Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.

11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732

FAKTOR–FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK


KONSTRUKSI DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA
(STUDI KASUS : DI MANADO TOWN SQUARE III)
Haekal Hassan
Jantje B. Mangare, Pingkan A. K. Pratasis
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
Email:haekalh24@gmail.com

ABSTRAK
Pada pekerjaan proyek konstruksi biasanya terjadi kendala pada pekerjaan proyek tersebut, baik
kendala yang memang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan perencana.
Kendala tersebut menjadi penyebab terlambatnya penyelesaian proyek, sehingga proyek tersebut
tidak berlangsung sesuai dengan rencana, dalam hal ini pada proyek pembangunan Mall (Manado
Town Square III) dimana sering terjadi keterlambatan baik dari segi teknis maupun non teknis.
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan atau mengetahui faktor-faktor utama
pendukung yang mempengaruhi keterlambatan, penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran
kuisioner dengan responden pada proyek tersebut.
Metode Rangking digunakan untuk menentukan Rangking para responden dan memberikan perioritas
terhadap variable studi, setelah pengumpulan data dari responden, kemudian di analisis dengan nilai
Mean, yang merupakan teknik penjelasan kelompok yang di dasarkan dari nilai rata-rata tersebut
untuk mendapatkan nilai Mean pengolahan data kuisioner menggunakan program SPSS dengan
metode analisis Descriptives.
Dari hasil penelitian didapatkan urutan rangking-rangking tiap faktor yang menjadi penyebab
keterlambatan penyelesaian proyek. Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang
mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan Mall (Manado Town Square III)
yaitu Kekurangan bahan konstruksi, Perubahan material pada bentuk, fungsi, dan spesifikasi,
Keterlambatan pengiriman bahan, Kerusakan peralatan, Ketersedian keuangan selama pelaksanaan,
Keterlambatan proses pembayaran oleh owner, Kesalahan desain yang dibuat oleh perencana,
Kekurangan tenaga kerja, Kemampuan tenaga kerja, Perbedaan jadwal sub kontraktor dalam
penyelesaian proyek. Dari faktor-faktor keterlambatan yang telah didapat di sarankan beberapa
alternatif penyelesaian.
Kata Kunci: Faktor–faktor keterlambatan, Kuisioner, Manado Town Square, SPSS

PENDAHULUAN waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan


proyek dalam tahap perencanaan, atau
Latar Belakang bermacam-macam kemungkinan misalnya
Sekarang ini pembangunan di berbagai disebabkan Manajemen yang tidak tepat,
bidang sedang giat dilaksanakan oleh bangsa masalah bahan material, tenaga kerja, peralatan,
Indonesia. Pembangunan adalah usaha untuk keuangan, dan lingkungan yang tidak
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan mendukung sehingga terhambatnya pelaksanaan
rakyat. Oleh karena itu, hasil pembangunan proyek. Dan secara pasti mengakibatkan
harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat keterlambatan proyek.
sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan Keterlambatan proyek bagi kontraktor
batin secara adil dan merata. Sejalan dengan akan mengalami kerugian waktu dan biaya,
kepesatan pembangunan fisik tersebut, maka karena keuntungan yang diharapkan oleh
mulai berdiri pula perusahaan-perusahaan yang Kontraktor akan berkurang, atau bahkan tidak
bekerja sebagai pelaksana maupun perencana, mendapatkan keuntungan yang diharapkan oleh
baik untuk pembangunan gedung, jalan maupun Kontraktor akan berkurang, atau bahkan tidak
irigasi. Hal ini dilatarbelakangi harapan untuk mendapat keuntungan sama sekali.Bagi Owner,
mendapatkan keuntungan yang besar. keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek
Keterlambatan proyek konstruksi bisa saja akan menyebabkan kerugian terhadap waktu
disebabkan salah dalam melakukan estimasi operasi hasil proyek, sehingga penggunaan hasil

