PELAKSANAAN
yang dibuat oleh pihak perencana. Pelaksana pekerjaan merupakan tahap yang
baik sehingga diperoleh hasil yang baik, tepat pada waktunya, dan sesuai dengan
Berhasil tidaknya suatu proyek, ditentukan pada tahap ini oleh karena itu
rencana kerja, serta tenaga peaksana khususnya tenaga ahli yang profesional yang
rencana-rencana yang telah dibuat oleh owner bersama konsultan akan diuji.
peraturan dan spesifikasi yang ada dan menggunakan material dan peralatan yang
sudah ditetapkan akan menghasilkan konstruksi yang baik yang sesuai dengan
jenis pekerjaan, waktu yang tersedia, volume pekerjaan serta biaya yang
dialokasikan.
tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja. Untuk itulah diperlukan
59
60
awal pelaksanaan, seperti erita acara, gambar-gambar detail, RKS, dan dokumen
yang telah dibuat oleh pihak perencana. Antara lain gambar rencana dan segala
serta detail yang lebih sempit. Kemudian untuk tahap akhir, kontraktor membuat
as built drawing sebagai gambar akhir sesuai dengan yang ada di lapangan yang
Pelaksanaan yang akan diuraikan pada bab ini berdasarkan kerja praktek
selama dua bulan adalah pekerjaan struktur bawah yang meliputi pembuatan pile
cap serta pekerjaan struktur atas yang meliputi pembuatan kolom, Ramp, balok
beban dari kolom ke tiang pancang pile cap merupakan salah satu unsur vital
1. Persiapan
dengan pemasangan patok as pile cap. Gambar denah pile cap dapat dilihat
2. Galian
bentuk pile cap yang sudah direncanakan sebelumnya. Pada proyek ini pile
cap digali sampai dengan kedalaman -9000 (minus sembilan ribu) dari
elevasi 0.00. Proses pekerjaan galian dapat dilihat pada Gambar 4.2.
berbeda pada tiap titik tiang pancang hal ini diakibatkan oleh bervariasinya
62
kedalaman yang harus dicapai untuk mendapatkan daya dukung tanah yang
tiang pancang yang yang memiliki tinggi berlebih harus dipotong sesuai
4. Pembuatan bekisting
Bekisting pada pile cap tidak hanya berfungsi sebagai cetakan akan
tetapi juga memiliki fungi lain yaitu sebagai dinding penahan tanah (DPT)
atau biasa disebut juga dengan retaining wall, untuk itu material yang
tidak akan dilepas. Pembuatan bekisting dapat dilihat pada Gambar 4.4.
perncana, besi yang digunakan dalam pembuatan tulangan pada pile cap
adalah besi ulir D-25 untuk tulangan bawah serta besi ulir D-16 untuk
tulangan atas. Proses penulangan pile cap dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Proyek ini pengecoran pile cap mengunakan cor beton dengan mutu
pump ataupun dapat mengunakan concrete bucket hal ini tergantung lokasi
pengecoran itu sendiri. Pengecoran pile cap dapat dilihat pada Gambar 4.6.
7. Perawatan beton
tidak terlalu cepat kehilangan air, atau sebagai tindakan menjaga kelembaban
dan suhu beton, segera setelah proses finishing beton selesai dan waktu total
setting tercapai. Curing dilakukan agar mutu beton yang diharapkan dapat
tercapai dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton
akibat kehilangan kelembaban yang terlalu cepat dan tidak seragam yang
akan menyebabkan retak. Curing beton yang ada dalam spesifikasi teknis
penyiraman air secara continue. Pada pengecoran beton pile cap proyek ini,
perawatan beton pada pile cap dilakukan dengan penyiraman air setelah beton
berumur sehari dihitung dari waktu pengecoran, pile cap disiram dengan air
agar suhu yang terdapat pada beton terjaga sehingga mutu beton yang
terbentuk dapat maksimal. Apabila terjadi hujan maka tidak perlu lagi
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur.
memiliki 13 tipe kolom yang membedakan adalah bentuk, dimensi, dan jumlah
65
tulangan yang digunakan. Semakin tinggi tingkatan lantai pada suatu kolom maka
semakin kecil beban yang ditumpu kolom. Selain itu tipe kolom juga dipengaruhi
dengan metode bar bending schedule (BBS). Dari hasil perhitungan BBS ini,
drawing. Jenis besi yang digunakan untuk tiap kolom adalah besi ulir baik
66
untuk sengkang maupun tulangan utama hanya saja tiap kolom memiliki
ukuran besi yang berbeda. Besi tulangan yang telah dibentuk untuk
3. Pabrikasi Bekesting
Sama halnya dengan proses pabrikasi tulangan sebelum nantinya siap
sesuai kebutuhan dan dirakit pada lokasi yang mudah di akses oleh tower
cm. Plywood dipotong dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan agar nantinya
bekisting tersebut dapat digunakan berulang secara maksimal hal ini tentunya
akan berpengaruh pada efisensi waktu dan juga bahan. Proses pabrikasi
67
Tower
Pada tahap ini surveyor menentukan posisi kolom yang akan dipasang
sesuai dengan gambar dan lokasi yang telah ditentukan. Penentuan posisi
meliputi:
kesalahan yang mungkin akan terjadi, seperti letak kolom yang bergeser
68
Beton decking dipasang pada sisi kolom dengan jarak antar beton
decking adalah kurang lebih 60 cm sampai 80 cm. Fungsi dari tahu beton
sendiri untuk menjaga ketebalan dari selimut beton, dan meminimalisir yang
Gambar 4.11.
Bekisting dipasang sesuai dengan hasil surveyor. Setelah posisinya sesuai maka
bekisting dikencangkan dengan mur dan baut pada pertemuan antar papan
saat pengecoran. Proses pemasangan bekisting dapat dilihat pada Gambar 4.12.
70
dipasang lurus atau miring dengan cara memberi gantungan atau unting-
Gambar 4.13.
9. Pengecoran Kolom
Pengecoran kolom dilakukan apabila pekerjaan bekisting telah selesai
adalah beton dengan mutu K-350/fc’ = 34,16 MPa, proses pengecoran sendiri
71
Pengecoran akan berhenti ketika beton telah mencapai elevasi bottom kepala
roll secara merata (naik turun). Proses ini dilakukan sebanyak 4 kali. Tujuan
a. Kehilangan zat cair yang banyak pada proses awal pengerasan beton
b. Penguapan air dari beton pada saat pengerasan beton pada hari pertama.
berlubang agar kekuatan kolom bertambah serta akan menambah nilai dari
segi estetika. Jika segregasi pada kolom parah, maka akan dilakukan
Terdapat 15 tipe balok dengan dimensi dan jumlah tulangan yang berbeda.
pada balok. Selain itu, bentang antar kolom juga mempengaruhi dimensi balok,
dikarenakan semakin besar bentang antar kolom maka semakin besar beban yang
ketebalan dan jumlah tulangan yang berbeda. Seperti halnya balok, fungsi
ruangan di atas pelat sangat mempengaruhi ketebalan dan jumlah tulangan pelat.
kolom atau dinding yang telah diberi label. Tahapan penentuan elevasi balok
pengukuran level bekisting balok dan diberi kode pada kolom dengan
2. Pemasangan scaffolding
sendiri arah vertikal dari adukan beton yang akan dituangkan. Scaffolding
sangat penting, selain berkaitan agar menjaga elevasi balok dan pelat tepat,
namun juga berkaitan dengan keamanan seluruh pekerja agar beton segar
a. Pemasangan jack base di atas lantai sesuai dengan lay out yang telah
direncanakan.
3. Pemasangan bekisting
diperhatikan agar tidak terjadi kebocoran padda saat pengecoran yang akan
menimbulkan segregasi pada balok dan pelat. Bekisting balok dan pelat
digunakan untuk bekisting diolesi oli agar mempermudah pada saat proses
pekerjaan bodeman, pengecekan elevasi pada balok dan pelat lantai ini
bertujuan untuk memastikan bekisting balok maupun pelat lantai berada pada
elevasi yang sudah ditentukan serta menjaga agar tinggi ruangan di tiap lantai
sesuai degan apa yang sudah direncankan, pekerjaan ini biasanya dilakukan
oleh surveyor dengan dibantu oleh 2 orang pekerja dimana pekerja ini
5. Pemasangan tulangan
77
Tulangan pada balok dan pelat lantai tidak melewati proses pabrikasi
dengan mengunakan tower crane untuk dipasang sesuai dengan desain yang
sudah ditentukan. Diameter tulangan utama pada balok terdapat dua tipe
tulangan yaitu tulangan ulir D22 dan D16 Hal ini berkaitan dengan momen
adalah tuangan ulir D16, D13 dan D10 untuk seluruh tipe balok.
Diameter utama pelat adalah tulangan ulir D8, D10, dan D15.
pelat dan lokasi tingkatan lokasi pelat. Pada pelat terdapat penumpu tulangan
yang berfungsi menjaga agar kedua lapisan tulangan pada pelat tidak
pengikat antar tulangan baik balok maupun pelat. Proses penulangan pelat
dapat dilihat pada Gambar 4.20 dan kursi-kursi dapat dilihat pada
Gambar 4.21.
serta untuk menjaga agar tulangan tidak keluar dari selimut beton. Tahu
beton atau beton decking dipasang pada tulangan pelat lantai. Pemasangan
beton decking pada tulangan pelat lantai dapat dilihat pada Gambar 4.22.
menjadi pembatas pengecoran atau lebih dikenal dengan istilah stop cor
batas area pengecoran karena agregat akan terjaring oleh kawat ayam.
dimaksudkan agar tidak ada material lain ataupun kotoran yang tercampur pada
pembersihan dilakukan drngan dua cara yaitu dengan mengunakan air compresor
untuk menghilangan debu dan sampah serta mengunkan tongkat yang ujungnya
paku yang berada di area pengecoran. Proses pembersihan dengan air compresor
dapat dilihat pada Gambar 4.24 dan untuk pembersihan dengan magnet pada
Gambar 4.25.
9. Pengecoran
ditemukan sambungan antara cor lama dan cor baru maka pada bagian ini
Pada lantai basement dan lantai parkir permukaan lantai tidak akan
memberi air atau biasa disebut dengan curing di atas lapisan yang dicor
sehingga diharapkan suhu beton tetap konstan. Curing dapat dilihat pada
Gambar 4.28
Dikarenakan balok dan pelat tidak bisa menahan beban sendiri saat
sehingga balok dan pelat lantai tidak secara mendadak menahan berat sendiri
82
a. Untuk cetakan samping atau yang tidak menahan momen, acuan ini
dilakukan penamblan pada bagian yang rusak. Jika beton berrongga maka
akan dilakukan grouting yaitu penyuntikan adonan semen pada bagian yang
berrongga.
Ramp merupakan bidang miring pengganti tangga yang dapat dilalui oleh
seperti mobil dan sepeda motor dari lantai ke lantai pada proyek ini ramp
digunkan pada lantai basement 2 hingga berakhir pada lantai parkir 3. Berikut
kemiringan ramp sesuai dengan shop drawing yang sudah ditentukan, pada
proyek ini ramp memiliki kemiringan sebesar 12° dengan lebar 5,225 m
2. Pemasangan scaffolding
adukan beton yang akan dituangkan. Scaffolding akan dipasang hingga umur
agar menjaga elevasi balok yang melintang pada ramp, namun juga berkaitan
dengan keamanan seluruh pekerja agar beton segar pada beton tidak
3. Pengecekan elevasi
4. Pemasangan tulangan
85
penulangan balok dan pelat lantai, besi yang digunakan untuk pelat lantai
ramp adalah besi ulir D12 dan D10, salah satu hal yang membedakan adalah
adanya pemasangan besi relat, besi relat sendiri merupakan tumpuan yang
digunakan untuk proses perataan pengecoran pelat ramp agar hasil dari
dengan kawat bendrat yang nantinya akam berguna sebagai rel pada saat
perataan pengecoran, setelah permukaan dirasa cukup rata maka besi tersebut
kan dilepas. Pemasangan besi pada relat dapat dilihat pada gambar 4.32
serta untuk menjaga agar tulangan tidak keluar dari selimut beton.
Setiap kali akan dilakukan pengecoran maka stop cor atau kawat
ayam akan dipasang pada tepi area pengecoran hal ini berfungsi untuk
7. Pembersihan
Sebelum area ramp dicor maka area dibersihkan dengan metode yang
sama seperti halnya pada pembersihan sebelum pengecoran pada balok dan
pelat lantai, hal ini juga bertujuan untuk meminamalisir ada kotoran ataupun
material lain yang akan tercampur pada beton segar ketika proses pengecoran
berlangsung.
8. Pengecoran ramp
mengunakan bucket hal ini dikarenakan lokasi ramp akan lebih mudah di
permukan cor tetap sama serta untuk meratakan permukaan pada ramp maka
digunakan hollow yang di letakan melintang di atas besi rel dengan gerakan
arah tengah bentang sehingga balok dan ramp tidak menahan berat sendiri
a. Untuk cetakan samping atau yang tidak menahan momen, acuan ini boleh
dinding) 24 jam.
tambahan).
ramp.
maka akan dilakukan grouting yaitu penyuntikan adonan semen pada bagian
yang berrongga, namun hal ini jarang ditemukan pada permukaan ramp.