Anda di halaman 1dari 10

PAKET PEKERJAAN :

PEKERJAAN PENGECATAN GEDUNG UTAMA,


GEDUNG WING KANTOR GUBERNUR
PROVINSI SULAWESI BARAT

Spesifikasi Teknis

By Direksi Teknik

Sumber Dana : APBD Provinsi Sulawesi Barat


Tahun Anggaran 2015

SPESIFIKASI TEKNIS
Pasal 1

1.

Lingkup Pekerjaan dan Persyaratan


a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada kegiatan ini adalah Pekerjaan Pengecatan
Gedung Utama, Gedung Wing Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Tahun
Anggaran 2015.
b) Persyaratan dan Peraturan
Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam masyarakat normalisasi Indonesia
(SII), peraturan nasional maupun peraturan setempat lain yang berlaku atas jenis bahan
tersebut, peraturan tersebut antara lain ;
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia, NI-2 1971.
 Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia, NI-3 1970.
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, NI-5 1961.
 Peraturan Semen Portland Indonesia, NI-8
 Peraturan Plumbing Indonesia
 Peraturan Umum Instalasi Listrik
 Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983.
Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar nasional lainnya, mka
di berlakukan standar internasional atau persyaratan teknis / produsen bahan yang
bersangkutan.
c) Merek Dagang
Merek-merek dagang untuk bahan tertentu yang disebutkan dalam persyaratan teknis ini
dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam hal model, mutu, jenis, dan
sebagainya, sehingga tidak diartikan sebagai persyaratan merek yang mengikat.

Pemborong dapat mengusulkan merek dagang lain yang setaraf (sekualitas) setelah
mendapat persetujuan dari direksi pelaksana.
2.

Pemahaman Situasi Dan Ukuran


a) Situasi
Pemborong wajib meneliti situasi terutama keadaan tanah bagunan, sifat dan luasnya
pekerjaan yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
b) Ukuran / situasi yang digunakan semua dinyatakan dalam metriks, kecuali untuk
pekerjaan bahan-bahan tertentu dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 2
Pekerjaan Persiapan
1.

Pembersihan Lapangan
a) Sebelum pengukuran / dimulainya pekerjaan, tapak proyek harus dibersihkan dari sisasisa bangunan lama, rumput, semak, lumpur, akar pohon, tanah humus, puing-puing,
dan segala sesuatu yang tidak diperlukan atau dapat mengganggu jalannya pekerjaan.
b) Segala macam barang bekas bongkaran harus dikeluarkan dari tapak proyek selambatlambatnya sebelum pekerjaan galian tanah dimulai, dan tidak diperkenankan untuk
menimbunkan diluar pagar proyek.

2.

Pengukuran
a) Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap tahap proyek dengan teliti,
disaksikan oleh pengawas lapangan untuk mengetahui batas-batas tapak, peil /
ketinggian tanah, letak pohon-pohon bangunan yang tidak akan dibongkar ( jika ada),
dengan menggunakan alat-alat waterpass dan theodolite.
b) Jika terdapat perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan sebenarnya, maka
pengawas lapangan akan mengeluarkan keputusannya tentang hal tersebut. Dan
pemborong wajib melakukan penggambaran kembali ditempat proyek, lengkap dengan
keterangan mengenai peil/ketinggian tanah, batas-batas, letak pohon-pohon dan
sebagainya.

c) Ukuran-ukuran pokok dari pekerjaan dapat dilihat dalam gambar.


d) Ukuran-ukuran yang tidak tercantum, tidak jelas atau saling berbeda, harus segera
dilaporkan kepada pengawas lapangan. Apabila dianggap perlu, pengawas lapangan
berhak memerintahkan kepasda pemborong untuk merubah ketinggian, letak atau
ukuran suatu bagian pekerjaan.
e) Semua ketepatan pekerjaan pengukuran dan sudut siku-siku harus terjamin dan
diperhatikan ketelitian yang sebenarnya dengan menggunakan alat-alat waterpass dan
theodolite.

Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru, adalah menjadi tanggung


jawab pemborong sepenuhnya.
3.

Pembagian Halaman Dan Pagar Sementara.


a) Pemborong harus merundingkan terlebih dahulu dengan direksi lapangan, mengenai
pembagian halaman pekerjaan untuk tempat penimbunan barang-barang, ruangan
direksi bangsal kerja dan sebagainya.
b) Pemborong harus menyediakan jalan masuk dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan.
c) Pemborong harus mendirikan pagar sementara pada batas-batas yang mengelilingi
tapak, dengan tinggi 2.00 meter terbuat dari seng dipasang pada tiang dan rangka kayu
kelas II ukuran 6/12.
d) Pagar tersebut harus diperlihatkan keutuhanyya selama pembangunan dan dibongkar
hanya atas persetujuan pengawas lapangan, untuk selanjutnya menjasi milik proyek.

4.

Pengadaan Utilitas
a) Pemborong harus mengadakan sumber air bersih untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan, termasuk pompa dan reservoir / bak air berukuran sekurang-kurangnya 600
liter yangsenantiasa berisi penuh. Air harus selalu bersih, bebas dari lumpur, minyak dan
bahan-bahan kimia lainnya yang merusak.
b) Pemborong harus mengadakan fasilitas listrik dengan daya sekurang-kurangya 1 (satu)
KVA yang berasal dari PLN atau Generator.
c) Pemborong harus membuat saluran pembuangan air hujan, wadah septick tank
sementara dan lampu-lampu penerangan.
d) Semua biaya pengadaan utilitas, dan lain-lain menjadi tanggungan pemborong.

5.

Foto-Foto Dokumen Berkala


Kontraktor harus memperhitungkan biaya dokumentasi berupa foto berwarna yang diambil
secara berkala dari seluruh pelaksanaan pekerjaan.

6.

PPPK
Kontraktor selama pekerjaan harus menyediakan obat-obatan untuk Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan.

7.

Kantor dan Gedung Pelaksanaan


Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembuatan Kantor dan Gedung untuk Kontraktor.

8.

Keamanan proyek
Kontraktor harus memperhitungkan biaya untuk keamanan dengan menempatkan petugas
keamanan untuk menjaga barang milik kontraktor maupun direksi.

9.

Asuransi proyek
Kontraktor harus memperhitungkan biaya asuransi dari permulaan pelaksanaaan proyek
hingga selesai. Perhitungan asuransi ( ASTEK ) yaitu pada perum Astek.

10.

Pembersihan Lapangan
Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembersihan lapangan, pengeluaran segala alatalat, puing serta barang-barang bekas pembongkaran dari proyek dan lain sebagainya.

11.

Masa Pemeliharaan
Kontraktor harus memperhitungkan biaya masa pemeliharaan selama 3 (tiga) bulan + 14
(empat belas) hari kalender, memperbaiki segala kerusakan-kerusakan dan kekurangankekurangan dan bertanggung jawab atas kerusakan akibat kesalahan teknis.

Pasal 3
Pekerjaan Pengecetan

A. Umum
Lingkup pekerjaan pengecata meliputi : penyediaan bahan cat warna, mempersiapkan bisang /
tempat yang akan dicat, melaksanakan pekerjaan pengecatan pada bidang-bidang yang harus
dicat sesuai yang tertera di gambar denah dan daftar bahan penyelesaian.
B. Persayaratan Pelaksanaan
Pelaksanaan pengecatan dinding dan langit-langit plesteran
Hanya pada bidang-bidang yang sudah selesai / layak, boleh dilaksanakan pengecatan, dan
bilamana terdapat penyimpangan, maka Konsultan Pengawas atau Pengelola Proyek berhak
untuk memerintahkan pengecetan ulang atas biaya kontraktor.
C. Material
Semua bahan / cat yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah Cat Merk Mowilex. Pekerjaan cat
luar Exterior terlebih dahulu menggunakan cat lapisan dasar Merk Pream Coat Mowilex
selanjutnya penutup cat Mowilex warna, Cat Mowilex untuk interior.
Semua bahan cat yang diserahkan dilapangan haruslah dibawa dalam kaleng yang tertutup
rapat dan mempunyai merk yang jelas dan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam
rencana kerja.
Semua bahan cat harus dipergunakan sesuai dengan petunjuk pabrik, tidak dicampur dan atau
ditambah dengan bahan lain, kecuali terdapat peraturan khusus dari pabriknya. Harus
dibedakan pula antara cat exterior dan cat interior.
Pemakaian cat dasar, plamur sampai pada cat penutupnya, harus disesuaikan dengan
petunjuk dari pabriknya, sehingga hasilnya memuaskan.
Kontraktor harus mengajukan dahulu contoh-contoh cat yang akan dipakai untuk mendapat
persetujuan konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek.
Warna yang dipakai harus mengikuti petunjuk / daftar warna yang diberikan oleh konsultan
Pengawas dan Pengelola Proyek.

D. Pelaksanaan
a. Pengecatan dinding dan langit-langit
Dalam setiap proses pengecatan perlu diperhatikan bahwa permukaan tembok harus
bersih kering dan rata agar diperoleh hasil yang maksimal.
1. Keringkan tembok selama + 1 minggu setelah diplester.
2. Bersihkan tembok dari debu, minyak dan kotoran lainnya.
3. Ulaskan plamur untuk meratakan permukaan dinding. Setelah diperoleh permukaan
yang halus dan rata, tahapan kerja selanjutnya dilaksanakan.
4. Ulaskan 2 lapis Mowilex seri ........sesuai warna yang diinginkan dengan
memperhatikan teknis petunjuk pabrik dicat sampai rata dan sama tebal dan
warnanya.
5. Untuk bidang-bidang luar tidak boleh mempergunakan plamur. Dindingnya sendiri
sudah harus rata benar dan halus.
6. Setiap lapisan cat harus dilaksanakan dengan baik dan rata.
Penjelasannya harus rata dan tidak kelihatan goresan kuas. Jangka waktu antara
pelaksanaan lapis pertama dan lapis selanjutnya harus cukup lama dan sesuai aturan
yang diberikan oleh pabrik.
7. Perbaikan-perbaikan
Tiap-tiap retak yang terdapat dibidang cat harus diperbaiki dengan menggunakan
plamur, diampelas halus dan kemudian dicat lagi sampai halus.
b. Pelaksanaan Pengecetan langit-langit .
Pada dasarnya sama dengan pelaksanaan pengecetan tembok yaitu :
1. Dibersihkan dan satu kali dicat dengan primer.
2. Kemudian diplamur, setelah kering diampelas lagi.
3. kemudian dicat lagi sampai rata sama tebalnya dan merata warnanya.
4. Alur-alur kalisboard / Gipsum board serta lubang pemakuan ditutup dengan
compound dan diperban dan kemudian diratakan kembali dengan compound
sehingga nampak kelihatan rata tanpa sambungan.

c. Pengecetan kayu (railing tangga dan railing balkon)


1. Ratakan permukaan kayu dengan ampelas mesin
2. Bersihkan kayu dari debu, minyak dan kotoran lainnya.
3. Ulaskan 1 lapis melamic
4. Lanjutkan dengan pengecatan tahap akhir yaitu :

Jika dipilih pengecetan transparan, ulaskan 1 lapis melamic warnanya akan


ditentukan kemudian.

Apabila menghendaki warna yang lebih tua ulaskan kembali 1 lapis lagi.

Jika dipilih pengecetan solid maka :

Ulaskan 1 lapis penutup untuk meratakan permukaan kayu.

Ulaskan 1 lapis penutup sesuai warna yang akan ditentukan kembali

E. Hasil Akhir Yang Dikehenndaki


a. warna sesuai dengan yang dikehendaki atau disetujui Konsultan Pengawas dan Pengelola
Proyek.
b. Setiap bidang sama tebal dan warna tidak belang-belang /warna tidak bercampur-campur.
c. Hasil pengecetan dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari saat pemakaian
gedung, tidak boleh menunjukkan kerusakan seperti :
1. menjamurnya bidang yang sedang dicat.
2. terkelupasnya lapisan cat
3. lunturnya warna aslinya.
d. Pertanggungan Jawab
Kesempatan dari pekerjaan pengecetan menjadi tanggung jawab kontraktor utama.

Pasal 4
Pekerjaan Lain-Lain

1. Yang dimaksud dengan pekerjaan lain-lain adalah segala macam pekerjaan yang tidak
dapat diklasifikasikan kedalam pos-pos pekerjaan dalam rekapitulasi biaya yang harus
dimasukkan kedalam penawaran untuk memenuhi semua yang tertera dalam dokumen
tertulis maupun gambar.
2. Kelalaian dalam perhitungan point 1 diatas, sepenuhnya resiko kontraktor.

Anda mungkin juga menyukai