Anda di halaman 1dari 11

SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

PERSYARATAN PELAKSANAAN TEKNIS


PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pasal 1
PEKERJAAN DINDING BATU BATA

1. Pendahuluan
Sebelum pengiriman batu bata, kontraktor harus memberikan contoh batu bata untuk
mendapat persetujuan Direksi. Bilamana pada pengiriman batu bata tidak sama dengan
contohnya / terdapat penyimpangan, maka batu bata akan ditolak.

2. Dinding dari pasangan batu bata 4 lubang atau batu bata kecil yang berkwalitas dan
mutu yang baik serta harus mendapat persetujuan Pengawas dengan perbandingan
campuran sesuai dengan gambar rencana masing masing pekerjaan.

3. Sebelum batu bata dipasang harus direndam terlebih dahulu sampai gelembung udara
tidak terlihat lagi. Batu bata yang dipasang harus utuh, kecuali untuk sambungan.

4. Untuk dinding yang selalu berhubungan dengan air seperti kamar mandi dan WC
mulai permukaan sloof sampai setinggi 1,5 m harus dipasangan trasraam digunakan
adukan 1Pc : 2 Ps. Adukan untuk pasangan lain 1Pc : 4Ps.

5. Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 8 m² harus ditambahkan kolom
dan balok penguat kolom praktis dengan ukuran 11 x 11 cm dengan tulangan pokok 4
buah diameter 8 mm, beugel diameter 6 jarak 15 cm/ sesuai dengan gambar kerja.

Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom, Balok Pinggang, Kolom Pondasi dan lain-lain) harus diberi stek-stek besi
beton diameter 10 mm, dengan jarak 100 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan
baik / dicor bersamaan pengecoran beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan
bata sekurang – kurangnya 20 cm kecuali ditentukan lain.
Ditempat yang terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain, pasangan bata
diatasnya hendaknya dipasang tegak (rollag) ditempat yang tepat serta benar.

Lubang – lubang untuk listrik / pipa , Dimana diperlukan pasangan pipa / alat-alat
yang ditanam pada dinding, maka harus dibuat pahatan, Pemasangan pipa listrik / air
dilakukan sebelum dinding diplester, Pemasangan pipa instalasi listrik serta pipa air
yang terpasang pada kolom dilakukan sebelum pengecoran dan diberi tutup pada pipa
agar tidak terjadi penyumbatan pada pipa.
Pasangan batu bata untuk dinding harus dilaksanakan dengan baik, rapi, halus dan
benar-benar siku (90), tidak melengkung (bergelombang).

1
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Pasal 2
PEKERJAAN PLESTERAN

1. Persiapan dinding yang akan diplester. Bahan yang digunakan adalah pasir pasang
dan semen portland, semua bahan plesteran harus diaduk dengan mesin / tangan
sesuai persyaratan Direksi, semen yang masih baik saja yang boleh dipakai.

2. Syarat adukan

Kontraktor harus membuat dolak dengan ukuran sesuai persyaratan Direksi untuk
ukuran pasir dan semen, Plesteran menggunakan komposisi campuran sesuai yang
terdapat pada gambar rencana.
a. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, Dinding yang akan diplester terlebih
dahulu disiram air sampai merata semua. Dinding yang akan diplester selalu
basah begitu juga plesteran yang akan di aci.
b. Pelaksana harus membuat contoh plesteran dari setiap macam plesteran sesuai
yang diminta Direksi, sehingga jenis / macam pekerjaan dapat dicapai.

3. Cara pelaksanaan plesteran


- Semua sudut horizontal, luar maupun dalam serta garis tegaknya dalam
pekerjaan plesteran harus dilaksanakan secara sempurna tegak dan siku, sudut
luar hendaknya dibuat agak bulat.
- Seluruh bidang yang akan diplester harus dibersihkan dan lubang-lubang yang
tidak diperlukan ditutup dengan rapi.
- Bila tidak disebutkan dalam gambar, maka tebal plesteran untuk bidang yang
akan dicat, mempunyai ketebalan 15 mm dan maksimal 20 mm.
- Untuk bagian dinding yang akan diselesaikan dengan cat, pada plesteran yang
telah benar-benar kering dilakukan pengacian dengan semen sampai didapat
permukaan yang halus dan rata serta lurus dan tidak bergelombang.

Pasal 3
PEKERJAAN LANTAI COR / KERAMIK

1. Ketentuan Umum
Bahan lantai yang dipasang wajib telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran
masing – masing unit sama, baik sikunya, sama warnanya, tidak ada bagian yang
gompal, retak atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan Pengawas, Setelah
terpasang jarak antara masing – masing unit harus sama dan membentuk garis lurus
yang saling tegak lurus. Bidang permukaan lantai harus rata, waterpass, tidak ada
bagian yang bergelombang dan semua unit terpasang dengan adukan yang padat tanpa
rongga, Pemotongan unit hanya diperbolehkan dengan mesin potong dan dihaluskan
dengan gerinda.
Selama masa pengerasan 3 x 24 jam setelah bahan lantai dipasang, bidang lantai tidak
boleh dipergunakan, diinjak atau diberi beban apapun.

Bahan yang dapat merusak unit lantai seperti minyak residu, teak oli dan lain-lain
harus dijauhkan dari permukaan lantai.

2
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Dalam melaksankan pekerjaan ini, bekas adukan harus segera dibersihkan dari lantai
yang terpasang, Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor wajib memberikan contoh
kepada Direksi (Pengawas) untuk mendapat persetujuan.

2. Pekerjaan pasir urug.


Lapisan pasir urug digunakan dibawah lantai pada lantai dasar dengan ketebalan
minimum 5 cm dipadatkan, ditimbris dan disiram dengan air, Lapisan pasir harus
bersih dari kotoran tanah , tatal – tatal kayu dan lain – lain, Lapisan pasir urug dapat
dikerjakan setelah penyemprotan obat anti rayap selesai dikerjakan dan telah mendapat
persetujuan Direksi lapangan.

3. Pekerjaan rabat beton


Rabat beton terbuat dari beton dengan mutu baik, dengan campuran adukan 1 Pc : 3
Ps : 5 Krl dengan atau tanpa tulangan susut, tebal 8 cm /sesuai gambar kerja Kemudian
diaci, Apabila Rabat beton tersebut sebagai landasan pasangan lantai keramik pada
lantai dasar tebal 5 cm /sesuai gambar kerja, Sebagai landasan rabat beton harus diberi
lapisan pasir urug.

Pasal 4
KONSTRUKSI DAN BAHAN ATAP

1. Konstruksi dan Penutup Atap.


a. Untuk untuk pekerjaan Konstruksi Kuda-Kuda Menggunakan konstruksi baja
ringan yang bentuk, bahan dan posisi perletakkannya Sesuai Perhitungan
Pabrikasi.

2. Macam Pekerjaan.
a. Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja serta alat – alat yang berhubungan
dengan pekerjaan atap.
b. Harus menyediakan kelebihan selama masa pemeliharaan.

3. Syarat – syarat pekerjaan.


a. Jenis Atap yang dipakai adalah Atap Bitumen Acrylic Base dengan jarak Gording
61 cm yang atap di sekrupkan dengan sekrup memakai penutup.
b. Memasang Penutup atap harus lurus, rapi sehingga hasilnya baik. Pola
pemasangan seperti petunjuk gambar. Persyaratan pemasangan penutup atap harus
sesuai dengan ketentuan dan cara pemasangan yang disyaratkan Pabrik.
c. Pemasangan Bubungan harus rapi, lurus dan sesuai dengan ketentuan.
d. Seluruh Struktur Kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan baik oleh
struktur atap ( Kuda – kuda ) dan dinding, sesuai dalam ukuran gambar rencana.

