BAB II
Yang dimaksud dengan pengendalian produk mutu kolom, balok, plat adalah proses
pelaksanaan inspeksi dari produk mutu beton kolom, balok, dan plat dimulai dari
prapengecoran sampai ke tahap setelah selesai pengecoran. Inspeksi yang dilakukan adalah
meninjau kesesuaian hasil produk yang direncanakan dengan realisasi di lapangan.
SOP Cheklist Pemasangan Bekisting dan Pembesian, SOP Hasil Produk Kolom dan
Shear Wall, SOP pengecekan Hasil Produk Balok dan Plat, SOP Pelaksanaan Pekerjaan
dapat dilihat pada lampiran 2.
C. Metode Pelaksanaan
1. Metode pelaksanaan kolom
a. Pekerjaan Pembesian
Pada pemasangan pembesian hal pertama yang dilakukan adalah
membersihkan area yang akan dikerjakan. Setelah itu, marking posisi kolom sesuai
dengan shop drawing yang telah direncanakan. Kemudian pasang sepatu kolom
dengan besi siku L50.50 pada stek kolom sesuai dengan marking yang sudah di
buat oleh surveyor. Setelah stek kolom dipasang, maka dilakukan penyambungan
overlape yang telah terpasang tulangan utama dengan ketinggian yang telah
direncanakan. Panjang overlape adalah 40D. kemudian lakukan cek pembesian
oleh Quality Control. Pengecekan pembesian meliputi jumlah tulangan, kesesuain
mutu tulangan, sambungan tulangan, jarak sengkang dan tali kawat, terpasangnya
selimut atau tahu beton beserta diameter dan jarak tulangan.
b. Pemasangan bekisting
Hal pertama yang dilakukan adalah memasang sepatu kolom sesuai dengan
posisi marking, lalu dipasang base plate pada stek yang sudah ditanam. Maka
langkah selanjutnya adalah pembersihan area yang akan dipasang bekisting kolom.
Kemudian dilakukan pemasangan bekisting yang diangkat dengan menggunakan
tower crane. Dapat dilihat pada gambar 2.1
c. Pengecoran
Setelah pemasangan dan pengecekan bekisting selesai beserta surat izin pengecoran
telah disetujui oleh MK, maka langkah selanjutnya dilakukan adalah pengecoran..
Sebelum dilakukan pengecoran, mutu beton harus sesuai dengan yang diisyaratkan.
Lakukan pengujian slump dan ambil sampel untuk benda uji kuat tekan. Setelah mutu
dan slump sesuai dengan yang diisyaratkan maka dilakukan pengecoran.
Isi terlebih dahulu bucket dengan beton segar dari truck mixer, dapat dilihat pada
gambar 2.3. Gambar truck mixer dapat dilihat pada gambar 2.4. Setelah itu tower
crane mengangkat bucket yang telah di isi beton, kemudian beton dituang ke dalam
kolom secara bertahap-tahap, dapat dilihat pada gambar 2.5. Kemudian dilakukan
pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator agar tidak terjadi segregasi.
Pemadatan dapat dilihat gambar 2.6
Gambar 2.5. Pengecoran kolom menggunakan bucket yang diangkat dengan tower crane.
d. Setelah pengecoran
Setelah selesai dilakukan pengecoran maka ditunggu selama 1 x 24 jam, lalu
dilakukan pembongkaran bekisting dan di curing dengan antisol sika selama 3 x 24
jam agar beton tidak cepat kehilangan air dan menjaga kelembaban beton, dapat
dilihat pada gambar 2.7. Kemudian, dilakukan cek hasil produk oleh Quality
control untuk mengetahui hasil buruk atau baik. Cheklist pekerjaan dapat dilihat
pada lampiran 4.
dipasang maka dilakukan pengecekan ketinggian dan kedataran dari balok dan
lantai yang dilakukan oleh surveyor. Ketinggian balok dan lantai di ukur dengan
menggunakan bantuan dari alat sipat datar dan bakukur dan diukur sesuai dengan
shop drawing yang telah direncanakan
b. Pekerjaan Pembesian
Setelah pemasangan bekisting selesai dikerjakan maka selanjutnya dilakukan
pemasangan besi. Besi yang telah selesai dipotong-potong sesuai dengan
kebutuhan dilapangan beserta sengkang yang telah selesai di pabrikasi diangkat
dengan bantuan tower crane ke lokasi pemasangan. Lalu besi tulangan utama
balok dirakit di bekisting balok sesuai dengan shop drawing. Sengkang yang telah
dipabrikasi dipasang pada tulangan utama dengan jarak yang ditentukan sesuai
dengan shop drawing. Beton decking setebal 40 mm dipasang pada bagian bawah
dan samping dari balok. Setelah itu dipasang tulangan plat lantai arah memanjang
dan melintang dan ikat dengan kawat bendrat sesuai dengan shop drawing. Area
pemasangan besi dilakukan pembersihan dari sisa- sisa kawat bendrat. Gambar
pemasangan pembesian pada balok dapat dilihat pada gambar 2.8.
c. Pengecoran
Setelah pemasangan bekisting dan penulangan besi selesai dilaksanakan maka
langkah selanjutnya adalah pengecoran. Sebelum dilakukan pengecoran,
dioleskan bonding agent/calbond pada permukaan beton lama yang akan bertemu
dengan beton balok dan plat yang akan dicor, sebelumnya area yang akan
dipasang calbond dibersihkan. Setelah itu dilakukan pengecoran dengan bantuan
dari alat concrete pump. Gambar concrete pump dapat dilihat pada gambar 2.9.
Concrete pump di pasang atau di instalasi menuju lokasi yang akan di cor.
Sebelumnya dilakukan pengetesan slump sesuai dengan yang diisyaratkan. Dan
dilakukan pengambilan sampel benda uji. Beton dituangkan dan dilakukan
pemadatan beton menggunakan alat vibrator concrete. Dan untuk balok yang
berhubungan dengan pelat elevasi top cor sama dengan elevasi top cor pelat.
Setelah selesai dan beton mengering maka dilakukan curing untuk mengurangi
hidrasi beton berlebih yang akan mempengaruhui mutu beton. Gambar proses
pengecoran pelat lantai dapat dilihat pada gambar 2.10.
Metode Pelaksanaan Kolom, balok dan Plat dapat dilihat pada lampiran 5.
Praktek Kerja Lapangan
II|18
Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung
Diproyek The Reiz Condo Medan menggunakan benda uji silinder untuk
menentukan kuat tekan pada beton, sehingga menggunakan mutu beton fc’. Mutu
beton fc’ 42 MPa menyatakan kekuatan tekan minimum 42 MPa pada umur beton 28
hari dengan menggunakan benda uji silinder berdiameter 15 cm,tinggi 30 cm
(mengacu pada standar SNI-03-2847-2002). Beton dengan mutu K500 menyatakan
kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 500 Kg/cm² pada umur beton 28 hari
dengan menggunakan benda uji kubus ukuran 15cm x 15cm x 15cm.
d. Mistar
e. Sendok batu
f. Sendok semen
g. Palu karet
1. Tim Quality Control (QC) terlebih dahulu memeriksa surat ijin yang datang
bersama dengan mobil ready mix dan memeriksa ready mix sesuai dengan mutu
beton yang di pesan.
2. Ambil sampel adukan beton segar dari ready mix sebagai benda uji dengan
menggunakan angkong. Seperti gambar 2.11
3. Basahi kerucut abram beserta alasnya dengan air agar permukaanya licin dan tidak
lengket. Cetakan harus ditahan secara kokoh di tempat selama pengisian oleh
operator yang berdiri di atas injakan.
4. Masukkan 1/3 dari kerucut abram beton segar dan tusuk-tusuk dengan batang besi
atau tongkat pemadat sebantak 25 kali tusukan supaya kerucut abram terisi di
semua sisi. Seperti pada gambar 2.12.
Gambar 2.12. Memadatkan beton dengan tusukan 25 kali yang telah dimasukkan ke
dalam kerucut abram
5. Masukkan kembali 1/3 beton segar sehingga telah mencapai 2/3 dari kerucut
abram dan tusuk sebanyak 24 kali tusukan. Seperti pada gambar 2.13.
Gambar 2.13. Memadatkan beton yang telah terisi 2/3 dari kerucut abram
dengan tusukan 25 kali.
6. Kemudian pengisian yang terakhir, diisi dengan melebihkan beton segar dan
tusuk-tusuk sebanyak 25 kali. Seperti pada gambar 2.14.
7. Setelah kerucut abram terisi penuh dan telah dipadatkan maka bidang di atasnya
diratakan dengan tongkat pemadat.
8. Setelah permukaan atas rata, maka angkat kerucut abram perlahan-lahan tegak
lurus ke atas, dapat dilihat pada gambar 2.15
9. Letakkan kerucut abram di sebelah benda uji, lalu batang besi penusuk diletakkan
di atas kerucut abram dan ukur menggunakan mistar atau meteran. Lihat pada
gambar 2.16.