1
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732

pembangunan proyek menjadi mundur atau dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya.
terlambat. Manajemen konstruksi memiliki ruang lingkup
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi yang cukup luas, karena mencakup tahap
tepat waktu, dapat di pastikan menguntungkan kegiatan sejak awal pelaksanaan pekerjaan
kedua belah pihak, oleh sebab itu perusahaan sampai dengan akhir pelaksanaan yang berupa
yang baik akan selalu berusaha melaksanakan hasil pembangunan. Tahap kegiatan tersebut
sesuai waktu yang telah di tetapkan atau pada umumnya dibagi menjadi empat tahap
berusaha meminimalkan keterlambatan dengan yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian
memilih tindakan koreksi yang perlu dilakukan (organizing), pelaksanaan (Actualing), dan
dan mengambil keputusan berdasarkan analisa pengawasan (Controlling).
dari berbagai faktor keterlambatan. Oleh sebab Tahapan kegiatan tersebut pada umumnya
itu diperlukan kajian untuk mengindentifikasi dibagi menjadi empat tahapan, yaitu :
dan menganalisa faktor-faktor yang mempenga- 1. Perencanaan (Planning)
ruhi keterlambatan proyek. Perencanaan adalah suatu proses yang
mencoba meletakkan dasar tujuan dan
Rumusan Masalah sasaran termasuk menyiapkan segala sumber
Adapun rumusan masalah dalam daya untuk mencapainya.
penelitian ini adalah : 2. Pengorganisasian (Organizing)
1. Faktor-faktor yang menyebabkan Organisasi merupakan alat yang vital dalam
keterlambatan pekerjaan proyek konstruksi. pengendalian dan pelaksanaan proyek.
2. Alternatif penyelesaian keterlambatan Organisasi proyek dikatakan berhasil jika
pekerjaan proyek konstruksi. mampu mengendalikan tiga hal utama yaitu
mutu, waktu dan biaya. Suatu organisasi
Batasan Masalah mempunyai ciri-ciri adanya sekelompok
1. Faktor-faktor yang diteliti adalah yang orang yang bekerja sama atas dasar hak,
berkaitan langsung dengan penyebab kewajiban dan tanggung jawab masing-
keterlambatan penyelesaian proyek. masing.
2. Pengisian kuisioner hanya dibagikan kepada 3. Pelaksanaan (Execution)
kontraktor dan konsultan proyek konstruksi. Kegiatan pelaksanaan meliputi kegiatan
3. Analisis data dengan cara pemprograman pelaksanaan pekerjaan di lapangan dalam
komputer SPSS. rangka mewujudkan bangunan yang akan
dibangun.
Tujuan Penulisan. 4. Pengawasan (Controlling)
1. Untuk mengidentifikasikan dan mengana- Kegiatan pengawasan dilaksanakan dengan
lisis faktor-faktor penyebab keterlambatan tujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan
penyelesaian proyek. bangunan sesuai dengan persyaratan yang
2. Untuk mencari urutan ranking dari tiap telah ditetapkan.
faktor serta mencari faktor utama yang
mempengaruhi keterlambatan penyelesaian Pengertian Keterlambatan Proyek
proyek. Keterlambatan proyek konstruksi berarti
bertambahnya waktu pelaksanaan penyelesaian
Manfaat Penulisan yang telah direncanakan dan tercantum dalam
Secara umum manfaat dari penelitian ini dokumen kontrak. Penyelesaian pekerjaan tidak
adalah untuk mendapatkan hasil penelitian yang tepat waktu adalah merupakan kekurangan dari
diharapkan dapat membatu meminimalisir tingkat produktifitas dan sudah tentu
keterlambatan dan sebagai pedoman dalam kesemuanya ini akan mengakibatkan pemboros-
peleksanaan proyek yang akan datang. an dalam pembiayaan, baik berupa pembiayaan
langsung yang dibelanjakan untuk proyek-
proyek pemerintah, maupun berwujud
LANDASAN TEORI pembengkakan investasi dan kerugian-kerugian
pada proyek-proyek swasta.
Manajemen Konstruksi Peran aktif manajemen merupakan salah
Manajemen adalah proses perencanaan, satu kunci utama keberhasilan pengelolahan
pengarahan, pengorganisasian, dan pengawasan proyek. Pengkajian jadwal proyek diperlukan
terhadap usaha-usaha para anggota organisasi untuk menentukan langkah perubahan mendasar

2
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732

agar keterlambatan penyelesaian proyek dapat 1) Kekurangan tenaga kerja.


dihindari atau dikurangi. 2) Kemampuan tenaga kerja.
3) Kesukuan atau nasionalisme atau kultur
Dampak Keterlambatan tenaga kerja.
Keterlambatan proyek akan menimbulkan 4) Dan lain-lain.
kerugian pada pihak kontraktor, konsultan, dan c. Faktor peralatan (Equipment) terdiri dari:
owner, yaitu : 1) Kerusakan peralatan.
1. Pihak kontraktor 2) Kekurangan peralatan.
2. Pihak Konsultan 3) Kemampuan mandor atau operator yang
3. Pihak Owner kurang.
4) Keterlambatan pengiriman peralatan.
Penyebab Keterlambatan 5) Produktifitas peralatan.
Keterlambatan proyek disebabkan oleh 6) Kesalahan manajemen peralatan.
beberapa faktor yang berasal dari Kontraktor, 7) Dan lain-lain.
Owner, dan selain kedua belah pihak. d. Faktor keuangan (Financing) terdiri dari:
1. Keterlambatan akibat kesalahan Kontraktor, 1) Ketersedian keuangan selama
antara lain : pelaksanaan.
a. Terlambatnya memulai pelaksanaan 2) Keterlambatan proses pembayaran oleh
proyek. Owner.
b. Pekerja dan Pelaksana kurang 3) Tidak adanya uang intensif untuk
berpengalaman. kontraktor, apabila waktu penyelesaian
c. Terlambat mendatangkan peralatan. lebih cepat dari jadwal.
d. Mandor yang kurang aktif. 4) Situasi perekonomian nasional.
e. Rencana kerja yang kurang baik. 5) Fluktuasi nilai rupiah terhadap dolar.
2. Keterlambatan akibat kesalahan Owner 6) Dan lain-lain
a. Terlambatnya angsuran pembayaran e. Faktor lingkungan (Environment) terdiri dari
oleh Kontraktor. :
b. Terlambatnya penyedian lahan. 1) Faktor sosial dan budaya.
c. Mengadakan perubahan pekerjaan yang 2) Pengaruh udara panas pada aktifitas
besar. konstruksi.
d. Pemilik menugaskan Kontraktor lain 3) Pengaruh hujan pada aktifitas
untuk mengerjakan proyek tersebut. konstruksi.
3. Keterlambatan yang diakibatkan selain 4) Pengaruh keamanan lingkungan
kedua belah pihak diatas, antara lain ; terhadap pembangunan proyek.
a. Akibat kebakaran yang bukan 5) Dan lain-lain.
kesalahanKontraktor,Konsultan, Owner. f. Faktor perubahan (Change) terdiri dari :
b. Akibat perang, gempa, banjir, ataupun 1) Terjadi perubahan desain oleh Owner.
bencana lainnya. 2) Kesalahan desain yang dibuat oleh
c. Perubahan moneter. perencana.
3) Kesalahan dalam penyelidikan tanah.
Rencana Kuisioner 4) Kondisi permukaan air bawah tanah di
a. Faktor bahan (Material) terdiri dari: lapangan.
1) Kekurangan bahan konstruksi. 5) Masalah geologi di lokasi.
2) Perubahan material pada bentuk, fungsi, 6) Dan lain-lain.
dan spesifikasi. g. Faktor hubungan dengan pemerintah
3) Keterlambtan pengiriman bahan. (Geoverment Reletion) terdiri dari :
4) Kerusakan bahan di tempat 1) Perolehan ijin dari Pemerintah.
penyimpanan. 2) Perolehan ijin dari tenaga kerja.
5) Keterlambatan pabrikasi khusus bahan 3) Birokrasi yang berbelit-belit dalam
bangunan. operasi proyek.
6) Kelangkaan karena kekhususan. 4) Dan lain-lain.
7) Ketidak tepatan waktu pemesanan. h. Faktor kontrak (Contractual Relationship)
8) Dan lain-lain. terdiri dari :
b. Faktor tenaga kerja (Man Power) terdiri 1) Konflik antara kontraktor dan konsultan.
dari:

