Gambar 3. 12 Pengecoran
3.4 Perkerjaan Kolom
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.
Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan
sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat
bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta
beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak
mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap Akan
meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima
kolom distribusikan ke permukaan tanah di bawahnya (Arsitur, 2016).
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material
yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau
bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya
tarik pada bangunan. Apabila beban yang bekerja pada kolom semakin besar,
maka retak akan terjadi diseluruh tinggi kolom pada daerah sengkang. Pada batas
keruntuhan biasanya ditandai dengan selimut beton yang lepas terlebih dahulu
sebelum baja tulangan kehilangan letakan. Berdasarkan bentuk dan susunan
tulangan, kolom dibedakan menjadi 3, diantaranya:
a) Kolom dengan beban sentris dan eksentris
Berdasarkan posisi beban, kolom dibedakan menjadi 2 yaitu kolom dengan
beban sentris dan kolom dengan beban eksentris. Kolom dengan beban sentris
mengalami gaya aksial dan tidak mengalami momen lentur. Keruntuhan kolom
dapat terjadi pada beton hancur karena tekan atau baja tulangan leleh karena tarik.
Kolom pendek adalah kolom yang runtuh karena materialnya, yaitu lelehnya baja
tulangan atau hancurnya beton. Kolom langsing adalah kolom yang runtuh karena
tekuk yang besar. Perencanaankolom didasarkan pada dua kondisi yaitu: kolom
pendek dengan beban sentris dan dengan beban eksentris. Perencanaan kolom
didasarkan pada dua kondisi yaitu: kolom pendek dengan beban sentris dan
dengan beban eksentris.
b) Kolom langsing
Apabila angka kelangsingan kolom melebihi batas untuk kolom pendek
maka kolom tersebut akan mengalami tekuk sebelum mencapai batas limit
kegagalan material. Kolom tersebut adalah jenis kolom langsing yang mengalami
momen tambahan akibat efek PΔ dimana P adalah beban aksial dan Δ adalah
defleksi akibat kolom tertekuk pada penampang yang ditinjau.
c) Flowchart
Flowchart adalah gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta fungsinya. Flowchart perancangan dan analisis
kolom persegi (bujur sangkar) dan kolom bulat (lingkaran) struktur beton
bertulang adalah sebagai berikut:
1) Flowchart perancangan dan analisis kolom persegi secara hitungan manual.
2) Flowchart perancangan dan analisis kolom persegi secara grafik.
3) Flowchart perancangan dan analisis kolom bulat dengan cara hitungan manual.
4) Perencanaan dan analisis kolom bulat dengan grafik (Hendra Poerwanto G,
2014).
1. Pemotongan Besi
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan
ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi
besi, tulangan yang penting dalam kekuatan struktur gedung. Berikut adalah
metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga
pemasangan tulangan. Pada proses ini akan dilakukan pembengkokan dan
pemotongan pada tulangan untuk kemudian dirakit sesuai desain dan spesifikasi
yang dibutuhkan untuk tulangan. Cara pemotongan dan pembengkokan besi
tulangan adalah sebagai berikut:
a) Gunakanlah landasan (meja) yang kuat dan rata.
b) Cek diameter besi.
c) Setelah dicek diameter dan diukur, kemudian besi dipotong
d) Besi tulangan ditekuk atau dibengkokkan sesuai kebutuhan
e) Besi/tulangan yang telah dipotong atau ditekuk sesuai ketentuan selanjutnya
harus dirangkai, baik secara terpisah.
Gambar 3.13 Pemotongan Besi
2. Pembongkaran Besi dan Perakitan Besi.
Proses pekerjaan pembesian dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a) Pembesian atau perakitan tulangan kolom adalah precast atau dikerjakan
di tempat lain yang lebih aman
b) Perakitan tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja.
c) Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama. Sebelum pemasangan
sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
d) Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan
utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
e) Setelah tulangan selesai dirakit, untuk besi tulangan precast diangkut ke
lokasi yang akan dipasang.
f) Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang
beton deking sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut
beton.
f) Tangga darurat
Sebagai landasan pijak pada jalur pengangkutan beton