BAB V
- LANTAI 40
harus dicek terlebih dahulu. Pengecekan dilakukan dengan metode uji kuat tekan
beton dengan silinder dan metode uji slump. Slump menjadi indikator dalam
kualitas suatu beton, selain itu sifat beton yang kita inginkan seperti workability
pengecoran, concrete truk mixer yang datang membawa adukan beton harus
Jika slump test memenuhi syarat dan uji tekan sudah sesuai kuat tekan
V-1
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
dengan metode yang paling popular adalah mengukur dengan alat slump.
Pengukuran dengan menggunakan alat slump ini bertujuan untuk mengukur tinggi
penurunan adukan beton setelah dilepas dari alat slump yang digunakan. Tinggi
Slump yang tinggi menunjukkan, bahwa adukan beton terlalu cair (terlalu banyak
Untuk mengukur tinggi slump digunakan alat yang dinamakan alat slump,
a) Corong baja diletakkan diatas tempat yang rata dan tidak menghisap
air, dengan posisi diameter corong yang besar dibagian bawah dan
sebayak 25 kali
V-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
d) Isi lagi corong dengan adukan hingga tinggi kira kira 2/3 tinggi
corong
k) Angkat corong vertical keatas dengan hati – hati jang sampai tepi
m) Ukur jarak antara bagian bawah tongkat baja dengan adukan beton
yang tertinggi
tidak berguncang saaat diisi. Saat menusuk nusuk corong tidak boleh
Adukan beton yang mudah dikerjakan atau dtuang dan dipadatkan dalam
V-3
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
a. Pendahuluan
menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang
paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Kolom merupakan suatu
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain
seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
Kolom berfungsi sangat penting agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah
bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya
bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah
pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom
kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah
roboh. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
V-4
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya
Dimensi kolom direncanakan sesuai beban yang diterima dan mutu beton
bertulang yang digunakan, semakin besar beban yang diterima maka dimensi
kolom pada dasarnya adalah tipikal untuk setiap lantai. Kolom ada dua macam
yaitu Kolom Utama dan kolom Praktis. Kolom utama adalah kolom yang fungsi
praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
diperhatikan, terutama kolom pada lantai dasar, baik dari segi perencanaan
diperhitungkan secara matang, sebab apabila terjadi kesalahan, maka akan terjadi
perencanaan.
b. Metode Pelaksanaan
baja tulangan sesuai kebutuhan dimensi yang direncanakan. Proses fabrikasi besi
yang difabrikasi area yang telah ditentukan. Semua material besi yang difabrikasi
seperti panjang tulangan, diameter tekukan, dan pembuatan tulangan begel harus
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perencanaan. Besi merupakan
V-5
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
material yang sangat penting dalam beton bertulang, sehingga perlu dijaga mutu
dan kualitasnya.
2. Penentuan As Kolom
Titik-titik as kolom diperoleh dari hasil pekerjaan tim survey yang berupa
pengukuran dan pematokan, yaitu marking berupa titik-titik atau garis yang
digunakan sebagai dasar penentuan letak kolom. Untuk kolom-kolom utama titik-
V-6
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
kolom yang terletak pada lantai pertama, pengukuran dilakukan setelah pembesian
pile cap dan tie beam selesai, berdasarkan as-as bangunan rencana.
kolom yang sebenarnya. Untuk kolom-kolom lain yang terletak pada lantai yang
ditentukan sebelumnya.
3. Pembesian kolom
kolom dilakukan secara terpisah, artinya antara besi dan tulangan pokok dengan
terlebih dahulu dan setelah semua tulangan pokok untuk semua zona lantai telah
dipasang rata–rata mencapai ketinggian dua lantai dan dilebihkan satu meter
digunakan, jumlah besi pada kolom, jarak antar beugel, dan bending pada beugel.
V-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
baja material baja. Pada prinsipnya pekerjaan pemasangan bekisting pada tiap–
tiap kolom adalah sama. Untuk menjaga posisi bekisting kolom tetap tegak maka
b) Diberi beton decking untuk menjaga jarak antar sisi bekisting dengan baja
V-8
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
5. Pengecoran Kolom
kolom oleh surveyor dengan menggunakan theodolith. Hal ini untuk menjaga
V-9
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
e) Bekisting dari kayu yang dikhawatirkana danya pengisapan air oleh kayu,
sebelum beton mulai mengeras. Penundaan pengecoran dalam hal ini masih
diizinkan dalam batas dimana beton masih dapat dikerjakan tanpa penambahan
air. Pengecoran dan pengerjaan beton harus diselesaikan dalam waktu 20 menit
bahan (segregesi).
dinding dan spesi beton juga di dalam campuran beton itu sendiri dilakukan
pemadatan. Karena kalau tidak dilakukan maka udara akan membentuk ruang
kosong dalam beton. Ruang kosong itu sangat merugikan bagi kualitas beton,
selain kekuatannya berkurang hasil cor nya akan buruk dan berongga. Metode
V - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
beton telah mengeras dan semen telah mencapai waktu ikat awal. Pembongkaran
bekisting harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pengawas proyek dan pada
permukaan dalamnya serta diolesi pelumas untuk kemudian dipasang pada kolom
berikutnya.
