Anda di halaman 1dari 7

SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTURAL

A. PENJELASAN UMUM
Pekerjaan ini adalah Pembangunan Bangunan Wisma Itah Milik Bu Noperi Imelda
Jalan Pangeran Samudra No. 47, Kota Palangka Raya

B. BATASAN/PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan harus tunduk kepada :
a) Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
b) Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
c) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
d) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
e) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan
f) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
g) Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk
Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
h) Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
i) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
j) Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
k) Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
l) Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
m) SKSNI T-15-1991-03
n) Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
o) Algemenee Voorwarden (AV)

C. PEMASANGAN PENUTUP ATAP DAN RANGKA ATAP


 Semua pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga berpengalaman sesuai rekomendasi
produsen pembuat penutup atap.
 Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah.
 Semua detail pertemuan harus rata dan bersih dari cacat-cacat yang mempengaruhi
permukaan.
 Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan persyaratan
teknis yang benar.
 Clip-clip pemegang harus dipasang dengan jarak sesuai yang direkomendasikan
produsen penutup atap.
 Semua sambungan antar bahan penutup atap harus dikunci dan saling dilekatkan
sesuai rekomendasi produsen penutup atap.
 Setiap kali selesai pemasangan penutup atap dalam 1 hari, Penyedia jasa harus
membersihkan permukaan bidang atap yang sudah terpasang dari semua kotoran
sisa pelaksanaan pekerjaan maupun dari kotoran-kotoran lain yang melekat.
 Menggunakan Atap Spandek untuk atap.
 Untuk rangka atap menggunakan rangka baja ringan C75.65.

D. DINDING BATAKO

a. MATERIAL :
1) Batu batako lokal
2) Mempunyai kuat tekan yang tinggi, dan sebagai isolasi panas dan suara yang baik.
3) Material tahan terhadap api.

b. ALAT KERJA :
1) Penyedia Jasa harus menyediakan seluruh peralatan dan juga perlengkapan kerja
untuk keperluan pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan Penyedia Jasa juga harus menyediakan semua sarana yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

c. PERSIAPAN :
1) Adukan perekat (spesi) campuran untuk pasangan pada umumnya campuran semen
dan pasir perbandingan 1:4
2) Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang akan digunakan.
3) Sebelum dipasang batu bata ringan harus direndam air hingga kenyang.
4) Setiap bukaan / lubang pada dinding harus diberi pengaku berupa balok dan kolom
praktis.
5) Stek-stek untuk pasangan harus sudah disiapkan pada saat pembuatan kolom dan
balok.
E. PINTU DAN JENDELA

1. KUSEN, DAUN PINTU DAN DAUN JENDELA ALUMUNIUM + KAYU


Meliputi fabrikasi dan instalasi seluruh kusen, daun pintu, dan daun jendela yang
dinyatakan dalam gambar menggunakan bahan alumunium dan kayu .
MATERIAL :
1) Bahan yang dipakai untuk kusen alumunium maupun Daun pintu / jendela aluminium
menggunakan alumunium extrusion, eks. Alkasa, Super Ex, Alexindo.
2) Lebar profil: 3 x 1.25 inch atau sesuai dengan gambar, warna natural.
3) Kusen kayu yang digunakan adalah kusen ulin.

ALAT KERJA :
1) Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan untuk
fabrikasi komponen dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus menyediakan semua sarana yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini terutama yang dipergunakan untuk
menjalankan peralatan kerjanya.

PELAKSANAAN :
1) Semua pekerjaan harus dilakukan oleh tukang-tukang dengan standard pengerjaan
yang telah sesuai
2) Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah.
3) Semua detail pertemuan harus runcung (adu manis) halus dan rata bersih dari
goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan.
4) Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan persyaratan
teknis yang benar.
5) Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized.
6) Pemasangan engsel pada kusen alumunium harus diberi tambahan klos-klos kayu di
bagian dalam profil kusen alumunium sebagai perkuatan.
7) Angkur dipasang setiap jarak 600 mm.
8) Sekeliling tepi kusen yang berbatasan dengan dinding harus diberi backer rod dan
sealant untuk kekedapan terhadap air dan suara.
9) Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila kusen telah
terpasang maka kusen tersebut harus dilindungi agar kusen tetap terjamin
kebersihannya.
2. KACA BENING 5 MM
MATERIAL :
1) Bahan yang digunakan untuk kaca pintu dan jendela adalah kaca bening tebal 5 mm
c. ALAT KERJA :
Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan juga perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja
pelaksananya.
2) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pelaksana harus selalu berkoordinasi dengan
pelaksanaan pekerjaan lain yang berkaitan seperti pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela.
3) Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam kemasan pabrik.
4) Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi suport dan perlindungan
yang memadai untuk melindungi material dari perubahan bentuk ataupun dari
kerusakan.

3. PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


a. UMUM :
1) Pengunci :
Masing-masing pengunci berbeda jenisnya sesuai jenis bahan Kusen, Pintu, dan
Jendelanya.
2) Pegangan Pintu :
Masing-masing handel atau pegangan pintu berbeda jenisnya sesuai jenis, bahan Kusen
dan Pintu. Handel pintu dan pengunci dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai
dibawahnya.
3) Engsel :
Masing-masing engsel berbeda jenisnya dan kekuatannya sesuai besarnya beban yang
harus dipikul.

