Anda di halaman 1dari 25

PONDASI BORE PILE

KELOMPOK 4

ATIQAH SYAFIDA SIREGAR


EVI DAMAYANTI
LILIN MARDANA DAELI
RAYMART BENDIGO
REZKY RAJA OLOAN SIJABAT
SONI PARDEDE
SYAHRUDIN AKBAR SIREGAR
PENGERTIAN PONDASI BORE PILE

Bore Pile adalah adalah salah satu jenis alternatif pondasi


yang digunakan ketika dalam pengerjaan pembuatan pondasi
bangunan tidak memungkinkan untuk menggunakan pondasi
tiang pancang dikarenakan lokasi yang sempit dan kondisi lain
yang dapat mempengaruhi pengerjaan proyek bangunan. Bore
pile ini sangat cocok dipakai apabila keadaan di sekitar lokasi
sudah banyak berdiri bangunan-bangunan.

Sesuai dengan istilah yang digunakan, pondasi jenis bore pile


ini menggunakan alat bor sebagai langkah awal pembuatannya.
Namun, bor yang digunakan berukuran kecil dan dalam
sehingga bisa menembus tanah tanpa menyebabkannya
ambruk.
Daya dukung bore pile diperoleh dari daya dukung ujung (endbearing capacity) yang berasal dari tekanan
ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang berasal dari daya dukung
gesek atau gaya adhesi antara bore pile dengan tanah di sekelilingnya.

Pondasi bore pile, biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku sehingga memungkinkan untuk
membentuk lubang yang stabil. Jika tanah mengandung air setelah tanah dilubangi dengan alat bor, pipa
besi dibutuhkan untuk menahan dinding lubang dan kemudian pipa besi tersebut ditarik ke atas pada waktu
pengecoran beton. Sedangkan pada tanah yang keras atau batuan lunak, dasar tiang dapat dibuat lebih
besar agar mampu menambah tahanan dukung ujung tiang.
FUNGSI PONDASI BORE PILE

Metode bore pile ini digunakan jika struktur permukaan tanah tidak kuat untuk
menahan keseluruhan beban bangunan yang akan didirikan. Metode pengeboran
yang dipakai untuk menancapkan pondasi ini menggunakan metode pengeboran
berulang dengan tingkat getaran yang rendah. Biasanya pondasi ini digunakan
untuk mengamankan bangunan bertingkat ataupun menjaga kestabilan bangunan di
daerah lereng.

Pada pondasi bore pile diawali dengan pelubangan tanah hingga kedalaman yang
sudah direncanakan, dilanjutkan dengan pemasangan tulangan besi dan kemudian
pengecoran beton.
Jenis-Jenis Pondasi Bore Pile

1. BORE PILE
2. BORE PILE
3. STRAUSS

MINI CRANE GAWANGAN PILE


1. BORE PILE MINI CRANE

Jenis pondasi bore pile yang pertama adalah menggunakan alat


mini crane, metode yang satu ini dinilai efektif apabila digunakan
pada daerah perumahan. Alasannya karena penggunaan bore pile
mini crane ini tidak menghasilkan getaran yang dapat mengganggu
bangunan sekitarnya. Untuk pengeboran menggunakan alat mini
crane ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode bor basah.
Untuk pengeboran dengan metode bor basah maka memerlukan
sirkulasi air yang cukup pada saat proses pengeborannya. Untuk
proses pengeboran menggunakan alat mini crane, tanah yang akan
digunakan akan dilubangi terlebih dahulu. Setelah itu barulah
memasukan besi tulangan yang telah siap untuk dipasang. Pastikan
pula sumber air di area pembangunan tersebut mencukupi.
2. BORE PILE GAWANGAN

Jenis bore pile selanjutnya adalah menggunakan alat gawangan,


mesin ini mampu membuat lubang galian dengan diameter yang
lebih besar ketimbang menggunakan mesin bore pile mini crane.
Dalam proses pengerjaannya hampir dengan menggunakan mesin
bore pile mini crane. Pembedanya adalah pada bagian sasis serta
tiang gearboxnya. Ketika menggunakan alat gawangan ini diperlukan
tambang pada bagian kiri dan kanan alat.
Tambang tersebut akan dikaitkan pada bagian lainnya, yang
memiliki daya tahan lebih kokoh. Tujuannya untuk menjaga
keseimbangan dari alat ini selama proses pengeboran sedang
berlangsung. Jenis bor pile yang satu ini dapat menjangkau hingga
ke daerah yang ada di pedalaman serta area yang memiliki lahan
sempit, sehingga cocok digunakan untuk area padat penduduk.
3. STRAUSS PILE

