Anda di halaman 1dari 17

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 1. JENIS PEKERJAAN

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :

REHABILITASI RUANG FRONT OFFICE SEKDA

dengan jenis pekerjaan sesuai dengan Bill Of Quantity (BOQ) Pekerjaan.

Pasal 2. PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT DAN TEKNIS

Penggunaan Syarat-syarat dan Teknis ini adalah :

a. Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat dengan Gambar
Kerja,maka yang berlaku adalah ketentuan yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat
–syarat (RKS) dengan persetujuan Direksi / Pengawas Lapangan.

b. Jika ada perbedaan pada gambar-gambar atau ukuran-ukuran maka gambar dalam
skala

c. besar yang harus diikuti, atau ada kemungkinan lain suatu pengecualian dengan
Persetujuan Direksi.

d. Gambar Detail dan gambar penjelasan lainnya yang memungkinkan diperlukan pada
pelaksanaan pekerjaan ini harus dibuat oleh Kontraktor.

e. Untuk hal-hal yang menyangkut masalah Teknis yang belum jelas, Kontraktor
diwajibkan berkonsultasi dengan pihak Direksi dan tidak diperkenangkan mengambil
keputusan tanpa persetujuan Direksi.

Pasal 3. SYARAT-SYARAT UMUM

a. Peraturan-peraturan yang dinyatakan berlaku dalam pekerjaan ini adalah :

 Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB) tahun 1956


 Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) Tahun 1961
 Peraturan Konstruksi Baja Indonesia
 Peraturan Instalasi Listrik Indonesia
 Peraturan-peraturan Pemerintah setempat menyangkut pekerjaan ini.

Spesifikasi Teknis
b. Jika terdapat ketidak cocokan antara peraturan-peraturan tersebut dalam pasal “3 point a”
dengan Rencana Kerja dan Syarat serta tidak terdapat dalam Penawaran, maka harus di
konsultasikan dengan Direksi untuk mengambil Keputusan.

Pasal 4. PENETAPAN SITE UKURAN-UKURAN DAN PERSIAPAN

a. Kontraktor harus membuat Gudang Bahan untuk penyimpangan Bahan dan Alat, sesuai
kebutuhan hingga selesainya pekerjaan.
b. Kontraktor harus menyiapkan kotak pertolongan kecelakaan P3K di kantor Direksi
c. Kontraktor harus menyediakan Konsumsi Direksi Pengawas selama masa pelaksanaan
Kegiatan, dan sewaktu-waktu Pejabat Pembuat Komitmen maupun Kuasa Pengguna
Anggaran meninjau pekerjaan atau tamu yang berkepentingan atas pelaks anaan
pekerjaan.
d. Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan, bentuk, ukuran – ukuran dan
mutu yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat- syarat (RKS) pekerjaan.
e. Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran – ukuran satu sama lain dan segera
memberitahukan / berkonsultasi dengan Direksi bilamana terdapat perbedaan ukuran
ukuran satu sama lainnya.
f. Peil nol (0,00) ditetapkan sesuai gambar dilapangan serta kondisi dan keinginan pada
waktu rencana awal pelaksanaan dan dicantumkan dalam Berita Acara Peninjauan
Lapangan.
g. Kontraktor diwajibkan membuat tetap untuk ukuran peil nol diatas patok yang kuat dan
npemeliharaannya selama waktu pekerjaan berlangsung dan patok tersebut telah
disetujui oleh direksi.
h. Kontraktor diwajibkan menyediakan air bersih yang memenuhi syarat untuk kontruksi
hingga selesainya pekerjaan dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

Pasal 5. PEKERJAAN PENDAHULUAN

a. Pekerjaan Pembongkaran.
 Pembongkaran yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran
bangunan lama meliputi pembongkaran keramik lantai, pembongkaran
Dinding, kusen dan daun pintu serta pembongkaran plafond lama sesuai
bestek atau petunjuk direksi
 Pembongkaran yang dilakukan tidak merusak bagian–bagian lain
disekitarnya.
 Pembongkaran harus dilakukan dengan hati – hati.
 Kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini tetap menjadi
tanggungan kontraktor untuk memperbaiki seperti semula.