Pasal 5
PEKERJAAN PLAFOND

Bahan - bahan yang dipakai untuk plafond langit - langit harus berkwalitas baik dan tidak
retak maupun pecah, menggunakan Gypsum 9 mm, dan GRC Board atau sesuai dengan

3
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

gambar rencana, sebelum dipasangkan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Pengawas.
Pemasangan struktur plafond disesuaikan dengan gambar kerja, Sisi pinggir / list plafond
dipergunakan list profil ukuran / type sesuai dengan gambar kerja, Rangka plafond harus
dipakukan kedinding dan menggunakan penggantung dari besi hollow, pada Bagian tengah
kepala nok atau gording yang berada pada jarak 1/3 dari kaki kuda - kuda (dari ring balok),
Bidang rangka plafond yang harus dikaitkan tersebut tidak boleh kurang dari luas 4 M²
bidang plafond.

Pasal 6
PEKERJAAN KOZEN, PINTU & JENDELA

1. Pekerjaan Kozen
a. Kozen pintu dan jendela terbuat dari aluminium yang berkwalitas baik, tanpa
cacat.
b. Ukuran kozen adalah 5 x 10 Cm bersih setelah dibentuk, dengan tinggi dan lebar
sesuai dengan gambar kerja.
c. Pada bidang yang terlihat, tidak boleh ada lubang bekas penyekatan, penunjang
dan penyiku.
d. Pasangan kozen harus benar - benar sempurna siku serta waterpass. Setelah kozen-
kozen dipasang harus dilindungi dari benturan – benturan.

2. Daun pintu dan jendel.


a. Daun pintu terbuat dari kayu/double multiplek 12 mm dilapis Taekwood/HPL
/Sesuai dengan Gambar Kerja serta berkwalitas baik tanpa cacat dan harus cukup
kering.
b. Jendela rangka Alumunium dan kaca t = 5 mm dengan ukuran sesuai gambar
kerja.

Pasal 7
PEKERJAAN PENGGANTUNG & PENGUNCI

Kunci, engsel dan semua asesories pintu yang dipakai adalah kunci dari jenis aluminium.
Penggantung dan pengunci harus dipasang dengan baik, rapi dan sempurna.
Sebelum dipasang, contohnya harus diperlihatkan terlebih dahulu kepada Pengawas.

Pasal 8
PEKERJAAN KACA

Mengadakan bahan, alat pemotong , pembersih / penggosok tepi dan tenaga kerja untuk
pemasangan kaca, Pemasangan kaca pada kozen pintu / jendela. Kaca yang dipakai adalah
kaca dengan kwalitas baik dan produksi dalam negeri, Potongan kaca harus disesuaikan
sekoneng rangka, minimal 10 Mm masuk kedalam alur kaca pada kosen, Setelah kaca
terpasang, tidak diperkenankan memberi tanda – tanda dengan memberikan kapur, tanda
harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci, Untuk

4
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

memasang kaca pada kozen, daun jendela agar tidak menimbulkan suara pada waktu
menerim getaran diberi sealant yang berkwalitas baik dan produksi dalam negeri.

Pembersihan akhir dari kaca menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan
cairan pmbersih kaca, Kaca yang akan dipasang semua tepi bekas potongan harus digosok
hingga tidak tajam.

Kaca yang dipasang harus tertanam rapi dan kokoh pada rangka, terutama sudut –
sudutnya, Setelah selesai dipasang kaca harus dibersihkan, yang retak atau yang pecah,
maupun yang tergores / cacat harus diganti, Tebal kaca disesuaikan dengan gambar kerja.

Pasal 9
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan persiapan dan pelaksanaan pengecatan sesuai dengan gambar
rencana, termasuk pengadaan bahan dan peralatan pembantu.

