Sebelum proses pengecoran dilaksanakan, maka perlu dilakukan hal hal seperti berikut.
1) Pemeriksaan bekisting meliputi:
a) Ukuran bekisting ( lebar dan tinggi ).
b) Pemeriksaan elevasi dan kelurusan bekisting.
c) Pemeriksaan sambungan pada bekisting.
Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan hasilnya baik, maka bekisting dibersihkan
dengan menggunakan air compressor. Kemudian pelaksanaan pengecoran balok dan
pelat lantai, dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
1) Pasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam. Pengecoran dihentikan
pada jarak ¼ bentang dari tumpuan, karena pada lokasi tersebut momen yang dipikul
balok dan pelat lantai adalah nol.
2) Beton ready mix dengan mutu yang disyaratkan dituang dari concrete mixer truck ke
dalam gerobak untuk dilakukan pengujian slump. Slump yang digunakan adalah12±2.
3) Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dituang
dari concrete mixer truck ke dalam bucket pada Concrete pump truck dan disalurkan
dengan pipa baja.
4) Sebelumnya, sambungan beton lama dengan beton baru disiram
dengan calbond (super bonding agent).
5) Setelah beton ready mix keluar dari pipa baja, langkah selanjutnya adalah meratakan
betonready mix dengan penggaruk dan dipadatkan dengan
menggunakan concrete vibrator.
6) Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dimana setiap lapis dipadatkan
dengan concretevibrator dengan maksud agar terbentuk beton yang benar-benar padat.
7) Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran.
8) Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil yang
sudah ditentukan.
9) Setelah beton setengah kaku angkat relat dan ratakan bekas relat dengan
menggunakan ruskam.
Standar hasil :
1) Menghasilkan produk beton pada balok dan pelat lantai sesuai dengan rencana, mutu
dan bentuk yang presisi, tidak bocor, tidak lendut, dan tidak retak.
2) Jika ada yang menyimpang maka diperlukan pekerjaan perbaikan.