Spesifikasi Teknis
 Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi
existing galian dan lain-lain harus segera dikeluarkan dari tapak dan
dibuang ke tempat yang ditentukan. Semua peralatan yang diperlukan pada
paket pekerjaan ini harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
 Hasil bongkaran yang tidak diperlukan/dimanfaatkan menjadi
tanggung jawab pelaksana/pemborong untuk membersihkan/mengeluarkan
dari lapangan.

b. Pekerjaan pembersihan Awal dan Akhir


 Perapihan dan pembersihan barang-barang akibat bongkaran harus
dilaksanakan oleh kontraktor. Untuk jenis bongkaran yang tidak berharga
dan tidak digunakan lagi harus segera dikeluarkan dari lokasi, sedangkan
pada waktu jalannya proyek sampai selesainya proyek tidak ada bekas
maupun tumpukan puing akibatb ongkaran di lokasi proyek.
 Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan hingga akhir diarea pekerjaan
dan disekitarnya yang diakibatkan oleh semua kegiatan pekerjaan ini serta
menjaga keutuhan terhadap material/barang-barang yang sudah terpasang
(existing)

Pasal 6. PEKERJAAN PLAFOND, DINDING, LANTAI, PINTU DAN JENDELA

a. Pekerjaan Plafond
Pasal 1 : Material Plafond
 Rangka plafon dari bahan Besi Hollow 40.40.2 mm
 Material utama plafond adalah Gypsum Board 9 mm
 Material plafond adalah hasil produksi pabrik dengan kualitas terbaik dan
harus mempunyai Merk Dagang.
 Pada setiap lembaran Gypsum Board harus dicantumkan merk dagang,
ukuran lembar dan ketebalan lembaran.
 Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
 Material plafond yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam
keadaan cacat dan rusak.
Pasal 2 : Alat Sambung
 Alat Sambung Plafond untuk rangka plafond dari Metal atau Baja Ringan
adalah Paku Sekrup dengan lapisan anti karat atau galvanis.
 Jarak maksimum antara sekrup tidak boleh lebih dari 200 mm pada sisi
papan dan tidak lebih dari 300 mm pada bagian tengah papan.
 Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
3. Pelaksanaan
Pasal 3 : Rangka Plafond Baja Ringan

Spesifikasi Teknis
 Untuk material Rangka plafond Gypsum/ Acrilyc adalah Baja Ringan dari
jenis Zincalume Steel Product Bluescope Indonesia atau setara
 Ukuran dan dimensi rangka plafond adalah sesuai dengan standard yang
ditetapkan pleh Pabrik.
 Bentuk Profil material rangka Plafond adalah bentuk Hollow atau bentuk
lain yang dianjurkan oleh pabrik dengan persetujuan Konsultan Pengawas
 Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui
oleh Konsultan Pengawas
 Kontraktor Pelaksana juga harus menyerahkan Garansi Resmi dari Pabrik
yang minimal menjelaskan tentang daya tahan dan kekuatan material.
 Cara pemasangan harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang dianjurkan oleh
Pabrik.
 Pabrik melalui Kontraktor Pelaksana harus menempatkan tenaga ahli khusus
dilokasi pekerjaan untuk mengawasi pekerjaan pemasangan rangka plafond
yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana.
 Pemasangan rangka plafond harus sesuai dengan Gambar Pola pemasangan
rangka plafond dalam Gambar Bestek.
 Rangka plafond harus dijangkarkan dengan baik pada dinding, ring balok
dan konstruksi kuda-kuda.
 Hasil pemasangan rangka plafond harus benar-benar rata dan elevasi dengan
permukaan lantai.
 Harus ada koordinasi yang baik antara pekerja pemasangan rangka plafond
dengan pekerja Instalasi Listrik.
Pasal 4 : List Profil Plafond
 List Profil Plafond pada pinggir-pinggir pemasangan material plafond
Gypsum Board 9 mm adalah dari material Gypsum ukuran 9,5/15 cm.
Material plafond acrilyc pada lantai 1 dan 2 tidak diberikan profil atau polos.
 Model dan bentuk List Profil Plafond harus sesuai dengan model dan bentuk
yang ada dalam Gambar Bestek.
 Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material untuk disetujui
oleh Konsultan Pengawas
Pasal 5 : Pengantung Rangka Plafond
 Pengantung rangka plafond adalah besi tulangan polos diameter 10 mm
dengan ujung mempunyai kait dari plat tebal 5 mm dan baut jangkar 3/8”
atau paku kayu ukuran 3” untuk tambatan ke lagurlagur rangka plafond
kayu.
 Penjangkaran pengantung plafond ke plat lantai beton bertulang harus sudah
dikerjakan pada saat pengecoran plat lantai sedang dikerjakan.
 Penjangkaran pengantung plafond ke plat lantai beton bertulang setelah plat
lantai dikerjakan dengan alasan apapun tidak dibenarkan.
 Setiap 1 m2 luas rangka plafond harus terdapat minimal 4 buah pengantung
plafond.
Pasal 6 : Pemasangan Plafond

Spesifikasi Teknis
 Sebelum pemasangan rangka plafon harus dileveling terlebih dahulu dengan
menggunakan alat bantu dan diukur sesuai dengan ketentuan yang
digunakan.
 Dalam melaksanakan pekerjaan atap, pemborong harus memperhatikan
pekerjaan-pekerjaan lain yang berkaitan seperti Pekerjaan kerangka
plafond,pekerjaan elektrikal dll, sebelum pekerjaan dimulai.
 Rangka langit-langit menggunakan Rangka Hollow.
 Penggantung langit-langit menggunakan bahan besi Hollow yang dipasang
secukupnya, sehingga konstruksi rangka plafond benar-benar kokoh dan
stabil. Bidang permukaan bahwa (dudukan penutup langit-langit) harus rata.
 Penutup langit-langit menggunakan bahan gypsum. Selain, Pada tempat-
tempat pertemuan plafond dengan dinding, kolom dan listplank, dipasang
list sudut dengan ornamen bermotif sesuai dengan yang tercantum dalam
gambar.
 Ketinggian plafond dan penempatannya, harus mengikuti gambar kerja.
 Hasil pekerjaan yang tidak rata / bergelombang / retak-retak, harus
dibongkar dan diperbaiki kembali atas biaya pemborong.
 Pemasangan Plafond baru boleh dilakukan jika pekerjaan rangka plafond
sudah mencapai 100 %.
 Pemasangan Plafond Gypsum Board 9 mm 5 mm dilakukan langsung pada
rangka plafond dengan alat sambung paku Sekrup.
 Jika diperlukan oleh Konsultan Pengawas maka Kontraktor Pelaksana harus
membuat Shop Drawing untuk pekerjaan pemasangan material plafond.
 Cara pemasangan harus mengikuti denah plafond yang ada dalam Gambar
Bestek.
 Hasil pemasangan plafond harus menghasilkan permukaan akhir yang rata
dan tidak melendut.
 Antara lembaran plafond Gypsum Board yang satu dengan lembaran
plafond Gypsum Board lainnya harus tedapat celah sebesar 3 mm untuk
keperluan pemuaian dan susut.
 Pada posisi pinggir pemasangan lembaran plafond Gypsum Board dengan
balok lantai, ring balok dan dinding harus tedapat celah sebesar 3 mm untuk
keperluan pemuaian dan susut.
 Harus ada koordinasi yang baik antara pekerjaan plafond dengan pekerjaan
instalasi listrik, instalasi AC, instalasi air bersih dan instalasi air kotor
sehingga plafond yang telah dipasang tidak dibongkar kembali.
 Tidak dibenarkan mengerjakan Instalasi Listrik, Instalasi AC, Instalasi Air
Bersih dan Instalasi Air Kotor setelah pekerjaan pemasangan plafond selesai
kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas
 Plafond yang telah selesai dipasang kalau terpasak dibongkar karena alasan-
alasan yang disetujui oleh Konsultan Pengawas tidak boleh dibongkar

Spesifikasi Teknis
sembarangan tetapi harus dibongkar perlembar standarnya pada posisi
penjangkaranya pada rangka plafond. Kontraktor wajib menyiapkan air
bersih untuk keperluan pelaksanaanpekerjaan. Air harus selalu bersih, bebas
dari lumpur, minyak dan bahan-bahan lainnya yang merusak kesehatan dan
mengurangi kekuatan kontruksi.
 Semua biaya pengadaan utilitas sementara dan lain-lainnya
menjaditanggungan Pemborong sepenuhnya.
b. Pekerjaan Dinding
1. Lingkup Pekerjaan :
 Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta
pemasangan partisi gypsum board dengan rangka metal stud ex.
Jayaboard dan pekerjaan lain yang sesuai dengan detail yang dinyatakan
dalam gambar dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.
• Pembuatan rangka dinding partisi besi hollow pada dinding ruangan
yang dinyatakan dalam gambar sebagai dinding partisi, kecuali
dinyatakan lain dalam gambar berita acara.
 Pembuatan rangka dinding partisi kalsiboard pada dinding ruangan yang
dinyatakan dalam gambar sebagai dinding partisi, kecuali dinyatakan
lain dalam gambar berita acara.
 Termasuk pekerjaan mengompound dinding partisi yang ada untuk
penutup sambungan anti retak
 Gypsum dipasang pada kedua sisi rangkanya (double gypsum/dua
muka) dan dipasang tegak lurus dari lantai sampai setinggi plafond
(rapat dengan plafond).
 Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan jenisnya, namun
sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada
Pemberi Tugas untuk menentukan warna yang akan dipakai.
2. Material:
 Kalsiboard 6 mm
 Lapisan High Pressure Laminate (HPL)
 Rangka metal hollow 40.40.2 mm
 Semen Portland
 Pasir beton
 Batu pecah 2-3 cm
 Air
3. Pelaksanaan
 Semua partisi atau dinding pembatas ruangan harus dibuat/didirikan
tegak lurus dengan lantai.
 Rangka-rangka partisi diusahakan dipasang pada bagian-bagian struktur
gedung, disekrup dan lain-lain, agar tidak mudah roboh bila kena
benturan.
 Bahan pasangan dinding partisi Kalsiboard dengan tebal 6 mm yang
berkualitas baik

Spesifikasi Teknis
 Panel gypsum/Kalsi dipasang rata di kedua sisi tanpa ada sambungan
horizontal ditengahnya. Semua sambungan antar panel gypsum harus di
tengah dengan paper tape dan ditutup dengan joint compound dan
diamplas halus dengan permukaan yang rata. Panel gypsum harus
ditempel pada rangka-rangkanya dengan sekrup khusus (standart)
dengan jarak ke arah horizontal maximal 60 cm arah vertikal 40 cm,
kecuali untuk bagian tepinya.
 Pemasangan kanal pegangan dibawah (lantai) digunakan skrup fiser S6
atau jika kondisi lapangan memaksa boleh menggunakan paku beton 1,5
cm s/d 2 cm, setiap jarak 30 cm.
 Pemasangan kanal pegangan ke plafond menngunakan paku full drat S 6
dengan jarak skrup maximal 30 cm dengan skrup lainnya.
 Cara pemasangan gypsum senantiasa harus selalu
memperhatikan/mengikuti gambar dan spesifikasi yang sudah
ditentukan dan sesuai dengan petunjuk cara pemasangan yang
dikeluarkan dari Pabrik Produksi gypsum board, kecuali dalam keadaan
tertentu yang menghendaki lain, yang sudah mendapat petunjuk atau
persetujuan Konsultan Pengawas.
 Pasangan trasram dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk kaki
tembok mulai dari pasangan diatas sloof beton sampai 20 CM diatas
permukaan lantai dan semua pasangan batu bata yang berhubungan
langsung dengan tanah.
 Pasangan tembok adukan 1 Pc : 4 Ps, digunakan untuk pasangan tembok
yang tidak termasuk pada point “2” tersebut diatas.
 Semua batu bata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan
pemasangan
 Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun
vertikal, dan di lakukan dengan menggunakan tarikan benang yang
dipasang tidak lebih dari 30 cm diatas pasangan sebelah bawahnya dan
batu bata yang patah tidak boleh digunakan.
 Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan 1,5 cm
untuk tegak, kecuali jika ditentukan lain.
 Setiap pasangan seluas 9 m 2 atau dinding dengan lebar 3 m harus diberi
kolom praktis berukuran 15 x 15 cm; demikian juga halnya dengan
pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas.
 Plesteran adukan 1 Pc : 4 Ps, digunakan untuk seluruh pasangan tembok
termasuk kolom dan balok beton yang rata dengan tembok/dinding.
o Sebelum melaksanakan pekerjaan plesteran terlebih dahulu diadakan
penyiraman sampai jenuh pada daerah yang akan diplester.
o Sebelum plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok
bagian dalam dengan campuran : 1Pc : 8Pc. Di aci dan digosok hingga

Spesifikasi Teknis
permukaannya licin dan rata, untuk tembok bagian luar diaci dengan
adonan Portland Cemen.
c. Pekerjaan Lantai
1. Lingkup Pekerjaan :
 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan
material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Meliputi pemasangan ubin keramik pada lantai bangunan yang
dinyatakan dalam gambar sebagai lantai keramik, kecuali dinyatakan
lain dalam gambar berita acara.
 Melapisi lantai beton dengan pelapis lantai tanpa sambungan dan anti
bakteri sesuai spesifikasi konsultan. Khusus pada bagian processing
ternak mulai penyembelihan hingga menjadi produk siap jual (ruang
produksi)..
2. Bahan-bahan :
 Ubin Keramik tipe homogenous atau jenis lain sesuai persetujuan Badan
Pengawas proyek. Ukuran 30 x 30 cm sesuai gambar rencana
 Ubin keramik dinding, ukuran, tipe dan warna seuai rencana. eks.
Roman, Asia, Diamond.
 Semen Portland jenis I.
 Pasir pasang.
 Semen warna
 Grout pengisi Nat Keramik berwarna eks AM, Jatimra, MU.
 6) Pelapis lantai type Flowfresh RT ex Flowcrete (UK) atau merk lain
yang disetujui konsultan (bila ada), warna ditentukan dalam rapat
lapangan.
3. Pelaksanaan
 Bagian-bagian lantai yang terpaksa harus menggunakan lempeng ubin
yang tidak penuh, pemotongannya harus menggunakan mesin potong
dan harus menghasilkan tepian potongan yang lurus dan halus.
 Spesi perekat terhadap lantai strukturnya menggunakan mortar
campuran 1PC: 3Ps, kecuali untuk daerah basah digunakan campuran
1PC : 2Ps.
 Sebelum pemasangan dimulai ubin harus dibasahi. Pakai benang untuk
menentukan lay out ubin yang telah ditentukan dan pasang sebaris ubin
guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.
 Seluruh bagian di bawah ubin terisi penuh dengan mortar spesi hingga
tidak terdapat rongga udara terjebak di bawah ubin.
 Menghasilkan bidang lantai yang benar-benar datar dan rata air, kecuali
untuk bagian-bagian lantai pada daerah basah yang dikehendaki miring
harus menghasilkan bidang miring sempurna yang dapat mengalirkan
air hingga kering ke lubang-lubang lantai ( avour ).

Spesifikasi Teknis
 Nat antar ubin adalah 3 mm dan menghasilkan garis nat yang lurus
sejajar garis dinding yang melingkupinya.
 Setelah spesi pasangan mengering, siar antara (nat) harus diisi penuh
dengan adukan Grout pengisi Nat dan dikeruk halus hingga
menghasilkan permukaan nat yang sama dengan garis tepian ubin.
 Noda adukan Grout pengisi Nat yang mengenai permukaan ubin harus
segera dibersihkan dengan lap basah dan dikeringkan seketika dengan
lap kering.
 Badan pengawas berhak memerintahkan pembongkaran dan
pembenahan kembali tanpa biaya tambah bila persyaratan pada butir 3,
4, dan 5 di atas tidak dapat dipenuhi.
 Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu.
Dan harus disediakan guide line course pada interval 2,0 m – 2,5 m.
pemasangan tile lainnya berpedoman pada quide line ini.
 Elevasi lantai ruang-ruang dalam toilet cubicle harus dibuat 2cm lebih
rendah daripada lantai area toilet di sekitar ruang toilet cubicle.
 Expansion Joint untuk area lantai yang luas (tiap 5,7 x 5,7 m² atau 6 x 6
m²).
 Pelapis lantai ruang produksi harus dilaksanakan sesuai syarat-syarat
yang ditentukan pabrik shingga didapat hasil seperti yang diharapkan.
Karena sifatnya yang khusus, kontraktor bertanggung jawab penuh atas
perlindungan terhadap pelapis lantai ruang produksi, sampai pekerjaan
itu diseahterimakan kepada pengguna jasa.
 Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun harus
mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi. Penyerahan
pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
 Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah
terpasang. Jika mungkin dengan mengunci area tersebut. Batasi lalu
lintas diatasnya hanya untuk yang penting saja.
 Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan
sikat, kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak
dibersihkan dengan air, pembersihan memakai campuran air dengan
hydrochloric acid (HCL), perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan
dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan
berkarat atau rusak oleh asam.
 Setelah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air
biasa, sehingga tidak ada campuran asam yang tersisa.
d. Pekerjaan Pintu dan Jendela

1. Lingkup pekerjaan :

Spesifikasi Teknis
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan nsempurna.
 Pekerjaan pembuatan kusen Aluminium pada pintu dan jendela sesuai
ukuran dan meliputi seluruh detail yang dinyatakan dalam gambar.
 Pekerjaan pembuatan pintu kaca tempered dan pintu geser meliputi
seluruh detail yang dinyatakan dalam gambar.
2. Bahan-bahan :
 Kaca Bening 5 mm
 Pintu Kaca Tempered 12 mm Dobel Daun + Asesoris
 Daun Pintu Geser + Asesoris
 Bahan kusen untuk pintu dan jendela dari Aluminium berkualitas baik
 Bahan daun pintu kaca alumunium dan tempered yang berkualitas baik
 Bahan yang digunakan untuk daun pintu kaca frameless dipakai kaca
tempered tebal 12 mm.
 Bahan daun pintu dari papan panil kayum borneo
 Ukuran kusen sesuai dengan gambar rencana.
 Mutu dan kualitias Aluminium yang dipakai sesuai persyaratan dalam
SNI, lurus, siku dan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak
maupun cacat lainnya.
3. Pelaksanaan :
 Semua pekerjaan baru boleh dilaksanakan pada tahap kemajuan
pekerjaan pembangunan gedung keseluruhan telah mencapai kondisi
tertentu yang tidak akan membahayakan kaca yang akan dipasang.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini pelaksana wajib meneliti gambar
rencana.
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-
lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail sesuai dengan gambar detail
dari perencana.
 Semua pekerjaan harus dilakukan oleh tukang-tukang dengan standart
pengerjaan yang telah disetujui oleh Pengawas proyek.
 Pemasangan kaca harus tepat, celah antara kaca dengan frame
alumunium harus di tutup dengan gasket. Khusus untuk sisi kaca luar
bangunan harus diisi dengan backer rod dan sealant. Tumpuan sisi bawah
kaca harus diberi material setting block. Untuk Kaca Frameless
sambungan antara kaca dan ke konstruksi harus ditutup sealant struktural.

Spesifikasi Teknis
 Untuk frame kayu harus diberi lis kayu yang sesuai dengan tipe kusen
atau pintu / jendelanya.
 Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan
persyaratan teknis yang benar.
 Kaca yang sudah terpasang harus diberi penanda yang mudah
dibersihkan dengan ukuran cukup besar supaya mudah diketahui, dan
untuk mencegah kerusakan kaca dan kecelakaan kerja akibat terbentur
kaca.
 Sambungan Aluminium harus kuat sesuai dengan detail sambungan yang
ada pada gambar rencana.
 Kaca bening tebal 5 mm digunakan untuk pemakaian pintu dan jendela.
 Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Perencana/Konsultan Managemen Konstruksi.
 Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan,
harus digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.
 Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak
boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas
yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.
 Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
 Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela harus dikerjakan
diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di workshop atau
ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/ tempat dengan
sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
 Kusen Aluminium harus siku serta sambungan-sambungan harus rapat.
 Kontraktor harus meneliti perletakan dan bukaan-bukaan pintu/jendela
pada gambar kerja sebelum melaksanakan pekerjaan baik perakitan,
pengadaan mau pun pemasangan kosen tersebut dan bila terdapat
kelainan / kesalahan seperti perletakan, bukaan serta ukuran-ukuran
segera dikonsultasikan dengan Direksi/Pengawas Lapangan. Atas
kelalaian Kontraktor maka kontraktor di wajibkan memperbaiki atau
mengganti sesuai dengan gambar kerja atau kebutuhan.
 Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang
tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
 Pemasangan kusen harus siku baik Horizontal maupun Vertikal dengan
memakai alat Waterpass dan Benang serta harus dikontrol dengan

Spesifikasi Teknis
dinding untuk mendapatkan hasil yang rata setelah dinding diplester.
 Semua pengujian kusen harus dipastikan kokoh sebelum pekerjaan
selesai.
 Setelah pemasangan kusen atau daun pintu Kontraktor diwajibkan
memberikan perlindungan sedemkian rupa sehingga terhindar dari
kerusakan – kerusakan oleh benturan-benturan benda – benda lain dan
dari kelembaban ataupun terkena cuaca langsung.
 Apabila terjadi cacat atau kerusakan-kerusakan baik yang terlihat
maupun yang tersembunyi, Kontraktor wajib memperbaiki ataupun
mengganti dengan yang baru sampai dengan disetujui oleh Perencana
atau Pengawas dengan seluruh biaya ditanggung oleh Kontraktor.

e. Pekerjaan Listrik
 Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap
3(tiga) untuk disetujui.
 Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Pemborong harus segera menghubungi direksi/MK. Pengambilan ukuran atau
pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi tanggung jawab
pemborong.
 Pasangan Instalasi saklar + outlet saklar
 Pasangan Instalasi titik lampu
 Armatur lampu, Saklar, dan stop Kontak disesuaikan dengan jenis yang akan
digunakan/ditentukan oleh perencana arsitek dengan ketentuan sebagai
berikut :
- Tebal plat yang digunakan untuk armature adalah 0.7 mm
- Komponen lampu downlight Ø 4" bolam LED 9 watt harus darimerek
yang sudah dikenal baik. Merek yang direkomendasikan untuk digunakan
adalah PHILIPS, OSRAM, NAIS, GE.
- Fitting plafond yang digunakan untuk lampu pijar harus dari bahan yang
mempunyai kualitas baik bukan dari bahan plastik, dan harus tahan
temperature tinggi dan tidak akan meleleh jika dipasang lampu pijar 60
Watt.
- Pasangan Instalasi stop kontak + outlet stop kontak menggunakan stop
kontak 16A, sedangkan saklardigunakan saklar 10A dan harus
mempunyai kualitas yang baik.
- Stop Kontak lantai, jiga digunakan, harus menggunakanstop kontak
khusus yang didesain sebagai stop kontak lantai, terbuat dari bahan
logam dan harus dapat dibuka/ditutup.
1. Intalasi Kabel Power

Spesifikasi Teknis
 Kabel power adalah kabel antar panel yang dipasang di bawah tanah
atau dibawah lantai atau di atas plafon.
 Untuk pemasangan dibawah tanah harus ditanam dengan kedalaman
minimal 80 cm dengan konstruksi lebar galian paling bawah
minimal 30 cm dan di atas kabel harus ditimbun pasir setebal 15 cm
dan dilanjutkan pelapisan dengan batu bata dan tanah timbunan.
Pemasangan batu bata melintang atau 10 buah permeter lari.
 Pada rute tertentu harus diberi tanda AWAS KABEL untuk
keamanan.
 Untuk pemasangan di bawah lantai atau jalan, kabel harus
dimasukkan kedalam pipa sparing yang sesuai, sedangkan untuk
diatas plafon dapat diklem pada rangka plafon atau rak.
 Jika terjadi persilangan dengan pipa air atau parit atau kabel lainnya,
maka kabel juga harus dimasukkan ke dalam pipa sparing yang
sesuai.
 Jari-jari belokan pada kabel minimal 10 kali diameter terluar dari
kabel dan koneksi dibuat sekokoh mungkin.

2. Panel Dan Komponennya


 Panel dipasang menempel pada dinding dengan tower dengan tinggi
maksimum bagian atas panel adalah 200 cm dari lantai.
 Out put panel pada tower dari atas dan input dari bawah panel.
 Penyusunan breaker dan konponen lainnya di dalam panel harus
mudah dioperasikan dan mudah dalam pemeriksaan serta semua
komponen dapat diganti dari arah depan panel.
 Setiap breaker harus diberi tanda nomor atau group untuk
memudahkan dalam pengoperasian.
 Pada setiap panel ditempelkan wiring diagram panel serta wiring
diagram yang berhubungan dengan input power.
4. Pentanahan (Grounding)
 Setiap peralatan yang terbuat dari bahan metal atau yang bersifat
konduktor harus dihubungkan sistem-sistem pentanahan, begitu juga
konstruksi baja tower harus ditanahkan yang disatukan dengan
pentanahan penangkal petir.
 Armor kabel harus dihubungkan dengan sistem pentanahan.
 Tahanan tanah untuk sistem pentanahan instalasi listrik maksimal 5
ohm.
 Seluruh sistem pentanahan harus terhubung satu sama lainnya.
 Elektroda pentanahan ditanam minimal sampai kedalaman 6 m.

f. Pekerjaan Meja dan Kitchen Set

Spesifikasi Teknis
 Pengerjaan Meja dan Lemari Set dan Kitchen menggunakan bahan multiplek
18 mm
 Finishing Lemari Set menggunakan bahan Taco HPL seri dengan warna
muda.
 Kitchen set kabinet mengunakan bahan multiplek finishing HPL
 Handle Stainless untuk Lemari Pakaian
 Tanpa Handle untuk pengerjaan Kitchen Set , dengan setting soft close
 Waktu pengerjaan sekitar 3 minggu
 Engsel Soft Closing Merek Huben
 Rel Laci Double track
 Rak Piring dan Sendok standar warna putih
 Pengerjaan kitchen set dapat dilakukan di lapangan dengan mengikuti
gambar rencana desain
 Pemilihan finishing yang dilakukan dengan menggunakan finishing lapisan
motif kayu atau yang biasa dikenal dengan finishing HPL. Keistemewaan
dari finishing ini adalah waktu pengerjaan yang relatif lebih cepat dari pada
pembuatan kitchen finishing Duco.
 Untuk finishing meja front office dapat dengan menggunakan finishing vernis
sehingga warna terang.

