Surakarta
Semarang.
c. Hasil penelitian
Luas lantai, dimana nilai asymptotic signifikansi lebih besar dari 0.05
2. Adriadi (2021)
a. Permasalahan
Sukabumi?
c. Hasil penelitian
pekerjaan).
a. Permasalahan
c. Hasil penelitian
1. Berdasarkan nilai koefesien determinasinya, Aspek Ketenagakerjaan
(X1), Aspek Bahan (X2), Aspek Peralatan (X3), Aspek Lokasi Proyek
(X4), Aspek Manajerial (X5), Aspek Keuangan (X6) dan Aspek Faktor
tenaga kerja yang ada saat ini, Keahlian tenaga kerja yang dimiliki saat
terjadi keterlambatan.
menggunakan teknik survey yaitu penelitian yang menggambil sampel dari suatu
bertingkat.