3
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732

2) Tidak adanya kerja sama antara skor masing-masing variabel, adapun nilai / skor
kontraktor dengan Owner. diklasifikasikan sebagai berikut:
3) Keterlambatan Owner dalam pembuatan a) Untuk jawaban tidak berpengaruh diberi
keputusan. skor 1
4) Negosiasi dan perijinan pada kontrak. b) Untuk jawaban agak berpengaruh diberi
5) Perselisihan pekerjaan antara bagian- skor 2
bagian yang berbeda dalam proyek. c) Untuk jawaban berpengaruh diberi skor 3
6) Komunikasi yang kurang antara Owner d) Untuk jawaban sangat berpengaruh diberi
dengan perencana pada perencanaan. skor 4
7) Perbedaan jadwal sub-kontraktor dalam Kuisioner ini diantar langsung oleh
penyelesaian proyek. peneliti ke lokasi yang dituju serta memberikan
8) Organisasi yang jelek pada kontraktor penjelasan mengenai hal–hal yang berkaitan
dan konsultan. dengan penelitian.
9) Kontrol kontraktor utama terhadap sub-
kontraktor dalam pelaksanaan Pengisian Kuisioner
pekerjaan. Pengisian kuisioner dibagikan kepada
10) Dan lain-lain responden dengan cara diantar langsung oleh
i. Faktor waktu dan kontrol (Schedulling and peneliti, dengan maksud meminta pihak
Controlling thechniques) terdiri dari : responden mengisi kuisioner tersebut. Apabila
1) Persiapan jadwal kerja dan revisi oleh pihak responden cukup sibuk, maka peneliti
konsultan ketika konstruksi sedang meninggalkan kuisioner tersebut, kemudian
berjalan. meminta agar diisi langsung oleh kontraktor
2) Prosedur pemeriksaan dan pengetesan yang langsung bekerja pada proyek yang
dalam proyek. dikerjakan dan akan diambil setelah selang
3) Tanda-tanda pengontrolan praktisi pada beberapa hari.
pekerjaan dalam lokasi proyek.
4) Kekurangan tenaga dan manajemen Pengolahan Data Penelitian
terlatih untuk mendukung pelaksanaan Setelah seluruh data yang diperoleh
konstruksi. melalui kuisioner terkumpul, kemudian diadakan
5) Masalah yang terjadi selama tahapan berikutnya, yaitu analisis data. Analisis
pelaksanaan. studi ini menggunakan metode kuantitatif, yang
6) Tidak memenuhi perencanaan awal dioperasikan dengan menggunakan program
proyek. SPSS (Statistical Package for the Social
7) Persiapan dan ijin Shop Drawing. Sciences) untuk mencari beberapa besar faktor-
8) Menunggu ijin untuk kontrol material. faktor yang berpengaruh terhadap keterlambatan
9) Dan lain-lain. pelaksanaan proyek, dan paling menentukan
berdasarkan urutan rangking dalam setiap
penelitian dari masing-masing perusahaan yang
METODOLOGI PENELITIAN diteliti.
Metode Pengumpulan Data Langkah untuk menganalisis data pada
Sebelum menyusun kuisioner peneliti penelitian ini adalah sebagai berikut:
melakukan studi dahulu dengan mempelajari
teori-teori sebagai dasar pembahasan dan
Analisis Responden
pemecahan masalah yang berupa buku dan Data yang telah diberikan oleh responden
bacaan-bacaan lain yang berkaitan dengan dalam kuisioner yang telah disebar, akan diolah
masalah yang diteliti. Daftar pertanyaan atau dan digunakan untuk memberikan gambaran
kuisioner ini telah disusun sedemikian sehingga atau penjelasan. Gambaran atau penjelasan akan
diharapkan dapat memudahkan responden untuk disajikan dalam bentuk diagram batang.
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Analisis Rangking
Daftar pertanyaan atau kuisioner tersebut
Metode analisis ini berguna untuk
dibagikan kepada responden untuk diisi dengan
menentukan rangking para responden dan
jalan mendatangi lokasi proyek tersebut. Karena
memberikan prioritas terhadap variabel studi.
jawaban masih bersifat kualitatif maka perlu
Setelah pengumpulan data yang diperoleh dari
dikuantitatifkan dengan jalan memberi nilai /
responden, maka hasil data analisis dengan

4
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732

Mean, yang merupakan teknik penjelasan


kelompok yang didasarkan dari nilai rata-rata
tersebut. Nilai rata-rata akan digunakan untuk
menentukan faktor-faktor yang sangat
berpengaruh dalam keterlambatan pekerjaan
proyek konstruksi. Mean ini didapat dengan cara
menjumlahkan data seluruh individu dalam
kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah
individu yang ada pada kelompok tersebut. Hal
ini dapat dilihat dengan rumus berikut.

Me =.....................................(1)
dimana:
Me = Nilai rata–rata (mean)
n = Jumlah responden
Xi = Frekuensi pada (i) yang diberikan
responden, sebagai persentase pada
jumlah responden terhadap masing–
masing permasalahan
I = Kategori index responden
(i= 1,2,3,…)
X1 = Frekuensi jawaban “Sangat
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
berpengaruh”
X2 = Frekuensi jawaban“Berpengaruh”
X3 = Frekuensi jawaban “Agak
Berpengaruh”
Validitas dan Reliabilitas
X4 = Frekuensi jawaban “Tidak Berpe-
Sebelum memulai pengolahan data secara
ngaruh”
keseluruhan ada baiknya kita menguji terlebih
dahulu Reliability (keterpercayaan, keterandalan,
Dari hasil data kuisioner tersebut
konsistensi) atau tidaknya suatu data yang di
diperbandingkan sebagai koefisien ranking,
peroleh dengan kuestioner. Ada dua syarat bila
kemudian ditentukan ranking dari masing-
suatu instrumen (Kuestioner) dikatakan baik,
masing faktor dengan cara mengurutkan nilai
yaitu Valid dan Reliabel. Suatu instrumen
Mean dari nilai yang paling tinggi sebagai
dikatakan valid bila butir-butir pertanyaan atau
ranking 1.
pernyataan pada instrumen tersebut mampu
Bagan Alir mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
Langkah-langkah penelitian diperlihatkan instrumen tersebut.
pada Gambar 1. Tujuan utama pengujian Realibilitas
adalah untuk mengetahui konsestensi atau
keteraturan hasil pengukuran apabila instrument
tersebut di gunakan lagi sebagai alat suatu alat
HASIL DAN PEMBAHASAN
ukur responden. Hasil uji reabilitas
mencerminkan dapat dipercaya atau tidaknya
Metode Analisis suatu instrument penelitian berdasarkan tingkat
Setelah semua data terkumpul, kemudian kemantapan dan ketepatan alat ukur dalam
dilakukan analisis data dengan cara kuantitatif, pengertian bahwa hasil pengukuran yang di
yaitu hasil survey berupa kuisioner dan dapatkan merupakan ukuran yang benar dari
wawancara dari pakar dan responden diolah suatu ukuran.
sesuai dengan metode yang di gunakan. Adapun Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala
metode analisis data yang digunakan pada alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu
penelitian ini adalah analisis statik dengan dikelompok ke dalam lima kelas dengan range
menggunakan IBM SPSS (Statistic Package For yang sama, maka ukuran kemantapan Alpha
Sicial Sciences) untuk analisa frekuensi dan dapat di interprestasikan sebagai berikut:
deskriptive.

