Anda di halaman 1dari 6

SYARAT - SYARAT TEKNIS

Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )


Sub Kegiatan : Rehabilitasi Sedang / Berat Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas
PAUD
Pekerjaan : Rehab Gedung TK Azzurofah
Lokasi : Kota Tegal
Tahun Anggaran : 2022 (Perubahan)
______________________________________________________________ ____

A. Uraian Umum
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : Rehab Gedung TK Azzurofah
2. Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu pada :
a. Rencana kerja dan syarat-syarat.
b. Bestek, detail dan gambar kerja.
c. Risalah Aanwijzing.
d. Keputusan Direksi lapangan.
3. Apabila terjadi perbedaan teknis / persepsi tentang pelaksanaan maka diharuskan
berkonsultasi dan persetujuan pihak Direksi.
4. Penyedia barang / jasa diharuskan menyerahkan contoh material / bahan / barang
sebelum digunakan / dipasang di lapangan.

B. Lingkup Pekerjaan
Meliputi sesuai yang terlampir di dalam RAB.

C. Situasi
1. Lokasi Pekerjaan di KecamatanTegal Barat - Kota Tegal.
2. Pekerjaan Rehab Gedung TK Azzurofah.

D. Ukuran Tinggi
1. Satuan
Semua ukuran yang ada dalam rencana adalah dalam cm (centimeter) untuk ukuran
baja dalam mm atau inchi.
2. Mengukur letak bangunan
Ketentuan letak bangunan harus dibawah arahan dan pengawasan pihak Direksi,
pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur dan perlengkapan lainnya
yang dibutuhkan dalam pengukuran.

E. Pekerjaan Persiapan
Lahan lokasi yang direncanakan harus dibersihkan / dibereskan dari segala hal yang
akan mengganggu kelancaran pekerjaan dan atau mempengaruhi kualitas pekerjaan,
sesuai arahan/ petunjuk pihak Direksi.
F. Pekerjaan Plafond
a. Umum
1) Pemasangan langit-langit baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan
yang terdapat di dalam langit-langit (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat
penggantung dan penguat langit-langit) siap dan semua pekerjaan lain yang
terletak diatas langit-langit harus sudah selesai dikerjakan.
2) Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan contoh / sample untuk
disetujui oleh Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Pengawas.
3) Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun
sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi
Tugas untuk menentukan warna yang akan dipakai.
4) Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam rencana langit-
langit haruslah mengacu pada gambar mekanikal-elektrikal, sedangkan gambar
arsitektur hanya memuat tata letaknya saja.
5) Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail ukuran lainya sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar dan RAB.
b. Syarat Bahan
1) Bahan yang digunakan adalah kalsiboard dengan ketebalan 6 mm. Bahan-
bahan yang digunakan harus benar-benar halus, bebas dari cacat kayu yang
ada seperti sobek serat, lubang bekas paku, dll.
2) Ukuran kalsiboard yang digunakan adalah 120 x 240 cm.
3) Spesifikasi bahan lain yang digunakan seperti tercantum dalam syarat- syarat
teknis bahan tentang kayu.
4) Bahan rangka penggantung panel kalsiboard, dari kayu kering, lurus, tidak
cacat, bersih dari retakan lubang.
5) Rangka langit-langit yang digunakan adalah kayu meranti 4/6.
c. Pelaksanaan
1) Sebelum pemasangan, Kontraktor harus memberikan contoh/sample bahan
penutup langit-langit dan harus mendapat persetujuan Konsultan Perencana,
Pengawas dan Pemberi Tugas.
2) Penggantung langit-langit harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh
bidang langit-langit yang rata, datar dan tidak melengkung.
3) Pemasangan langit-langit harus rata. Nat-nat yang pecah pada waktu
pemasangan harus diganti.
4) Kontraktor bertanggung jawab atas segala akibat yang mungkin terjadi
terhadap :
a. Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan (manhole).
b. Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurna alat-alat penggantung,
sehingga langit-langit menjadi bergelombang karenanya.
c. Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada
langit-langit di luar bangunan.
G. Pekerjaan Pengecatan
a. Keterangan Umum
1. Bagian ini menguraikan tentang semua pekerjaan pengecatan serta finishing
pada semua permukaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor
berdasarkan kontrak.
2. Semua pekerjaan pengecatan dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan
persyaratan yang tercantum di dalam PUBI 1982, SII.1253-85 atau sesuai
dengan standard seperti berikut HI-3-197-, NI-4.
3. Spesifikasi pengecatan yang dikeluarkan oleh pabrik, RKS ini dan semua
petunjuk dan perintah Konsultan Pengawas selama pekerjaan berlangsung.
b. Kontrol dan Batasan
Semua pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam PUBI 1982, SII.1253-85. Spesifikasi
pengecatan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat, RKS ini dan semua petunjuk
dan perintah Konsultan Pengawas selama pekerjaan berlangsung.
c. Persyaratan Bahan
1) Cat yang akan digunakan harus masih dalam kaleng yang tersegel, tidak cacat
dan tidak bocor, serta telah mendapat persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi.
2) Standart Pengerjaan (Mock Up)
a) Sebelum pengecatan keseluruhan yang dimulai, Kontraktor harus
melakukan pengecatan pada suatu bidang untuk tiap warna dan jenis cat
yang diperlukan.
b) Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture,
material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai
mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
c) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standart minimal bagi
keseluruhan pekerjaan pengecatan.
d) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pengawas. Jika
contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis Konsultan Pengawas,
Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum
diatas.
d. Penyelenggaraan Pekerjaan
1) Selama pengecatan semua bagian-bagian bangunan yang tidak dicat, harus
dilindungi dari kemungkinan kena cat.
2) Bilamana dalam pengecatan, bagian-bagian tersebut terlebur atau tertetesi
cairan cat, maka ia harus segera dibersihkan dengan menggunakan kain lain
yang bersih. Pekerjaan cat ini harus dilaksanakan sampai diterima oleh
Konsultan Pengawas.
3) Meskipun demikian, bilamana selama pekerjaan atau masa pemeliharaan
bidang-bidang yang sudah dicat dan diterima oleh Konsultan Pengawas,
ternyata terkotori atau cacat akibat pekerjaan atau orang-orang yang berada
dibawah tanggung jawab Kontraktor, maka bidang tersebut harus dicat kembali
sampai diterima oleh Konsultan Pengawas.

H. Pekerjaan Teralis Pengaman


a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan teralis ini sesuai dalam gambar kerja.
2) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga
diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Syarat-syarat Bahan
1) Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SNI,
terutama pada hal-hal kekuatan dan ketahanan terhadap karat
2) Frame rangka keliling menggunakan plat strip stainless
3) Sekrup pengikat teralis harus anti karat
c. Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
1) Teralis harus difabrikasi di bengkel, baik yang berada di dalam site maupun
berada di luar, yang memiliki perangkat peralatan yang lengkap.
2) Teralis harus difabrikasi sesuai dengan dimensi dan detail yang ditujukkan
dalam gambar, dan dirakit dengan menggunakan sambungan las. Semua
terlihat harus rata serta siap untuk dicat.
3) Sebelum dapat difabrikasi, contoh dari teralis harus disiapkan dan
didatangkan ke lapangan, untuk disetujui oleh Direksi/Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk melakukan tugas pemeriksaan guna
mengetahui perkembangan pekerjaan tersebut di bengkel.
4) Lubang-lubang sekrup dibuat pada rangka plat strip stainless dengan jarak
mengikuti acuan pada gambar kerja.

I. Pekerjaan Instalasi Listrik


a. Umum
1) Peralatan/bahan yang akan dipasang harus memenuhi persyaratan standar
PLN.
2) Setelah pemasangan sistem selesai, Kontraktor wajib mengadakan
pengetahuan/percobaan untuk menunjukkan bahwa sistem dipasang dengan
benar, memenuhi persyaratan dan bekerja dengan baik, untuk mendapatkan
rekomendasi dari PLN.
3) Untuk mendapatkan hasil pekerjaan listrik yang baik dan memuaskan, maka
persyaratan / pemasangan dan pengetesan instalasi listrik harus sesuai dengan
PUIL dan standard PLN (SPLN).
4) Kontraktor wajib mengadakan setting pada Circuit Breaker sehingga sistem
akan bekerja dengan baik.
b. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi listrik penerangan ini, meliputi :
1) Pengadaan / penyediaan dan pemasangan panel penerangan.
2) Pengadaan / penyediaan dan pemasangan instalasi listrik.
c. Ketentuan-Ketentuan Teknis
1) Instalasi Penerangan Umum
a. Umum
Yang dimaksud dengan instalasi penerangan disini adalah semua instalasi
yang keluar dari Panel Penerangan, termasuk kable, pipa-pipa conduit,
peralatan-peralatan bantunya, saklar dan stop kontak.
b. Kabel dan Conduit
1. Kabel yang digunakan adalah jenis NYM berpenampang minimal 2.5
mm2 di dalam pipa conduit.
2. Pipa conduit listrik yang digunakan adalah PVC.
3. Terminal Box dan sebagainya harus terbuat dari bahan yang sama
dengan pipanya dan buatan pabrik.
4. Kwalitas standard.
5. Kabel : ex lokal SPLN, misal Kabelindo, Kabelmetal/setara.
6. Pipa Conduit : EGA atau yang setara.
c. Saklar
2. Saklar yang dipergunakan berbentuk persegi dengan ukuran 80 mm x 80
mm dengan switch model piano, rating arus 10 amper tegangan 220 volt,
type pemasangan ditanam di dinding.
3. Standard kwalitas yang digunakan, ex Panasonic.
2) Sistem Pengamanan Pentanahan
- Hantaran pentanahan harus terus menerus (kontinyu).
- Setiap panel harus ditanam ke tanah dengan menggunakan elektroda
pentanahan.
- Elektroda pentanahan harus dipasang diluar bangunan.
- Tahanan pentanahan maksimum 3 Ohm.
d. Pemasangan
1) Pemasangan Panel Penerangan
a) Panel penerangan dipasang pada dinding tembok bangunan dengan
sebagian tertanam dan dianker.
b) Tinggi panel terhadap lantai jadi maksimal 150 cm.
c) Panel harus dipasang ditempat yang sesuai, kering dan berventilasi cukup.
d) Pemasangan panel harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan
peraturan-peraturan dari PLN maupun PUIL
2) Pemasangan Instalasi Penerangan
a) Semua kabel-kebel untuk instalasi penerangan dan stop kontak
dibentangkan di dalam pipa PVC yang kaku, untuk yang berada diatas
plafond, di dalam dinding maupun di dalam lantai (beton) dengan elbow dan
terminal penyambung yang sesuai dengan bahan yang sesuai dengan
bahan pipanya. Diameter pipa conduit baja ini disesuaikan dengan diameter
kabel dan jumlah kabel.
b) Jumlah kabel didalam pipa conduit baja harus sesuai dengan ketentuan PLN
dan Peraturan Umum Instalasi Listrik Negara (PUIL).
c) Saluran harus dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian-
bagian struktur atau pertemuan bidang-bidang vertikal dengan langit-langit.
d) Saluran yang dipasang kelihatan (exposed), harus terbuat dari pipa
galvanized conduit.
e) Pemasangan pipa saluran diatas plafond dengan cara di klem pada plat
beton / kayu dengan jarak maksimum klem 100 cm.
3) Pemasangan Saklar
a) Saklar
- Saklar dipasang ditanam di dinding (inbow) atau partisi yang penempatannya
ditunjukkan dalam gambar rencana.
- Saklar dipasang pada jarak 150 cm dari lantai jadi.
- Saklar dipasang pada roset-roset yang terbuat dari bahan galvanized (tidak
berkarat).
4) Pemasangan Sistem Pengamanan Pentanahan
- Penghantar harus terlindung dari gangguan mekanis, terbuat dari bahan
tembaga dengan diameter seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.
- Pada setiap panel harus disediakan rel hantaran tanah dan frame / penutup
metal dari panel, tidak boleh digunakan sebagai penghantar.
- Apabila ada beberapa panel yang berdekatan elektoda pentanahannya dapat
digabung, apabila jarak maksimal antara panel kurang dari 5 (lima) meter.
d. Lain-Lain
1) Peralatan-peralatan tambahan yang di perlukan, walaupun tidak digambarkan
pada gambar perencanaan atau tidak disebutkan dalam spesifikasi ini, harus
disediakan oleh Kontraktor sehingga instalasi dapat bekerja dengan baik dan
dapat dipertanggung jawabkan tanpa tambahan biaya.
2) Kontraktor diharuskan mengurus ijin-ijin yang diperlukan untuk beroperasinya
instalasi listrik ini.

Anda mungkin juga menyukai