g. Pengecatan
1. Lingkup Pekerjaan :
 Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan
material, peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
 Meliputi pengecatan seluruh bagian bangunan yang dinyatakan dalam
gambar menggunakan finishing cat.
 Pelapisan dengan waterproofing pada area kamar mandi / wc pada
lantai-lantai kamar mandi / wc atau toilet dan tempat cuci di lantai-lantai
selain lantai 1.
 Pada prinsipnya pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan dengan hati-
hati. Apabila dalam pelaksanaannya terjadi kecerobohan sehingga
pengecatan mengotori pekerjaan yang sebenarnya tidak harus terkena
cat, maka menjadi kewajiban Kontraktor untuk membersihkannya, atau
bahkan menggantinya apabila ternyata tidak dapat dibersihkan.
2. Material :
 Ampelas
 Cat dasar
 Cat emulsi acrylic setara Jotashield/Jotun, Weathershield/Dulux ICI,
atau Mowilex, untuk pengecatan bagian plafond di luar bangunan atau
yang bersinggungan langsung dengan cuaca/udara luar.
 Cat menie kayu
 Cat penutup

Spesifikasi Teknis
 Cat kayu dasar
 Cat kayu/Cat synthetic enamel setara Catylac, Emco, atau Mowilex,
untuk pengecatan kayu dan atau besi yang dinyatakan dalam gambar
menggunakan cat kayu/besi.
 Dempul
 Residu/Teer
 Kuas
 Lem kayu
 Plamir
 Soda api
 Thinner
 Vernis
 Vynil
 Cat Zinc Chromate, untuk cat dasar bagian baja.
3. Alat Kerja :
 Kontraktor pelaksana harus menyediakan seluruh peralatan dan juga
perlengkapan kerja untuk keperluan pekerja pelaksananya.
 Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus menyediakan semua
sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
4. Pelaksanaan :
 Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding
dan plafond yang terletak di dalam gedung (interior), pengecatan
dilakukan tanpa plamuur khususnya pada pengecatan dinding luar..
 Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah kering
atau telah berusia lebih dari 28 hari.
 Sebelum pengecatan, terlebih dahulu bidang-bidang yang akan di cat
dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara
menggosok dengan menggunakan kertas gosok hingga benar-benar
bersih.
 Setelah seluruh permukaan telah benar-benar bersih, dilanjutkan dengan
memberi lapisan primer menggunakan alkali resisting primer produk
yang sama dengan cat yang dipakai sebanyak 1 kali lapis atau sesuai
petunjuk pemakaiannnya.
 Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2-3 lapis atau sampai
benar-benar pekat dan rata sesuai standard pelaksanaan (mock-up) yang
telah dibuat.
 Pengecatan setiap lapisnya, baru boleh dilakukan setelah lapis
sebelumnya telah mengering.
 Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding
dan plafond yang terletak di luar gedung (exterior).
 Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah kering
atau telah berusia lebih dari 28 hari.
 Untuk mencapai hasil yang sempurna, setiap lapis pengecatan baru
boleh dilaksanakan setelah lapisan sebelumnya benar-benar kering.

Spesifikasi Teknis
 Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit
gypsum board, pelat beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
 Cat yang digunakan merk ICI/ DANABRITE/setara, warna ditentukan
perencana setelah melakukan percobaan pengecatan.
 Plamur yang digunakan adalah plamur gypsum.
 Sambungan-sambungan gypsum board harus rata agar tidak terlihat
sebagai retakan sesudah dicat.
 Termasuk dalam pekerjaan ini pengecatan untuk talang tegak dan rangka
atap terekspose.

Pasal 20. PEKERJAAN LAIN – LAIN DAN PEMBERSIHAN


1. Setelah pelaksanaan pembangunan selesai dikerjakan, maka Kontraktor harus
membersihkan semua kotoran dan sisa-sisa material akibat kegiatan pelaksanaan
tersebut.
2. Memperbaiki kembali semua kerusakan-kerusakan, baik jalanan, maupun fasilitas
lainnya akibat pekerjaan ini.
3. Dalam masa Pemeliharaan, pembersihan tersebut harus tetap dilaksanakan sampai
Serah Terima Kedua.

Pasal 21. KETENTUAN TAMBAHAN


1. Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, semua ketentuan Administrasi,
Pemeriksaan Bahan dan Mutu Pelaksanaan serta Ketentuan Lain dari pemeriksaan yang
menyangkut pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk pula sebagai syarat-syarat yang harus
dipenuhi dan ditaati.
2. Semua bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan Direksi dengan terlebih
dahulu menunjukkan contohnya atau menggunakan Surat Keterangan Persetujuan
terutama bahan-bahan Produksi Industri yang mempunyai banyak jenis Merk.
3. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan yang keliru, menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

Palangka Raya, Agustus 2019

Spesifikasi Teknis
Mengetahui/Menyetujui :
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Kalimantan Tengah

Drs. ETERI HIRANO, MT


NIP. 19640706 198603 1 022

Spesifikasi Teknis

Anda mungkin juga menyukai