Anda di halaman 1dari 32

Indikator Return On Capital Employed (ROCE)

No. I.1
Definisi 1. ROCE adalah laba sebelum pajak dibagi capital employed;

2. Laba sebelum pajak adalah total laba cabang/UPP pada akhir tahun berjalan;

3. Capital employed adalah total aktiva akhir tahun buku dikurangi aktiva dalam konstruksi dan aktiva lain

4. Aktiva lain-lain adalah aktiva lain-lain sesuai yang tercatat didalam neraca.

Satuan Persentase

Parameter Return On Capital Employed (ROCE) sampai dengan bulan pengukuran

Formula Laba Sebelum Pajak x 100% Capital Employed (Total aktiva - (aktiva dala

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Laporan keuangan triwulan ; kecuali trw IV (audited)


Data

Tahapan Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per-triwulan


Pelaporan

Indikator EBITDA Margin


No. I.2
Definisi 1. EBITDA Margin adalah perbandingan antara EBITDA dengan pendapatan usaha bers

2. EBITDA adalah laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi;

3. EBITDA tidak termasuk pendapatan dan beban diluar usaha lain-lain yang sifatnya tid
sebagainya;

4. Pendapatan Usaha Bersih adalah semua pendapatan usaha bersih (Pendapatan koto

Satuan Prosentase

Parameter EBITDA Margin sampai dengan bulan pengukuran


Formula EBITDA x 100% Pendapatan Usaha Bersih

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Data Laporan keuangan triwulan ; kecuali trw IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per-triwulan


Pelaporan

Indikator Average Collection Period


No. I.3
Definisi 1. Average collection period adalah Jangka waktu pelunasan piutang usaha yang diperoleh dari Pendap

2. Saldo Awal Piutang Usaha Bersih adalah Jumlah Saldo awal piutang usaha tahun 2016 (saldo piutang
penyisihan piutang usaha tahun 2016 (saldo penyisihan piutang usaha per 31 Desember 2015);

3. Saldo Akhir Piutang Usaha Bersih adalah Jumlah Saldo akhir piutang usaha tahun 2016 (saldo piutan
penyisihan piutang usaha tahun 2016 (saldo penyisihan piutang usaha per 31 Desember 2016);

4. Rata-rata piutang usaha adalah jumlah saldo awal piutang usaha ditambah saldo akhir piutang usaha

5. Pendapatan usaha bersih adalah semua pendapatan usaha yang berasal dari pelayanan usaha jasa

Satuan Hari

Parameter Kolektibilitas piutang usaha sampai dengan bulan pengukuran

Formula Total Piutang Usaha - Penyisihan Piutang Usaha


x Jumlah hari periode pelaporan
Total Pendapatan Usaha Bersih
Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin rendah, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran
Sumber Laporan keuangan triwulan ; kecuali trw IV (audited)
Data

Tahapan Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per-triwulan


Pelaporan

Indikator Capaian Pangsa Pasar Petikemas


No. I.4-1
Definisi 1. Capaian pangsa pasar petikemas adalah jumlah capaian produksi bongkar muat petikemas yang
petikemas pada tahun berjalan yang melalui dermaga milik;

2. Produksi bongkar muat adalah jumlah realisasi produksi bongkar muat petikemas pada kegiatan opera

3. Arus petikemas adalah jumlah realisasi arus petikemas yang melalui dermaga milik
(dalam satuan TEUs).

Satuan Persentase

Parameter Capaian pangsa pasar petikemas sampai dengan bulan pengukuran

Formula Produksi B/M petikemas y ang ditangani (TEUS) x 100% Arus petikemas (TEUS)

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik.