Slump yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas untuk pekerjaan balok, kolom,
plat dan shear wall adalah 12 ± 2 cm
Perawatan beton dilakukan dengan merendam sampel beton yang telah dibuka dari
cetakan didalam bak yang terlindung dari sinar matahari langsung. Jika air bak sudah kotor
maka air bak harus diganti. Dan bak juga harus dicuci agar tidak berlumut. Tim Quality
Control (QC) harus mengecek keadaan perawatan beton dan menanyakan keadaan maupun
masalah yang ada dalam proses curing melalui orang yang mengawasi perawatan smpel
beton.
Beton merupakan salah satu bahan pembentuk elemen konstruksi yang sangat banyak
digunakan karena mudah dikerjakan, memiliki kuat tekan yang besar dan tahan terhadap
cuaca. Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda
uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin
tekan beton seperti terlihat pada gambar 2.18.
Alat-alat yang digunakan untuk pengujian kuat tekan beton silinder dengan ukuran
benda uji 15cm x 30cm yaitu :
a. Penetrasi
b. Timbangan
c. Alat uji tekan
3. Letakkan benda uji pada alat uji tekan, pastikan penetrasi telah di setting
Gambar 2.22. Penunjukan angka kuat tekan dengan jarum berwarna merah
6. Penunjukkan jarum dapat dicatat pada form yang telah disediakan oleh pihak
kontraktor dan pihak laboratorium
E. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu atau penjadwalan merupakan suatu cara yang diperlukan proyek
untuk mengatur waktu penyelesaian proyek tersebut agar kegiatan proyek dapat dilakukan
dengan efektif dan efisien. Tujuan adanya pengendalian waktu yaitu agar proyek tersebut
selesai tepat pada waktunya ataupun tidak terlambat dari schedule yang ditentukan. Untuk
pengendalian waktu dapat digunakan Time Schedule. Dengan adanya time schedule maka
waktu pekerjaan proyek lebih terkontrol. Time schedule terdiri dari Kurva-S dan Barchat.
Di proyek The Reiz Condo melakukan updating waktu secara mingguan, dengan
menggambar/memperbaharui tim schedule. Hal tersebut dilakukan agar waktu tetap
terkendali dan tidak terjadi keterlambatan proyek. Proyek The Reiz Condo melakukan
pekerjaan pendahuluan pada bulan September tahun 2015. Pekerjaan tersebut dimulai pada
minggu pertama tepatnya pada tanggal 8 September 2015. Pekerjaan tersebut direncanakan
sampai pada bulan April 2018. Proyek tersebut dibagi menjadi 8 item pekerjaan. Pekerjaan
terakhir yang dikerjakan proyek tersebut yaitu total additional, item akan selesai pada
Maret 2018
Jika terjadinya keterlambatan proyek, ada beberapa solusi yang digunakan yaitu :
1. Crassprogram yaitu program khusus jangka pendek untuk mengejar ketinggalan.
Catatan : Apabila ketertinggalan belum parah.(penambahan waktu jam kerja,
penambahan tenaga kerja)
2. Re-scheduling yaitu penjadwalan ulang, digunakan apabila keterlambatan sudah
banyak, butuh persetujuan owner dan pengawas.
3. Re-engineering yaitu mengubah alat kerjanya (pacul menjadi excavator)
mengubah bahannya (bekisting kayu plat menjadi bondek), mengubah metodenya.
1. Peraturan Keselamatan Kerja di proyek The Reiz Condo Medan dapat dilihat
pada gambar 2.23.
gambar 2.25. Selain itu dilakukan juga senam sehat yang dapat dilihat pada
gambar 2.26. Hal tersebut dilakukan supaya pekerja lebih semangat dan siap
untuk kembali bekerja
3) Rambu Peringatan K3
Rambu peringatan K3 adalah tanda peringatan yang dipasang di proyek
yang bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan/pekerja dan pengunjung/tamu yang sedang berada di area
proyek. Rambu-rambu tersebut memperingatkan untuk lebih berhati-hati
selama berada di area proyek agar terhindar dari kecelakaan. Rambu-rambu
K3 dapat dilihat pada gambar 2.30.
5R adalah Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin yaitu cara seseorang
mengatur atau memperlakukan tempat kerjanya dengan benar. Penerapan 5R
sangat dibutuhkan di proyek dan harus dipatuhi supaya kondisi kerja akan
lebih produktif dan efektif. Manfaat 5R yaitu : meningkatkan kenyamanan
dan produktivitas, mengurangi bahaya di area proyek dan menambah
penghematan. Gambar penerapan 5R dapat dilihat pada gambar 2.31.
Dalam suatu proyek konstruksi pemilihan dan penggunaan alat sangatlah penting
untuk kelangsungan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Alat – alat yang digunakan tersebut
harus mampu mengoptimalkan pekerjaan yang sedang dikerjakan baik dari segi waktu
maupun hasil akhir dari produk yang ingin dihasilkan. Alat tersebut juga harus sesuai
dengan standard dan kebutuhan yang ada di lapangan.
Dalam Pemilihan alat yang digunakan juga perlu diperhatikan faktor biaya,
semakin banyak dan semakin lama alat tersebut digunakan pasti akan mempengaruhi biaya
dari proyek tersebut. Alat – alat yang digunakan juga harus mendapatkan perawatan secara
berkala sehingga dapat digunakan untuk pekerjaan selanjutnya tanpa harus mengalami
kerusakan. Untuk pekerjaan struktur atas pada proyek The Reiz Condo Medan digunakan
alat yang digerakkan secara manual maupun mekanis.
1. Palu
Palu atau martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada
benda. Palu umumnya digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, dan
menghancurkan suatu objek atau benda.
2. Meteran
Meteran atau sering disebut Roll Meter adalah alat ukur panjang yang dapat
digulung, dengan panjang 5 – 50 meter.
3. Tang Kakatua
Dikenal sebagai “ tang kakatua “ karena bentuknya mirip paruh burung kakatua.
Fungsinya sebagai pemotong kawat dan kabel. Terbuat dari baja dan bergagang
lapis karet untuk menjaga agar tidak licin ketika digunakan. Kelemahannya, jika
tang digunakan untuk memotong bahan yang tebal dan keras maka tang menjadi
tumpul. Tang kakatua ini biasanya digunakan untuk mengikat tulangan
menggunakan kawat pada saat pekerjaan pembesian.
4. Roskam
Roskam adalah alat untuk meratakan acian / mortar di permukaan beton atau pada
dinding pasangan bata. Roskam juga berfungsi untuk merekatkan ubin pada
berbagai macam jenis dan ukuran ubin. Roskam juga digunakan untuk mencegah
adanya udara yang terjebak dalam pekerjaan pemasangan keramik. Keuntungan
memakai roskam adalah membuat pekerjaan menjadi merata sehingga pemakaian
lebih hemat dan terkontrol.
5. Bar Cutter
Bar Cutter yaitu alat yang digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai ukuran
yang diinginkan. Pada proyek The Reiz Condo Medan digunakan Bar Cutter yang
menggunakan tenaga listrik ( mekanis ). Dengan menggunakan Bar Cutter listrik
dapat memudahkan pekerja untuk memotong baja tulangan yang berdiameter besar
sekalipun. Bar cutter listrik juga dapat menghemat waktu dan tenaga. Pada
penggunaannya. Bar Cutter listrik dapat memotong tulangan dengan diameter kecil
dalam jumlah yang cukup banyak sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat.
6. Bar Bender
Bar Bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan
dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan.
Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan antara poros
tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut
bengkok yang diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Ujung tulangan pada
poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok. Kemudia pedal ditekan
sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan pembengkokkan
yang diinginkan. Bar bender dapat mengatur sudut pembengkokan tulangan dengan
mudah dan rapi.
8. Pipa Tremie
Pipa Tremie adalah pipa yang dipasang pada ujung bawah concrete bucket yang
berfungsi untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat pengecoran sehingga beton
yang keluar dari concrete bucket tidak langsung jatuh dan menumbuk lokasi
pengecoran.
Pipa Tremie
9. Compressor
Compressor adalah alat yang berfungsi untuk membersihkan area kerja yang akan
dilakukan pengecoran agar area yang akan dicor tidak terdapat sampah yang dapat
mengurangi mutu beton.
12. Waterpass
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah
benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun
horizontal. Untuk mengecek kedataran maka dapat diperhatikan gelembung cairan
pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat waterpass. Sedangkan untuk
mengecek ketegakkan maka dapat dilihat gelembung pada bagian ujung waterpass.
Untuk memastikan apakah bidang benar rata maka gelembung harus benar – benar
berada ditengah alat yang ada.
Tower Crane adalah salah satu jenis alat berat yang sering digunakan untuk
membangun gedung bertingkat. Fungsi Tower crane adalah untuk mengangkut
material atau bahan konstruksi bangunan seperti besi tulangan atupun bekisting dari
bawah menuju lokasi pekerjaan. Tower crane membuat pekerjaan menjadi lebih
hemat waktu dan tenaga.