BAB 1
BAB 3
BAB 4
4.1 Umum
Pedoman pelaksanaan yang diatur oleh pemerintah pembangunan yang sah berlaku di
Indonesia sepanjang tidak ditetapkan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat
yang harus ditaati selama pelaksanaan Surat Perjanjian Pekerjaan Pemborongan
adalah :
a. Kepres No. 16/ 1994
b. SK SNI T-15-1991-03 tentang peraturan beton
c. N.I 3- Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (PUBB) 1983
d. N.I 5- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961
e. N.I 8 Peraturan Semen Portland Indonesia 1973
f. N.I 18- Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPI) 1983
g. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 1987
h. Peraturan Umum Instalasi Air Minum (AVWI)
i. Pearturan Perburuhan di Indonesia dan Peraturan Umum Dinas Keselamatan
Kerja No. 3 1958 dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
j. Peraturan-peraturan lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah setempat yang
berkaitan dengan permasalahan bangunan.
4.2 Khusus
Untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang tersebut dalam BAB 28, maka berlaku
dan mengikat:
a. SK Pimpro tentang penunjukan kontraktor (Gunning)
b. Surat Kesanggupan Kerja
c. Surat Perintah Kerja
d. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya
e. Gambar bestek
f. RKS beserta lampiran-lampirannya
g. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
h. Kontrak Pelaksanaan dan Addendumnya (jika ada)
i. Shop Drawing yang diajukan kontarktor yang disetujui Konsultan Pengawas
dan atau Pengelola teknis Proyek untuk dilaksanakan
j. Time Schedule yang diajukan oleh kontraktor yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Pengelola Proyek.
4.3 Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor wajib mematuhi dokumen kontrak dan apabila terjadi pelanggaran akan
dikenakan denda.
BAB 5
Pekerjaan Persiapan
a Satu buah meja ukuran 80 x 100 cm dilengkapi dengan laci yang bisa dikunci.
b Satu buah kursi untuk meja tulis.
c Satu stel meja kursi duduk untuk tamu.
d Sebuah almari arsip yang bisa dikunci.
6.3 Tata Cara Pelaksanaan
6.3.1 Hak Bekerja di Lapangan
a. Lapangan pekerjaan akan diserahkan oleh Pemberi Tugas kepada
Kontraktor selama waktu pelaksanaan dan sesuai dengan keadaan pada
waktu peninjauan.
b. Setiap kelambatan atas penyerahan lapangan ini dapat dipertimbangkan
oleh Pengelola Proyek sebagai perpanjangan masa pelaksanaan pekerjaan.
6.3.2 Pembagian Halaman untuk Pekerjaan dan Jalan Masuk
a. Apabila kontraktor akan mendirikan bangunan sementara (Direksi Keet
dan gudang ) maupun tempat penimbunan bahan, maka kontraktor harus
merundingkan terlebih dahulu kepada Pengelola Proyek tentang
penggunaan halaman ini.
b. Semua biaya untuk prasarana, fasilitas untuk memasuki daerah pekerjaan
serta akomodasi tambahan di luar daerah kerja menjadi tanggungan
kontraktor.
c. Apabila terjadi kerusakan pada jalan kompleks, saluran air atau bangunan
lainnya yang disebabkan adanya pembangunan ini kontraktor
berkewajiban untuk memperbaiki kembali, selambat-lambatnya dalam
masa pemeliharaan.
6.3.3 Koordinasi dan Administrasi
a. Sebelum pekerjaan dimulai, maka kontraktor mengadakan persiapan ijin
dan berkoordinasi dengan Pihak proyek dan Konsultan Pengawas.
b. Melakukan koordinasi untuk mengurus IMB, terutama kelengkapan
administratif yang akan diberikan oleh pihak Pemberi Tugas, biaya ijin
bangunan tersebut menjadi beban kontraktor.
BAB 7
Rencana Kerja
BAB 8
Penjagaan
BAB 9
BAB 11
Pekerjaan Beton