 Engsel untuk pintu dipasang sebanyak 3 buah untuk masing-masing daun pintu,
kecuali disebutkan lain dalam gambar. Engsel atas dan bawah dipasang 28 cm dari
ambang atas/bawah pintu, sedangkan engsel tengah dipasang di tengah-tengah di
antara kedua engsel tersebut.
 Engsel untuk jendela dipasang sebanyak 2 buah untuk masing-masing daun jendela
kecuali disebutkan lain dalam gambar.
F. PEKERJAAN LANTAI
Lingkup Pekerjaan :
a) Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan,
dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b) Meliputi pemasangan ubin keramik pada lantai bangunan yang dinyatakan dalam
gambar sebagai lantai keramik, kecuali dinyatakan lain dalam gambar berita acara.
c) Melapisi lantai beton dengan pelapis lantai tanpa sambungan dan anti bakteri sesuai
spesifikasi konsultan. Khusus pada bagian processing ternak mulai penyembelihan
hingga menjadi produk siap jual (ruang produksi)..

MATERIAL :

 Keramik tipe homogenous atau jenis lain


 Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan
yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan,mmetoda pelekatan pada
struktur, dan warna groutingnya. Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan
standard minimal untuk pemasangan keramik juga pelapis lantai jenis lainnya.

PELAKSANAAN :

 Bagian-bagian lantai yang terpaksa harus menggunakan keramik yang tidak penuh,
pemotongannya harus menggunakan mesin potong dan harus menghasilkan tepian
potongan yang lurus dan halus.
 Sebelum pemasangan dimulai ubin harus dibasahi. Pakai benang untuk menentukan
lay out ubin yang telah ditentukan dan pasang sebaris ubin guna jadi patokan untuk
pemasangan selanjutnya.
 Pelaksanaan pemasangan harus sedemikian rupa hingga :
 Seluruh bagian di bawah ubin terisi penuh dengan mortar spesi hingga tidak
terdapat rongga udara terjebak di bawah keramik.
 Menghasilkan bidang lantai yang benar-benar datar dan rata air, kecuali untuk
bagian-bagian lantai pada daerah basah yang dikehendaki miring harus
menghasilkan bidang miring sempurna yang dapat mengalirkan air hingga
kering ke lubang-lubang lantai ( avour ).
 Nat antar ubin adalah 3 mm dan menghasilkan garis nat yang lurus sejajar garis
dinding yang melingkupinya.
 Setelah spesi pasangan mengering, siar antara (nat) harus diisi penuh dengan
adukan Grout pengisi Nat dan dikeruk halus hingga menghasilkan permukaan
nat yang sama dengan garis tepian ubin.
 Noda adukan Grout pengisi Nat yang mengenai permukaan ubin harus segera
dibersihkan dengan lap basah dan dikeringkan seketika dengan lap kering.
G. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
LANGIT-LANGIT GYPSUM
STANDARD
ASTM : C126 - Aplication and Finishing of Gypsum Board.
A. BAHAN/PRODUK

 Tebal bahan minimum sesuai gambar atau persetujuan pemberi kerja.


 Nilai batas deformasi yang diizinkan 2 mm.
 Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama
sesuai bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang disyaratkan.
 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan/
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
 Accessories : Angkur, sekrup, pelat, baut jika ada harus digalvanis.
 Untuk rangka induk/pokok, angker dipakai galvanis steel plate ketebalan 2 mm.
 Bahan pelengkap lain harus sesuai persyaratan, dan sesuai dengan ukuran panel
dan material rangka panel yang dipasang.
 Bahan finishing : Finishing gypsum board dicat dengan Emulsi Acrylic.
B. PELAKSANAAN

 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti


gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangaan (ukuran dan lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
 Diwajibkan Kontraktor untuk membuat shop drawing sesuai ukuran / bentuk /
mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Perencana.
 Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai dan dipasang.
 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain ditempat
pekerjaan harus diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,
angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya
dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
 Pemasangan tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana untuk itu.
 Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Perencana
atau disetujui oleh konsultan pengawas.
 Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan
lurus tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan.
 List Plafond Gypsum harus dipasang dengan rapi dan kuat.
 Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan
dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, Kontraktor
wajib menanyakan hal ini kepada Perencana/Konsultan Pengawas.
 Semua ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan langit-
langit.
 Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan,
semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor sampai
pekerjaan selesai.

H. PEKERJAAN PENGECATAN
Lingkup Pekerjaan :
a) Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan,
dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b) Meliputi pengecatan seluruh bagian bangunan yang dinyatakan dalam gambar
menggunakan finishing cat.
c) Pelapisan dengan waterproofing pada area kamar mandi / wc

Pada prinsipnya pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan dengan hati-hati. Apabila


dalam pelaksanaannya terjadi kecerobohan sehingga pengecatan mengotori pekerjaan
yang sebenarnya tidak harus terkena cat, maka menjadi kewajiban Kontraktor untuk
membersihkannya, atau bahkan menggantinya apabila ternyata tidak dapat dibersihkan.

PERATURAN PENUTUP
Bilamana Pekerjaan sudah selesai, maka diwajibkan melakukan pembersihan
akhir pekerjaan dari semua bahan-bahan, sisa-sisa bahan yang tidak digunakan atau
kotoran-kotoran.

Di buat Oleh,

DHIKA ADIYATAMA, ST

Anda mungkin juga menyukai