Anda di halaman 1dari 2

1.

Penentuan As Kolom
Sebelum memulai memasang bekisting kolom, pekerjaan yang dilakukan adalah menentukan
titik-titik as kolom diperoleh dari hasil pekerjaan tim survey yaitu marking berupa titik-titik
atau garis yang digunakan sebagai dasar penentuan letak bekisting dan tulangan
kolom.Penentuan as kolom dilakukan dengan menggunakan alat theodolite dan
waterpass,pelaksanaannya:
a. Penentuan as kolom dengan theodolite dan waterpass berdasarkan shop drawing dengan
menggunakan acuan yang telah ditentukan bersama dari titik BM (Benchmark).
b. Posisi as kolom harus simetris kedudukannya terhadap as pada lantai sebelumnya.
c. Dengan bantuan titik-titik acuan bangunan yang simetris disetiap lantainya, maka dapat
ditentukan letak as kolom dan kemudian dibuat as-as yang lain dengan mengikuti jarak yang
telah disyaratkan dalam perencanaan awal.
d. Pengecekan as kolom dilakukandengan menempatkan alat theodolite pada marking
tersebut dan kemudian mengecek kelurusan marking kolom. Penempatan titik kontrol pada
proyek ini dilakukan pada titik benchmark.
2. Pabrikasi dan Pemasangan Pembesian Kolom
Perakitan tulangan kolom pada Proyek Menara Mandiri Wijayakusuma dilakukan oleh
pekerja langsung ditempat pabrikasi besi atau tulangan, sehingga waktu pengerjaan akan
menjadi lebih efisien, dimana cara ini dapat mempercepat proses penulangan kolom.Tulangan
yang digunakan pada penulangan kolom terdiri dari dua macam, yaitu tulangan utama dan
tulangan sengkang. Tulangan utama pada kolom berfungsi untuk menahan kombinasi beban
aksial dan momen lentur, sedangkan tulangan sengkang pada kolom berfungsi untuk
menahan gaya geser. Peralatan yang digunakan pada pekerjaan perakitan tulangan kolom
adalah mesin barbending yang berfungsi sebagai pembengkok baja tulangan dan mesin bar
cutter yang berfungsi untuk memotong baja tulangan. Langkah pekerjaan pada pemasangan
tulangan kolom adalah sebagai berikut:
a. Tulangan disambungkan terhadap tulangan utama di bawahnya. Kemudian masukkan
tulangan sengkang dari bagian atas tulangan utama yang telah tersusun sebelumnya. Kaitkan
antara tulangan sengkang dengan tulangan utama menggunakan kawat bendrat.
b. Pada bagian luar penulangan kolom akan diberi beton decking untuk selimut beton.

Gambar 3. Pemasangan Pembesian


Kolom
3. Pemasangan Bekisting
Proses pemasangan bekisting dapat dilakukan setelah proses pembesian tulangan kolom telah
selesai dilakukan dan telah mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas.Pekerjaan-6
pekerjaan yang dilakukan pada proses pemasangan bekisting adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan plywood dan mengolesi dengan minyak pelumas/oli. pelumas oli berfungsi
untuk melumasi permukaan bekisting agar beton tidak menempel pada permukaan bekisting
dan memudahkan dalam pembongkaran bekisting.
b. Setelah proses perawatan selesai, berikutnya bekisting akan diangkat menggunakan tower
crane menuju posisi kolom yang akan dicor.
c. Sebelum bekisting dipasangkan, tulangan kolom terlebih dahulu diberikan beton decking
untuk mendapatkan ketebalan selimut beton yang diinginkan
d. Setelah bekisting sudah diposisikan pada garis marking yang telah disiapkan, selanjutnya
kickers dan push dan pull prop dipasang pada base plate yang sudah terpasang sebelumnya,
lalu dilakukan pengencang tie rod pada bekisting.

Gambar 4. Pemasangan Bekisting Kolom


4. Pengecoran Kolom
Proses pengecoran kolom dilakukan setelah seluruh kolom yang akan dicor telah siap serta
beton ready mix telah dilakukan pengujian slump dan pengambilan sample uji beton dan telah
mendapat persetujuan oleh konsultan pengawas, maka pihak surveyor akan menghitung
kebutuhan volume beton dan pihak gudang akan memesan beton sesuai dengan perhitungan
dan spesifikasi yang telah ditentukan oleh surveyor. Pengecoran kolom dilakukan dengan
menggunakan concrete bucket dengan bantuan tower crane. Urutan Pengecoran kolom
adalah sebagai beruikut:
a. Concrete bucket dan pipa tremi disiapkan dahulu dan bersihkan bekisting dengan
kompressor dan air. Kemudian memeriksa tulangan, jumlah tulangan, jarak sengkang, selimut
beton dan batas cor.
b. Periksa sambungan panel bekisting kolom dan periksa list corner 4 sisi yang dilanjutkan
dengan memeriksa support bekisting, dimensi kolom dan vertikalitinya dengan unting-
unting/theodolite.
c. Beton dituang dari mobil mixer ke dalam concrete bucket. Saat beton dituang concrete
bucket harus dalam keadaan tertutup agar tidak tumpah
d. Pemindahan concrete bucket yang berisi beton dari lokasi penuangan ke lokasi pengecoran
dengan menggunakan tower crane.
e. Pada saat dilokasi pengecoran tutup concrete bucket dibuka dan campuran beton dituang ke
dalam bekisting dengen menggunakan pipa tremi.
f. Pada saat beton dituang bersamaan juga dilakukan pemadatan beton menggunakan concrete
vibrator, hal ini dilakukan agar coran yang baru dituangkan dapat terpadatkan 7 dengan baik
dan coran dapat mengisi rongga-rongga udara yang kosong.
g. Setelah semua proses pengecoran kolom selesai, lalu dilaksanakanlah curring setelah
betonberusia 24 jam.

Gambar 5. Pengecoran Kolom

5. Pembongkaran Bekisting
Proses pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah beton dianggap mulai mengeras.
Pada proyek ini bekisting kolom dilepas sekitar 12 jam setelah proses pengecoran. Bekisting
yang telah dilepas tersebut diangkat dengan bantuan tower crane dan dibersihkan bagian
permukaan dalamnya serta diolesi pelumas untuk kemudian dipasang pada kolom berikutnya.
6. Curring
Setelah pembongkaran bekisting selesai, maka proses curring langsung dilakukan. Tujuan
utama dari perawatan beton yaitu untuk menghindari hal-hal berikut ini:
a. Kehilangan zat cair yang banyak pada proses awal pengerasan beton yang akan
mempengaruhi proses pengikatan awal beton.
b. Penguapan air dari beton pada saat pengerasan beton pada hari pertama.
c. Perbedaan temperature beton yang dapat mengakibatkan retak-retak.
Gambar 6. Curring Kolom

Anda mungkin juga menyukai