Perumahan
3.4. Bekisting
3.4.1. Material
Bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat sesuai dengan
finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari
beton, seperti pada gambar kerja. Papan-papan untuk cetakan harus bermutu
baik, lurus dan rata atau menggunakan triplex dengan ketebalan yang sesuai.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - TEKNIS
Perumahan
3.4.2. Perencanaan
Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan
bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban-beban sementara
sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan. Semua bekisting harus diberi
penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya bekisting dalam
pelaksanaan dapat ditiadakan. Juga harus dapat untuk menghindarkan
keluarnya bagian adukan (mortar leakage). Susunan bekisting dengan
penunjang-penunjang harus teratur sehingga kontrol atas kekurangannya dapat
mudah dilakukan. Penyusunan bekisting harus sedemikian rupa hingga pada
waktu pembongkarannya tidak akan merusak dinding balok atau kolom beton
yang bersangkutan.
Bahan penyangga atau silangan-silangan adalah sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Sub-Kontraktor, demikian juga kedudukan dan
dimensinya.
Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran. Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air
pembasahan tersebut pada sisi bawah.
3.4.3. Pembongkaran Cetakan
2) Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton
dalam buku spesifikasi ini dan gambar detail perencanaan.
3) Stek kolom, stek kolom penguat, stek tangga, sparing-sparing yang diperlukan
harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi sesuai gambar kerja.
4) Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar kerja jika ada kelainan/
ketidaksesuaian harus dikonsultasikan dengan Pengawas Lapangan.
4.6. Pondasi Batu Kali
1) Pondasi batu kali digunakan untuk dinding dan pagar, sesuai yang tertera dalam
gambar kerja.
2) Pada dasar pondasi, digunakan alas lantai kerja dengan beton cor campuran 1
PC : 3 pasir : 6 kerikil dalam perbandingan volume, dengan ketebalan sesuai
gambar kerja.
3) Campuran semen untuk pengisi spesi batu kali adalah 1 PC : 3 pasir pasangan
dalam perbandingan volume.
4) Pemasangan spesi batu kali tidak boleh berongga.
5) Diatas pondasi pasangan batu kali diberi sloof untuk meratakan penyebaran
beban dari atas.
6) Ukuran dari pada balok sloof disesuaikan dengan gambar kerja.
4.7. Pondasi Beton
1) Pondasi beton digunakan untuk semua podasi bangunan dan tangga, sesuai
dengan gambar kerja.
2) Pada dasar pondasi tapak, sesudah pasir urug yang dipadatkan digunakan alas
pondasi tapak/lantai kerja dengan beton cor campuran 1 PC : 3 pasir : 6 kerikil
dalam perbandingan volume, dengan ketebalan sesuai gambar kerja.
3) Pemasangan tulangan dan cetakan pondasi tapak dilakukan setelah lantai kerja
cukup kering dan dinyatakan atas persetujuan Pengawas Lapangan.
4) Untuk penjangga tulangan sejarak selimut beton, digunakan cetakan batu tahu
pasangan semen dengan tebal sesuai dengan tebal selimut beton yang telah
ditentukan, diberi kawat beton untuk pengikat pada tulangan.
5) Pengecoran hanya dapat dilakukan setelah pemeriksaan pemasangan tulangan
dan cetakan oleh Pengawas Lapangan dan atas persetujuan Pengawas Lapangan.
6) Mutu beton yang digunakan K 175 atau minimal beton cor campuran 1 PC : 2
pasir : 5 kerikil dalam perbandingan volume.
7) Pengecoran pondasi tapak dilakukan sampai batas kolom dibawah sloof.
4.8. Pondasi Batu Bata
1) Pondasi batu bata dengan pasangan 1 (satu) bata digunakan untuk teras, sesuai
dengan gambar kerja.
2) Pada dasar pondasi, digunakan alas lantai kerja dengan beton cor campuran 1
PC : 3 pasir : 6 kerikil dalam perbandingan volume, dengan ketebalan sesuai
gambar kerja.
3) Campuran semen untuk mengisi speci batu bata adalah 1 PC : 3 pasir pasangan
dalam perbandingan volume.
4) Pemasangan speci batu bata tidak boleh berongga.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - TEKNIS
Perumahan
5.3.2. Campuran
a. Semua dinding mulai dari ujung atas sloof pondasi beton sampai 30 cm
diatas lantai jadi (trasraam) harus dibuat dari campuran 1 PC : 3 pasir.
Selanjutnya diatasnya dipakai campuran 1 Pc : 5 Pasir, kecuali ditentukan
lain dalam gambar kerja.
b. Dinding untuk kamar mandi, harus memakai campuran 1 PC : 3 pasir
sampai ketinggian 120 cm diatas sloof termasuk bak mandi.
5.3.3. Pelaksanaan
a. Dinding harus dipasang dan didirikan untuk masing-masing ukuran
ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dan Sub-Kontraktor harus memasang piket (uitzet) lubang-
lubang dan sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui. Blok-blok atau
bata dipasang dengan adukan pengikat sambungan (spesi) 10 mm
didasari dengan baik dan sambungan-sambungan yang terus lurus dan
rata.
b. Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan disuatu bagian lebih
dari satu meter tingginya.
5.3.4. Perlindungan dan Perawatan
a. Dalam mendirikan dinding yang terkena udara terbuka, selama waktu-
waktu hujan lebat, harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas
dari tembok bahan penutup yang sesuai.
b. Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7 hari
setelah didirikan/pemasangan.
5.3.5. Angker dan Pengikat lainnya
Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus
dipasang angker-angker dan pengikat lainnya pada sambungan-sambungan
dinding tersebut setelah dibersihkan dari kulit ozid besi, karat atau debu
bangunan diameternya minimal 10 mm. Beton harus dikasarkan dengan alat
yang sesuai pada sambungan vertikal dengan dinding agar adukan spesi dapat
merekat.
5.4. Penyelesaian Dinding Dengan Plasteran
Dinding bangunan yang terbuat dari pasangan bata dilapisi dengan plester semen
setebal 1,5 cm dan dihaluskan permukaannya dengan acian.
5.4.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
a. Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga kerja untuk
keperluan pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan yang
disebut dalam persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan spesifikasi
khusus.
c. Plesteran harus dibuat pada semua tembok, kolom, bidang vertikal
lainnya yang dikerjakan dengan pasangan bata kecuali bagian dalam
tombak layar yang tertutup atap, balok beton yang tidak dinyatakan
dalam gambar sebagai penyelesaian dengan bahan lain, tembok tersebut
RENCANA KERJA DAN SYARAT - TEKNIS
Perumahan
b. Pegangan pintu depan utama dan samping dari bahan besi tuang lapis
kuningan.
c. Pegangan pintu belakang dan kamar dari bahan besi tuang lapis nickel.
d. Pegangan pintu kamar mandi dari bahan besi tuang lapis nickel, bukan
engkol.
e. Pegangan jendela dari bahan besi tuang lapis perunggu.
f. Grendel jendela dari dari bahan mild steel lapis perunggu dipasang 2
buah untuk setiap daun.
g. Hak angin kait dari dari bahan mild steel lapis perunggu dipasang 1 buah
untuk setiap daun.
Sebelum pemasangan Sub-Kontraktor harus memperlihatkan material/bahan
tersebut di atas terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas
Lapangan.
8.6.4. Pemasangan barang-barang dari besi
a. Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang besi
yang dipasang. Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada barang-
barang besi, pengokohan sekrup harus dengan memutar. Sekrup yang
rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.
b. Semua kunci-kunci, pegangangan engsel dan lain-lain harus terpasang
dengan baik, dan tidak cacat. Semua bagian yang cacat, rusak harus
segera diganti.
c. Semua pekerjaan kunci dan alat gantungan harus diminyaki sehingga
bekerja dengan baik.
8.6.5. Perlindungan terhadap barang-barang dari besi
Semua barang-barang dari besi harus disingkirkan dan dibungkus dengan
plastik atau tempat aslinya setelah dicoba. Pemasangannya dilakukan setelah
bangunan selesai dan dicat.
1) Kloset jongkok berukuran standard fabrikasi, terbuat dari keramik buatan lokal
dengan warna yang sesuai dengan lantai dan disetujui Pengawas Lapangan
dan Direksi.
2) Kloset duduk berukuran standard fabrikasi (tanpa tanki), terbuat dari keramik
buatan lokal dengan warna yang sesuai dengan lantai dan disetujui Pengawas
Lapangan dan Direksi.
3) Drain filter dan dudukannya terbuat dari plastik dengan warna yang sesuai
dengan lantai.
10.5. Pemasangan
1) Semua pengering lantai (drain filter) yang dipasang pada lantai harus dibuat
dengan konstruksi sedemikian rupa sehingga dapat mencegah perembesan air
sepanjang pipanya sendiri.
2) Tempat dimana akan dipasang alat-alat plumbing, harus dipersiapkan lebih
dahulu dengan teliti. Ukuran-ukuran harus diperiksa kembali, apakah masih
sesuai dengan gambar perencanaan. Khusus untuk semua tipe kloset, lubang
yang tersedia harus diukur kembali posisinya terhadap syarat kemiringan pipa
buangan dan elevasi septictank, apakah sudah tepat seperti yang tertera dalam
gambar.
3) Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak berfungsinya peralatan sanitair atau
salurannya, atau adanya bagian sanitair yang cacat, sehingga menurut
Pengawas Lapangan atau Direksi harus diperbaiki atau harus diganti, maka
seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Sub-Kontraktor.
PASAL 11. PEKERJAAN PLUMBING
11.1. Lingkup Pekerjaan
1) Penyediaan bahan/material, tenaga kerja, peralatan dan pengujian saluran
drainase di dalam dan di luar Bangunan
2) Meliputi pekerjaan pembuatan dan pemasangan saluran drainase di dalam dan
di luar bangunan sesuai dengan gambar kerja.
11.2. Penggalian Saluran
1) Sub-Kontraktor diharuskan membuat shop drawing sesuai dengan gambar
kerja sebelum melaksanakan pekerjaan saluran drainase yang menyajikan
dimensi, gradasi peil, penyambungan dan posisi bak kontrol untuk disetujui
oleh Pengawas Lapangan.
2) Penggalian saluran dan pengarahannya harus benar-benar lurus dan dalam,
kemiringannya seperti yang diminta, pipa-pipa dan alasnya harus sesuai
dengan yang ditunjukkan gambar kerja.
3) Tanah galian tidak boleh ditaruh dalam jarak 50 cm dari pinggir-pinggir galian
yang digali dan sisa-sisa galian harus disangga dengan papan-papan dan jika
dikehendaki memakai penopang agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
baik dan cepat.
4) Dasar parit, jika perlu dipadatkan dengan alat pemadat mekanis atau cara lain
yang efesien untuk mencapai pemadatan yang kukuh.
5) Jika diperintahkan lapisan tanah paling atas harus ditaruh dipinggir untuk
dipakai lagi, maka tanah tersebut harus dibersihkan dari humus-humus dan
kotoran lainnya, seperti potongan kayu plastik dan lain-lain.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - TEKNIS
Perumahan
6) Galian diusahakan agar tidak digenangi air, dengan jalan memompa, menimba
atau cara lain.
7) Parit-parit tidak boleh diurug sebelum saluran drainage diuji dan dinyatakan
baik.
11.3. Saluran Pembuangan
1) Saluran-saluran pembuangan air terbuat dari pipa PVC diameter 3 merek
Invilon.
2) Pemasangan dan kemiringan saluran disesuaikan dengan gambar kerja.
3) Sebelum saluran ditutup/ditimbun, Sub Kontraktor harus meminta persetujuan
Pengawas Lapangan.
4) Saluran-saluran pembuangan harus dibuat dalam garis lurus dan gradasi
ditunjukkan pada gambar.
5) Memasang dan menentukan level harus dilaksanakan dengan seksama dan
Sub-Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang sesuai seperti papan bidik,
mistar T, titik tetap duga dan sebagainya yang diperlukan untuk itu.
6) Semua saluran harus bebas dari tanah, puing-puing kelebihan semen dan lain-
lain rintangan pada waktu pembuatan sampai penyelesaian kontrak, dimana
pekerjaan akan diserahkan dalam keadaan bersih.
11.4. Pengujian Saluran
Seluruh pekerjaan drainage dan seluruh pembuangan harus diuji. Pengujian tersebut
harus dilakukan dari titik masuk air tersebut ada ditunjukkan di dalam gambar kerja.
Saluran cabang yang pendek harus diuji disatukan dengan saluran induk. Cabang-
cabang saluran yang panjang harus diuji secara terpisah. Pengujian dilaksanakan
dengan jalan menyumbat ujung saluran yang rendah, mengisi bagian saluran tersebut
dengan air dari hulu air pada titik yang tertinggi dari bagian yang diuji. Jika
dikehendaki untuk mengadakan pengujian test head, suatu ruas bengkok (knukkle
bend) yang cukup panjang vertikal harus disambungkan sementara ke ujung bagian
atas. Setelah ditumbuhkan cukup air leluasa untuk diserap, pengujian ditunggu sampai
tidak kurang dari 10 menit. Bagian pekerjaan yang terbukti tidak bocor atau terlalu
banyak rembesan dari sambungan, harus dipotong dan diperbaiki.
11.5. Septictank
Septictank dan rembesan harus dari jenis yang sudah ditentukan dan dilaksanakan
sesuai dengan detail dan ukuran dalam gambar. Penempatannya harus seperti yang
ditunjukan dalam gambar kerja.
Penutup atap adalah genteng metal dengan warna yan disetujui Pengawas
Lapangan dan Direksi.
12.2.2. Rangka Atap
Rangka atap menggunakan rangka metal dilapisi Zinc dan aluminium ukuran
C.70 dengan tensil baja G 550 minimal disetujui Pengawas Lapangan dan
Direksi
12.2.3. Lesplank
Lesplank bagian depan terbuat dari Beton sesuai pada gambar kerja dan
Lesplank bagian belakang terbuat dari kayu Kelas I sejenis Damar laut dan
pemasangan sesuai dengan gambar kerja. Lesplank dilapisi cat dengan warna
finishing yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Direksi.
12.2.4. Flashing
Flashing yang digunakan terbuat dari plat seng BWG 30 dengan ukuran sesuai
gambar kerja
Sub-Kontraktor harus memberikan contoh bahan/material atap selambat-lambatnya 30
hari sebelum pemasangan untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Developer.
12.3. Pedoman Pelaksanaan
1) Sebelum melaksankan pekerjaan Sub-Kontraktor diharuskan membuat shop
drawing yang menyajikan sistim konstruksi penggantung talang,
penyambungan dan pembautan atap, penyambungan nok dan flashing,
pemasangan plat ventilasi atap, pemasangan lesplank, sesuai gambar kerja
untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan.
2) Overlap pemasangan penutup atap minimal 30 cm atau sesuai dengan
ketentuan pabrik.
3) Penyambungan penutup atap dilakukan sesuai dengan petunjuk yang diberikan
oleh pabrik pembuatnya atas persetujuan Pengawas Lapangan.
4) Sambungan talang mendatar dan tegak dilapisi dengan lapisan anti bocor yang
tahan hujan dan panas.
5) Pada pertemuan talang mendatar dan tegak dipasang saringan kotoran.
PASAL 13. PEKERJAAN PENGECATAN
13.1. Lingkup Pekerjaan
1) Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2) Meliputi pengecatan untuk semua permukaan kayu, plesteran, besi dan lain-
lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan ini.
13.2. Ketentuan Umum
1) Semua bahan-bahan cat yang telah disetujui harus diperoleh dari supplier
beserta keterangan lengkap mengenai barang tersebut dan prosesnya.
2) Semua cat harus digunakan dan dipulaskan betul-betul sesuai dengan instruksi
pabriknya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT - TEKNIS
Perumahan
3) Plamir dan cat dasar harus dikeluarkan oleh pabrik yang sama untuk masing-
masing lapisan pemakaian.
4) Kaleng yang diisi cat harus diaduk benar-benar sebelum dituangkan dan
dipulaskan menurut aturan dari pabriknya.
5) Jangan sekali-kali mencampurkan bahan pengering atau bahan-bahan lain
kedalam cat, jika tidak disarankan atau dikehendaki oleh pabriknya.
6) Untuk pengecatan dinding/palsteran, plesteran harus dibiarkan sampai
mengering dalam waktu yang cukup dan jangan dipulas (dicat) sampai benar-
benar mengering. Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus
dipotong dan diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama. Retak-retak
kecil harus ditambal dengan penambal keras. Retak-retak yang lebar harus
dipotong dengan pinggir-pinggirnya bersambungan menjadi rata dengan
plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan diplester lebih dahulu dilapis cat
dasar yang tahan alkali, debu-debu yang menempel pada permukaan harus
dibersihkan dengan kain lap kering lalu dilanjutkan dengan menyekanya
memakai lap yang dibasahi.
7) Lapisan cat yang terluka harus diulang/diperbaiki.
8) Semua konstruksi baja sebelum dipasang harus dicat dasar terlebih dahulu dan
diulang lagi sebelum dilaksanakan pengecatan akhir sebanyak 1 (satu) kali.
13.3. Bahan dan Ketentuan-Ketentuan Khusus
13.3.1. Kayu
Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan kayu adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan wood filler putih dengan merek yang setara
Bee Brand.
b. Lapisan finishing menggunakan jenis synthetic enamel dengan merek
yang setara Bee Brand.
c. Lapisan finishing kayu bagian luar bangunan, seperti lesplank
menggunakan jenis synthetic enamel UV setara Bee Brand.
13.3.2. Dinding/Plasteran
Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan dinding/plasteran adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan jenis alkali resin dengan merek yang setara
Nippon Paint atau Paragon.
b. Lapisan finishing menggunakan jenis acrylic emulsion dengan merek
yang setara Nippon Paint atau Paragon. Warna yang digunakan adalah
sesuai dengan spesifikasi material atau ditentukan oleh Pengawas
Lapangan dan Direksi.
c. Lapisan finishing untuk plafond digunakan jenis dan merek yang sama
dengan warna Putih, kecuali ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan
dan Direksi.
13.4. Pengajuan Bahan-Bahan
Setelah kontrak ditandatangani, Sub-Kontraktor harus secepatnya, tidak kurang dari
dua bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua
bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan, kepada Pengawas
Lapangan. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Direksi.
13.5. Pemilihan Warna
RENCANA KERJA DAN SYARAT - TEKNIS
Perumahan
Semua warna harus dipilih oleh Pengawas Lapangan dan Direksi, Sub-Kontraktor
harus bawa contoh-contoh warna yang akan disetujui.
13.6. Daftar Persyaratan Pengecatan/Penyelesaian
Daftar ini menunjukkan dimana finish dekorasi-dekorasi yang ditentukan dalam bab
yang sudah disebutkan harus dipakai.