Universitas Tidar
Disusun oleh:
RIZKI MAULANA
NPM. 1410503071
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2020
i
Latar Belakang
(Sriyadi, 2010).
diantaranya adalah tahan api, tahan lama, kuat tekannya cukup tinggi serta mudah
dibentuk ketika masih segar. Beton juga telah banyak mengalami perkembangan-
digabungkan menjadi satu kesatuan konstruksi yang kini dikenal sebagai beton
Beton bertulang kini bisa kita temui hampir pada setiap bangunan teknik
sipil yang ada, beton bertulang sendiri biasanya digunakan pada bagian struktur,
Fungsi pelat sendiri adalah sebagai unsur pengaku horizontal yang sangat
bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal, pelat juga berfungsi sebagai
penahan beban mati maupun hidup yang mengakibatkan terjadinya momen lentur.
Tinjauan Pustaka
2.1.1. Penelitian tinjauan kuat lentur pelat beton bertulang baja dengan
2
1,63 mm mengakibatkan momen kapasitas secara pengujian pelat meningkat
2.1.2 Penelitian tinjauan kuat lentur pelat beton bertulang bamboo laminasi
Riyanti (2014)
tulangan. Hasil dari penelitian ini didapatkan momen lentur maksimal pelat beton
bertulangan baja biasa 5,175 kN.m, momen lentur maksimal pelat beton
bertulangan bambu laminasi 5,771 kN.m, momen lentur maksimal pelat beton
bertulangan bambu laminasi dengan kawat ø 1,02 mm 6,164 kN.m, momen lentur
maksimal pelat beton bertulangan bambu laminasi dengan kawat ø 1,29 mm 6,458
kN.m, dan momen lentur maksimal pelat beton bertulangan bambu laminasi
2.1.3 Penelitian tinjauan kuat lentur balok beton bertulang baja dengan
kuat lentur balok beton yang menghasilkan momen kapasitas balok beton
bertulang baja normal 10,408 kN.m, momen kapasitas balok beton bertulang baja
dengan kawat ø 1,02 mm 11,248 kN.m, momen kapasitas balok beton bertulang
3
baja dengan kawat ø 1,29 mm 12,276 kN.m, dan momen kapasitas balok beton
2.1.4 Penelitian tinjauan kuat lentur balok beton bertulang dengan penambahan
Kencana (2014)
tulangan
hasil penelitian ini menunjukan bahwa Mkap uji rata-rata balok beton bertulang
baja biasa sebesar 11,917 kN.m, sedangkan Mkap teori rata-rata balok beton
bertulang baja sebesar 12,351 kN.m. Dengan demikian besarnya momen kapasitas
secara pengujian adalah 3,64 % dari momen kapasitas secara teori Mkap uji
rata-rata dengan penambahan kawat berdiameter 1,02 sebesar 16,521 kN, 1,29
mm sebesar 18,265 kN, 1,63 mm sebesar 19,101 kN.m. Sehingga selalu ada
Landasan Teori
Pelat beton
Pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang
dangan bidang yang arahnya horizontal dan beban yang bekerja tegak lurus pada
4
Kuat tekan adalah besarnya beban per satuan luas, yang diuji
menggunakan alat uji tekan. Persamaan yang digunakan dalam menghitung kuat
P
f c' = …………………………………………………………………………
A
(1.1)
dengan:
beban
lentur. Besarnya kuat lentur beton dari benda uji dihitung dengan rumus:
1 1
M pengujian = P.L + q.L2 ............................................................................... (1.2)
4 8
dimana:
besarnya momen yang dapat ditahan oleh pelat. Besarnya momen maksimal oleh
5
1 1
M mak = . Pmaks .L+ .q. L2 ................................................................................ (1.3)
4 8
Untuk perhitungan gaya - gaya yang ditimbulkan oleh tulangan baja dapat
As . f y
a= ..................................................................................................... (1.5)
0,85 .f c .b
dimana:
dimana:
6
fy : Kuat tarik baja (N)
Pada penelitian ini material yang akan digunakan adalah pelat beton yang
mengacu pada SNI Beton 1991. Sebuah konstruksi pelat beton harus memenuhi
c. Untuk pelat lantai yang tebalnya lebih dari 25 cm harus dipasang tulangan
d. Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5 cm dan tidak lebih
dari 20 cm atau dua kali tebal pelat, dipilih yang paling kecil.
kebakaran.
menjadi
7
informasi yang dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dalam suatu
penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA
(Analysis of Variance).
Mulai
Pengadaan material
Ya
Pembuatan campuran
Analisis data
Jurnal publikasi
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dimulai bulan Juni 2020 sampai dengan agustus 2020.
1. Data primer berasal dari hasil pengujian kuat lentur pelat beton.
2. Data sekunder berupa hasil pengujian kuat tarik besi dan kuat tekan sampel
Universal testing machine, Timbangan, Pan baja, Alat uji slump, Tongkat
Semen Portland, Pasir (agregat halus), Batu pecah (agregat kasar), Air,
Metode Penelitian
kawat pada tulangan pelat beton yang nantinya akan digunakan sebagai benda uji,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 Model pemasangan kawat.
9
Gambar 1.1 Model pemasangan kawat
Pengujian kuat lentur pelat beton bertulang. dapat dilihat pada Gambar 1.2
Kebutuhan Material
jumlah kebutuhan material yang dapat dilihat pada table 1.1 Kebutuhan material.
10
5 Silinder beton (Uji kuat tekan) 11,90 5,95 16,10 26,30
12 Pelat beton (Uji kuat lentur) 324 162 437,76 714,24
Jumlah Kebutuhan Material
(5 Silinder beton + 12 Pelat 335,90 167,95 453,86 740,54
beton)
Harga Jadwal
Jumlah
No. Uraian Vol Satuan Satuan
(Rp)
(Rp)
Penelitian
2. Seminar
Persiapan
3.
Penelitian
Penelitian dan
4.
Pengujian
5. Analisis Data
11
Penyusunan
6.
Laporan
7. Pendadaran
Jurnal
8.
publikasi
DAFTAR PUSTAKA.
Irawan, 2014, Tinjauan Kuat Lentur Balok Beton Bertulang Baja Dengan
Riyanti, 2014, Tinjauan Kuat Lentur Pelat Beton Bertulangan Bambu Laminasi
Muhammadiyah, Surakarta.
Sriyadi, 2010, Analisis Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan
Bahan
12
Tambah Abu Sekam Padi Dan Bestmittel, Naskah publikasi program
studi
Soesyono, 2014, Tinjauan Kuat Lentur Pelat Beton Bertulang Baja Dengan
13