5
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732

Tabel 1. Nilai Alpha Cronbach Tabel 3. Corrected Item Total Correlation


No Keterangan Nilai Alpha Reliabel
1. Nilai Alpha 0.00-0.20 KurangReliabel
Cronbach
2. Nilai Alpha 0.21-0.40 AgakReliabel
Cronbach
3. Nilai Alpha 0.41-0.60 CukupReliabel
Cronbach
4. Nilai Alpha 0.61-0.80 Reliabel
Cronbach
5. Nilai Alpha 0.81-1 SangatReliabel
Cronbach

Pengujian Validitas data dilakukan dengan


alat bantu Software SPSS dengan menggunakan
angka (r) hasil Corrected Item Total Correlation
melalui menu Scale pada pilihan Reliability
Analiysis.
Jika ada corrected item-total correlation
yang merupakan (r) hitung, dengan ketentuan:
1. Bila ada yang negative, maka butir
pertanyaan menjadi tidak valid.
2. Bila Positif, dan (r) hitung < (r) tabel maka
butir pertanyaan tidak valid
3. Bila Positif, dan (r) hitung > (r) tabel maka
butir pertanyaan valid

Analisis Responden
Analisis responden dalam penelitian ini
adalah analisis mengenai pengolahan data yang
digunakan untuk memberi gambaran dari hasil
jawaban yang diberikan oleh responden terhadap
butir-butir pertanyaan pada kuisioner, dalam
bentuk Gambar diagram batang.

Tabel 2. Analisis Responden


Persentase
No Keterangan Jumlah
(%)
Kontraktor
1. yang menjawab 25 100 Quisioner dalam hal ini data: jabatan, usia,
kuisioner pengalaman kerja, status perusahaan, jenis
Kontraktor kelamin.
yang tidak
2. 0 0
menjawab
kuisioner Hasil Penelitian
Jumlah Pengolahan data hasil dari penelitian ini
Kontraktor diambil secara keseluruhan dari semua data yang
3. 25 100 masuk, yaitu sebanyak 25 responden. Tetapi
yang menerima
kuisioner sebelum diambil analisis data secara keseluruhan
terlebih dahulu dilihat data berdasarkan item
Analisa Frequencies pekerjaan yang mempengaruhi keterlambatan
Dengan analisa Frequencies kita dapat penyelesaian pelaksanaan proyek yang meliputi
beberapa faktor, yaitu faktor bahan, tenaga kerja,
menghitung frekuensi dari data pada variable peralatan, perubahan, hubungan dengan
untuk analisis statistic yang bertujuan Pemerintah, kontrak, lingkungan, keuangan dan
memberikan data gambaran persentase dari data faktor waktu dan kontrol. Sehingga akan terlihat

6
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732

faktor utama yang mempengaruhi keterlambatan terhadap faktor kekurangan bahan konstruksi
penyelesaian pada proyek pembangunan yaitu untuk mengatasi masalah kekurangan
MANTOS III (Manado Town Square III). bahan konstruksi sebaiknya menghitung kembali
volume pekerjaan dan memesan kembali bahan-
Analisis Deskriptif (Faktor– bahan mana yang kurang.
Faktor Keterlambatan)
Dari hasil pengisian kuisioner oleh Tabel 4. Analisis Rangking
responden, maka didapat data mengenai
keterlambatan pekerjaan proyek. Dari pengisian
tersebut dihasilkan suatu data statistik mengenai
fakor penyebab keterlambatannya.
Dari pengolahan data SPSS berisi hasil
antara lain :
1. Mean menunjukkan nilai tingkat rata-rata
dari masing-masing variabel. Variabel berisi
tentang faktor–faktor yang berpengaruh
terhadap keterlambatan suatu proyek.
2. N menunjukkan jumlah nilai yang
dikorelasikan.
3. Peringkat menunjukkan urutan sub-faktor
penyebab keterlambatan. Pada analisis
faktor keterlambatan secara keseluruhan,
nilai peringkat diperoleh dari mean rank
yang dihasilkan dari analisis SPSS, hal ini
dapat dilihat pada pembahasan. Untuk
mengetahui lebih jauh dari masing-masing
faktor keterlambatan proyek, dibawah ini
akan diuraikan hasil penelitian yang ditinjau
dari masing-masing faktor penyebab
keterlambatan proyek yang terjadi di
pembangunan MANTOS III (Manado Town
Square III).

