MASALAH KHUSUS
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM dan
PERHITUNGAN VOLUME PENGECORAN LANTAI 7
40
Menurut SNI 2847:2013 kolom juga berfungsi untuk menahan beban
aksial tekan vertikal, sehingga perencanaan dimensi kolom perlu diperhatikan
terutama dari segi lendutan dan perilaku akibat beban.
41
1. Menentukan As dan Membuat Marking Kolom
Penentuan as kolom dilakukan mengguanakan alat penyipat datar
yaitu theodolite dan waterpass. Menentukan as kolom berfungsi agar
kolom sesuai dengan yang direncanakan dan kolom simetris sesuai
dengan gambar kerja.
2. Pabrikasi Kolom
Proses pabrikasi kolom yaitu baja tulangan di potong sesuai
panjang kolom pada shop drawing, proses ini disebut bar cutter. Setelah
itu dilakukan proses pembengkokan tulangan sesuai dengan shop
drawing, proses ini disebut bar bender.
42
stek kolom dan sudah berdiri tegak lurus. Setelah tulangan terpasang lalu
dilakukan pengecekan ikatan pada tulangan, dan pemasangan sepatu
kolom pada setiap sudut marking dimensi kolom serta pemasangan beton
decking pada setiap sisi kolom untuk menjaga ketebalan selimut beton.
4. Penceklisan Kolom oleh Qc
Setelah pembesian tulangan kolom selesai, maka dilakukan
checklist atau pemeriksaan tulangan oleh qc yang harus sesuai dengan
kolom apa bila saat pemeriksaan kolom tidak sesuai dengan shopdrawing
maka akan dilakukan perbaikan terlebih dahulu untuk memenuhi kriteria.
5. Pembersihan Area Kolom
Proses pembersihan kolom pada proyek MTC tanah abang
menggunakan alat kompresor guna mengefektifkan pekerjaan
pembersihan pada kolom. Pembersihan dilakukan untuk memastikan
kolom dalam keadaan bersih dari kotoran seperti debu dan tanah yang
menempel pada tulangan.
6. Pemasangan Bekisting Kolom
Beton decking dipasang pada sisi luar tulangan sebelum
pemasangan bekisting. Proses ini di kerjakan agar didapatkan selimut
beton yang sesuai rencana, kemudian di pasang bekisting setelah di
pasang dilakukan pengecekan posisi vertikal kolom menggunakan unting-
unting agar keadaan bekisting yang dipasang simetris.
7. Pengecoran Kolom
Proses pengecoran kolom pada proyek MTC tanah abang
menggunakan bucket cor dan tower crane, sebelum pengecoran beton
43
dipindahkan terlebih dahulu dari truck mixer kedalam bucket cor, lalu
bucket cor di angkat menggunakan tower crane kearah kolom yang ingin
di cor. Pada saat pengecoran berlangsung dilakukan pemadatan
menggunakan alat bantu vibrator.
44
9. Perawatan (Curing)
Begitu pembongkaran bekisting selesai dilakukan, maka pekerjaan
selanjutnya yaitu perawatan beton dapat dilakukan. Proses curing ini
dilakukan dengan penyiraman air ke seluruh permukaan balok. Setelah
itu, bahan curing compound dapat disemprotkan ke permukaan balok.
Perawatan beton ini sendiri bertujuan untuk menghindari beton
mengalami kehilangan kadar air yang berlebihan dengan menjaga suhu
dan kelembaban beton agar tidak terjadi retak.
45
Tabel 5.1 Perbandingan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Antara Teori
Dengan Lapangan (lanjutan)
No Teori Lapangan Alasan
2 Beton harus Beton harus dirawat Perawatan beton
dirawat agar dalam agar dalam kondisi dilakuka selama 3-
kondisi lembab lembab selama 4 hari dikarenakan
selama kurang kurang lebih 3-4 hari penyiraman air
lebih 7 hari setelah setelah pengecoran dilakukan secara
pengecoran dengan cara rutin terus menerus
dengan cara menyiramkan air sehingga dapat
menyiramkan air pada permukaan menghindari
pada permukaan beton. terjadinya
beton. perubahan suhu
ekstrem yang
dapat
meneyebabkan
beton kehilangan
air.