Jenis bore pile yang satu ini menggunakan tenaga manusia untuk
pengerjaannya, sehingga biasa dikenal juga dengan sebutan bor
manual. Metode yang digunakan untuk pengeboran menggunakan
alat ini adalah menggunakan metode bor kering. Oleh sebab itu
tidak membutuhkan banyak air dalam proses pengerjaannya.
Walaupun terlihat melelahkan apabila menggunakan alat ini, namun
penggunaannya diyakini lebih praktis serta sederhana. Selain itu,
dalam penggunaan alat strauss pile ini juga tidak akan menimbulkan
suara bising yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.
Kekurangan pondasi jenis strauss pile adalah pengukuran diameter
yang tidak bisa dipilih dengan leluasa. Beberapa pilihan yang bisa
Anda pilih adalah 20 cm, 25 cm, dan 30 cm. Sedangkan untuk
kedalaman pengeboran pun sekitar 6-10 meter.
1. KELEBIHAN
- Cocok digunakan untuk area pekerjaan yang terisolasi

KELEBIHAN DAN
atau sempit dan padat bangunan.
- Tidak mengganggu atau merusak bangunan sekitarnya

KEKURANGAN PONDASI
karena tidak menimbulkan getaran yang terlalu keras.
- Diameter lubang pondasi bisa disesuaikan dengan

BORE PILE kebutuhan sehingga memiliki diameter yang bervariasi.


- Pada saat proses pengeboran tidak menghasilkan

gelombang pada tanah ataupun pergeseran tiang.


- Penerapan alat ketika proses lebih fleksibel dan secara

paralel bisa didirikan terlebih dahulu sebelum proses

sebelumnya selesai.
- Proses pengeboran juga tergolong lebih singkat

dibandingkan dengan jenis lainnya.


- Untuk meningkatkan ketahanan, bagian dasar pondasi

bisa dibuat lebih lebar.


- Kondisi dasar bore pile yang sudah didirikan pun bisa

diperiksa langsung.
2. KEKURANGAN
KELEBIHAN DAN
- Pada cuaca tertentu, sulit dilakukan pengeboran. Karena

itu, proses pengeborannya sangat bergantung pada cuaca.


KEKURANGAN PONDASI - Tidak dapat dilakukan pembesaran ujung pondasi apabila

pengeboran dilakukan pada tanah dengan komposisi pasir

BORE PILE tinggi.


- Kurangnya kepadatan tanah dapat terjadi akibat proses

pengeboran dengan pondasi ini.


- Jika proses pemasangan tidak menggunakan casing, akan

berdampak menimbulkan tanah longsor.


- Dapat mengurangi kekuatan tanah ketika menahan tiang.

Hal tersebut jika lubang bor kemasukan air kemudian

mengganggu kondisi tanah.


- Dasar lubang rentan terkena timbunan lumpur yang

mengakibatkan kedalamannya tidak maksimal.


METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan merupakan tahap penetuan titik-titik
bor. Penentuan titik bor berdasarkan gambar denah
pondasi yang telah direncanakan, ditentukan pula titik
bantu untuk pemasangan temporary casing pada
pengeboran dengan alat boring sebanyak 4 titik dengan
jarak 1 meter dari titik bor..
2. PEKERJAAN PERSIAPAN

PENGEBORAN
Setelah penentuan titik bor, pelaksana dan operator
mesin bor melakukan pemeriksaan titik bor kemudian
dipasang landasan (plat) untuk tempat berpijak mesin bor
Kemudian dilakukan pemindahan mesin bor dan
perlengkapan bor seperti auger bucket, cleaning bucket,
dan lainnya ke tempat yang telah direncanakan. Setelah
itu dilakukan penyesuaian posisi mesin bor agar
posisinya horizontal. Untuk mengetahui posisi horizontal
tersebut biasanya digunakan waterpass pada bagian body
crane dekat mesin bor.
3. PENGEBORAN AWAL
Pada tahap pengeboran awal digunakan Driling pucket dari awal pengeboran. Pengeboran
awal ini dilakukan hingga kedalaman 2 meter dan harus dilakukan dengan teliti dan hati-
hati. Lubang yang di bor tidak boleh miring agar didapatkan hasil lubang bor yang sesuai
rencana.
4. PEMASANGAN TEMPORARY CASING
Setelah dilakukan pengeboran awal, kemudian dilakukan pemasangan temporary casing
dengan bantuan crane untuk menyesuaikan posisi casing tersebut. Temporary casing ini
dilengkapi dengan dua lubang pada kiri dan kanannya yang berfungsi sebagai tempat
pengait crane masuk.
5. PENGEBORAN LANJUTAN
Setelah temporary casing dipasang, kemudian pengeboran dilanjutkan hingga
kedalam yang sesuai rencana atau pengeboran hingga mencapai tanah keras.

