Anda di halaman 1dari 14

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN BALOK

MAKALAH

OLEH

ATIQAH SYAFIDA SIREGAR


(1905141023)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA


KONSTRUKSI GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Metode
Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok”. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan Bangunan.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Nofriadi, S.Pd., M.T. selaku
Dosen Pengampu mata kuliah Meode Pelaksanaan Bangunan yang telah memberikan tugas
ini agar saya dapat lebih mengerti tentang materi ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga saya
membutuhkan kritik serta diikuti saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna
memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik kedepannya. Saya juga sangat berharap
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan mengerti isi makalah ini. Atas perhatiannya
saya mengucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2022

Atiqah Syafida Siregar


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, ada kalanya diperlukan suatu metode


terobosan untuk menyelesaikan berbagai masalah di lapangan. Khususnya pada saat-saat
menghadapi kendala yang diakibatkan oleh kondisi di lapangan yang tidak sesuai dengan
dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan kontruksi yang sesuai
kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi
bersangkutan.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang menggambarkan penyelesaian


pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan
utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang
dapat dipertanggungjawabkan secara teknis.

Penggunaan metode yang tepat, praktis, dan aman sangatlah membantu dalam
menyelesaikan proyek konstruksi, seperti perencanaan pekerjaan yang meliputi semua
kegiatan didalam bentuk gambar maupun RKS sehingga target tepat waktu, biaya, dan
mutu seperti yang sudah di tetapkan bisa tercapai.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dan manfaat penulisan ialah untuk mengetahui metode pelaksanaan dan
mengetahui waktu yang efektif untuk pengerjaan balok.
BAB II
PEMBAHASAN

Balok adalah suatu element struktur bangunan yang bersifat kaku serta dirancang untuk
menanggung dan menahan beban menuju ke kolom untuk diteruskan ke pondasi. Selain itu
balok juga berfungsi untuk mengikat antar kolom supaya kuat dari gaya horizontal.

Untuk mengerjakan suatu balok sesuai rencana diperlukan metode pelaksanaan pekerjaan
agar pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan
utama dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis.

2.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok

Metode pelaksanaan pekerjaan struktur balok meliputi pekerjaan bekisting, pekerjaan


pemasangan tulangan, pekerjaan pengecoran dan pekerjaan pembongkaran bekisting.

2.1.1 Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan bekisting dilaksanakan setelah pekerjaan marking selesai. Pekerjaan


bekisting merupakan tahapan pekerjaan sebelum pekerjaan pengecoran. Bekisting
sendiri berfungsi sebagai wadah atau cetakan untuk beton.
Bekisting konvensional biasanya terbuat dari kayu. Sedangkan untuk cetakannya
Anda dapat menggunakan papan kayu yang dilengkapi dengan kayu usuk sebagai
penahan. Sementara untuk perancah atau penyangga bekisting Anda dapat
menggunakan balok kayu, kayu dolken, atau bambu. Bekisting yang terbuat dari
kayu ini biasanya hanya dapat diguanakan sekali pakai.

 Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang
dengan multiplek 12mm sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6. .
 Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai,
setelah itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
 Bekisting diberikan bambu dari kayu reng 3/4 sebagai penguat tekanan saat
coran dituangkan, antar bambu diberi jarak sekitar 50cm dengan bambu lainnya.

 Pemasangan bambu dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian


paku dipakukan dengan menggunakan palu.
 Tiap bambu pun dihubungkan agar menjadi satu kesatuan aga menjadi lebih
kuat.

2.1.2 Pekerjaan Penulangan

Pembesian merupakan bagian dari suatu struktur dalam bangunan yang


berfungsi menahan gaya tarik akibat beban pada beton. Pekerjaan pembesian yaitu
pekerjaan perakitan besi tulangan untuk mendukung kekuatan pada beton
bangunan yang disesuaikan dengan shop drawing yang mengacu pada standarisasi
penulangan sehingga didapat kekuatan bangunan yang sesuai dengan yang
direncanakan. Tahapan pekerjaan pembesian yaitu:

1. Pabrikasi
Proses pabrikasi merupakan tahap pekerjaan pembesian yang pertama, dan
merupakan proses perakitan tulangan di suatu tempat yang telah ditentukan,
dan meliputi proses pemotongan, pembengkokan dan penyambungan.
Peralatan yang digunakan pada saat pabrikasi:
a. Alat pembengkok besi (bar bender)

b. Alat pemotong besi (bar cutter)

c. Kakak tua
d. Meteran

2. Pekerjaan Pembesian
Tahapan pelaksanaan pekerjaan pembesian harus mengacu pada instruksi
yang diberikan, diantaranya membuat dan melaksanakan pekerjaan pembesian
harus sesuai dengan daftar pemotongan dan pembengkokan besi tulangan dan
tidak boleh menyimpang dari gambar kerja yang sudah dibuat. Pembesian
balok dirangkai bersamaan dengan pemasangan bekisting, dan untuk
pembengkokan besi dilakukan di tempat pabrikasi besi.
 Pembesian atau perakitan tulangan dikerjakan ditempat lain yang lebih
nyaman

Lokasi perakitan sengkang

 Perakitan pembesian harus sesuai dengan gambar kerja.


 Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan
sengkang, terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
 Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara
tulangan utama dan sengkang diikat oleh kawat dengan sistem silang.
 Setelah tulangan selesai dirakit, tulangan diturunin/dimasukan kedalam
cetakan.

 Setelah itu diletakan dibawah tulangan batu alami yang berfungsi sebagai
pengganti beton tahu.

2.1.3 Pekerjaan Pengecoran

Tahapan pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:


1. Pihak kontraktor akan dapat melaksanakan pengecoran jika telah mendapatkan
persetujuan dari pihak manajemen konstruksi, jika pekerjaan pembesian,
pekerjaan bekisting, pekerjaan mekanikal dan elektrikal telah selesai.
2. Semua pekerjaan pembesian yang dipasang harus sesuai dengan gambar
rencana, termasuk semua ikatan-ikatan dan sengkang yang sudah dipasang.
3. Semua lantai pengecoran dibersihkan dari segala macam kotoran dengan cara
menggakan magnet.
4. Beton jadi yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran, setelah tiba di lokasi
proyek, dilakukan pengujian slump test dengan standar uji yang berlaku yakni
(12 + 2) cm.

5. Pada beton ready mix, dicampurkan bahan adiktif untuk mempercepat


pengerasan beton. Komposisinya yaitu, tiap 1 m3 beton ditambahkan 1800 ml
bahan adiktif.
6. Untuk memadatkan beton pada proyek ini, menggunakan alat penggetar
(vibrator), yang berfungsi untuk menghindari terjadinya keropos pada beton
akibat timbulnya rongga-rongga pada beton.
7. Pengecoran balok dilakukan bersamaan dengan pengecoran plat lantai.
8. Beton yang akan dituang, ditempatkan sedekat mungkin pada lokasi pengecoran
9. Untuk mendistribusikan beton keatas (balok), pada proyek ini menggunakan alat
yaitu pompa beton (Concrete pump)
10. Setelah beton dituangkan ke lokasi pengecoran, beton disebarkan pada area
balok, kemudian permukaan lantai diratakan, setelah diratakan, permukaan
balok kemudian dihaluskan menggunakan kayu perata, setelah itu beton
disebarkan di area plat lantai.

11. Mutu beton yang digunakan yaitu K-225


2.1.4 Pembongkaran Bekisting

Pembongkaran bekisting balok, dilakukan 7 hari setelah pengecoran. Untuk


pembongkaran bekisting, cara yang digunakan yaitu dengan cara membuka papan
bekisting dengan palu dan lingis.
BAB III
SIMPULAN

5.1 Simpulan

Dengan melihat hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa, Metode kerja
pelaksanaan dalam pembangunan proyek pembangunan Gedung Sekolah Yayasan
Jihadul Ilmi, yang diterapkan tepat sehingga menghemat waktu maka memberikan
keuntungan bagi proyek. Dari segi pengelolaan proyek konstruksi, pada pekerjaan
pembangunan ini berjalan sesuai dengan rencana. Dan untuk tahapan-tahapan proses
pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Yayasan Jihadul Ilmi :

Pekerjaan balok terdiri dari pekerjaan pemasangan bekisting, pekerjaan pembesian,


pekerjaan pengecekan, pekerjaan pembersihan, pekerjaan pengecoran, pekerjaan
pembongkaran bekisting dan pekerjaan perawatan beton.

Anda mungkin juga menyukai