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited)


Data

Tahapan Berdasarkan laporan operasional perusahaan per-triwulan


Pelaporan

Indikator Capaian Pangsa Pasar Non Petikemas


No. I.4-2
Definisi 1. Capaian pangsa pasar non petikemas adalah jumlah capaian produksi bongkar muat general car
pada tahun berjalan dibandingkan arus general cargo atau curah kering atau curah cair pada tahun berja

2. Produksi bongkar muat adalah jumlah realisasi produksi bongkar muat general cargo atau curah kerin
satuan Ton/M3);

3. Arus non petikemas adalah jumlah realisasi arus general cargo atau curah kering atau curah cair yang

Satuan Persentase

Parameter Capaian pangsa pasar non petikemas sampai dengan bulan pengukuran

Formula Produksi B/M non pet ikemas yang dit angani (Ton/M3) x 100% Arus non pet ikemas (Ton/M3)

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik.

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited)


Data

Tahapan Berdasarkan laporan operasional perusahaan per-triwulan


Pelaporan

Indikator Indeks Kepuasan Pelanggan


No. II.5
Definisi 1. Indeks kepuasan pelanggan adalah angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan survei kepuasan p

2. Angka indeks persepsi dalam skala likert 1 s/d 5.

Satuan Skala Likert

Parameter Indeks kepuasan pelanggan sampai dengan akhir tahun pengukuran

Formula Hasil Survei Kepuasan Pelanggan (Independen)

Frekuensi Tahunan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik.


Jenis Kumulatif Tahunan N ; N = 1
Pengukuran

Sumber Hasil survey pelanggan yang dilaksanakan oleh konsultan independen


Data

Tahapan Berdasarkan laporan cabang konsultan independen setelah finalisasi laporan


Pelaporan

Indikator Indeks Loyalitas Pelanggan


No. II.6
Definisi 1. Indeks Loyalitas pelanggan angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan survei loyalitas pelanggan

2. Indeks loyalitas pelanggan dalam skala likert 1 s/d 5.

Satuan Skala Likert

Parameter Loyalitas pelanggan sampai dengan akhir tahun pengukuran

Formula Hasil Survei Loyalitas Pelanggan

Frekuensi Tahunan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik.

Jenis Kumulatif Tahunan N ; N = 1


Pengukuran

Sumber Hasil survei loyalitas pelanggan yang dilaksanakan oleh konsultan independen
Data

Tahapan Berdasarkan laporan cabang konsultan independen setelah finalisasi laporan


Pelaporan

Indikator Tindak Lanjut Customer Komplain


No. II.7
Definisi 1. Prosentase tindak lanjut customer komplain adalah upaya (aksi) perusahaan dalam menindaklanjuti se
kepelabuhanan yang informasinya diperoleh dari keluhan pelanggan langsung melalui media/sarana keluh
hasil survey;

2. Jumlah tindak lanjut penanganan keluhan pelanggan tahun berjalan adalah jumlah realisasi upaya (a
keluhan pelanggan atas pelayanan jasa kepelabuhanan pada periode tahun penilaian;

3. Jumlah keluhan adalah total keluhan pelanggan yang yang terekam/ terdokumenta
email sampai dengan tanggal 31 Desember tahun berjalan.

Satuan Persentase

Parameter Tindak lanjut customer komplain sampai dengan tahun pengukuran

Formula Jumlah tindak lanjut keluhan pelanggan tahun berjalan


x 100% Jumlah keluhan tahun berjalan

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik.

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Laporan operasional triwulan


Data

Tahapan Berdasarkan laporan operasional cabang dan pusat per-triwulan


Pelaporan

Indikator Waiting Time For Pilot


No. III.8
Definisi 1. Waiting Time for Pilot (WTP) adalah waktu tunggu kapal untuk pelayanan jasa pemand
2. Penghitungan WTP adalah selisih antara waktu pelayanan pandu dari jam penetapan
Board);
3. Jam penetapan pelayanan adalah jam pelayanan yang telah ditetapkan kepada petug

Tujuan Untuk mengukur ketepatan waktu pelayanan pandu


Satuan Jam
Parameter Waiting Time for Pilot sampai dengan triwulan/akhir tahun pengukuran
Formula (Jam Realisasi Pely. Pandu -Jam Penetapan Pely. Pandu)

(Kapal Yang Dipandu)


Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin rendah, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Data Laporan operasional triwulanan, kecuali triwulan IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan triwulanan operasional perusahaan dan laporan audited perusahaan
Pelaporan

Indikator Produktivitas Bongkar Muat Petikemas


No. III.9-1
Definisi 1. Produktivitas bongkar muat petikemas adalah rata-rata kecepatan operasi bongkar/m

2. B/S/H (Box/Ship/Hour) adalah rata-rata jumlah petikemas yang dibongkar/dimuat da


rata lama kapal sandar di tambatan (berthing time);

3. Berthing time adalah rata-rata jumlah jam satu kapal petikemas selama berada di tam
tambat (first line) sampai dengan kapal lepas tali (last line).

