1. Tata cara penyelenggaraan bangunan ini telah diatur dalam BAB I dab
BAB II, sedangkan penyelenggaraan bangunan yang dimaksud harus
memenuhi syarat-syarat teknis sebagaimana tercantum didalam pasal demi
pasal di bawah ini.
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai
dengan keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menterri Perindustrian dan
Menteri Penerangan :
1. Ukuran satuan yang ada disini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali
ukuran baja dinyatakan dalam mm.
2. Ukuran-ukuran tersebut dalam pasal ini dimaksudkan sebagai garis besar
pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
3. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, kondisi dan situasi lain yang dapat
mempengaruhi penawaran. Untuk membuat komponen pekerjaan yang baru,
pemborong diharuskan mengecek / mengukur terlebih dahulu di lapangan.
4. Kelalaian dan kekurang telitian kontrktor dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutannya.
5. Untuk membuat komponen yang baru, pemborong harus mengadakan
pengecekan di lapangan dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Pasal III.06 SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN
BAHAN BANGUNAN
1. Semua bahan-bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan
2. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan
kontraktor wajib memberitahukan.
3. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksakan
dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
4. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh kontraktor di lapangan
pekerjaan tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas, harus
segera dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam
waktu 2x24 jam terhitung dari jam penolakan.
5. Pekerjaan atau bagian dari pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor tetapi
ditolak oleh Konsultan Pengawas, pekerjaan tersebut harus segera dihentikan,
selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor.
6. Apabila konsultan Pengawas perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut,
Konsultan Pengawas berhak mengirimkan bahan tersebut ke balai penelitian
bahan (laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan
penelitian
7. menjadi tanggungan kontraktor, dengan hasil apapun penelitian tersebut.
Bilamana hasil penelitian tersebut tidak diterima, Kontraktor wajib
mengajukan contoh bahan kepada Konsultan Pengawas.
4. Urugan Tanah
1. Balok gelagar kayu menggunakan balok kayu dengan ukuran 7/15 yang
telah diserut dengan penampang ukuran 7 cm dipasang dibawah dan
penampang kayu 15 cm dengan posisi berdiri. Panjang balok disesuaikan
dengan gambar bestek dan gambar detail.
2. Pemasangan balok gelagar kayu ditempelkan diatas pondasi umpak
menggunakan waterpass dengan posisi dibawah sebagai tumpuan kolom
kayu 7/15 ditempelkan dengan cara sambungan pada balok gelagar
3. Pemasangan balok gelagar dengan posisi memanjang dan melintang
disesuaikan dengan gambar bestek dan gambar detail.
Pasal III.13 PEKERJAAN DINDING
1. Kayu Klas I digunakan untuk struktur rumah kayu, diantaranya kolom kayu,
ring balk, rangka kuda-kuda, balok lantai, balok gelagar, papan kayu untuk
lantai
2. Kayu klas II digunakan untuk rangka daun pintu, rangka daun jendela kaca
dan lis kaca termasuk juga reng.
3. Semua jenis kayu yang dipergunakan harus kering benar serta tidak
mengandung cacat yang merugikan.
4. Selanjutnya kayu-kayu yang didatangkan di tempat pekerjaan
harus ditimbun/disimpan dengan cara yang tepat (diskunding) dalam los-los
yang terlindung.
5. Cara mengerjakan:
a. Semua hubungan kayu dilaksanakan dengan syarat-syarat pekerjaan
yang baik (PUBB). Hubungan-hubungan kayu baik yang tampak
maupun yang tidak tampak harus dikerjakan dengan rapi.
b. Sebelum dipasang bagian-bagian yang dihubungkan harus dimeni
terlebih dahulu.
c. Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata dan licin
hingga dapat cat atau diplitur.
6. Ukuran kayu yang tertera pada gambar ialah ukuran jadi setelah digergaji
dan diserut, apabila ada ukuran yang tidak tertera pada gambar atau sukar
diperoleh dipasaran, pemborong diwajibkan membicarakan dengan direksi
atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
1. Pada gambar terlampir dijelaskan letak titik lampu dalam dan luar
gedung stok kontak. Skalar distribusi bagian kelompok titik penerangan.
2. Sumber Daya Listrik Sumber Daya Listrik rencanakan memperoleh
distribusi dari PLN.
3. Pada pemasangan titik lampu menggunakan kabel NYM 2 x 2,5 mm dan
rencana menggunakan lampu setara Philip SL 18 Watt
4. Harus memiliki ijin PLN setempat untuk pemasangan instalasi listrik serta
surat-surat lain yang menurut peraturan Pemerintah harus ada.
5. Diskripsi pekerjaan Jenis pekerjaan secara garis besar dibagi dalam beberapa
bagian:
a. Pemasangan dan pemasangan armature lampu sesuai dengan yang
telah ditentukan serta pengawatan sampai ke titik cahaya lampu scalar
stop kontak, termasuk perlengkapannya dalam dan luar gedung.
b. Pemasangan dan penyerahan panel-panel listrik termasuk
perlengkapannya. Pemasangan dan penyerahan instalasi vaider dari panel
utama kepada panel distributor di dalam dan di luar gedung. Pembuatan
rencana kerja jadwal kerja gambar pelaksana, gambar revisi serta
pengetesan terhadap seluruh instalasi dan mendapat surat keterangan
pemeriksaan PLN.
Jika pada RKS ini belum tercakup beberapa jenis pekerjaan atau persyaratan
lainnya, maka hal tersebut akan diatur dalam penjelasan pekerjaan dan akan
dituangakan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.