0.45
1.5
0.75
SKALA 1: 100
0,30
0,20
100
Tabel 4. 1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ( AHSP ) pekerjaan sloof dan pondasi
Harga Jumlah Harga
Jenis Pekerjaan Volume Satuan
No Satuan (Rp) (Rp)
1 Pekerjaan Persiapan
Pembersihan Lahan 264 M2 11.000 2.904.000
Pekerja 4 Org/Hr 90.000 360.000
Mandor 1 Org/Hr 125.000 125.000
Jumlah 3.389.000
2 Pekerjaan Galian Pondasi
Galian 1 M3 155,16 M3 15.000 2.327.400
Pekerja 7 Org/Hr 90.000 630.000
Mandor 1 Org/Hr 125.000 125.000
Jumlah 3.082.400
3 Pekerjaan Pembesian
Besi Beton 12 78 Batang 86.000 6.708.000
Besi Beton 8 57 Batang 60.500 3.44.8500
Kawat Beton ( Bendrat ) 5 Kg 16.000 80.000
Pekerja 3 Org/Hr 90.000 270.000
Kepala Tukang 1 Org/Hr 110.000 110.000
Mandor 1 Org/Hr 125.000 12.5000
Jumlah 10.741.500
4 Pekerjaan Bekisting
Papan Tripleks 33 Lbr 118.000 389.4000
Pekerjaa 7 Org/Hr 90.000 630.000
Kepala Tukang 1 Org/Hr 110.000 110.000
Mandor 1 Org/Hr 125.000 125.000
Paku 13 Kg 18.000 234.000
Jumlah 499.3000
5 Pekerja Pengecoran
Semen Tiga Roda 52 Zak 60.000 3.120.000
Pasir 4,84 Kg/M3 140.700 680.988
Krikil 7,35 Kg/M3 197.000 1.447.950
Pekerja 10 Org/Hr 90.000 900.000
Kepala Tukang 1 Org/Hr 110.000 110.000
Mandor 1 Org/Hr 125.000 125.000
Jumlah 6.383.938
Total Biaya 28.589.838
Sumber : hasil perhitungan 2022
1.2 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya ( RAB )
Sebelum pelaksanaan proyek, penyusunan RAB merupakan hal yang paling penting.
Sesuai dengan istilahnya,RAB memiliki fungsi sebagai acuan dasar perencanaan pelaksanaan
proyek, mulai dari pemilihan penyedia, pemilihan bahan material, sampai pelaksanaan agar
berjalan sesuai dengan rencana dan kesepakatan awal/kontrak.
1.4 Kurva S
Kurva S adalah suatu kurva yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai
komulatif biaya atau jam-orang yang telah digunakan atau persentase (%) penyelesaian
pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada kurva S dapat digambarkan kemajuan volume
pekerjaan yang diselesaikan sepanjang berlangsungnya proyek atau pekerjaan dalam bagian dari
proyek.
Tabel 4.3 kurva S
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil tahap pekerjaan sloof dan pondasi proyek pembangunan perumahan jawara
land,penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Kordinasi yang baik karena antara pihak yang terlibat dalam proyek baik
kontraktor,konsultan,pengawas dan pemilik proyek ( owner ) sangat menentukan
kelancaran pada saat berjalan nya proyek dilapangan,selain itu dibutuhkan pula
pengawas yang terpadu dan terorganisir untuk pekerja dilapangansehinggga pekerja
dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai gambar rencana.Apabila terjadi hal-hal diluar
perencanaan pada saat pelaksanaan berjalan,maka pengawas lapangan mengambil
suatu tindakan yang tepat sehingga tidak menyimpang dari perencanaan awal yang
telah ditetapkan.
2. Pekerjaan pada pondasidan sloofsecara garis besar sudah sesuai dengan rencana dan
gambar kerja.Kesesuaian pelaksanaan pekerjaan pondasi dan sloof juga sesuai dengan
meteode pelaksanaan pada saat dilapangan,meliputi :
a. Pekerjaaan pembersihan lahan
b. Pekerjaan menggali tanah
c. Pekerjaan beton
d. Pekerjaan pembesian
e. Pekerjaan bekisting
f. Pekerjaan pengecoran sloof
5.2 Saran
Setelah melihat keadaan di lapangan, dimana telah dilaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Maka pada pembangunan Perumahan citra land ini, juga tidak lepas dari
berbagai masalah dan hambatan selama pekerjaan berlangsung.
Untuk mengatasi hambatan dan kesulitan tersebut hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Koordinasi yang baik karena antara pihak yang terlibat dalam proyek baik
kontraktor, konsultan, pengawas dan pemilik proyek (owner) menentukan kelancaran
pada saat berjalannya proyek di lapangan, selain itu dibutukan pula pengawasan yang terpadu
dan terorganisir untuk pekerjaan di lapangan sehingga pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan gambar rencana. Apabila terjadi hal-hal di luar perencanaan pada saat pelaksanaan
berjalan, maka pengawas lapangan mengambil suatu tindakan yang tepat sehingga tidak
menyimpang dari perencanaan awal yang telah ditetapkan.
1) Ketelitian dalam melakukan suatu pekerjaan sangat dibutuhkan mengingat
resiko yang akan mempengaruhi suatu pekerjaan sangatlah besar.
2) Pengelolaan dan manajemen yang baik sangat mutlak bagi suatu proyek dalam
mengontrol dan mengendalikan situasi dan kondisi di lapangan.
3) Perlu peningkatan koordinasi dan pengawasan proyek, sehingga tidak terjadi
kesalahan-kesalahan proyek yang dapat memberi keuntungan disatu pihak saja
(mengurangi jumlah material atau ukuran).
Perlu ditingkatkan kualitas kerja dari para pekerja mulai dari kepala proyek hingga kuli bangun.