Anda di halaman 1dari 22

Alamat: Jln. Ketinjau Perum Villa Damai Permai Blok E2 No.

7 RT 32 Balikpapan
Telp. 0542 - 873036 Fax. 0542 - 873036 E-mail : nurulstel@yahoo.com
BALIKPAPAN – KALIMANTAN TIMUR

METODE PELAKSANAAN
RENOVASI KANTOR SENKOM DAN RENOVASI GUDANG SENJATA

Beberapa yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pekerjaan dilapangan


sebagai berikut:

1. Pekerjaan ini hanya dilaksanakan setelah penandatangan kontrak.


2. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah
disiapkan dilokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
3. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta
kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
4. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan
penempatan bahan /material dan lalu lintas.
5. Situasi dan Ukuran-ukuran.
1. S I T U A S I

 Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal


yang harusdipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan
kontraktor.
 Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan jalan, tanah, sifat dan
luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran
kontraktor.
 Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.
2. U K U R A N

 Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut


bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan
Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
 Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan
segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak cocokan ukuran-
ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak diperkenankan membetulkan
kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-gambar sebelum berkonsultasian dari
Direksi.
 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama
dijadikanpatokan.
 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai
kesepakatan dalam peninjauan lokasi.Titik peil ini harus ditetapkan dengan
membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak boleh
bergesar/berubah.
 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap
ukuran dan panjang serta luasan pekerjaan.Atas persetujuan Direksi, penentuan
titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan dengan alat ukur optic
ataupun waterpass yang sudah ditera kebenarannya dan harus selalu
berpedoman pada titik duga patok (peil nol).
 Untuk keadaan atau kondisi jalan sebelum kontraktor memulai pekerjaan terlebih
dahulu mengambil FotoNol.

Dengan Metode Pelaksanaan kerja ditiap item pekerjaan tersebut yaitu :

PELAKSAANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PEMBONGKARAN

Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan


pembongkaran Bangunan yang akan
direhabilitasi dengan menggunakan alat bantu
yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah
mendapat persetujuan dari Direksi:

a) Bongkaran yang dilaksanakan adalah


pembongkaran Bangunan seperti
pembongkaran atap, plafond, instalasi
listrik, pintu dan jendela dan juga
mengupas cat lama yang akan
dilaksanakan rehabilitasi
b) Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus
sesuai petunjuk Direksi.
c) Bekas Bongkaran sebagian ada yang akan dipakai kembali, sehingga diperlukan tidak terjadi
kerusakan diantaranya Daun pintu dan kaca..

PELAKSAANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Dinding Bata Ringan

a) Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan . alat


berfungsi dengan baik dan lengkap, tangga/steger
Kuat.
b) Mengayak pasir dengan ayakan minimal 1 cm
sehingga pasir terpisah dengan kerikil . dengan
kadar lumpur max 10%
c) Bata ringan yang akan dipasang harus disiram air sampai jenuh.
d) Membersihkan lokasi yang akan dipasang
PELAKSAANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Plesteran

a) Menyiapkan alat kerja yang dibutuhkan.


b) Mengayak pasir dengan ayakan minimal 1cm .
sehingga pasir terpisah dari kerikil, dengan
kadar lumpur maksimal 10 %
c) Membersihkan pasangan yang akan dipasang,
dan membasahi/menyiram pasangan bata.
d) Melindungi bagian bagian lain agar tidak
terkena adukan dengan pelindung plastic
e) Umur minimal 1 hari

Pekerjaan Begesting

a) Pelaksanaan pekerjaan awal yaitu pembuatan dan pemasangan Bekisting yang harus dibuat
dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang disyaratkan pada
gambar Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya Bekisting harus cukup kaku
(stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bagi struktur beton sesuai yang
direncanakan.
b) Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien. Sambungan
bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran dan
juga tidak merusak beton Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap
air semen dan juga tidak merusak beton Pemasangan bekisting harus benar-benar
sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical maupun horizontal.

Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan selanjutnya ialah merangkai atau pabrikasi besi polos dan besi ulir dengan langkah
sebagai berikut :
a) Ukur diameter Pembesian.
b) Kualitas baja tulangan yang digunakan
c) Penempatan/pemasangan baja tulangan
d) Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah, oleh karena itu harus diganjal
dengan balok beton

Pekerjaan Cor Beton

a) Selanjutnya pada pekerjaan beton,. Sebelum melaksanakan pekerjaan beton kontraktor


harus membuat Job Mix Formula (JMF) yang diuji dilaboratorium untuk mendapatkan
campuran atau komposisi mutu yang disyaratkan
b) Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum sehingga
bebas dari kantong kerikil dan menutup rapat pada semua permukaan dari cetakan dan
material yang melekat
c) Semua beton harus dipadatkan denan alat penggetar (Vibartor) dengan kecepatan 7000 rpm
yang bergetar pada bagian dalam (dari alat jenis tenggelam) dalam waktu maksimal 10 detik
setiap kali dibenamkan. Pada waktu yang sama dilakukan pengetukan pada dinding
bekisting sampai betul – betul mengisi pada bekisting atau lubang galian dan meutupi
seluruh permukaan bekisting.
d) Pengunaan vibrator harus dilakukan dengan benar atau dengan petunjuk dari konsultan
pengawas dan tidak boleh mengenai bekisting maupun pembesian.

PELAKSAANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan Rangka Atap

a) Siapkan material kuda-kuda baja, alat bantu penyambung baja (plat, mur-baut) dan perlengkapan
lainnya sesuai spesifikasi yang telah disetujui.

b) Pabrikasi kuda-kuda baja sesuai gambar kerja atau sesuai hasil marking yang terakhir.

c) Siapkan material kuda-kuda baja, alat bantu penyambung baja (plat, mur-baut,dls) sesuai yang
telah disetujui spesifikasinya.

d) Ukur dan cek sekali lagi sewaktu masih


di work shop potongan atau bagian-
bagian kuda-kuda baja tersebut
sehingga yakin sudah benar dan
ukurannya telah tepat.
e) Cek terakhir lokasi yang akan dipasang
kuda-kuda baja (angkur untuk
perletakkan baja sudah dipasang)
sehingga sewaktu kuda-kuda diangkat
ke atas tidak ada penundaan / kendala.
f) Angkut bagian perbagian ke atas
dengan hati-hati karena baja relative berat dengan alat bantu, dari bagian yang akan dipasang
terlebih dahulu.
g) Setelah bagian utama dipasang beri perkuatan sementara dengan cara dilas setempat atau
dengan baut yang belum dikencangkan maksimal sehingga konstruksi kuda-kuda tersebut sudah
relative stabil.
h) Lanjutkan dengan pemasangan bagian lainnya sampai lengkap, setelah dicek dan yakin sudah
benar, perkuat sambungan-sambungan / titik-titik buhul tadi dengan dilas penuh atau dengan
baut yang dikencangkan dengan kuat.
BUBUNGAN

a) Susun genteng yang rapi dan diberi popokan


b) Lakukan pemasangan spesi untuk menutup celah.
c) Pasang kawat ayam pada adukan yang pertama.
d) Lakukan pemasangan spesi untuk dudukan nok.
e) Campurkan mild (kapur) di dalam adukan untuk menghindari
retak.
f) Pasang bubungan dengan alat bantu dengan dua tarikan
benang, satu untuk kelurusan, lainnya untuk kerataan.

g) Lakukan pengecatan pada acian sewarna genteng yang


dipakai.
h) Jarak vertikal antara genteng paling atas dengan tepi bawah genteng nok antara 3 - 5 cm.
i) Reng paling atas harus rapat dengan Paku 12 cm.

TALANG JURAI

a) Ukur sesuai dengan lebar talang.


b) Kaso dicoak setebal papan.
c) Pada akhir genteng (di bawah) diberi reng sejajar dengan talang.
d) Fabrikasi talang di bawah, kemudian dimeni.
e) Talang seng dipasang, sesuai dengan bentuk dari papan talang.
f) Potongan genteng dibor dan dipaku.
g) Lebar seng disesuaikan dengan jarak reng terakhir.
LISTPLANK

a) Ukur lebar overstek sesuai dengan rencana.


b) Potong kaso sesuai dengan lebar plafond.
c) Pasang kaso melintang pada akhir kaso rangka
atap.
d) Pasang list plank tegak lurus terhadap bidang
miring rangka atap.
e) Cara memaku, ujung kepala paku harus
dipipihkan.
f) Sambungan diusahakan di tengah dengan metode
ekor burung

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENUTUP PLAFON GYPSUM

a) Tandai ketinggian yang diinginkan (marking), kemudian tarik benang.

b) Pasang rangka list di sekeliling tembok.


c) Lakukan ramset pada plat beton.
d) Pasang metal furing dengan jarak yang su-dah
ditentukan
e) Pasang channel furing/penggantung pada setiap
jarak yang telah ditentukan.
f) Tentukan titik lampu yang akan dipasang.
g) Lakukan pemasangan gypsum board.
h) Pada sambungan diberi lakban, lalu di
compound.
i) Bekas compound harus rata, maka dilakukan
pengampelasan.
j) Pasang list cornist dengan sambungan adu
manis.
k) Untuk rangka holo prinsipnya sama, hanya sistem sambungan antar rangka di-rivet.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN KUSEN PINTU/ JENDELA

a) Perhatikan posisi kusen dan tipe kusen sesuai denah kusen


b) Pasang angkur pada sisi luar kusen, untuk kusen jendela sebaiknya angkur dipasang keliling.
c) Perhatikan skoneng arah bukaan baik daun pintu
atau daun jendela.
d) Pasang kusen sehingga berdiri. Stut dari satu
arah sehingga stabil.
e) Cek tegak kusen dengan lot , cek datar kusen
dengan waterpass.
f) Pada setiap kusen yang terpasang, dipasang
perkuatan diatasnya berupa Balok Latai atau
Rollag Bata
g) Sisi kusen yang berhubungan dengan bata
dilindungi dengan cat meni untuk mengurangi pengaruh air pasangan bata.
h) Sisi kusen yang berhubungan dengan udara bebas dilindungi dengan finishing dasar (Impra/ cat
dasar), untuk mengurangi pengaruh air alam.

i) Angkur pada kusen sebaiknya tipe berulir untuk memperkuat hubungan kayu dengan pasangan
bata

PELAKSAANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN DAUN PINTU/JENDELA , PENGGANTUNG DAN KUNCI

a) Lakukan pengukuran kusen pintu /


Jendela
b) Ukuran daun pintu / jendela harus cocok
dengan kusen.
c) Sebelum dipasang , daun pintu / jendela
dicat dasar
d) Pasang engsel pada daun pintu /
jendela dan kusen dengan ukuran tepat
( sesuaikan arah bukaan)
e) Pasang kunci pada daun pintu/jendela
dan daun pintu dengan ukuran yang tepat (handle pintu 1 m dari lantai)
f) Celah antara lantai dan pintu maksimum 5mm
g) Pasang daun pintu/jendela dikusen dengan alat penggantung sampai berfungsi dengan baik.

PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENGECATAN BIDANG KAYU

Pengecatan dimaksudkan untuk pengawetan kayu , mempercantik tampilan dan


menambah keindahan.

a) Bersihkan kayu dari kotoran semen dengan


kape.
b) Lakukan pembersihan dengan ampelas
sampai rata & halus.
c) Lakukan pengecatan / ultran dasar dengan
impra.
d) Bersihkan dan haluskan dengan ampelas.
e) Lakukan lapisan berikutnya dengan ultran
setelah lapisan pertama kering, dilakukan
dengan pengecatan lapisan berikutnya.

PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND

a) Peralatan harus bersih dan baik


b) Tukang sudah berpengalaman
c) Menyiapkan cat dan sealer sesuai
dengan spesifikasi
d) Pengadukan cat merata , tidak terlalu
encer dan tidak terlalu kental
e) Melingungi bagian bagian yang tidak di
cat
f) Permukaan dinding harus sudah kering,
seminimal mungkin sudah tidak ada
reaksi semen yang bias menimbulkan adanya garam alkali ( minimal 21 hari)
g) Membersihkan permukaan dinding dari kotoran dengan amplas kasar, kape dan scrap.
h) Lapisi dinding dengan wall sealer untuk melindungi cat dari pengaruh garam alkali yang bias
merusak pigmen dan zat pengikat cat
secara merata.
i) Jika ada dinding yang tidak rata atau
tidak bias tertutup sealer , dirapikan
menggunakan plamir tembok, cukup
pada bagian tersebut.
j) Lapisi dinding dengan wall sealer pada
bagian yang di plamir.
k) Setelah wall-sealer kering lapisi dinding
dengan cat akhir dengan rata, kemudian diamkan minimal 8 jam sehingga lapisan tersebut
tidak terganggu saat dilakukan lapisan berikutnya.
l) Setelah lapisan 1 kering kerjakan lapisan berikutnya sampai tertutup rata.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN PEMASANGAN KERAMIK

Pada saat pemasangan keramik, perlu ketelitian. Pemasangan keramik pada lantai dan dinding
memiliki proses yang sama. Berikut diberikan tahapan pemasangan keramik untuk lantai :
a) Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang
keramik juga harus dalam keadaan bersih, cukup
kering dan rata air.
b) Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan
tata letak ruangan / tangga / dinding yang ada.
Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai
dari tulangan ini.
c) Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat
sebagai perekat. Bahan perekat dapatberupa
adukan semen. Adukan semen untuk
pemasangan keramik harus penuh, baik
permukaan dasar maupun dibadan belakang keramik lantai atau dinding yang
terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah:Untuk
lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 -4 cm
d) Rendam keramik dalam air bersih agar kotoran yang melekat pada keramik terlepas dan
Memperkuat atau menambah daya lekat keramik.
e) Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik setelah
proses perendaman selesai.
f) Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan peil
didalam ruangan.
g) Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar kerja.
h) Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan benang yang
sudah di seting terhadap ruangan,
i) Kemudian keramik tersebut dipasang di atas
campuran yang sudah diratakan .
j) Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang
baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar berongga karena
itu akan membuat keramik lepas di kemudian
hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah
sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai
k) Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan,
anda bisa memasang keramik pada seluruh bidang lantai ruangan.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN AIR BERSIH

a) Pasang sparing pipa sesuai dengan


gambar kerja yang dipakai ( Instalasi di
atas plafond)
b) Sambungan pipa tidak boleh dibakar (
pakai sock dan lem)
c) Setiap sambungan pipa harus diamplas
kemudian dilem
d) Pemasangan Sparing titik air sebelum
pekerjaan plesteran dimulai
e) Beri penggantung pada jarak 2 meter agar
pipa tidak goyang saat dibebani air dari pompa instalasi.
f) Lakukan test pump setelah instalasi tersambung dengan menutup ujung ujung pipa dengan
criteria 2-4 kg/cm2 selama 2x24 jam.
g) Tes fungsi dilakukan setelah pompa dipasang

PEKERJAAN AIR KOTOR


a) Pasang sparing pipa sesuai dengan gambar kerja
yang dipakai.
b) Sambungan pipa tidak boleh dibakar (pakai sock
dan lem).
c) Setiap sambungan pipa harus diamplas, kemudian
dilem.
d) Pemasangan sparing harus disesuaikan dengan
peil nol kamar mandi dengan toleransi kemiringan
2-5 %.
e) Pipa dari kloset kamar mandi disambung ke septictank.
f) Tes gelontor dilakukan setelah pipa tersambung ke septictank.
g) Instalasi di bawah lantai dipastikan terpasang baik, sebelum lantai difloor.

PEKERJAAN AIR BEKAS

a) Pasang sparing pipa sesuai dengan gambar


kerja yang dipakai.
b) Sambungan pipa tidak boleh dibakar (pakai sock
dan lem).
c) Setiap sambungan pipa harus diamplas,
kemudian dilem.
d) Pemasangan sparing harus disesuaikan dengan
peil nol kamar mandi dengan toleransi
kemiringan 2-5 %.
e) Pipa dari kloset kamar mandi disambung ke septictank.
f) Tes gelontor dilakukan setelah pipa tersambung ke septictank.
g) Instalasi di bawah lantai dipastikan terpasang baik, sebelum lantai difloor.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


a) Buat kebutuhan pipa kabel sesuai dengan hasil pengukuran
b) Pasang sparing pipa inbow dust sesuai dengan gambar kerja yang dipakai sebelum plesteran
dimulai.
c) Tentukan tinggi rendahnya stop kontak , AC dan saklar.
d) Tarik kabel to voor , arde dan instalasi sebelum plafond mulai dikerjakan
e) Pasang panel distribusi (PHB) untuk pembagian grup sebelum plesteran dimulai , setelah itu
dilengkapi dengan mcb sesuai kebutuhan.
f) Lakukan tes merger untuk memastikan tahanan isolasi dari instalasi yang dipasang agar
sambungan kabel tidak ada yang longgar
g) Lakukan commissioning test (test nyala) setelah listrik terpasang untuk menentukan berfungsinya
semua jaringan instalasi.
h) Posisi kabel harus bebas tidak boleh terjepit
i) Pemasngan armatur , saklar dan lain-lain harus kuat dan rapi.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN BESI

a) Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang besi hollow dengan
meteran.
b) Pastikan area kerja Anda bersih dan bebas dari penghalang atau sampah yang dapat
mengganggu proses pembuatan.
c) Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan besi menjadi beberapa
bagian,
d) sesuai dengan ukuran dan gambar kerja. Kemudian merangkai besi yang sebelumnya sudah
dipotong tadi, menjadi rangkaian pagar besi sesuai dengan gambar rencana
e) Setelah potongan-potongan besi tersusun rapi, besi di las menggunakan alat las. Sehingga
terbentuk pagar besi sesuai dengan gambar rencana.
f) Sebelum pemasangan besi terlebih dahulu melakukan pengeboran pada tembok sampai
menembus besi kolom, selanjutnya melakukan penyambungan besi dengan besi kolom
dengan dilas untuk menyatukan pagar besi sehingga pagar kaku dan kuat.
g) Perapihan hasil pekerjaan dari sisa material

I. PHO/PROFESIONAL HANDOVER
Demobilisasi

Setelah pekerjaan fisik selesai (Pra PHO) maka dilanjutkan dengan demobilisasi peralatan untuk
dikembalikan ke gudang kontraktor

Pembersihan

Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dari sisa material, kotoran bongkaran dan
kotoran lain yang dapat menganggu kelancaran irigasi, bekas kotoran dibuang diluar lokasi
pekerjaan

Pembesian Pemeriksaan Pekerjaan 100 %

Setelah pekerjaan selesai maka dilaksanakan kemudian diadakan pemeriksaan lapangan oleh tim
panitia pemeriksa pekerjaan

Foto 100 %

Setelah Pekerjaan mencapai progress 100 % kemudian diambil gambarnya dengan posisi mengacu
pada hasil foto 0% , 25%, 50% dan 75%

Penyerahan I (PHO)

Setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan dan sudah diperiksa oleh tim pemeriksa kegiatan
kemudian dilakukan penyerahan pekerjaan tahap I (PHO) oleh penyedia jasa kepada pengguna
jasa

MANAJEMEN LINGKUNGAN HIDUP

Manajemen Lingkungan Hidup sangat diperlukan untuk menjaga kondisi lingkungan


baik dikantor, basecamp, lokasi kerja dan sekitarnya selama masa pelaksanaan
pekerjaan lingkungan dalam kondisi baik dan terjaga. Lingkunan hidup yang baik
sangat menunjang kenyamanan kerja dan kelestarian alam, pekerjaan ini meliputi:

a. Persiapan Personil

 Personil yang kompeten dibidang Lingkungan Hidup.


b. Peralatan

 Peralatan untuk pengambilan sample air, alat Pengontrol Kebisingan,


alat Kontrol Kebersihan Udara
c. Pembuatan Laporan

 Membuat laporan kondisi lingkungan secara berkala selama masa


pelaksanaan pekerjaan,laporan hasil pengujian sample air, laporan
kondisi kebersihan udara, laporan Tingkatkebisingan, guna evaluasi
untuk menjaga lingkungan hidup disekitar dan Melakukanperbaikan
lingkungan hidup jika terjadi kerusakan akibat dampak pelaksanaan
pekerjaan.

MANAJEMEN MUTU

Manajemen Mutu sangat diperlukan untuk menjaga mutu hasil pekerjaan sesuai
dengan spesifikasi. Dalam pengendalian mutu, tim manajemen mutu harus
selalu memonitor proses pekerjaan mulai pengawasan pengadaan material,
peralatan, personil hingga pelaksanaan pekerjaansampai selesai. Pekerjaan ini
meliputi:

a. Persiapan Personil

 Personil yang kompeten dibidang Manajemen Mutu.


b. Pengawasan Mutu Material, Peralatan, dan Personil

 Pengawasan mulai dari material, peralatan, dan tenaga kerja hinga


pelaksanaan pekerjaanakan mampu meningkatkan nilai mutu hasil
pekerjaan.

c. Pembuatan Laporan

 Membuat laporan secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan


sebagai bahan evaluasi dan perbaikan secara rutin dalam setiap
kegiatan pekerjaan. Hasil pekerjaan yang efektif, tepat mutu,tepat biay
adan tepat waktu.

METODE QUALITY CONTROL

Pengendalian quality proyek merupakan kunci utama dalam pencapaian target


mutu suatu perusahaan karena hal ini adalah suatu proses untuk memberikan
kepuasan bagi pelanggan yang nantinya akan berdampak positif bagi citra
perusahaan.nisasi pengendalian mutu proyek terlampir. Berikut ini adalah flow
chart kegiatan Quality Control :
Gambar . Flow chart Quality Control

Demi terwujudnya realisasi target mutu yang maka dibuat suatu rencana target
sebagai acuan dasar bagi perusahaan untuk menjalankan dan menjamin mutu
produk yang dihasilkan. Data mengenai project quality plan terlampir.

Pelaksanaan quality prosedur yang merupakan alur kegiatan yang


ditetapkan dan harusdipenuhi untuk mencapai target kualiatas/mutu yang
dicita-citakan perusahaan. Data mengenai project quality prosedur.

Gambar. Standard Operational Procedure of Quality Control

METODE KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L)

LINGKUP PEKERJAAN

Bagian ini mengatur mengenaipelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan


Kerja(K3l) dalam pelaksanaan pekerjaan.

PEDOMAN DAN STANDAR

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep. 1135/MEN/1987 tentang
BenderaKeselamatan Dan Kesehatan Kerja
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Kep.245/MEN/1990 tentang
HariKeselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem
ManajemenKeselamatan dan Kesehatan Kerja
KESELAMATAN KERJA

a. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,


Kontraktorbertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja,
material dan peralatanteknis serta konstruksi.
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapankeselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan
promosi keselamatan, danlain - lain.
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaanpekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi
aturan dan ketentuankesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku
(Jamsostek).
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan,
untuk mengatasi segalakemungkinan musibah bagi semua petugas dari
pekerja lapangan.
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di
lokasiharus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety
helmet,masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan
kuda-kuda baja danpekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semuapetugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan
pekerjaan untuk parapekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada
Konsultan danmengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
korban kecelakaan itu.

PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) KESEHATAN DAN KESELAMATAN


KERJA (K3)

1. Membuat SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).


2. SOP diajukan kepada Konsultan untuk dievaluasi.
3. Menyampaikan laporan pelaksanaan SOP kepada Direktur Keselamatan,
DitjenPerkeretaapian, Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian, PPK, dan
Konsultan.

MATRIK PROGRAM K3

a. Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan setiap ada
tamuataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja proyek
b. Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk sosialisasi
danpembahasan mengenai seluruh permasalahan penerapan K-3L dan
Lingkungan selama masapelaksanaan proyek. Pelaksanaan Safety talk setiap 1
minggu sekali
c. Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini dilaksanakan
secara rutin,bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-3L di seluruh lingkungan
proyek dan menjagakonsistensi pelaksanaan K-3L.
d. Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting dilaksanakan
seminggusekali dimana dalam kegiatan ini membahas permasalahan dan
kejadian yang terjadi danrencana tindak lanjut untuk memperbaikinya serta
membahas permasalahan yang mungkinterjadi serta langkah-langkah
pencegahannya.
e. Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan insidental
bertujuanuntuk melakukan audit terhadap kedisiplinan dalam pelaksanaan
standar K-3L dilingkungan proyek terhadap peraturan yang diberlakukan dalam
lingkungan perusahaan.
f. Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap seluruh
komponen proyekyaitu karyawan, subkon, mandor dan seluruh pekerja
mengenai K-3L, P3K dan responterhadap keadaan darurat.
g. House keeping Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari bertujuan untuk
menjagakebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan kerja.

Gambar Perlengkapan K3

Gambar Pemakaian K3
DIAGRAM ALIR K3
PEMBERSIHAN AKHIR

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana


wajibmembersihkan semua bagian Pekerjaan.Kontraktor Pelaksana juga harus
membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan.Semua sisa
materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan,
sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.
MASA PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk


mengganti material yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab
atas semua kekurangan dari item pekerjan yang telah dikerjakan.

PENUTUP

Apabila dalam (metode Pelaksanaan) ini untuk uraian dan bahan-bahan serta
pekerjaan tidakdisebut dalam perkataan atau kalimat diselanggarakan oleh
pemborong maka hal ini harus dianggapseperti disebutkan.Guna mendapatkan
hasil pekerjaan yang baik bila ada bagian-bagian yang nyatatermasuk dalam
pekerjaan ini tapi tidak dimasukkan kata demi kata dalam bestek ini maka harus
dilaksanakan oleh pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.

Demikian garis besar metode pelaksanaan Kegiatan Pekerjaan RENOVASI


KANTOR SENKOM DAN RENOVASI GUDANG SENJATA seluruh kegiatan
pelaksanaan pekerjaan akan kami laksanakan sesuai dengan rencana kerja dan
syarat yang telah ditentukan.

Balikpapan, 09 Maret 2020


CV. NURUL STIL

Jumarda
Direktur

Anda mungkin juga menyukai