Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

ESTIMASI BIAYA DAN TIME SCHEDULE


4.1 Estimasi Biaya
Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.
Dalam melakukan estimasi (perhitungan) biaya diperlukan:
1. Pengetahuan dan keterampilan teknis estimator,seperti membaca gambar,melakukan
estimasi (perhitungan),dll.
2. Personal judgement ber dasarkan pengalaman estimator.
Estimasi dibedakan menjadi :
a. Estimasi Biaya
Konseptual Estimasi biaya konsepturl adalah estimasi biaya berdasarkan konsep
bangunan yang akan dibangun.
b. Estimasi Biaya
Detail Estimasi biaya detail adalah estimasi dimana biayanya dapat dilakukan secara
detail dengan menghitung volume dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga
diperoleh biaya total yang lebih akuarat (Nawar Syarif.2011).
4.1.1 Perhitungan Volume pekerjaan Persiapan

Gambar 4.1 Denah Lantai 1


Sumber : PT. Jo Ciputra Podo Joyo (2022)
= Panjang x lebar
= 22 x 12
= 264 m2
4.2.2Perhitungan volume galian tanah

LANTAI KERJA 10 CM PASANGAN BATU BATA


TANAH URUG SLOOF 20/30

0.45

1.5
0.75

PONDASI BATU KALI


0.30 ANSTAMPING
PASIR URUG
0.25
0.50
0.80

DETAIL PONDASI BATU KALI 1.00

SKALA 1: 100

Gambar 4.2 Pondasi


Sumber : PT. Jo Ciputra Podo Joyo (2022)
a. Perhitungan volume panjang pondasi horizontal dan vertikal
 Pondasi arah horizontal
V = v1 + v2 + v3 + V4 + v5 + v6 + v7 + v8
=22 + 12,15 + 8,15 + 5,05 + 0.80 + 4 +22
= 74,15 m3
 Pondasi arah vertikal
H = h1 + h2 + h3 + h4 + h5 + h6 + h7 + h8 + h9 + h10 + h11 + h12
= 12 + 3,50 + 3,50 + 2 + 8,50 + 8,50 + 12 + 6 + 5,50 + 12 + 6 + 5,50
= 85 m3
b. Perhitungan volume galian pondasi penuh
 Pondasi arah horizontal
Lebar atas + lebar bawah x tinggi x panjang pondasi adalah
 A+B/2 xTxP
= (0,3 + 1 ) / 2 ) x 1,5 x 74,15 m = 72,29 m3.
 Pondasi arah vertikal
Lebar atas + lebar bawah x tinggi x panjang pondasi adalah
 A+B/2xTxP
= (0,3 + 1 ) / 2 x 1,5 x 85 m
= 82,87 m3.
Jadi total pondasi arah horizontal + arah vertikal adalah
= 72,29 + 82,87= 155,16 m3.
1.1.2 Perhitungan Volume Pekerjaan Sloof

Gambar 4. 3 Tulangan Utama dan Tulangan Sengkang Sloof


Sumber PT. Jo Ciputra Podo Joyo (2022)
1. Volume sloof 20 / 30
V = panjang sloof x lebar sloof x tinggi sloof
V = 155,16 x 0,20 x0,30
V = 9,30 m3
2. Volume beksting pekerjaan sloof
Beksting sloof dipasang memanjang dikedua sisinya.Volume bekisting sloof
dinyatakan dalam satuan m2 ( meter persegi ).Sehingga untuk menghitung volume
bekistingnya cukup dengan mengkalikan panjang sloof dengan tingginya dan
dikalikan lagi dengan 2.
Volume bekisting = panjang sloof x tinggi sloof x 2
= 155,16 x 0,30 x2
= 93,096 m2
3. Volume pembesian pekerjaan sloof
a. Tulangan utama 6 Ǿ 12
Panjang total besi tulangan pokok / utama 6 Ǿ 12 adalah
= jumlah tulang x panjang sloof
= 6 x 155,16
= 930,96 m3
= 930,96 / 12 (panjang 1batang besi) = 78 batang
b. Tulangan tengah 2 Ǿ 12
Panjang total besi tulaangan pokok / utama Ǿ 12 adalah
= jumlah tulang x panjang sloof
= 2 x 155,16
= 310,16 m
= 310,16 /12 ( panjang 1 batang besi) = 26 batang
c. menghitung volume tulang sengkang
Panjang sengkang perbuah = keliling sengkang + kait
= ( 12 + 22 ) / 2 ( 5 + 5 )
= 56 + 10 = 66 cm/0,66
Jumlah sengkang = ( panjang sloof : jarak antara sengkang (spasi) + 1
= (155,16 : 0,15 ) + 1 = 1035 buah sengkang,
Sehingga total besi Ǿ 8 = panjang sengkang perbuah x jumlah sengkang
= 0,66 x 1035 = 683,1 m / 12 m ( 1 batang besi )
=57 batang
4.2.3 Perhitungan Volume Pekerjaan Pengecoran Pondasi dan Sloof

0,30

0,20

100

Gambar 4. 4 Detail pondasi footplate


Sumber :PT. Jo Ciputra Podo Joyo (2022)
1. Volume Pondasi footplat
Panjang pondasi = 100 cm
Lebar Pondasi = 100 cm
Tebal Pondasi = 20 cm
Jumlah pondasi = 17
= (P x L x t) x jumlah pondasi
= (1x 1 x 0,20) x 17
= 3,4 m3
2. Tinggi sloof = 0,30 m
Lebar sloof = 0,20 m
Panjang sloof = 155,16 m
= 0,30 x 0,20 x 155,16
= 9,30 m3.
3. Perhitungan semen portal
Volume pekerjaan = panjang x lebar x tinggi
=155,16 x 0,30 x 0,20
= 9,30 m3
Satu zak semen portal = 50 kg
1 m3 = 276 kg ( menurut SNI, 1 m3 kerja maka semen yang dipakai itu sebanyak 276 kg )
= 276 x 9,30
=2.566,8 = 2567
= 2567 / 50 =51,34 =52 sak
4. Perhitungan pasir
Volume pekerjaan = panjang x lebar x tinggi
=155,16 x 0,30 x 0,20
= 9,30 m3
1 m3 = 0,52 (Data dari PT. Jo Ciputra Podo Joyo)
= 0,52 x 9,30
= 4,836 m3
5. Perhitungan krikil
Volume pekerjaan = panjang x lebar x tinggi
=155,16 x 0,30 x 0,20
= 9,30 m3
1 m3= 0,7895 (Data dari PT. Jo Ciputra Podo Joyo)
= 0,7895 x 9,30
=7,35 m3
6. Tripleks 8 mm = 1,2m x2,4m = 2,88 m2,jadi 1m2 membutuhkan 0,34722 lembar,jadi
untuk luas sloof 93,096 m2 x 0,34722= 32,3 dibulatkan menjadi 33 lembar.
7. Kawat bendrat = 10% dari beton = 148,08 x 10 % = 14,8 kg
8. Paku 78,05 x 0,3 = 23,4 kg

4.2 Analisa satuan Harga Pekerjaan ( ASHP )


Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan
konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja, dan
peralatan dengan harga bahan bangunan, standart pengupahan pekerja dan harga sewa / beli
peralatan untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi.Analisa harga satuan pekerjaan
ini dipengaruhi oleh angka koefisien yang menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan
alat, dan nilai satuan upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan sebagai
acuan/panduan untuk merencanakan atau mengendalikan biaya suatu pekerjaan.

Tabel 4. 1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ( AHSP ) pekerjaan sloof dan pondasi
Harga Jumlah Harga
Jenis Pekerjaan Volume Satuan
No Satuan (Rp) (Rp)
1 Pekerjaan Persiapan
  Pembersihan Lahan 264 M2 11.000 2.904.000
  Pekerja 4 Org/Hr 90.000 360.000
  Mandor 1 Org/Hr 125.000 125.000
  Jumlah 3.389.000
2 Pekerjaan Galian Pondasi
  Galian 1 M3 155,16 M3 15.000 2.327.400
  Pekerja 7 Org/Hr 90.000 630.000
  Mandor 1 Org/Hr 125.000 125.000
  Jumlah 3.082.400
3 Pekerjaan Pembesian
  Besi Beton 12 78 Batang 86.000 6.708.000
  Besi Beton 8 57 Batang 60.500 3.44.8500
  Kawat Beton ( Bendrat ) 5 Kg 16.000 80.000
  Pekerja 3 Org/Hr 90.000 270.000
  Kepala Tukang 1 Org/Hr 110.000 110.000
  Mandor 1 Org/Hr 125.000 12.5000
  Jumlah 10.741.500
4 Pekerjaan Bekisting
  Papan Tripleks 33 Lbr 118.000 389.4000
  Pekerjaa 7 Org/Hr 90.000 630.000
  Kepala Tukang 1 Org/Hr 110.000 110.000
  Mandor 1 Org/Hr 125.000 125.000
  Paku 13 Kg 18.000 234.000
  Jumlah 499.3000
5 Pekerja Pengecoran
  Semen Tiga Roda 52 Zak 60.000 3.120.000
  Pasir 4,84 Kg/M3 140.700 680.988
  Krikil 7,35 Kg/M3 197.000 1.447.950
  Pekerja 10 Org/Hr 90.000 900.000
  Kepala Tukang 1 Org/Hr 110.000 110.000
  Mandor 1 Org/Hr 125.000 125.000
  Jumlah 6.383.938
  Total Biaya 28.589.838
Sumber : hasil perhitungan 2022
1.2 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
Sebelum pelaksanaan proyek, penyusunan RAB merupakan hal yang paling penting.
Sesuai dengan istilahnya,RAB memiliki fungsi sebagai acuan dasar perencanaan pelaksanaan
proyek, mulai dari pemilihan penyedia, pemilihan bahan material, sampai pelaksanaan agar
berjalan sesuai dengan rencana dan kesepakatan awal/kontrak.

Tabel 4. 2 Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pekerjaan Jumlah Harga (Rp)


1 Pekerjaan Pesrsiapan 3.389.000
2 Pekerjaan Galian Pondasi 3.082.400
3 Pekerjaan Pembesian 10.741.500
4 Pekerjaan Bekisting 49.93.000
5 Pekerjaan Pengecoran 6.383.938
Total 28.589.838
Sumber : hasil perhitungan 2022
1.3 Time Schedule
Merupakan rencana alokasi waktu/penyusunan waktu untuk menyelesaikan masing-
masing item pekerjaan proyek secara keseluruhan yang menggunankan rentang waktu yang
ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek agar mencapai tujuan yang telah ditentukan
sesuai dengan kontrak.
Tujuan Time schedule :
1. Berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu pelaksanaan proyek.
2. Sebagai tolak ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.
3. Sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak kerja proyek
konstruksi.
4. Sebgai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu.
5. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan proyek
atau bonus atas percepatan proyek.

1.4 Kurva S
Kurva S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai
komulatif biaya atau jam-orang yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian
pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada kurva S dapat digambarkan kemajuan volume
pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari
proyek.
Tabel 4.3 kurva S
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil tahap pekerjaan sloof dan pondasi proyek pembangunan perumahan jawara
land,penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Kordinasi yang baik karena antara pihak yang terlibat dalam proyek baik
kontraktor,konsultan,pengawas dan pemilik proyek ( owner ) sangat menentukan
kelancaran pada saat berjalan nya proyek dilapangan,selain itu dibutuhkan pula
pengawas yang terpadu dan terorganisir untuk pekerja dilapangansehinggga pekerja
dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai gambar rencana.Apabila terjadi hal-hal diluar
perencanaan pada saat pelaksanaan berjalan,maka pengawas lapangan mengambil
suatu tindakan yang tepat sehingga tidak menyimpang dari perencanaan awal yang
telah ditetapkan.
2. Pekerjaan pada pondasidan sloofsecara garis besar sudah sesuai dengan rencana dan
gambar kerja.Kesesuaian pelaksanaan pekerjaan pondasi dan sloof juga sesuai dengan
meteode pelaksanaan pada saat dilapangan,meliputi :
a. Pekerjaaan pembersihan lahan
b. Pekerjaan menggali tanah
c. Pekerjaan beton
d. Pekerjaan pembesian
e. Pekerjaan bekisting
f. Pekerjaan pengecoran sloof

5.2 Saran
Setelah melihat keadaan di lapangan, dimana telah dilaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Maka pada pembangunan Perumahan citra land ini, juga tidak lepas dari
berbagai masalah dan hambatan selama pekerjaan berlangsung.
Untuk mengatasi hambatan dan kesulitan tersebut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Koordinasi yang baik karena antara pihak yang terlibat dalam proyek baik
kontraktor, konsultan, pengawas dan pemilik proyek (owner) menentukan kelancaran
pada saat berjalannya proyek di lapangan, selain itu dibutukan pula pengawasan yang terpadu
dan terorganisir untuk pekerjaan di lapangan sehingga pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan gambar rencana. Apabila terjadi hal-hal di luar perencanaan pada saat pelaksanaan
berjalan, maka pengawas lapangan mengambil suatu tindakan yang tepat sehingga tidak
menyimpang dari perencanaan awal yang telah ditetapkan.
1) Ketelitian dalam melakukan suatu pekerjaan sangat dibutuhkan mengingat
resiko yang akan mempengaruhi suatu pekerjaan sangatlah besar.
2) Pengelolaan dan manajemen yang baik sangat mutlak bagi suatu proyek dalam
mengontrol dan mengendalikan situasi dan kondisi di lapangan.
3) Perlu peningkatan koordinasi dan pengawasan proyek, sehingga tidak terjadi
kesalahan-kesalahan proyek yang dapat memberi keuntungan disatu pihak saja
(mengurangi jumlah material atau ukuran).
Perlu ditingkatkan kualitas kerja dari para pekerja mulai dari kepala proyek hingga kuli bangun.

Anda mungkin juga menyukai