Analisis Ranking
Setelah didapat nilai Mean dari
pengolahan maka didapat urutan rangking dari
masing-masing faktor penyebab keterlambatan
penyelesaian proyek.

Analisis rangking secara keseluruhan


Analisis ini diambil secara keseluruhan
dari semua data yang masuk. Pengolahan data
secara keseluruhan memperlihatkan hasil secara
umum yang dilaksanakan di proyek
pembangunan MANTOS III (Manado Town
Square III).
Dari analisis secara keseluruhan didapat
urutan ranking diatas (Tabel 4), maka terlihat
urutan ranking yang sangat berpengaruh PENUTUP
terhadap faktor keterlambatan yang menyebab-
Kesimpulan
kan terjadinya keterlambatan pada pelaksanaan
Dari data penelitian, hasil analisis dan
proyek pembangunan MANTOS III (Manado
pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan,
Town Square III), yaitu faktor Kekurangan
yaitu sebagai berikut:
bahan konstruksi dan alternatif penyelesaian

7
Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.11 November 2016 (657-664) ISSN: 2337-6732

1. Dari hasil pembahasan di bab IV diperoleh Saran


urutan rangking-rangking tiap faktor yang Perusahaan jasa konstruksi yang akan
menjadi penyebab keterlambatan penyele- melaksanakan proyek, hendaknya memper-
saian proyek pembangunan proyek hatikan masalah perencanaan pengadaan bahan
MANTOS III (Manado Town Square III). material (schedulle, volume, dan lain-lain),
2. Faktor yang menjadi penyebab utama yang sehingga keterlambatan pengiriman bahan yang
mempengaruhi keterlambatan penyelesaian terjadi pada proyek dapat diatasi. Perencanaan
proyek pembangunan MANTOS III (Manado dan penjadwalan pengadaan bahan konstruksi
Town Square III) adalah Kekurangan bahan yang tepat mencakup kegiatan perencanaan
konstruksi maka dari itu untuk mengatasi jumlah dan jenis bahan konstruksi yang akan
masalah kekurangan bahan konstruksi digunakan, pembelian, pengangkutan, dan
sebaiknya menghitung kembali volume pengiriman, penentuan rute untuk pengangkutan
pekerjaan dan memesan kembali bahan- dan pengiriman mengatur persediaan bahan serta
bahan mana yang kurang agar supaya tidak penyimpanan bahan konstruksi yang tepat.
terjadi lagi kekurangan bahan konstruksi.

DAFTAR PUSTAKA

Duwi Priyanto, 2014. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Penerbit ANDI.Yogyakarta

Jonathan Sarwono, 2014. Riset Skripsi dan Tesis dengan SPSS 22. PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta

Pudjosunarto Mulyadi Drs. 1991. Evaluasi Proyek.penerbit Liberti.Yogyakarta.

Soeharto I, 1995. Manajemen Proyek dan Konseptual Sampai Operacional Earlangga, Jakarta.

Sugiono Dr, dan Wibowo Eri S.Pd, 2000. Statistik Non Parametris (AplikasiProgram SPSS), Alva
Beta, Bandung.

Suharto Imam, 1998. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional, Jilid 1. Jakarta.
Erlangga.

Tarore Huibert, Mandagi Robert J.M., 2006. Sistem Manajemen Proyek dan Konstruksi
(SIMPROKON), Tim Penerbit JTS Fakultas Teknik Unsrat Manado.

Trihendradi C, 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 17.
Penerbit ANDIYogyakarta

Wahana Komputer, 2010. Mudah Belajar Statistik dengan SPSS 18, Penerbit ANDY Yogyakarta &
Wahana Komputer Semarang.

Wahana Komputer, 2012. Solusi Praktis & Mudah menguasai SPSS 20 Untuk Pengolahan Data,
PenerbitWahana Komputer Semarang & ANDY Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai