Anda di halaman 1dari 8

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

Adapun Pekerjaan yang akan dilaksananakan adalah:

1) PEKERJAAN PERSIAPAN

2) PEKERJAAN LANTAI

3) PEKERJAAN PLAFOND

4) PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN

5) PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

6) PEKERJAAN PENGECATAN

7) PEKERJAAN ATAP

8) PEKERJAAN AKHIR

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.1. Pengukuran

1) Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran dengan alat-
alat penyipat datar dan lain- lain peralatan yang diperlukan.
2) Pengawas Lapangan dan Kontraktor akan menetapkan tempat/posisi Pekerjaan dan setting
lapangan yang disetujui oleh Owner.
3) Dokumentasi dan pelaporan dilakukan untuk kelengkapan administrasi pekerjaan.

2. PEKERJAAN LANTAI
Pemasangan Keramik
Lingkup pekerjaan keramik meliputi lantai bangunan sesuai dengan
gambar disain. Keramik yang dipakai adalah kualitas terbaik. Keramik
yang digunakan harus terlebih dahulu diperlihatkan kepada
Pengawas/Pemberi pekerjaan untuk mendapat persetujuan. keramik
menggunakan ukuran 40x40. Keramik yang dipasang harus dalam keadaan
baik, sama warna dan tidak cacat, keramik dan granit yang cacat akibat
pemasangan harus diganti. Mengenai merk dan Warna akan ditentukan
kemudian oleh Pengawas Pekerjaan.

Adukan ;
Adukan untuk ruang basah 1 PC : 2 Pasir dan untuk ruangan kering
1PC : 3 Pasir, dengan ketebalan 3 cm. Untuk siar/nat digunakan semen
khusus untuk ini dengan dicampur air.

CaraPemasangan

Pemasangan keramik dan sesuai dengan gambar disain. Keramik dan slip
step nosing dipasang diatas adukan setengah kering dengan tebal
adukan sesuai butir diatas. Sambungan- sambungan (siar/nat) harus rata,
lurus, untuk mendapatkan lantai jadi yang sempurna. Segera setelah
pemasangan keramik selesai lantai dibersihkan.

3. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafond
Bahan :
Untuk rangka plafond gypsum menggunakan hollow ukuran 2x2cm
dan 2x4cm dengan kualitas baik sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan dalam kontrak.

Pemeriksaan dan Pemasangan


Sebelum dipasang kontraktor harus memeriksa apakah kontruksi penggantung sudah rata pada
ketinggian yang sesuai. Rangka hollow dipasang pada konstruksi
penggantung dengan sekrup tersembunyi. Ukuran sekrup harus sesuai
dengan jarak disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.

2. Plafond Gypsum
Bahan ;
Plafond yang dipergunakan adalah gypsum jayaboard atau setara
dengan ketebalan sesuai dengan gambar disain harus berkualitas baik.
Contoh dari bahan yang akan digunakan harus diajukan terlebih
dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
Pemasangan ;
Pelaksanaan pemasangan plafond dilakukan setelah rangka telah siap.
Pemasangan plafond harus lurus dan rata. Plafond harus dilengkapi
dengan manhole. Pemasangannya harus sesuai dalam gambar disain.

4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN


A. Pekerjaan Pasangan
a. Semen
Semen yang digunakan harus mempunyai kualitas sama seperti semen
untu pekerjaan beton.

b. Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi persyaratan seperti
pasir
untuk pekerjaan beton & pondasi.

c. Air
Air yang digunakan untuk pekerjaan harus memenuhi persyaratan
yaitu bersih dari kotoran yang dapat mengurangi kualitas pasangan.

d. Adukan
Komposisi ; 1 PC : 4 Pasir digunakan untuk pasangan bata dan Komposisi
; 1PC : 3 Pasir digunakan khusus untuk Pasangan pada dinding kamar
mandi ataupun daerah dengan tingkat kelembaban tinggi.