2. Bahan-bahan
a. Pengertian cat disini meliputi pelapis – pelapis yang dipakai sebagai cat dasar, cat
perantara dan cat akhir.
b. Semua cat yang akan dipakai harus dapat persetujuan Pengawas. Untuk cat
tembok, cat besi dan cat Kayu dipilih dari produk setara NIPPON PAINT. Khusus
yang terkena air hujan langsung dan bagian-bagian lain yang sejenis
menggunakan cat setara dengan NIPPON PAINT wether shield.
c. Plamour dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan cat kayu digunakan merk
yang sama dengan merk cat.
d. Bahan pengencer digunakan dari produk pabrik yang sama dengan bahan yang
diencerkan.
e. Jenis dan merk cat yang digunakan harus disetujui oleh direksi.

3. Macam Pekerjaan
a. Mengecat dengan cat tembok cemua bidang dinding Tembok plesteran seperti
dinyatakan pada gambar.
b. Mengecat dengan cat tembok semua bidang Plafond sesuai seperti yang
dinyatakan pada gambar kerja, dengan warna akan ditentukan kemudian.
c. Mengecat dengan cat Minyak semua bidang ditentukan dalam Gambar Kerja
antara lain Lisplank, dengan warna akan ditentukan kemudian.
d. Warna dari semua jenis cat akan di tentukan oleh Pengawas.

4. Syarat – syarat pelaksanaan.


a. Cat Tembok.
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan dari Sisa – sisa plesteran
yang masih terdapat pada dinding dengan cara mengerik menggunakan scraf/kape,
setelah bersih dan permukaan bebas dari minyak maupun air maka dilanjutkan
dengan mendempul ditempat yang berlubang dan kemudian diamplas
menggunakan kertas amplas atau digosok menggunakan kantong semen sehingga

5
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

permukaannya rata dan licin untuk kemudian dicat paling sedikit 2 (dua) kali
dengan roller 20 cm sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh
pabrik pembuat cat.

b. C a t Minyak/ Cat Kayu.


Menggunakan sesuai cara petunjuk dari pabrik pembuatnya atau sebelum
dilakukan pekerjaan pengecatan dimulai, Bidang Pengecatan harus kering dari
minyak maupun air, kemudian didempul pada bagian yang berlubang lalu digosok
dengan menggunakan kertas amplas sampai halus dan licin, sehingga
permukaanya menjadi rata dan licin baru kemudian dicat minimum 2 (dua) kali.

c. Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada
PTI 1961.

d. Rencana pengecatan.

Bagian pekerjaan Pelaksanaan

Dinding tembok Plesteran Cat dasar alkali + 2kali Cat Emulsi.

Plafond Cat dasar alkali + 2kali Cat Emulsi.

Lisplank Cat dasar + 2 kali cat Emulsi

Pasal 10
PEKERJAAN ALUMINIUM

A. UMUM

1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kosen pintu, kosen Jendela, kosen bovenlicht seperti
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor.

2. PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN


a. Pekerjaan Sealant, Monhair
b. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium.
c. Pekerjaan Kaca dan Cermin.

3. STANDAR
ASTM :
(1) C 509 - Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain Material.

6
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

(2) C 2000 - Clasification System for Rubber Products in Automatic Applications.

(3) C 2287 - Nonrigid Vinyl Chloride Polymer and Copolymer Molding and
Extinasion Compounds.

B. BAHAN/PRODUK
a. Kosen Aluminium yang digunakan :
 Bahan : Dari bahan Aluminium framing system ex YKK, Alcan.
 Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui Perencana/Konsultan
Pengawas.
 Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna diajukan Kontraktor).
 Lebar Profil : Tebal 4” (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
 Pewarnaan : Natural Anodize sesuai standart produksi pabrik.
 Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 1 mm.
b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
c. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
d. Kosen-kosen Aluminium khususnya Pintu harus mampu untuk menahan engsel-
engsel Pintu Panel yang cukup berat karena terbuat dari kayu utuh.
e. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test,
minimum 100 kg/m2.
f. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15
kg/m2 yang harus disertai hasil test.
g. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan
yang dipersyaratkan.
h. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil harus
diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang
sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela,
dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
- Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
- Untuk diagonal 2 mm.
i. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealant. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat
dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari (13)
mikron sehingga dapat bergeser.
j. Bahan finishing

7
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Treatment untuk permukaan kosen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan
insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.

C. PELAKSANAAN

1. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar


dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi untuk
semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain.
2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/Konsultan
Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
3. Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi
untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan
untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian
dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6. Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet,
stap dan harus cocok.
a. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.
7. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2 -
3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2.
Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
9. Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut
a. Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.
b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.
c. Sistem kosen dapat menampung pintu kaca frameless.
d. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan
secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
e. Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
10. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan
kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan
harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
11. Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 - 25
mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.

8
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

12. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kosen terpasang.
13. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang melekat pada
ambang bawah dan atas harus waterpass.
14. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan
synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin.
15. Penggunaan ini pada swing door dan double door.
16. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant
supaya kedap air dan kedap suara.
17. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

9
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

AKHIR

Pasal 1
PEKERJAAN PEMBERSIHAN

1. Sebelum penyerahan pertama dilaksanakan, kontraktor harus meneliti semua bagian


pekerjaan dan kalau terdapat bagian pekerjaan yang belum sempurna maka kontraktor
harus segera memperbaikinya dengan penuh tanggung jawab.
2. Pada waktu penyerahan pertama pekerjaan, ruangan harus sudah selesai dibersihkan
dari segala kotoran – kotoran lainnya.
3. Halaman dalam dan luar bagunan harus diberihkan dari segala macam sampah,
kotoran bekas pekerjaan dan kotoran – kotoran lainnya.
4. Kontraktor harus mempunyai tanggung jawab untuk segera menyelesaikan pekerjaan
dengan sebaik – baiknya sehingga memerlukan pekerjaan perbaikan.

Setelah penyerahan kedua, semua barang dan peralatan yang menjadi hak atau milik
kontraktor harus segera dipindahkan dan disingkirkan dari lokasi bangunan.

Pasal 2
DOKUMENTASI

1. Guna melengkapi data – data laporan, kepada kontraktor diwajibkan membuat photo –
photo atas kemajuan pekerjaan mulai dari pelaksanaan pertama serta tiap – tiap bagian
pekerjaan hingga proyek selesai dilaksanakan.

2. Seluruh hasil photo tersebut dicetak dalam rangkap 3 ( tiga ) disusundalam album
secara sistematis atau berurutan bersama laporan harian, mingguan, bulanan, keadaan
cuaca maupun laporan – laporan lainnya dan data – data tersebut diserahkan kepada
Pengawas dan pemimpin bagian proyek untuk dokumentasi.

Pasal 3
HAL – HAL LAIN

1. Kontraktor diwajibkan untuk membuat 1 ( satu ) buah papan nama Kegiatan yang
ukuran dan isinya akan diberitahukan kemudian.

2. Hal – hal lain mengenai perubahan untuk konstruksi, dapat diselesaikan antara
kontraktor dengan pengawas dan pemimpin bagian proyek, dengan cara tidak
menyimpang dari ketentuan – ketentuan yang berlaku.

3. Mengenai segala perizinan sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan


merupakan beban kontraktor.

10
SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

4. Semua syarat – syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat
– syarat ini, termasuk Berita Acara Penjelasan Pekerjaan adalah syah dan mengikat.

PERATURAN PENUTUP

 Pekerjaan yang dinyatakan perlu dan menjadi bagian pekerjaan pembangunan ini,
akan tetapi tidak dapat diuraikan atau dimuat dalam Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS) ini harus diselesaikan oleh Kontraktor dianggap seakan-akan
pekerjaan diuraikan dan dimuat dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
untuk mencapai suatu penyelesaian yang lebih baik.

 Semua syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Rencana Kerja


dan Syarat-Syarat (RKS) ini, termasuk Berita Acara Penjelasan Pekerjaan adalah
syah dan Mengikat.

11

Anda mungkin juga menyukai