Tujuan Untuk mengetahui pencapaian target realisasi produktivitas bongkar muat petikemas

Satuan B/S/H

Parameter Produktivitas Bongkar Muat sampai dengan bulan pengukuran

Formula B/S/H = Jumlah Petikemas Yang Bongkar Muat Per Kapal

Berthing Time
Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Data Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan operasional perusahaan per-triwulan dan laporan audited perusah
Pelaporan
Indikator Produktivitas Bongkar Muat Non Petikemas
No. III.9-2
Definisi 1. Produktivitas bongkar muat non petikemas adalah rata-rata kecepatan operasi b
(dalam satuan T/G/H);

2. T/G/H (Ton/Gang/Hour) adalah jumlah rata-rata barang non-petikemas yang dibongk


dimuat dalam waktu satu jam oleh satu gang TKBM.

Tujuan Untuk mengetahui pencapaian target realisasi produktivitas bongkar muat non petikema

Satuan T/G/H

Parameter Produktivitas Bongkar Muat sampai dengan bulan pengukuran

Formula T/G/H = Jumlah Barang Non Petikemas Yang di Bongkar/Muat Per Kapal

Jumlah Gang Per Kapal x Jam Tersedia


Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Data Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan operasional perusahaan per-triwulan dan laporan audited perusah
Pelaporan

Indikator Tingkat Efektifitas Tambatan


No. III.10
Definisi 1. Tingkat Efektifitas Tambatan adalah rata-rata ratio perbandingan antara jam kap
kegiatan bongkar muat dengan jumlah waktu kapal selama berada di tambatan (berthing

2. Effective Time (ET) adalah rata-rata jam efektif kapal untuk melakukan kegiatan bong

3. Berthing Time (BT) adalah r a t a - r a t a jam kapal selama berada di tambatan ya


sampai dengan kapal lepas tali (last line).

Tujuan Untuk mengetahui efektivitas penggunaan fasilitas tambatan dalam melaksanakan kegia

Satuan Persentase
Parameter Tingkat Efektifitas Tambatan sampai dengan bulan pengukuran

Formula Effective Time x 100% Berthing Time

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Data Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan operasional perusahaan per-triwulan dan laporan audited peru
Pelaporan

Indikator Capaian Yard Occupancy Ratio Petikemas


No. III.11-1
Definisi 1. YOR adalah perbandingan antara jumlah pemakaian lapangan penumpukan petikem
periode waktu tertentu dengan kapasitas efektif penumpukan yang tersedia (operational

2. Jumlah produksi petikemas adalah jumlah petikemas yang ditumpuk di Lapang


Penumpukan Petikemas yang dihitung dalam satuan TEUs pada periode berjalan;

3. Dwelling Time adalah lama waktu penumpukan petikemas di Lapangan Penumpukan


Petikemas yang dihitung dalam satuan hari;

4. Kapasitas Teus Ground Slot adalah jumlah maksimal daya tampung petikemas
yang tersedia;

Tujuan Mengukur tingkat efektivitas penggunaan pemakaian lapangan penumpukan

Satuan Persentase

Parameter YOR sampai dengan bulan pengukuran

Formula Jumlah Produksi Penumpukan (Teus) x Dwelling Time (Hari)


x 100% Kapasitas Teus Ground Slot (Teus) x Hari Kalender (Hari)

Frekuensi Triwulanan
Polaritas 40% = Kurang Baik
41% s/d 50% = Cukup Baik
51% s/d 60% = Baik
61% s/d 70% = Optimal
71% s/d 80% = Kurang Baik
> 80% = Kritis

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Data Laporan operasional triwulanan, kecuali triwulan IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan triwulanan operasional perusahaan dan laporan audited perusahaa
Pelaporan

Indikator Capaian Yard Occupancy Ratio Non Petikemas


No. III.11-2
Definisi 1. YOR adalah perbandingan antara jumlah pemakaian lapangan penumpukan baran
periode waktu tertentu dengan kapasitas efektif penumpukan yang tersedia (operational

2. Jumlah produksi adalah jumlah petikemas yang ditumpuk di Lapangan Penumpukan


Ton/M3 pada periode berjalan;

3. Dwelling Time adalah lama waktu penumpukan barang di Lapangan Penumpukan ya

4. Kapasitas Lapangan adalah jumlah maksimal daya tampung barang di lapangan dar

Tujuan Mengukur tingkat efektivitas penggunaan pemakaian lapangan penumpukan

Satuan Persentase

Parameter YOR sampai dengan bulan pengukuran

Formula Jumlah Produksi Penumpukan (Ton/M3) x Dwelling Time (Hari) x 100% Kap
Kalender (Hari)

Frekuensi Triwulanan

Polaritas 40% = Kurang Baik


41% s/d 50% = Cukup Baik
51% s/d 60% = Baik
61% s/d 70% = Optimal
71% s/d 80% = Kurang Baik
> 80% = Kritis
Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Pengukuran

Sumber Data Laporan operasional triwulanan, kecuali triwulan IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan triwulanan operasional perusahaan dan laporan audited perusahaa
Pelaporan
Indikator Capaian Trafik Kapal
No. III.12
Definisi 1. Jumlah arus kunjungan kapal (trafik) ke pelabuhan dalam periode tertentu;

2. Penghitungannya dilakukan terhadap kapal-kapal yang berkunjung dan dilayani di pelabuhan umum;

3. Pelabuhan umum adalah pelabuhan yang diusahakan secara komersial.

Tujuan Mengukur jumlah arus kapal (trafik)


Satuan Gross Tonase (GT)
Parameter GT Kapal sampai dengan bulan pengukuran

Formula Realisasi Jumlah Arus Kapal (GT) pada Tahun Berjalan

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Data Laporan operasional triwulanan, kecuali triwulan IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan triwulanan operasional perusahaan dan laporan audited perusahaan pada akhir tah
Pelaporan

Indikator Indeks Kepuasan Pegawai


No. IV.13
Definisi 1. Indeks Kepuasan Pegawai adalah angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaa
anak perusahaan, Tenaga KSO dan PLS);

2. Angka indeks persepsi dalam skala likert untuk persepsi dalam skala likert untuk jaw

Tujuan Untuk mengukur tingkat kepuasan pegawai atas segala aspek pengelolaan SDM yang d

Satuan Skala Likert


Parameter Pengukuran Kepuasan Pegawai sampai dengan tahun pengukuran
Formula Hasil Survei Kepuasan Pegawai
Frekuensi Tahunan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d tahun N ; N = 1


Pengukuran
Sumber Data Laporan Hasil Survei Kepuasan Pegawai

Tahapan Berdasarkan laporan survei kepuasan pegawai setiap tahunnya


Pelaporan
Indikator Indeks Keterikatan Pegawai
No. IV.14
Definisi 1. Mengukur tingkat keterlibatan pegawai untuk mendukung perusahaan mencapai targ

2. Indeks Keterikatan Pegawai adalah angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan
termasuk anak perusahaan, calon pegawai dan tenaga outsourcing);

3. Angka indeks dalam skala likert 1 s/d 5.

Tujuan Untuk mengetahui tingkat keterikatan pegawai kepada perusahaan

Satuan Skala Likert


Parameter Pengukuran engagement pegawai sampai dengan tahun pengukuran
Formula Hasil Survei Engagement Pegawai
Frekuensi Tahunan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d tahun N ; N = 1


Pengukuran
Sumber Data Laporan Hasil Survei Engagement Pegawai setiap tahunnya

Tahapan Berdasarkan laporan survei Engagement pegawai setiap tahunnya


Pelaporan
Indikator Produktifitas Pegawai
No. IV.15
Definisi 1. Produktifitas pegawai merupakan jumlah laba usaha dibanding dengan jumlah total p

2. Laba usaha adalah semua laba usaha bersih perusahaan;

3. Jumlah pegawai adalah seluruh pegawai, termasuk pegawai Tenaga Alih Daya, Pega
PKWT dan Pelamar Lulus Seleksi/Pemagang.

Tujuan Untuk mengetahui pertumbuhan laba terhadap jumlah pegawai

Satuan Rupiah / Orang


Parameter Produktifitas Pegawai sampai dengan bulan pengukuran
Formula Laba Usaha T ahunBerjalan
T otal Pegawai T ahunBerjalan

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d tahun N ; N = 1


Pengukuran
Sumber Data Laporan sdm triwulan ; kecuali trw IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan keuangan dan SDM perusahaan per-triwulan


Pelaporan
Indikator Tindak Lanjut Hasil Audit
No. V.16
Definisi 1. Tindak Lanjut Hasil Audit terdiri dari audit Kantor Akuntan Publik (KAP), Satua
Pengawas Intern (SPI) dan International Standard Organization (ISO);

2. Tindak lanjut Hasil Audit KAP adalah jumlah setiap langkah perbaikan/ penyempurna
dilakukan oleh pejabat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), sesuai dengan rekomenda
tahun lalu atas laporan keuangan perusahaan (inhouse-report);

3. Tindak lanjut hasil audit SPI adalah jumlah setiap langkah perbaikan/ penyempurnaa
oleh pejabat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), sesuai dengan rekomendasi tindak la
dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI);

4. Tindak lanjut hasil audit ISO adalah jumlah setiap langkah perbaikan, sesuai d
temuan audit ISO tahun lalu dengan kategori major dan minor yang dihasilkan pada w
Independen (eksternal);

Tujuan Untuk mengukur/ mengetahui perbaikan-perbaikan yang dilaksanakan terhadap hasil au


Satuan Persentase

Parameter Tindak lanjut hasil audit sampai bulan pengukuran

Formula a. Tindak Lanjut Hasil Audit KAP Tahun lalu x 100% Temuan KAP Tahun lalu

b. Tindak Lanjut Hasil Audit SPI Tahun lalu x 100% Temuan SPI Tahun lalu

c. Tindak Lanjut Hasil Audit ISO Tahun lalu x 100% Temuan ISO Tahun lalu

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran
Sumber Data Laporan tindak lanjut audit triwulan; kecuali trw IV (audited)

Tahapan Berdasarkan laporan hasil audit perusahaan per-tahun


Pelaporan
Indikator Tingkat penyelesaian Rencana Kerja Manajemen (RKM)
No. V.17

Definisi 1. Tingkat penyelesaian Rencana Kerja Manajemen (RKM) adalah realisasi penyelesai
rencana penyelesaian RKM Cabang/UPP pada tahun berjalan;

2. Realisasi penyelesaian RKM sebagaimana tercantum dalam Laporan Manajemen da


Manajemen dalam Penetapan RKAP.

Tujuan Untuk mengukur leadership pimpinan terhadap pencapaian target/ sasaran yang te

Satuan Persentase

Parameter Penyelesaian RKM sampai dengan bulan pengukuran

Formula Realisasi Penyelesaian RKM Thn Berjalan


x 100%
Rencana Penyelesaian RKM Thn Berjalan
Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik


Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Pengukuran

Sumber Data Laporan manajemen triwulan

Tahapan Berdasarkan laporan realisasi penyelesaian RKM perusahaan per-triwulan


Pelaporan

Indikator Ketaatan Penyampaian Laporan


No. V.18
Definisi 1. Ketaatan penyampaian laporan adalah ketaatan Cabang/UPP dalam menyampa
waktu yang telah ditetapkan.

2. Pembuktian penerimaan laporan oleh Direksi didasarkan kepada :


a. Laporan Manajemen, berdasarkan diterimanya laporan oleh petugas Kantor Pusat;
b. Laporan KPI, sesuai ketepatan waktu dalam melakukan posting pada aplikasi input K
c. Laporan Usulan RKAP, berdasarkan diterimanya laporan oleh petugas Kantor Pusat;

3. Laporan terdiri dari :


a. Laporan Manajemen periode Triwulanan, batas waktu yang ditetapkan Direksi;
b. Laporan KPI periode Triwulanan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya;
c. Laporan Usulan RKAP tahun berikutnya, batas waktu yang ditetapkan Direksi.
4. Kategori penilaian, sebagai berikut : Skor Uraian
4 Bila, lebih cepat dari waktu yang ditetapkan
3 Bila, Tepat waktu
2 Bila, terlambat sampai dengan 5 hari
1 Bila, terlambat lebih dari 5 hari

Tujuan Untuk mengukur ketaatan pelaporan Cabang/UPP

Satuan Persentase
Parameter Ketepatan penyampaian laporan sampai dengan pelaporan pengukuran
Formula Realisasi Skor Penyampaian Laporan
Rencana Skor Penyampaian Laporan x 100%

Frekuensi Periode laporan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d tahun N ; N = 1


Pengukuran
Sumber Data Tanggal Penyampaian Laporan
Tahapan Berdasarkan realisasi penyampaian laporan per-periode laporan
Pelaporan

Indikator Penyerapan Investasi (Capex)


No. V.19
Definisi 1. Penyerapan investasi adalah rata-rata pencapaian program dan fisik investasi pada periode tahun ber

2. Pencapaian Program adalah realisasi program investasi tahun berjalan yang dihitung sampai dengan
(SP3) dibandingkan dengan rencana jumlah program investasi Tahun Berjalan (termasuk program multiye

3. Pencapaian Fisik adalah realisasi nilai fisik (fisik lapangan x nilai kontrak) pada tahun berjalan dibagi d
dilakukan revisi);

4. Nilai kontrak adalah nilai yang tercantum dalam kontrak terakhir (termasuk addendum).

Satuan Persentase

Parameter Penyerapan Investasi sampai dengan bulan pengukuran

Formula a. Program :
Realisasi Program Invest asi Tahun Berjalan x 100% Rencana Program Investasi Tahun Berjalan

b. Fisik :
Realisasi Fisik (Fisik Lap angan x Nilai Kont rak) Tahun Berjalan x 100% Total Nilai Kontrak Tahun

Frekuensi Triwulanan

Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik

Jenis Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4


Pengukuran

Sumber Laporan investasi triwulan ; kecuali trw IV (audited)


Data

Tahapan Berdasarkan laporan pelaksanaan perusahaan per-triwulan


Pelaporan
ed;

a akhir tahun berjalan;

ikurangi aktiva dalam konstruksi dan aktiva lain-lain;

at didalam neraca.

n pengukuran

Capital Employed (Total aktiva - (aktiva dalam konstruksi + aktiva lain- lain))

antara EBITDA dengan pendapatan usaha bersih pada tahun berjalan;

elum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi;

an beban diluar usaha lain-lain yang sifatnya tidak berkelanjutan seperti penjualan aset, laba/rugi selisih kurs, dan

mua pendapatan usaha bersih (Pendapatan kotor dikurangi dengan reduksi pendapatan).

ngukuran
dapatan Usaha Bersih

V (audited)

an per-triwulan

san piutang usaha yang diperoleh dari Pendapatan Usaha Jasa Kepelabuhanan;

o awal piutang usaha tahun 2016 (saldo piutang usaha per 31 Desember 2015) dikurangi saldo awal
utang usaha per 31 Desember 2015);

o akhir piutang usaha tahun 2016 (saldo piutang usaha per 31 Desember 2016) dikurangi saldo akhir
utang usaha per 31 Desember 2016);

ang usaha ditambah saldo akhir piutang usaha, dibagi dua;

usaha yang berasal dari pelayanan usaha jasa kepelabuhanan setelah dikurangi reduksi pendapatan.

ran
paian produksi bongkar muat petikemas yang ditangani pada tahun berjalan dibandingkan arus
;

si bongkar muat petikemas pada kegiatan operasi kapal (dalam satuan TEUs);

mas yang melalui dermaga milik

ngukuran

0% Arus petikemas (TEUS)


h capaian produksi bongkar muat general cargo atau curah kering atau curah cair yang ditangani
u curah kering atau curah cair pada tahun berjalan yang melalui dermaga milik;

si bongkar muat general cargo atau curah kering atau curah cair pada kegiatan operasi kapal (dalam

al cargo atau curah kering atau curah cair yang melalui dermaga milik (dalam satuan Ton/M3)

n pengukuran

x 100% Arus non pet ikemas (Ton/M3)

dihasilkan dari pelaksanaan survei kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa kepelabuhanan;

engukuran
ndependen

h finalisasi laporan

an dari pelaksanaan survei loyalitas pelanggan terhadap perusahaan;

an

nsultan independen

h finalisasi laporan
ya (aksi) perusahaan dalam menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan atas pelayanan jasa
elanggan langsung melalui media/sarana keluhan pelanggan dan melalui persepsi pelanggan sesuai

hun berjalan adalah jumlah realisasi upaya (aksi) perusahaan dalam menindaklanjuti setiap
da periode tahun penilaian;

ggan yang yang terekam/ terdokumentasi baik secara tertulis (surat), maupun secara elektronik
.

gukuran

wulan

aktu tunggu kapal untuk pelayanan jasa pemanduan;


ra waktu pelayanan pandu dari jam penetapan pelayanan pandu dengan waktu realisasi pelayanan pandu (Pilot on

pelayanan yang telah ditetapkan kepada petugas pandu baik di PPSA / P2T.

an pandu

lan/akhir tahun pengukuran


etapan Pely. Pandu)

wulan IV (audited)

al perusahaan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun

s adalah rata-rata kecepatan operasi bongkar/muat petikemas (dalam satuan B/S/H);

ta jumlah petikemas yang dibongkar/dimuat dalam satu jam dibandingkan dengan rata-
hing time);

jam satu kapal petikemas selama berada di tambatan, yang dihitung sejak dimulai kapal
pas tali (last line).

isasi produktivitas bongkar muat petikemas

an bulan pengukuran

g Bongkar Muat Per Kapal

w IV (audited)

haan per-triwulan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun.


emas

tikemas adalah rata-rata kecepatan operasi bongkar/muat barang non petikemas

h rata-rata barang non-petikemas yang dibongkar/


ang TKBM.

isasi produktivitas bongkar muat non petikemas

an bulan pengukuran

mas Yang di Bongkar/Muat Per Kapal

dia

w IV (audited)

haan per-triwulan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun.

h rata-rata ratio perbandingan antara jam kapal kerja di tambatan (effective time) untuk
ktu kapal selama berada di tambatan (berthing time);

m efektif kapal untuk melakukan kegiatan bongkar muat;

a t a jam kapal selama berada di tambatan yang dihitung sejak kapal tambat (first line)

n fasilitas tambatan dalam melaksanakan kegiatan bongkar muat


an bulan pengukuran

g Time

IV (audited)

ahaan per-triwulan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun.

mas

mlah pemakaian lapangan penumpukan petikemas (dalam satuan TEUs) dalam satu
efektif penumpukan yang tersedia (operational capacity);

jumlah petikemas yang ditumpuk di Lapangan


alam satuan TEUs pada periode berjalan;

numpukan petikemas di Lapangan Penumpukan


ari;

h jumlah maksimal daya tampung petikemas di lapangan petikemas dari luas efektif

pemakaian lapangan penumpukan

x Dwelling Time (Hari)


eus) x Hari Kalender (Hari)
riwulan IV (audited)

nal perusahaan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun

etikemas

mlah pemakaian lapangan penumpukan barang (dalam satuan Ton/M3) dalam satu
efektif penumpukan yang tersedia (operational capacity);

emas yang ditumpuk di Lapangan Penumpukan barang yang dihitung dalam satuan

numpukan barang di Lapangan Penumpukan yang dihitung dalam satuan hari;

maksimal daya tampung barang di lapangan dari luas efektif yang tersedia.

pemakaian lapangan penumpukan

3) x Dwelling Time (Hari) x 100% Kapasitas Lapangan (Ton/M3) x Hari


riwulan IV (audited)

nal perusahaan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun

lam periode tertentu;

g berkunjung dan dilayani di pelabuhan umum;

n secara komersial.

ed)

dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun

angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan survei kepada pegawai (tidak termasuk
);

kert untuk persepsi dalam skala likert untuk jawaban survey 1 s/d 5

wai atas segala aspek pengelolaan SDM yang diberikan oleh perusahaan.
dengan tahun pengukuran

gawai setiap tahunnya

ai untuk mendukung perusahaan mencapai target yang telah ditentukan;

ngka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan survei kepada pegawai organik (tidak
ai dan tenaga outsourcing);

5.

gawai kepada perusahaan

ai dengan tahun pengukuran

wai setiap tahunnya

pegawai setiap tahunnya


lah laba usaha dibanding dengan jumlah total pegawai;

a bersih perusahaan;

wai, termasuk pegawai Tenaga Alih Daya, Pegawai


gang.

hadap jumlah pegawai

an pengukuran

dited)

M perusahaan per-triwulan

ri audit Kantor Akuntan Publik (KAP), Satuan


Standard Organization (ISO);

umlah setiap langkah perbaikan/ penyempurnaan/ penerbitan/ penindakan yang


onesia III (Persero), sesuai dengan rekomendasi tindak lanjut atas temuan audit KAP
haan (inhouse-report);

mlah setiap langkah perbaikan/ penyempurnaan/ penerbitan/ penindakan yang dilakukan


(Persero), sesuai dengan rekomendasi tindak lanjut atas temuan audit SPI tahun lalu yang
ntern (SPI);

h jumlah setiap langkah perbaikan, sesuai dengan rekomendasi tindak lanjut atas
egori major dan minor yang dihasilkan pada waktu pelaksanaan audit oleh pihak Auditor

perbaikan yang dilaksanakan terhadap hasil audit


ngukuran

hun lalu x 100% Temuan KAP Tahun lalu

un lalu x 100% Temuan SPI Tahun lalu

hun lalu x 100% Temuan ISO Tahun lalu

ali trw IV (audited)

aan per-tahun

Manajemen (RKM)

Manajemen (RKM) adalah realisasi penyelesaian RKM Cabang/UPP dibandingkan


P pada tahun berjalan;

mana tercantum dalam Laporan Manajemen dan rencana penyelesaian Rencana Kerja

erhadap pencapaian target/ sasaran yang telah diprogramkan dalam RKAP

pengukuran

alan

lan
an RKM perusahaan per-triwulan

lah ketaatan Cabang/UPP dalam menyampaikan laporan kepada Direksi sesuai batas

Direksi didasarkan kepada :


erimanya laporan oleh petugas Kantor Pusat;
dalam melakukan posting pada aplikasi input KPI;
diterimanya laporan oleh petugas Kantor Pusat;

nan, batas waktu yang ditetapkan Direksi;


ng lambat tanggal 10 bulan berikutnya;
ya, batas waktu yang ditetapkan Direksi.
Skor Uraian
itetapkan

ari

ang/UPP

dengan pelaporan pengukuran

x 100%
ran per-periode laporan

gram dan fisik investasi pada periode tahun berjalan;

si tahun berjalan yang dihitung sampai dengan penerbitan Surat Penunjukkan Pelaksanaan Pekerjaan
tasi Tahun Berjalan (termasuk program multiyears dan carry over);

an x nilai kontrak) pada tahun berjalan dibagi dengan rencana total nilai kontrak (termasuk yang telah

terakhir (termasuk addendum).

encana Program Investasi Tahun Berjalan

Berjalan x 100% Total Nilai Kontrak Tahun Berjalan

Anda mungkin juga menyukai