46
Gambar 5.7 Shop Drawing Kolom Lantai 7
47
Tabel 5.4 Data Penulangan Kolom lantai 7
Tulangan
No. Tipe Kolom
Utama Sengkang
1 K1 10D22 D13-100
2 K2 12D19 D13-75
3 K2A 12D19 D13-75
4 K3 12D16 D13-75
5 K3A 12D16 D13-75/150
48
= 4,500 m
2) Luas Tulangan =
1
= × π × 0,0222
4
= 0,00037994 m2
3) Jumlah Tulangan = 10 buah
4) Volume Tulangan = Panjang × Luas × Jumlah
= 4,500 × 0,00037994 × 10
= 0,0171 m3
b. Perhitungan Volume Tulangan Sengkang Tumpuan
Perhitungan volume tulangan sengkang tumpuan ini meliputi 2
bagian, yaitu tumpuan atas dan tumpuan bawah, sehingga setelah
diperoleh hasil dari salah satu bagian, maka hasil harus dikalikan 2
agar hasil perhitungan di bawah ini meliputi tumpuan atas dan
bawah.
1) Panjang Tulangan = 2 × (bkolom - 2decking) + 2 ×
(hkolom - 2decking) + (2 × 6D)
= 2 × (0,5 - (2 × 0,04)) + 2 × (0,5 - (2
× 0,04)) + (2 × 6(0,013))
= 2,832 m
1
2) Luas Tulangan = x π x d2
4
1
= x π x 0,0132
4
= 0,0001327 m2
3) Jumlah Tulangan =
Tinggi tulangan (1/4)h
Jarak pemasangan tulangan sengkang
1,125
=
0,100
= 11,25 buah, dibulatkan menjadi 11
buah.
4) Volume Tulangan = Panjang × Luas × Jumlah
= 2,832 × 0,0001327 × 11
49
= 0,0041 m3
c. Perhitungan Volume Tulangan Sengkang Lapangan
1) Panjang Tulangan = 2 × (bkolom - 2decking) + 2 ×
(hkolom - 2decking) + (2 × 6D)
= 2 × (0,5 - (2 × 0,04)) + 2 × (0,5 - (2
× 0,04)) + (2 × 6(0,013))
= 2,832 m
1
2) Luas Tulangan = x π x d2
4
1
= x π x 0,0132
4
= 0,0001327 m2
3) Jumlah Tulangan =
Tinggi tulangan (1/2)h
Jarak pemasangan tulangan sengkang
2,250
=
0,100
= 22,5 buah
4) Volume Tulangan = Panjang × Luas × Jumlah
= 2,832 × 0,0001327 × 22
= 0,0082 m3
d. Perhitungan Volume Tulang Total
Volume Tulangan Total = Volume Tulangan Utama +
Volume Tulang Sengkang Tumpuan
+ volume Tulangan Sengkang
Lapangan
= 0,0171045 + 0,0041338704 +
0,0082677408
= 0,0295 m3
e. Perhitungan Volume Beton
Volume Beton = Volume Kolom - Volume Tulangan
Total
= 1,125 - 0,0295061112
= 1, 0299 m3
50
f. Perhitungan Kebutuhan Truk Mixer
Kapasitas truk mixer besar = 7 m3
Volume beton kolom lantai 7
Kebutuhan pengecoran =
Kapasitas truk mixer
16,6615
=
7
= 2,3802 m3 = 3 truk mix
51
Tabel 5.6 Hasil Rekapitulasi Kebutuhan Beton
Volume (m3)
Tipe Dimensi Rasio Tulangan Sengkang
No.
Kolom Kolom Kolom Kolom Tulangan Beton
Utama Tumpuan Lapangan
500 x 500 0,015
1 K1 1,125 0,0171 0,0041 0,0082 1, 0299
2
600 x 300 0,018
2 K2 0,81 0,1530 0,0033 0,0065 0,6472
9
600 x 300 0,018
3 K2A 0,81 0,1530 0,0033 0,0065 0,6472
9
500 x 300 0,016
4 K3 0,675 0,0109 0,0286 0,0572 0,5784
1
500 x 300 0,016
5 K3A 0,675 0,0109 0,0286 0,0572 0,5784
1
Total 2,4512
52