6. PELAKSANAAN KERJA PEMBUATAN KERANJANG BESI


Keranjang besi berguna sebagai tulangan dari Bore Pile yang dibuat dengan diameter
dan jumlah besi tulangan utama. Jarak besi spiral sesuai dengan gambar rencana untuk
masing-masing tiang bor. Pengikat antara besi utama dengan besi spiral menggunakan
kawat beton. keranjang besi biasanya 3 meter dan jumlah per lingkaran minimum 3
buah. keranjang besi diangkat menggunakan crane
7. PELAKSANAAN KERJA INSTALASI KERANJANG BESI
Persiapan yang dilakukan meliputi pengecekan bagian-bagian
keranjang besi. Lalu keranjang besi di pindahkan ke dekat
lubang bor dan diletakkan di atas sebuah tumpuan tidak
menyentuh tanah. Dengan menggunakan crane keranjang besi
pertama dimasukkan terlebih dahulu ke dalam lubang bor
dengan cara mengaitkan seling dan shackle pada titik angkat
keranjang besi.
Setelah masuk kedalam lubang, kemudian diganjal dengan
cara di kaitkan pada casing. Lalu mengangkat bagian
keranjang besi berikutnya dengan menggunakan crane dan
diletakkan diatas keranjang besi pertama yang telah diganjal
sebelumnya. Kemudian dilakukan penyambungan antara
keranjang besi pertama dan keranjang besi kedua dengan
menggunakan las. Setelah tersambung, keranjang besi
kemudian diturunkan kembali hingga mencapai kedalaman
rencana.
8. PELAKSANAAN KERJA PENGECORAN
Pengerjaan pengecoran Bore Pile meliputi 3 langkah pekerjaan
sebagai berikut:
1. Persiapan yang diperlukan yaitu menyiapkan rute jalan masuk untuk
truk mixer beton,penyiapan pipa tremie,dan baut pengunci crane.
2. Instalasi Pipa Tremie
Pemasangan pipa tremie harus dilakukan dengan teliti dan sedemikian
rupa agar mencapai kedalaman tanah yang direncanakan. Sebuah pipa
tremie memiliki panjang 3 meter sehingga perlu disambung beberapa
pipa tremie untuk mencapai kedalaman rencana.
3. Pengecoran
Slump test perlu dilakukan sebelum pengecoran dimulai, agar
spesifikasi beton sesuai dengan yang diinginkan.
Setelah itu tahap 1, menarik tuas pada truk mixer sehingga beton
ready mix keluar dari corong lintasan. Selama pengecoran ujung
bawah pipa tremie harus terbenam dalam beton di dalam lubang bor,
minimal 1,5 m dan maksimal 6 meter, bila pipa tremie terbenam lebih
dari 6 meter, maka dilakukan pemotongan pipa tremie.
9. PENCABUTAN TEMPORARY ASING
Setelah pengecoran selesai, dilakukan pencabutan casing
sementara (temporary casing) dengan cara mengaitkan lubang
pada kedua sisi casingdengan pengunci pada crane, kemudian
diangkat dengan hati-hati agar posisicasingi tidak miring saat
dicabut, dan proses pengecoran Bore Pile pun selesai.
DETAIL
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN:

MANAJEMEN LAPANGAN POSISI PEMBESIAN


- Proses penggalian yang menggunakan - Dengan adanya aliran beton disaat
air atau slurry dapat berpeluang merusak pengecoran dapat mengangkat
ke bersihan serta kestabilan permukaan pembesian sehingga tidak berada di level
lapangan. yang diinginkan.
- Perlu sistem drainase lapangan yang - Posisi pembesian ini perlu diperhatikan
baik dan perawatan sistem tersebut. selama pengecoran agar besi tidak naik.
- Lapangan yang rusak akibat permukaan
yang terendam air akan menyebabkan
resiko crane yang tidak stabil serta
mixer beton yang sulit mencapai lokasi.
ORANG YANG TERLIBAT

1. SURVEYOR

2. KONTRAKTOR

3. PENGAWAS

4. OPERATOR
ALAT BERAT YANG

DIGUNAKAN 1. EXCAVATOR
Merupakan alat yang digunakan untuk melakukan penggalian
pada tanah. Alat ini terdiri dari roda, alat pengeruk, alat
penggalian, serta wahana putar.

2. DUMPTRUCK
Alat untuk memindahkan material yang dibutuhkan untuk
membuat pondasi jenis bored pile. Dengan begitu,
konstruksi yang dikerjakan lebih mudah karena posisi
material dengan lokasi kerja menjadi lebih dekat.
3. DRILLING MACHINE
Termasuk alat utama yang berperan besar dalam proses
pengeboran pondasi jenis ini. Dengan alat ini, tiang bor
bisa dipasang dengan cepat sekaligus melakukan proses
pengecoran pondasi agar tertutup.
4. CRAWLER CRANE
Merupakan alat alternatif yang menggantikan peran tower
crane. Efektif digunakan untuk pembangunan pondasi yang
membutuhkan alat berat serta posisinya cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai