Anda di halaman 1dari 3

PENGECORAN BALOK DAN PLAT LANTAI

SUMBER:Ilmusipil.com

Pengecoran Balok Dan Pelat Lantai

Bahan terdiri dari:

 Beton ready mix sesuai mutu yang telah disetujui


 Calbond (Super Bonding Agent) /cairan perekat antara beton lama dengan baru
disebut juga lem beton
 Curing compound/bahan perawatan dan perlindungan beton yang menghambat
proses penguapan air pada beton basah
 Kawat ayam

Tenaga kerja:

 Tukang cor terampil yang mengerti lingkup pekerjaan pengecoran.


 Mandor dan pelaksana yang dapat membaca shop drawing/for construtiondengan 
baik.

Alat berupa:

 Concrete pump truck
 Concrete mixer truck
 Concrete vibrator
 Waterpass/autolevel
 Alat bantu
 Batching Plant
 Kerucut abrams
 Alat cetak silinder benda uji beton

Metode kerja pengecoran balok dan pelat lantai

Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan hal hal seperti berikut.

1)   Pemeriksaan bekisting meliputi:

a)    Ukuran bekisting ( lebar dan tinggi ).

b)   Pemeriksaan elevasi dan kelurusan bekisting.

c)    Pemeriksaan sambungan pada bekisting.

Pengecekan elevasi bekisting

Setelah pemasangan bekisting pelat lantai selesai dilaksanakan, kemudian dilakukan


pengecekan elevasi dengan menggunakan alat waterpass dan posisi as balok dengan
alat theodolite. Pengecekan elevasi bekisting balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut.
1. Pengecekan elevasi balok dilakukan dengan menempatkan alat waterpassdimana
tinggi alat adalah setinggi marking pada kolom (1,00 m dari permukaan pelat lantai di
bawahnya).
2. Bak ukur ditempatkan pada bagian bawah bekisting balok (bottom).
3. Oleh pelaksana pengukuran ketepatan elevasi bottom dicek dengan alatwaterpass.

Apabila pembacaan alat waterpass belum menunjukkan elevasi yang sesuai dengan


gambar rencana, maka screwjack diputar untuk menaikkan atau menurunkan
posisibottom balok.

Pengecekan elevasi bekisting

Setelah pemasangan bekisting pelat lantai selesai dilaksanakan, kemudian dilakukan


pengecekan elevasi dengan menggunakan alat waterpass dan posisi as balok dengan
alat theodolite. Pengecekan elevasi bekisting balok dan pelat lantai adalah sebagai berikut.

 Pengecekan elevasi balok dilakukan dengan menempatkan alat waterpass dimana


tinggi alat adalah setinggi marking pada kolom (1,00 m dari permukaan pelat lantai di
bawahnya).
 Bak ukur ditempatkan pada bagian bawah bekisting balok (bottom).
 Oleh pelaksana pengukuran ketepatan elevasi bottom dicek dengan alatwaterpass.
 Apabila pembacaan alat waterpass belum menunjukkan elevasi yang sesuai dengan
gambar rencana, maka screwjack diputar untuk menaikkan atau menurunkan
posisi bottom balok.

Gambar 1.1 Pengecekan Elevasi Bekisting Balok/Pelat Lantai

1)   Pemeriksaan penulangan meliputi:

a)    Pemeriksaan jumlah dan ukuran tulangan utama.

b)   Pemeriksaan jumlah, jarak, dan posisi sengkang.

c)    Pemeriksaan panjang overlapping dan penjangkaran pada tulangan.

d)   Pemeriksaan kekuatan bendrat.

e)    Pemeriksaan decking (tebal selimut beton)

Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik, maka bekisting dibersihkan
dengan menggunakan air compressor. Kemudian pelaksanaan pengecoran balok dan pelat
lantai, dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut.

1)   Pasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam. Pengecoran dihentikan
pada jarak ¼ bentang dari tumpuan, karena pada lokasi tersebut momen yang dipikul balok
dan pelat lantai adalah nol.

2)   Beton ready mix dengan mutu yang disyaratkan dituang dari concrete mixer truck ke
dalam gerobak untuk dilakukan pengujian slump. Slump yang digunakan adalah12±2.

3)   Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dituang dariconcrete


mixer truck ke dalam bucket pada Concrete pump truck dan disalurkan dengan pipa baja.
4)   Sebelumnya, sambungan beton lama dengan beton baru disiram dengan calbond(super
bonding agent).

5)   Setelah beton ready mix keluar dari pipa baja, langkah selanjutnya adalah meratakan
beton ready mix dengan penggaruk dan dipadatkan dengan menggunakanconcrete vibrator.

6)   Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dimana setiap lapis dipadatkan
denganconcrete vibrator dengan maksud agar terbentuk beton yang benar-benar padat.

7)   Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran.

8)   Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil yang sudah
ditentukan.

9)   Setelah beton setengah kaku angkat relat dan ratakan bekas relat dengan


menggunakan ruskam.

Standar hasil :

1)      Menghasilkan produk beton pada balok dan pelat lantai sesuai dengan rencana, mutu
dan bentuk yang presisi, tidak bocor, tidak lendut, dan tidak retak.

2)      Jika ada yang menyimpang maka diperlukan pekerjaan perbaikan.

Anda mungkin juga menyukai