Anda di halaman 1dari 11

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN KONSTRUKSI
DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR
TAHUN ANGGARAN 2022

NAMA KEGIATAN : PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PAGAR UPT SDN BATU TAMBUNG
LOKASI PEKERJAAN : KECAMATAN BRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

1. SPESIFIKASI
1. Pekerjaan Umum
BAHAN
Lingkup Pekerjaan
BANGUNAN
Pekerjaan umum meliputi pekerjaan pendahuluan yang terdiri dari :
KONSTRUKSI  Papan nama pekerjaan
 Pembersihan lokasi
 Mobilisasi demobilisasi alat
 Administrasi dan laporan
Persyratan Bahan
1) Papan nama pekerjaan
 Bahan papan nama pekerjaan harus di buat dari kayu kelas IV
dengan ukuran 3/20 yang kering dan kuat dengan tiang-tiang
ukuran 5/7 dari kayu sejenis setiap 1 m. Papan harus diketam
dahulu bagian atasnya dan tiangnya harus benar-benar kuat.
 Pembuatan papan nama harus mendapat persetujuan direksi untuk
menentukan bahan, kata-kata, warna dan ukuran.
 Pemasangan papan nama harus terlihat oleh umum dengan jelas.
2) Pembersihan lokasi
 Lokasi harus terlebih dahulu dibersihkan dari rumput, semak
akar-akar pohon, dll.
 Segala macam sampah dan bahan bongkaran harus dikeluarkan
dari tapak proyek, dan tidak dibenarkan untuk ditimbun di luar
pagar proyek, walaupun untuk sementara.
3) Mobilisasi Demobilisasi alat
 Semua alat untuk pelaksanaan pekerjaan baik berupa alat-alat
kecil maupun besar, harus disediakan oleh penyedia dalam
keadaan baik dan siap pakai.
 Bila pekerjaan telah selesai, penyedia wajib untuk segera
menyingkirkan alat-alat tersebut, memperbaiki kerusakan yang
diakibatkan serta membersihkan bekas-bekasnya.
 Penyedia harus menjaga ketertiban dan kelancaran selama
perjalanan alat-alat berat yang menggunakan jalanan umum agar
tidak mengganggu lalu lintas.
4) Administrasi dan laporan
 Penyedia harus melampirkan gambar serta brosur asli dari pabrik
dalam dokumen penawarannya pada paket yang ditawarkan.
2. PEKERJAAN BETON BERTULANG
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan yaitu:
 Sloef
 Kolom
 Ring Balk
 Late
Persyaratan Bahan
 Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar
dan harus sesuai dengan persyaratan di dalam NI – 2 Bab 3.3, Bab 3.4
dan Bab 3.5. Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas
dari kontaminasi oleh bahan-bahan yang dapat merusak. Agregat
halus (pasir) dan agregat kasar (koral atau split) harus disimpan
dalam tempat-tempat yang terpisah.
 Semen
Semen yang dipakai Semen Portland yang banyak beredar di
makassar Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen saja
yang dipakai untuk seluruh pekerjaan beton. Semen ini harus dibawa
ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik dan
terlindung. Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat yang
tidak terkena air (dengan lantai terangkat) dan ditumpuk dalam urutan
pengiriman. Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2 m. Semen
yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai.
 Pembesian
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian
rupa, sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab
maupun basah, aspal, oli/minyak gemuk (fat). Juga besi penulangan
harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran masing-masing.
Besi penulangan harus sesuai dengan persyaratan dalam NI – 2 Bab
3.7 yang dinyatakan sebagai U – 32 (Besi Ulir), untuk diameter
diatas 13 mm sedangkan untuk dibawah 13 mm adalah U-24 (Besi
Polos), sesuai dengan keterangan pada gambar perencanaan. Kawat
pengikat harus berukuran minimal garis tengah 1 mm seperti yang
disyaratkan dalam NI – 2 Bab 3.7. Penggunaan besi ulir atau besi
polos harus memperhatikan gambar detail pada gambar rencana.
 Air
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan
persyaratan dalam NI – 2 Bab 3.6. Sebelum air untuk pengecoran
dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa pada Laboratorium
Penelitian Masalah Air.
 Bahan Additive
Pemakaian bahan additive harus disertai percobaan laboratorium guna
mendapatkan hasil yang baik yang disetujui Direksi Pengawas. Bahan
additive ini harus memenuhi persyaratan ASTM atau JIS.

3. PEKERJAAN DINDING PAGAR


A. Pekerjaan Dinding Batu Bata
Lingkup pekerjaan
Berkaitan dengan pekerjaan:
a. Dinding
b. Spesi penguat
Termasuk di dalamnya perlengkapan alat-alat, tenaga dan bahan-
bahan yang berhubungan dengan pekerjaan dinding pagar
sebagaimana ditunjukan dalam bentuk dan gambar.
Bahan-bahan
 Bata Merah
Persyaratan bata merah harus melalui persyaratan seperti tertera
dalam NI-10 atau dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu
kualitas.
Ukuran yang digunakan :
Panjang 23 cm, lebar 10 cm, tebal 5 cm (Batu bata standar).
Penyimpangan terbesar dari ukuran seperti tersebut diatas adalah
panjang maksimal 3%, lebar maksimal 4% tebal maksimal 5%
dengan selisih maksimal ukuran antara bata terkecil. Warna satu
sama lain harus sama, dan apabila dipatahkan warna penampang
harus sama merata kemerah-merahan. Bentuk bidang-bidang harus
rata atau rusuk-rusuknya harus siku atau bersudut 90 derajat.
Bidangnya tidak boleh retak-retak. Berat satu sama lain harus
sama, yang berarti ukuran, pembakaran dan pengadukan sama dan
sempurna.
 Pasir
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen,
harus memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam
PBI-1971/ NI-2. Butiran-butiran harus tajam dan keras, tidak dapat
dihancurkan dengan jari. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%.
Butiran butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm
persegi. Pasir laut tidak boleh digunakan.
 Semen
Semen yang dipakai Semen Portland yang banyak beredar di
makassar Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen
saja yang dipakai untuk seluruh pekerjaan beton. Semen ini harus
dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik
dan terlindung. Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat
yang tidak terkena air (dengan lantai terangkat) dan ditumpuk
dalam urutan pengiriman. Tinggi penumpukan tidak boleh lebih
dari 2 m. Semen yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh
dipakai.
 Air
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan
persyaratan dalam NI – 2 Bab 3.6. Sebelum air untuk pengecoran
dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa pada Laboratorium
Penelitian Masalah Air.
B. Pekerjaan Plesteran dan Acian
Lingkup pekerjaan
Berkaitan dengan pekerjaan:
 Dinding
 Beton yang Nampak
 Termasuk didalamnya perlengkapan alat-alat, tenaga dan bahan-
bahan yang berhubungan dengan pekerjaan menembok
sebagaimana ditunjukan dalam bentuk dan Gambar.
Bahan-bahan
 Pasir
Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen,
harus memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang ditentukan dalam
PBI-1971/ NI-2. Butiran-butiran harus tajam dan keras, tidak dapat
dihancurkan dengan jari. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%.
Butiran butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm
persegi. Pasir laut tidak boleh digunakan.
 Semen
Semen yang dipakai Semen Portland yang banyak beredar di
makassar Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk semen
saja yang dipakai untuk seluruh pekerjaan beton. Semen ini harus
dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh pabrik
dan terlindung. Penyimpanannya harus dilaksanakan dalam tempat
yang tidak terkena air (dengan lantai terangkat) dan ditumpuk
dalam urutan pengiriman. Tinggi penumpukan tidak boleh lebih
dari 2 m. Semen yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh
dipakai.
 Air
Air yang dipakai untuk pengecoran harus bersih sesuai dengan
persyaratan dalam NI – 2 Bab 3.6. Sebelum air untuk pengecoran
dipergunakan, harus terlebih dahulu diperiksa pada Laboratorium
Penelitian Masalah Air.

C. Pekerjaan Pengecetan
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan semua Cat Tembok/Beton

Bahan
Cat dasar dinding Pagar menggunakan Cat dasar tembok luar setara
Mowilex Exterior.
2. SPESIFIKASI A. PERALATAN UTAMA
PERALATAN
KONSTRUKSI No Jenis Jml Kepemilika Kondisi
DAN n/Status
PERALATAN 1 Mobil Pick up 1 Unit Milik/sewa Baik
BANGUNAN
Peralatan dilengkapi dengan bukti atau dokumen pendukung.

3. SPESIFIKASI Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada


PROSES / kecelakaan harus dibuat sebelumnya untuk setiap proyek yang meliputi
KEGIATAN seluruh pegawai/petugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan
peralatan, alat-alat komunikasi dan alat-alat lain serta jalur transportasi,
dimana :
1. Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya.
2. Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan
disimpan untuk referensi.
3. Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-
tiba, harus dilakukan oleh Dokter, Juru Rawat atau seorang yang
terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK).
4. Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus
disediakan di tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu,
kelembaban udara dan lain-lain.
5. Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit
dengan obat untuk kompres, perban, antiseptik, plester, gunting dan
perlengkapan gigitan ular.
6. Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda
lain selain alat-alat PPPK yang diperlukan dalam keadaan darurat.
7. Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan-
keterangan/instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudah
dimengerti.
8. Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa secara teratur
dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
9. Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu) harus selalu tersedia.
10. Jika tenaga kerja dipekerjakan di bawah tanah atau pada keadaan lain,
alat penyelamat harus selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
11. Jika tenaga kerja dipekerjakan di tempat-tempat yang menyebabkan
adanya risiko tenggelam atau keracunan, alat-alat penyelematan harus
selalu tersedia di dekat tempat mereka bekerja.
12. Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan
mengangkut dengan cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit
atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat
lainnya.
13. Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik
dan strategis yang memberitahukan antara lain :
a. Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK,
ruang PPPK, ambulans, tandu untuk orang sakit, dan tempat
dimana dapat dicari petugas K3.
b. Tempat telepon terdekat untuk menelepon/memanggil ambulans,
nomor telepondan nama orang yang bertugas dan lain-lain.
c. Nama, alamat, nomor telepon Dokter, rumah sakit dan tempat
penolong yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat.

Perlengkapan keselamatan kerja


Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja
dalam melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut :
1. Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda
keras selama mengoperasikan atau memelihara AMP.
2. Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset
karena licin atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan
sebagainya.
3. Pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras
lainnya.
4. Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang
operator telah tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
5. Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau
mengencangkan baut dan sebagainya.

A. IDENTIFIKASI BAHAYA

No Jenis Identifikasi Bahaya Tingkat


Pekerjaan Resiko
1 Pekerjaan  Gangguan kesehatan akibat kondisi  4
Beton kerja secara umum
 Kecelakaan akibat cara penggunaan  4
peralatan kerja
 Tertimpa material Concrete mixer  9
atau material pengecoran
 Tangan terjepit besi tulangan  4
 Tertusuk ujung kayu bekesting  4
2 Pekerjaan  Gangguan kesehatan akibat kondisi  4
Pasangan kerja secara umum
Batu bata  Kecelakaan akibat cara penggunaan  4
peralatan kerja
 Tangan dan mata iritasi terkena  9
adukan semen
 Tertimpa material batu bata  9

3 Pekerjaan  Gangguan kesehatan akibat kondisi  4


Pengecetan kerja secara umum
 Kecelakaan akibat cara penggunaan  4
peralatan kerja
 Terluka akibat terkena material  9
 Terjatuh dari ketinggian  9

B. WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah 90 (sembilan puluh) hari
kalender.

4. SPESIFIKASI Pekerjaan Utama yang diuraikan dalam Metode Pelaksaan Pekerjaan ini :
METODE
No Jenis Pekerjaan Utama
KONSTRUKSI /
METODE 1 Pekerjaan Beton
PELAKSANAAN / 2 Pekerjaan Pasangan Batu Bata (Dinding Pagar)
METODE KERJA
3 Pekerjaan pengecatan

PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA / DINDING PAGAR


1. PEKERJAAN STRUKTUR
 Proporsi
Kecuali disebutkan lain, maka campuran beton harus sedemikian
rupa sehingga mencapai kekuatan beton karakteristik 175 kg/cm2,
sesuai dengan syarat-syarat PBI – 71 Pasal 4.6 dan 4.7.
 Pengecoran Beton
Kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus dibuang dari dalam
bekisting. Alat-alat pengaduk (beton molen) dan alat pembawa
harus bersih. Penulangan harus dimatikan pada posisinya dan
diperiksa sebelum pengecoran dilakukan. Direksi Pengawas harus
menerima pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum pengecoran
dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada
waktunya.
Pelaksanaan Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam
PBI 1971 kecuali dipersyaratkan lain. Beton tidak boleh dijatuhkan
dari ketinggian lebih dari 1,50 meter dan segera sesudah
pengecoran, lapisan-lapisan beton ini harus dipadatkan dengan
penggetar (internal concrete vibrator). Kecepatan vibrator dalam
adukan harus tetap dan lebih besar dari 7000 impuls per menit.
Penggunaan alat penggetar tidak boleh mengenai besi penulangan.
Pemadatan dengan penggetaran ini harus dilakukan sesuai dengan
PBI 1971 Bab 6.4.
 Penyambungan Beton
Sebelum melanjutkan pengecoran pada beton yang telah mengeras,
permukaan yang lama dibersihkan dan dikasarkan, bekisting harus
dikencangkan kembali dan penyambungannya dengan
menggunakan air semen, jika umur beton lebih dari 3 hari
penyambungannya harus menggunakan Bonding Agent yang
disetujui oleh Direksi Pengawas.
 Kolom dan Balok Praktis
Kontraktor harus memberikan/merencanakan kolom-kolom praktis
untuk pemasangan dinding seluas 12 m2 atau dimana dianggap
perlu harus dipasang kolom praktis.
 Pemeliharaan Beton
Beton yang sudah dicor pada tempatnya harus dijaga agar selalu
lembab dengan jalan menutup beton dengan karung basah atau
menyiram dengan air secara rutin, sehingga beton berumur satu
minggu. Pada umur 24 jam harus dijaga dari air hujan yang deras,
air mengalir, getaran-getaran dan sinar matahari.
 Masa Pelaksanaan
Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara
continue dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji. Paling sedikit
setiap 5 m3 beton harus dibuat benda uji untuk ditest di
laboratorium. Penyerahan dan pengambilan benda uji harus disertai
Direksi Pengawas. Jumlah benda uji yang dibuat sesuai dengan
permintaan Direksi Pengawas. Setelah berumur 7 (tujuh) hari,
benda uji harus diperiksa kekuatan tekannya di laboratorium.
Ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI 1971 Bab 4.7 harus
dipenuhi.

2. PEKERJAAN PASANGAN DINDING


Pasangan Dinding
 Dinding harus dipasang dan didirikan untuk masing-masing ukuran
ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dan Kontraktor harus memasang piket (uitzet)
lubang-lubang dan sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui.
Blok-blok atau bata dipasang dengan adukan pengikat sambungan
(spesi) 10 mm didasari dengan baik dan sambungan-sambungan
yang terus lurus dan rata.
 Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan disuatu bagian
lebih dari satu meter tingginya.
Plesteran Dinding
 Dinding bangunan yang terbuat dari pasangan ½ bata dilapisi
dengan plester semen setebal 1,5 cm dan dihaluskan permukaannya
dengan acian.
 Sebagai penyelesaian permukaan beton, diharuskan diberi dua
lapisan adukan, tapi satu lapisan juga bisa diterima asalkan tebal
lapisannya tidak lebih dari 1,5 cm dan diberi lapisan finish yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil
permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang
rata dan halus.
 Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari
setelah dipasang. Mulailah membasahinya, begitu plesteran telah
mengeras, untuk menghindari kerusakan (retakan). Sewaktu kondisi
udara lingkungan kering dan panas, plesteran harus dibasahi agar
tidak terjadi penguapan terlalu banyak dan menjadi tidak rata.

3. PEKERJAAN PENGECATAN
 Persiapan dan pengecatan dasar plesteran.
 Plesteran harus diberi waktu secukupnya untuk mongering dan
jangan dipulas (dicat) sampai permukaannya betul-betul kering
(kadar lembab 8 %). Semua pekerjaan plesteran atau semen yang
cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan plesteran dari jenis
yang sama.
 Retak-retak sedikit harus (retak rambut) ditambal dengn penambal
keras dan tidak menyusut, retak-retak yang lebar harus dipotong
dengan pinggir-pinggirnya dan tambal dengan plesteran
sekelilingnya. Sebelum permukaan plesteran diberi satu lapisan cat
dasar yang tahan sekali, debu-debu yang menempel pada
permukaannya harus dibersihkan dengan lap yang kering dan kasar
lalu dilanjutkan dengan menyekannya memakai lap yang dibasahi
dengan air bersih lalu dikeringjkan.
 Pengecatan dasar plesteran Cat Tembok.
 Cat Tembok dapat digunakan yang berkualitas baik, dan tata
laksana pengecatannya mengikuti patent pabrik.
 Bagian yang akan dicat tembok adalah :
 Seluruh permukaan tembok yang nampak dan telah (diplester
+ aci) dengan rata.
 Seluruh permukaan beton yang nampak (Balok, ringbalk,
kolom) dan telah diplester + aci dengan rata.
 Sebelum dinding dicat terlebih dahulu harus diaci semen dan
diamplas kemudian diplamur dengan plamur tembok dan
diamplas hingga halus, barulah dilakukan pengecatan secara
merata.
 Pengecatan 2 atau 3 kali sampai merata, warna yang digunakan
harus disetujui oleh Direksi atau Bouwheer.
 Keahlian
Pekerjaan mengecat hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang
yang sudah ahli dan berpengalaman dalam bidang ini, seorang
mandor yang betul-betul cakap harus selalu mengawasi di tempat
tersebut selama pekerjaan itu dilaksanakan.

5. SPESIFIKASI
JABATAN MANAGER
KERJA
KONSTRUKSI

ADMINISTRASI PELAKSANA LOGISTIK

Jabatan
Pendidikan
NO dalam Pengalaman Sertifikat Keahlian
terakhir/minimal
pekerjaan

Daftar Personil Manajerial

SKT.Pelaksana
Pelaksana Min. 1 Bangunan Gedung
1. SMA/SEDERAJAT
Lapangan Tahun /Pekerjaan Gedung
(TA. 022)
Tenaga Sertifikat K3
2. SMA/SEDERAJAT -
K3 Konstruksi

Daftar Personil Pelaksana Teknis

SKT. Tukang Pasang


Tenaga Bata/Dinding/
1. SMA/SEDERAJAT -
Terampil Bricklayer
(TA 004)

Makassar,….,….. 2022

Dibuat oleh :
CV. IRDININDO MULTI LESTARI
AHMAD AIDIN S,PWK
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai