KONSEPSI ISLAM
O
L
E
H
KELOMPOK V
KELAS XII MIPA 1
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahi rabbi yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Perkawinan Ideal Menurut Konsepsi Islam”.
Salawat serta salam marilah kita limpahkan kepada baginda kita yakni Nabi Besar
Muhammad Saw beserta keluarga dan kerabatnya.
Dengan kehadiran makalah ini mudah-mudahan dapat membantu dalam proses belajar
mengajar dalam bermakna bagi kita semuanya Amin.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah serta kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
pembuatan makalah yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Nikah adalah salah satu asas pokok hidup yang paling utama dalam pergaulan atau
masyarakat yang sempurna. Karakteristik khusus dari Islam bahwa setiap ada perintah
yang harus dikerjakan umatnya pasti telah ditentukan syari’atnya (tata cara dan petunjuk
pelaksanaannya), dan hikmah yang dikandung dari perintah tersebut. Maka tidak ada satu
perintah pun dalam berbagai aspek kehidupan ini, baik yang menyangkut ibadah secara
khusus seperti perintah shalat, puasa, haji, dan lain-lain. Maupun yang terkait dengan
ibadah secara umum seperti perintah mengeluarkan infaq, berbakti pada orang tua, berbuat
baik kepada tetangga dan lain-lain yang tidak memiliki syari’at, dan hikmahnya.
Begitu pula halnya dengan menikah. Ia merupakan perintah Allah SWT untuk seluruh
hamba-Nya tanpa kecuali dan telah menjadi sunnah Rasul-Nya, maka sudah tentu ada
syaria’atnya, dan hikmahnya.
Untuk itu pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengapa seorang muslim
dan muslimin harus melaksanakan pernikahan di dalam hidupnya.
B. Rumusan Masalah
A. Apakah pengertian perkawinan/penikahan?
B. Apa tujuan perkawinan dalam islam?
C. Bagaimana tata cara perkawinan dalam islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pernikahan
Pernikaan adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam pergaulan masyarakat
agama islam dan masyarakat. Pernikahan bukan saja merupakan satu jalan
untuk membangun rumah tangga dan melanjutkan keturunan. Pernikahan juga dipandang
sebagai jalan untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan memperluas serta memperkuat
tali silaturahmi diantara manusia. Secara etimologi bahasa Indonesia pernikahan berasal
dari kata nikah, yang kemudian diberi imbuhan awalan “per” dan akhiran “an”.
Pernikahan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti diartikan sebagai perjanjian
antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi suami istri. Pernikahan dalam islam juga
berkaitan dengan pengertian mahram (baca muhrim dalam islam) dan wanita yang haram
dinikahi.
2. Aqad Nikah
Dalam aqad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi :
a. Adanya suka sama suka dari kedua calon mempelai.
b. Adanya Ijab Qabul.
c. Adanya Mahar.
d. Adanya Wali.
e. Adanya Saksi-saksi.
Dan menurut sunnah sebelum aqad nikah diadakan khutbah terlebih dahulu yang
dinamakan Khutbatun Nikah atau Khutbatul Hajat.
3. Walimah
Walimatul ‘urusy hukumnya wajib dan diusahakan sesederhana mungkin. Sebagai
catatan penting hendaknya yang diundang itu orang-orang shalih, baik kaya maupun
miskin.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Pernikahan atau perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dan
wanita dalam suatu rumah tangga berdasarkan tuntunan agama dalam usaha mencar rumah
tangga yang ideal. Rumah tangga yang ideal menurut ajaran Islam adalah rumah tangga
yang diliputi Sakinah (ketentraman jiwa), Mawaddah (rasa cinta) dan Rahmah (kasih
sayang).
Dalam rumah tangga yang Islami, seorang suami dan istri harus saling memahami
kekurangan dan kelebihannya, serta harus tahu pula hak dan kewajibannya serta
memahami tugas dan fungsinya masing-masing yang harus dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. Sehingga upaya untuk mewujudkan perkawinan dan rumah tangga yang
mendapat keridla'an Allah dapat terealisir, akan tetapi mengingat kondisi manusia yang
tidak bisa lepas dari kelemahan dan kekurangan, sementara ujian dan cobaan selalu
mengiringi kehidupan manusia, maka tidak jarang pasangan yang sedianya hidup tenang,
tentram dan bahagia mendadak dilanda "kemelut" perselisihan dan percekcokan.
B. Saran
1. Dengan adanya perkawinan di harapkan dapat mebentuk keluarga yang sakinah,
mawaddah wa rahmah, dunia dan akhirat.
2. Perkawinan menjadi wadah bagi pendidikan dan pembentukan manusia baru, yang
kedepannya diharapkan mempunyai kehidupan dan masadepan yang lebih baik.
3. Dengan adanya kepala keluarga yang memimpin bahtera keluarga, kehidupan
diharapkan menjadi lebih bermakna, dan suami-suami dan istri-istri akhir zaman ini
memiliki semangat yang tinggi di jalan Allah.
DAFTAR PUSAKA
http://momoydandelion.blogspot.com
http://dilbk.blogspot.com/2013/02/makalah-agama-konsep-pernikahan-dalam.html
https://koswara.wordpress.com/2007/07/01/konsep-pernikahan-dalam-islam/
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/fiqih-pernikahan