Untuk menjaga supaya permukaan beton tidak retak maka sewaktu beton
V - 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
beton dapat dikurangi. Dengan demikian retak–retak beton yang timbul akibat
a. Pendahuluan
menyalurkan beban ke balok akibat beban yang bekerja di atasnya baik berupa
beban mati (dead load) maupun berupa beban hidup (live load). Plat ini terjepit
semua sisinya, sehingga plat mempunyai kelenturan dalam dua arah yang disebut
two way slab. Dalam perancangan plat ini perlu diperhitungkan lendutan yang
terjadi. Untuk mengurangi lendutan yang terjadi, maka bentang plat diperkecil
Dalam proyek ini, jenis balok terdiri atas balok induk dan balok anak. Balok
induk adalah penghubung antar kolom dan berfungsi untuk menerima beban yang
bekerja pada plat dan beban terpusat yang merupakan reaksi dari balok anak.
Semua beban dari balok induk tersebut diteruskan ke kolom. Balok anak berfungsi
V - 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
b. Metode Pelaksanaan
pembuatan balok :
balok yang berhubungan langsung dengan kolom. Hal yang sangat diperhatikan
adalah posisi elevasi pelat lantai dan balok. Penentuannya adalan sebagai berikut:
a. Dari dasar kolom diukur setinggi 1 m dan diberi elevasi pada kolom
tersebut.
c. Dari elevasi tersebut, digunakan sebagai patokan yaitu diukur sesuai tinggi
dibuat rapat, agar air semen tidak keluar pada saat pengecoran.
V - 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
Pelaksanaan pekerjaan bekisting balok dan plat lantai, adalah sebagai berikut :
b. Rangka dari bekisting plat dan balok dipakai kayu 5/7 yang dipasang
c. Sebagai penutup dari kayu tersebut maka digunakan multipleks yang telah
diolesi oli.
V - 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
pemasangan bekisting selesai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
b. Panjang penyaluran, yaitu panjang besi yang masuk kedalam balok pada
berikut:
a. Untuk menjamin selimut beton cukup tebal, maka diberi beton decking.
V - 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
V - 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
b. Untuk menjaga jarak antar tulangan atas dengan tulangan bawah tetap
maka perlu dipasang kaki ayam, diletakkan pada daerah tumpuan antara
V - 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
selimut beton juga harus dicek kembali. Apabila ada beton decking
cor. yaitu pembatasan area pengecoran. Hal ini dikarenakan menghemat biaya
ataupun karena mengejar schedule. Selain itu disebabkan karena pengerjaan pelat
V - 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
lantai dangan sistem pembagian zona. Yang perlu diperhatikan dalam metode stop
pengecoran lantai dan balok yaitu berada pada jarak 1/5 bentang dari
b. Untuk pelat lantai kamar mandi harus dilakukan sekali cor, untuk
V - 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
beton dapat dikurangi. Dengan demikian retak–retak beton yang timbul akibat
a. Pendahuluan
Shear Wall dan Core Wall merupakan dinding yang dirancang untuk
menahan geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Selain menahan gaya horizontal
seperti angin dan gempa, Shear Wall dan Core Wall menahan gaya normal ( gaya
vertikal ), struktur inipun berprilaku sebagai balok lentur cantilever oleh karena
itu struktur ini selain menahan gaya geser dapat juga menahan gaya lentur. Selain
menahan gaya horizontal seperti angin dan gempa, Shear Wall dan Core Wall
menahan gaya normal ( gaya vertikal ), struktur inipun berprilaku sebagai balok
lentur cantilever oleh karena itu struktur ini selain menahan gaya geser dapat juga
Shear Wall dan Core Wall ini menahan dua tipe gaya yaitu gaya geser dan
horizontal Shear Wall dan Core Wall. Pemindahan ini menimbulkan gaya–gaya
V - 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
geser disepanjang tinggi dinding antara puncak dan bawah penghubung dinding.
Adanya gaya angkat pada struktur ini karena gaya arah horizontal terjadi pada
puncak dinding, gaya angkat ini mencoba mengangkat salah satu ujung dinding
Fungsi dari struktur Shear Wall dan Core Wall memberikan kekuatan
lateral yang dibutuhkan untuk menahan gaya–gaya horizontal seperti angin dan
gempa dan struktur ini juga memberikan kekakuan lateral untuk mencegah lantai
V - 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
pembangunan untuk perkerjaan Shear Wall dan Core Wall menggunakan metoda
yang tidak biasa atau unique. Metoda yang tak biasa atau unique yang digunakan
dalam pekerjaan pembangunan Shear Wall dan Core Wall, terdapat dalam tahapan
yang berbeda.
climbing. Metoda climbing ini adalah metoda yang dipakai hanya untuk struktur
jenis Shear Wall dan Core Wall, yang istimewa dari metoda ini adalah
lantai dan balok hingga berselisih dua hingga tiga lantai dibawah dinding Shear
Wall dan Core Wall itu sendiri. Keuntungan lain yang di dapat ketika memakai
metoda climbing ini adalah menghilangkan kepala kolom yang seharusnya ada
Berikut ini adalah metoda kerja pekerjaan pembangunan Shear Wall dan
Core :
V - 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
3) Melakukan marking untuk posisi balok dan pelat lantai yang ada pada
wall tersebut.
4) Perkerjaan pemasangan block out (Shear Wall dan Core Wall dengan
5) Pekerjaan pemasangan stek besi untuk pelat lantai sesuai marking yang
ada.
V - 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
V - 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
Wall dan Core Wall dengan cara menyemprotkan zat kimia khusus untuk
perawatan beton. Perawatan beton ini dalam dunia proyek dikenal dengan istilah
curing beton kemudian untuk zat kimia yang digunakan adalah curing compound
(Antisol®-E(WP))
V - 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
Shear Wall dan Core Wall. Bekisting yang digunakan dalam pemasangan Shear
Wall dan Core Wall menggunakan metoda Bekisting Sistim. Bekisting Sistim ini
sering disebut juga metoda investasi karena Bekisting Sistim ini pada awal
pembuatannya memakan biaya yang lumayan cukup besar. Bahan dasar dalam
pembuatan Bekisting Sistim adalah besi holow dan besi baja, bahan dasar inilah
yang memakan biaya yang lumayan besar kemudian juga dalam hal
terpakai hingga beberapa kali pekerjaan proyek atau sama dengan 8 tahun.
Berbeda dengan bekisting yang biasa digunakan yaitu bekisting kayu atau papan
yang hanya dapat digunakan sekali saja artinya ketika proyek telah selesai
bekisting kayu atau papan terbuang dengan percuma. Nama lain dari bekisting
sistim itu sendiri yaitu metoda investasi, mengeluarkan biaya besar untuk awal
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
a. Dalam Pengecoran/penuangan
daintara tulangan.
3) Campuran beton yang telah mengeras atau yang telah terkotori oleh
pengawas ahli.
atau penampang.
V - 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
7) Tinggi jatuh tidak boleh lebih dari 1,5 meter. Jika terjadi jarak yang
lebih besar maka perlu ditambahkan alat bantu seperti tremi atau
pipa.
8) Tidak dilakukan penuangan selam terjadi hujan agar kedap air tetap
dinamakan segregasi. Hal ini menyebabkan sarang kerikil yang pada akhirnya
akan menyebabkan keropos pada beton. Segregasi ini disebabkan oleh beberapa
hal. Pertama, campuran kurus atau kurang semen. Kedua, terlalu banyak air.
Ketiga, besar ukuran agregat maksimum lebih dari 40 mm. Keempat, permukaan
butir agregat kasar; semakin kasar permukaan butir agregat, semakin mudah
terjadi segregasi.
Kecendrungan terjadinya segregasi ini dapat dicegah jika; (1) tinggi jatuh
diperpendek, (2) penggunaan air sesuai dengan syarat, (3) cukup ruangan antara
batang tulangan dengan acuan (4) ukuran agregat sesuai dengan baik (5)
pemadatan baik.
c. Bleeding
dipadatkan dinamakan bleeding. Air yang naik ini membawa semen dan butir-
V - 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
BAB V Metode Pelaksanaan Struktur
butir halus pasir, yang ada pada saat beton mengeras nan tinya akan membentuk
kecil
2) Banyaknya air
bleeding
3) Kecepatan hidrasi
terjadinya bleeding
4) Proses pemadatan
Bleeding ini dapat dikurangi dengan cara; (1). Memberi banyak semen, (2)
menggu akan air sedikit mungkin, (3) menggunakan butir halus yang lebih banyak
Secara umum diketahui bahwa semakin tinggi nilai FAS, semakin rendah
mutu kekuatan beton. Namun demikian, nilai FAS yang semakin rendah tidak
selalu berarti bahwa kekuatan beton semakin tinggi. Ada batas-batas dalam hal
ini. Nilai FAS yang rendah akan menyebabkan kesulitan pengerjaan, yaitu
beton menurun. Umumnya nilai FAS minimum diberikan sekitar 0,4 dan
maksimum 0,65
V - 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/z