e. Batu Bata
Dinding Batu yang digunakan adalah batu bata ringan dan a bata
merah produksi local ukuran nominal dan mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan. Batu bata harus utuh dan
baru, sisi batu bata harus mulus, tanpa retak-retak dan campuran kotoran.
f. Pekerjaan Dinding
Adukan kedap air 1 PC : 2Pasir dilaksanakan untuk :
Semua dinding bata merah mulai sloof sampai 20 cm diatas lantai
Semua dinding luar dari lantai-lantai tingkat mulai sisi atas plat beton
sampai 20 cm diatas lantai jadi. Semua dinding toilet dan ruang cuci
sampai setinggi 1,5 m di atas lantai jadi.
Adukan biasa 1 PC : 3 Pasir dilaksanakan untuk semua dinding bata
yang lain yang tidak disebutkan diatas

B. Plesteran
a. Bahan.
PC, Pasir dan air harus memenuhi persyaratan ayat 1,2 dan 3 dari butir 3.

b. Perbandingan Adukan.
Untuk semua dinding pasangan bata dengan adukan 1 PC : 3 pasir,
harus diplester dengan adukan plesteran 1 PC : 3 pasir untuk
dinding pasangan bata trasram, harus diplester dengan adukan plesteran
1 PC : 2 pasir.

c. Persiapan Permukaan Dinding Yang Akan Diplester.


Permukaan dinding bata dan semua pipa, saluran-saluran harus sudah
terpasang pada tempatnya. Untuk mencegah mengeringnya plesteran
sebelum waktunya, permukaan yang telah disiapkan harus dibasahi.

d. Pelaksanaan.
Tebal plesteran rata-rata 1,5 cm, minimum 1 cm dan harus
menghasilkan permukaan sesuai persetujuan Direksi. Harus dipasang
aduk- adukan patokan untuk mendapatkan permukaan yang rata.
Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus.
Plesteran harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama
minimum 7 hari setelah dipasang. Pembasahan permukaan plesteran
harus segera dimulai pada saat plesteran mulai mengeras untuk mencegah
terjadinya cacat-cacat pada keadaan cuaca panas plesteran harus
dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau berlebihan.
5. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

a. Umum
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan dan
penyerahan dalam keadaan baik dan siap digunakan hal-hal sebagai
berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan panel listrik tegangan rendah
2. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel toever.
3. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak
di dalam bangunan lengkap dengan fixturesnya.

b. Persyaratan Khusus
1. Peraturan pemasangan
Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik pada dasarnya harus memenuhi
hal-haI sebagai berikut :
a. Peraturan-peraturan yang tercantum dalam PUIL 1987
b. Peraturan-peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh PLN Harus
dilaksanakan oleh sub Kontraktor atau tenaga instalatur yang
memiliki surat izin pas dari PLN yang masih berlaku
c. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
(keselamatan kerja dan lain sebagainya)

Pekerjaan instalasi listrik ini harus diserahkan kepada Kontraktor


/ Instalatur yang biasa mengerjakan pemasangan instalasi listrik.
Suatu daftar referensi pemasangan harus diajukan kepada
Konsultan Pengawas / Direksi.

2. Gambar-gambar
Gambar-gambar rencana dan spesifikasinya (persyaratan) ini
merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi sama
mengikatnya. Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan, maka
spesifikasi yang mengikat. Gambar-gambar instalasi menunjukkan
secara umum tata Ietak dan peralatan instalasi, sedang
pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
proyek. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus menunjukkan
gambar-gambar kerja (shop drawing) kepada Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan
Kontraktor, dibuat setelah mempelajari situasi dan berkonultasi
denan pekerjaan- pekerjaan instalasi lainnya.

3. Daftar bahan dan contoh


Sebelum pekerjaan ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan kepada
Konsultan Pengawas daftar bahan-bahan yang akan dipakai. Kontraktor
harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas, contoh bahan-bahan
yang akan dipakai dan semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh- contoh bahan ini adalah
tanggungan Kantraktor. Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan
pemeriksaan kembali (recheck) atas segala ukuran- ukuran /
kapasitas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Dalam hal
terjadi keragu-raguan harus segera menghubungi Konsultan Pengawas
Pengembalian ukuran atau pemilihan kapasitas equipment yang keliru
akan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Untuk itu dalam
pelaksanaannya perlu mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

6. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Bahan dan Syarat-syarat ;
Semua bahan cat baik warna maupun kualitas harus disetujui
Pengawas Pekerjaan. Pengerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-
petunjuk dari pabrik yang bersangkutan. Sebelum pengecatan, maka cat
dalam kaleng harus diaduk secara baik sebelum dituangkan dalam
tempat cat yang disediakan. Tanpa petunjuk dari pabrik maka
penggunaan zat-zat pengering dan lain-lain tidak dibenarkan.

2. Jenis Bahan
Cat interior menggunakan cat merk dulux/mowilex atau setara

3. Pemilihan Warna
Semua jenis warna yang dipakai akan ditentukan dan disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan.

4. Pekerjaan Awal

Cat Dinding Tembok


Plesteran harus diberi waktu yang cukup untuk mengering sebelum
pengecatan dimulai. Semua plesteran atau dasar semen yang cacat harus
dibuang dan diperbaiki dahulu dengan plesteran yang sejenis. Retak-
retak kecil harus ditutup sedang retak besar harus dibongkar dan diisi
kembali rata permukaan sekitarnya. Sebelum permukaan diberi satu cat
dasar (tahan alkali), semua kotoran pada permukaan harus dibersihkan.
Sebaiknya jangan menggunakan plamur setelah acian dilaksanakan.

Pengecatan (Finishing)
Pengecatan dilakukan pada partisi gypsum, multipleks dan tripleks,
plafond gypsyum dan dinding tembok dengan rata dan teratur sebanyak
3 kali atau sesuai dengan petunjuk Pengawas.

1. Bahan-Bahan Cat
a. Semua bahan cat yang dipakai pada pekerjaan harus dari jenis
berkualitas baik dan didapatkan hanya dari pemasok dan pembuat
yang disetujui Direksi Pengawas (Ahli Teknik) dan sesuai dengan
standar yang diperuntukkan ready mixed paint
b. Semua bahan cat dan pelapis harus disimpan ditempat yang dingin
dan kering, serta tidak dicampur penyimpanannya dengan barang-
barang lain
c. Semua pengecatan harus dilaksanakan secara ketat mengikuti
petunjuk-petunjuk pabrik pembuat.

7. PEKERJAAN ATAP
A. U M U M
LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi penyediaan bahan material atap, lengkap dengan peralatan dan alat bantunya,
pengangkutan material dilokasi sampai dengan terpasang dengan baik.
CONTOH BAHAN

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan memberikan contoh bahan material


yang digunakan lengkap dengan brosur.

B. BAHAN/PRODUK
Bahan dasar Atap Aluminium dari perpaduan 43,5% zinc, 55% Aluminium dan 1,5 silikon
sebagai pelapis pelindung yang tahan terhadap korosi.

 Total Bahan Dasar : 0,40 mm


 Tebal Total : 0,45 mm
 Berat : 4,53 kg/m2
 Berat per satuan panjang : 3,17 kg / m
 Pewarnaan dengan sistem lapisan Primer yang bermutu tinggi.Bahan yang digunakan adalah
Zincalume Produk dari PT. BHP Steel Building Product Indonesia.

Standard :
Memenuhi Standard Nasional Indonesia BJTTAS - 40
C. PELAKSANAAN

Pemasangan atap aluminium ini agar dilaksanakan tanpa sambungan, dengan kemiringan
minimal 5. Setiap lembaran atap aluminium dibutuhkan 4 buah sekrup untuk setiap gording.
Letak sekrup pada gording pada puncak gelombang.Pihak Kontraktor agar menyerahkan contoh bahan
yang akan digunakan, dan memasangnya sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik.

8. PEKERJAAN AKHIR
8.1 Pek. Pembersihan Akhir
1) Melakukan pekerjaan Pembersihan dilapangan dari sisa-sisa pekerjaan konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai