Anda di halaman 1dari 61

Pondasi

Bored Pile
Kelompok 2 1. Annisa Mutiara Pratiwi 151144003
2. Annisaa’ Nur Syahadati 151144004
3. Dita Yuniar Laksana 151144012
4. Garas Rizky Pramedika 151144015
5. Ilham Tri Purwono 151144018
6. M. Zaky Alfarisi 151144021
7. Novi Mustikasari 151144025
8. Yuliana Fitri Rabbani 151144031
9. Zeby Ukri Zatta Pelawi 151144032

Program Studi D4 Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung - Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Bandung

2018
BORED PILE
1
Pengertian
Bored Pile

Pondasi Bore Pile adalah jenis pondasi dalam yang mempunyai bentuk
seperti tabung memanjang yang terdiri dari campuran beton dengan besi
bertulang dengan dimensi diameter tertentu yang dipasang didalam
tanah dengan menggunakan metode pengeboran dengan instalasi
pemasangan besi setempat serta pengecoran beton setempat

http://www.bored-pile.com/2014/10/pondasi-bore-pile.html
Hary Christady Hardiyatmo, 2010

Kelebihan Bored Pile
1
Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran
Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang
2
(pile cap).

3
Kedalaman tiang dapat divariasikan

4
Bored pile dapat dipasang menembus batuan

5
Diameter tiang memungkinkan dibuat besar

Kekurangan Bored Pile
1
Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca
Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton
2
tidak dapat dikontrol dengan baik
Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di
3
sepanjang badan bored pile

4
Bored pile dapat dipasang menembus batuan

5
Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan

Pondasi bore pile memiliki fungsi yang sama
dengan pondasi tiang pancangatau pondasi
dalam lainya. Perbedaan di antara keduanya
adalah pada cara pelaksanaan
pengerjaanya.

http://www.borepile.info/2014/09/pondasi-bored-pile-strauss.html
System System pembuatan bore pile ada 2
pembuatan macam, yaitu :
bore pile
▹ Bor kering ( dry drilling )
▹ Bor Basah ( wash drilling )

https://www.academia.edu/24848379/MENGENAL_PEKERJAAN_
PONDASI_BORE_PILE_DAN_STRAUSS_PILE
▹ Pelaksananannya menggunakan mata bor spiral untuk mengikis tanah
Bor kering ▹ Mata bor diputar sampai mata bor tersebut penuh terisi tanah biasanya per
0,5 meter kemudian diangkat dan dibuang, begitu proses berjalan sampai
( dry drilling ) dengan kedalaman yang dibutuhkan.
▹ Terkadang juga diperlukan sedikit air untuk melunakan tanah saat
pengeboran.
▹ Perlu di ingat metode bore pile kering ini hanya bisa dilakukan sampai
dengan level air tanah, jika sudah ditemukan air pada kedalaman tertentu
maka metode ini tidak bisa dilanjutkan karena tanah tidak bisa diangkat
keatas.
▹ Pada metode ini bisa mengerjakan pengeboran dengan kedalaman sampai
12 meter, dengan asumsi diameter antara 30 cm – 80 cm.
▹ Manfaat pada bor pile kering ini lokasi pengeboran lebih bersih bila
dibandingkan dengan sistem bor pile wash borring.
▹ Metode ini menggunakan mata bore pile cross bit untuk mengikis
tanah,yang diputar menggunakan stang bor yang terhubung dengan selang
Bor Basah air yang berfungsi meneruskan dorongan air dari mesin alkon pompa
( wash drilling ) sampai ujung mata bor tersebut.
▹ Dorongan air tersebut berfungsi mempercepat pengeboran serta
mengangkat lumpur limbah bore pile keatas dari dasar lubang bor.
▹ Limbah lumpur tersebut dialirkan kegalian sirkulasi yang sudah dibuat
sebelumnya yang telah diisi air.
▹ Pada metode bor pile basah ini membutuhkan banyak air untuk proses
pengerjaannya dan memerlukan casing untuk menahan tanah dari
kelongsoran dan pompa air untuk sirkulasi.
▹ Pada metode bor pile basah ini bisa melakukan pengeboran sedalam 28
meter (menurut pengalaman kerja yang kami kerjakan) dengan diameter
30 cm, 40 cm, 50 cm , 60 cm dan 80 cm
Alat yang
digunakan
Crawler crane
▹ Crane adalah alat pengangkutan
vertikal atau alat pengangkatan yang
biasa digunakan di dalam proyek
konstuksi. Cara kerja crane sebagai
alat angkat adalah dengan mengangkat
secara vertikal material-material yang
akan dipindahkan, memindahkan
secara horisontal kemudian
menurunkan material di tempat yang
diinginkan.
Auger

▹ Auger adalah alat pengeboran yang umum digunakan.


Alat ini mempunyai kemampuan membuat lubang bor
dengan diameter 0,8 hingga 3,6 meter. Auger
digunakan pada saat proses pembuatan lubang bor pada
seluruh pondasi bore pile. Cara kerjanya, auger akan
berputar masuk ke dalam tanah hingga tanah terisi
penuh, kemudian auger ditarik keatas dan di putar ke
tempat pembuangan atau penimbunan tanah untuk
membuang tanah yang menempel pada pisau auger
dengan cara diayunkan. Alat ini efektif pada jenis
tanah dan batuan yang lunak, tetapi jika di lapangan
dijumpai kesulitan berupa kondisi tanah atau batuan
yang berbeda pada saat pengeboran, auger dapat
diganti dengan jenis pisau spiral yang meruncing.
Bucket

▹ Bucket ini berfungsi sebagai cleaning atau


membersihkan tanah yang sudah di bor oleh
auger, dan untuk memindahkan hasil galian
akhir dari lubang bor sehingga dasar lubang
bor menjadi bersih. Cara kerjanya, bucket ini
dimasukkan ke dalam lubang bor lalu diputar
hingga tanah masuk ke dalam keranjangnya,
lalu dinaikan ke atas untuk membuang tanah
yang di dalamnya ke tempat penimbunan
tanah.
Pipa Tremi dan Corong cor
▹ Pipa tremi berfungsi sebagai
penghantar adukan beton yang terbuat
dari pipa galvanis berdiameter 6 inchi
dengan ketebalan medium SII, panjang
setiap pipa ada yang 6 meter dan ada
pula yang 3 meter yang disambung
dengan sistem drat. Sementara corong
cor berfungsi sebagai penampung
adukan beton yang akan dimasukkan
ke dalam pipa remi. Corong cor ini
terbuat dari plat besi dengan tebal 3mm
dan berdiameter 60 cm.
Penyambungan corong cor dengan pipa
tremi memakai sistem drat.
Roller dan Perakit Baja Tulangan

▹ Roller adalah alat untuk membuat


tulangan geser yang berbentuk spiral.
Diameter roller dibuat lebih kecil dari
diameter bored pile, karena terdapat
selimut beton yang tebalnya 5 cm.
Untuk pemotongan dan pembengkokan
baja tulangan menggunakan cutter dan
bar bender. Dan untuk mengikat baja
tulangan digunakan kawat bendrat
dengan memakai alat gegep atau tang.
Cassing

▹ Cassing diperlukan jika runtuhan tanah


(caving) atau deformasi lateral yang
berlebihan di dalam lubang bor dapat
terjadi. Panjang casing mencakup seluruh
bagian yang dapat runtuh akibat
penggalian dan diperlukan jika terdapat
tekanan artesis. Kadang-kadang cassing
sukar dicabut kembali jika beton telah
mengalami setting, tetapi sebaliknya
cassing tidak boleh dicabut melebihi
elevasi beton karena tekanan air di
sekeliling dinding dapat menyebabkan
curing beton tidak sempurna.
Mobile crane

▹ Mobile crane termasuk alat berat


sejenis tower crane tetapi dalam
bentuk mobil sehingga dapat alat ini
dapat berjalan, berputar 360o selagi
membawa material. Pada pekerjaan
pondasi bore pile ini, mobile crane
digunakan sebagai alat untuk
mengambil besi tulangan spiral yang
telah di pabrikasi dan memindahkan
ke dalam lubang bor pondasi
Excavator

▹ Excavator atau alat berat


yang berfungsi untuk
penggalian tanah di
lapangan. Alat ini juga
sebagai pendukung proses
persiapan pekerjaan yaitu
salah satu diantaranya
untuk proses pekerjaan cut
and fill tanah.
Seperangkat alat las listrik dan gas

▹ Mesin las ini dipersiapkan apabila suatu saat terjadi


permasalahan pada saat pelaksanaan di lapangan, misal
bocornya bucket yang mengharuskan dilas.
Seperangkat alat pengujian beton

▹ Alat pengujian beton


yandigunakan untuk pengujian
workability dari suatu beton
yang akan digunakan untuk
pondasi bored pile. Alat-alat
tersebut seperti alat slump,
besi tumbukan dan benda uji
kubus dan silinder
Seperangkat alat pengukuran

▹ Pengukuran dan pelevelan


sangat penting
dilakukan.Alat-alat yang
digunakan seperti : total
station, waterpass,
prisma, theodolit dll.
Alat bantu

▹ Alat bantu yang sering digunakan dalam


pekerjaan struktur bawah ini, antara lain:
▹ Kunci pas dan kunci inggris
▹ Kunci pipa dan kunci rantai
▹ Cangkul, linggis, ember
▹ Travo las, gerinda potong
▹ Gegep dll
Tahap
Pekerjaan
F
L
O
W
C
H
A
R
T
KONSEP

▹ 1. Tanah digali dengan mesin bor sampai


kedalaman yang dikehendaki.

▹ 2. Dasar lubang bor dibersihkan.

▹ 3. Tulangan yang telah dirakit dimasukkan ke


dalam lubang bor.

▹ 4. Lubang bor diisi atau dicor beton.


Pengeboran dengan sistem bor kering / dry
drilling : Tanah di bor dengan
menggunakan mata bor spiral. Dengan
cara memutar mata bor dan diangkat setiap
interval 0,5meter. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai kedalaman yang
ditentukan.
Bor basah
(wash drilling)

Pengeboran dengan sistem bor basah / wash


borring : Tanah di bor dengan menggunakan
mata bor cross bit ex design sesuai
kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375
rpm dan tekanan +/- 200 kg.
Bila pada
Baja tulangan
yang telah waktu
dimasukan pemasangan
dalam lubang baja tulangan
bor ditahan terjadi
Kerangka baja dengan singgungan Dengan
tulangan yang telah Setelah tulangan
potongan dan terjadi memompa air
di instal diangkat terpasang, pipa
tulangan kedalam stang bor
dengan bantuan melintang lubang
tremi harus di keruntuhan di dan pipa tremi,
diesel dan power masukkan dalam lubang maka reruntuhan
bor. Bila
winch dalam posisi kedalam lubang bor, maka dan tanah yang
kebutuhan baja
tegak lurus terhadap dengan panjang menempel pada
tulangan lebih
sesuai diperlukan besi tulangan
lubang bor dan dari 12 meter pembersihan
diturunkan dengan kedalaman dapat dibersihkan
bisa dilakukan ulang dengan kembali.
hati-hati lubang bor.
penyambungan
dengan overlap memasang
50-60cm atau head
sesuai pada kombinasi
gambar yang di diameter 6 "ke
sediakan. diameter 2"
PENGECORAN BORE PILE

Setelah persiapan
pengecoran selesai, beton
slump 18+-2cm ditampung di Setelah pipa tremi penuh dan
dalam corong tremi dan ujung pipa tremie tertanam
ditahan oleh bola plastik yang beton sehingga beton tidak
Untuk memisahkan adukan beton berisi adukan beton setelah dapat mengalir karena ada
dari lumpur limbah pengboran di cukup penuh bola kantong tekanan dari bawah. Untuk
awal pengecoran, maka di gunakan plastik dilepas sehingga beton memperlancar adukan beton
kantong plastik yang diisi adukan mendorong lumpur yang ada didalam pipa tremi, maka
beton dan diikat dengan kawat di dalam lubang tremi. harus dilakukan hentakan-
beton kemudian digantung di Pengecoran dilakukan secara hentakan pada pipa tremi.
bagian dalam lubang tremi satu terus-menerus untuk Pipa tremi harus selalu
meter kebawah dari corong pipa menghidari kemacetan pada tertanam di dalam adukan
tremi.. pipa tremi. Dengan sistem beton dan pengisian di dalam
tremi ini pengecoran dimulai corong harus dijaga terus
dari dasar lubang dengan menerus agar corong tidak
mendorong air / lumpur dari kosong.
bawah menuju keluar lubang.
PENGECORAN BORE PILE – cont.

Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua
dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam beton. peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa
Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk
permukaan telah bersih dari lumpur.. dipakai pada titik bor selanjutnya.
PEMBONGKARAN BEKISTING

Pekerjaan pembongkaran bekisting dilakukan ketika beton


sudah mongering. pembongkaran ini dilakukan hati-hati
karena multipleks, balok dan kayu akan digunakan kembali
pada pekerjaan pile cap di zona selanjutnya.

PERAWATAN BETON

Perawatan beton berfungdi untuk menghindari terjadinya penguapan air yang terkandung dalam beton yang
dapat mengurangi mutu beton, maka setelah beton mengeras dilakukan curing yaitu dengan cara menutupi pile
cap menggunakan plastik ataupun karung goni selama beberapa hari. Hal ini dilakukan agar mutu beton sesuai
dengan rencana.
PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU

Selama pelaksanaan berlangsung, pengawasan terhadap seluruh kegiatan pekerjaan terus


dilakukan, guna tercapainya hasil yang diinginkan

Pengendalian mutu pada pondasi bored pile


Pengendalian mutu pada pondasi dilakukan pada tiang bored pile yang mengalami masalah seperti miring atau
tidak memenuhi kedalaman yang sesuai rencana. Selain itu, untuk membangun high rise building perlu adanya
data pendukung yang menyatakan bangunan tersebut aman, maka pekerjaan pengendalian mutu ini perlu
dilakukan sesuai rekomendasi konsultan perencana
1. Pile Driving Analyzer (PDA)

PDA (Pile Driving Analyzer) test adalah suatu pengujian dengan menggunakan data digital komputer yang
diperoleh dari strain tranducer dan accelerometer untuk memperoleh kurva gaya dan kecepatan ketika tiang
dipukul menggunakan hammer. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitas tiang dan
keutuhan tiang sehingga hasil dari pengujian ini adalah kapasitas tiang, energi palu dan penurunan.

Pelaksanaan PDA test dapat dilakukan setelah umur beton bored pile telah masuk kedalam umur rencana (28
hari). Hammer yang digunakan untuk pengujian berbentuk persegi yang terbuat dari lempengan baja yang
disusun dalam rangka hammer dan dipasang di atas bored pile.
Pelaksanaan PDA test ini dilakukan berdasatkan ASTM D4945-12. Pekerjaan persiapan yang dilakukan
sebelum pengujian
Loading test

Uji pembebanan (Load test) adalah merupakan suatu metode pengujian yang
dilakukan dengan memberikan pembebanan secara vertikal. Tujuan load test
pada dasarnya adalah untuk membuktikan bahwa tingkat keamanan suatu
struktur pondasi sudah memenuhi persyaratan peraturan dari bangunan struktur
diatasnya. Penentuan tiang yang akan diuji ditentukan oleh konsultan
perencana sebagai bagian dari struktur pondasi untuk memenuhi persyaratan
tingkat keamanan dari bangunan tersebut

Metode Pengerjaan
1. Kondisi Awal, kondisi dimana bore pile telah selesai di
cor dan umur bored pile telah mencapai 28 hari. Lalu
penggalian di sekitar kepala tiang sedalam ± 2m.

2. pemasangan cassing ini dilakukan di atas kepala tiang dengan tulangan di


las pada cassing tersebut, tujuannya agar tulangan akan ikut turun atau
tertarik bersama-sama dengan bored pile.
3. Pemasangan main beam sebagai beban dan penyettingan alat

4. Pembacaan dial ini dilakukan sesuai cycle siklik yang telah dijelaskan pada rencana
pembebanan. Misal pada siklik 1 dengan rencana pembebanan 0%-25%-50%-25%-0%,
tahap pertama yang dilakukan adalah menurunkan tonase dengan beban 0% lalu waktu
dicatat ketika penurunan tonase dengan beban 0%. Setelah itu, penurunan yang terjadi pada
tiang dicatat ketika beban diturunkan 0%, biasanya belum ada penurunan. Setelah itu,
tonase beban diturunkan menjadi 25% dari kuat tarik rencana yaitu 28 ton, catat waktu
pembebanan ketika tonase 25% lalu catat hasil penurunannya selama 1 jam sengan interval
waktu 15 menit sekali. Pengecekkan bacaan awal hingga bacaan akhir selama 1 jam
tersebut harus kurang dari 25 mm (batas penurunan yang dianjurkan dengan diameter
bored pile 60 cm). Apabila penurunan pada tonase beban 25% telah mencapai 25 mm
maka pembacaan dial dihentikan, namun apabila tidak pembacaan dilanjutkan pada tonase
beban 50% dan selanjutnya hingga siklik 4.
Hasil pembacaan dial nantinya akan diproses yang akan enghasilkan data
grafik yang terlampir pada Lampiran-B sedangkan hasil bacaan selama 2 hari
didapatkan bahwa penurunan tiang bored pile diameter 600 mm tidak turun
melebihi 25 mm, yang artinya bored pile aman untuk menahan kapasitas beban
rencana 224 ton.

Kasus/Kendala bore pile
Struktur Tanah Kohesi Rendah

Kondisi Permukaan Air Tanah

Kondisi Tanah Pasir, Kerikil dan


Berbatu
Kasus yang sulit Alignment tiang bor
atau penyimpangan terhadap lokasi bored
pile

Mutu beton tidak memenuhi


persyaratan

Beton mengalami setting


Struktur Tanah Kohesi Rendah

Penjelasan
▹ Tanah kohesi rendah adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit
sekali lekatanantara butir-butirnya seperti pasir dan lubang.
▹ Tanah ini memungkinkan tanah untuk runtuh pada saat pengeboran
berlangsung atau setelah pengeboran berlangsung

Menggunakan Casing

Penjelasan

Suspensi bentonit
Menggunakan Casing

▹ Digunakan apabila tanah rawan longsor


▹ Casing berbentuk pipa yang terbuat dari baja
PROSE Pipa selubung dipasang Lubang bor dibersihkan lalu
Tanah didalam pipa selubung
S dengan cara dipancang, tulangan dimasukkan kedalam
dikeluarkan dengan cara di bor
digetarkan atau ditekan pipa selubung

Setelah pengecoran selesai, Lubang dicor dengan adukan


pipa selubung ditarik keatas beton
Suspensi Bentonit

▹ Bentonite terbentuk dari abu vulkanik dan memiliki sifat tidak menyerap
air dan termasuk golongan lempung
▹ Bentonite dipergunakan juga untuk penahan longsor tanah pada saat
melakukan pengeboran pada pekerjaan borepile
▹ Cara penggunaannya adalah masukan bentonite pada lubang yang di bor
kemudian tunggu berapa saat dan lakukan kembali supaya bentonitenya
bisa mempekeras permukaan dinding tanah yang di bor.
▹ Bentonit digunakan bila penggalian sampai dibawah muka air tanah
Kondisi Permukaan Air Tanah

▹ Jika level air tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuat akan sering
mengalami kebanjiran yang akan berakibat sumuran akan mudah longsor dan
mata bor sulit menekan akibat tekanan air menuju arah keatas.
▹ Apabila kondisi tanah relatif stabil, maka perlu menggunakan mata bor
bucket. Atau sebagai metode altiernatif dapat diterapkan metode pengeboran
wash boring.
▹ Selain itu pengendalian muka air tanah dapat dilakukan dengan memompa air
atau dewatering
▹ Dewatering adalah kegiatan untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan air
yang masuk kedalam area kerja
▹ Apabila muka air tinggi, maka dilakukan pemompaan (Dewatering) agar tidak
menggangu proses kerja
Kondisi Tanah Pasir, Kerikil dan Berbatu

Untuk kondisi tanah seperti ini, akan bermasalah dalam pengambilan sampah hasil
pengeboran. Karena pasir, kerikil dan batuan tidak mudah diangkat dengan mata bor
spriral biasa. Untuk itu perlu digunakan bucket untuk mengangkatnya dan mata bor
cross bit untuk menghancurkannya secara bergantian.

Bucket Mata bor cross bit


Alignment tiang bor atau penyimpangan terhadap lokasi bored
pile

▹ Pada umumnya toleransi penyimpangan


pondasi bore pile adalah 15 cm, lebih dari angka
ini akan terjadi momen-momen ekstra akibat
eksentrisitas.
▹ Solusi dari kejadian tersebut adalah redesign
struktur bangunan tersebut atau memindahkan
titik pondasi.
Mutu beton tidak memenuhi persyaratan

Masalah ini memang jarang terjadi di awal pengerjaan


bored pile, karena mutu betonnya dapat direncanakan
sesuai dengan mutu yang dikehendaki. Mutu beton akan
benar-benar teruji ketika umur silinder beton sekurang-
kurangnya 21 hari. Bila ternyata mutu beton rendah
maka perlu dilakukan pemeriksaan kembali daya
dukung struktural baik terhadap beban tekanan maupun
beban momen
Beton mengalami setting

Pemeriksaan setting beton dapat dilakukan lebih


awal dengan melakukan uji slump. Slump yang
disyaratkan bagi pondasi tiang bor adalah 15 sampai
18 cm. Nilai slump yang rendah mengindikasikan
beton mengalami setting
Penempatan tulangan tidak
disimpan ditempat tertutup

Adanya pengecoran bored pile yang


tidak menggunakan tremi

Lantai kerja tergenang air

Kasus yang sulit


Uji slump yang tidak sesuai dengan
peraturan SNI

Titik bored pile yang sulit dijangkau

Selimut beton pada pondasi bored


pile

Produktivitas
Pengertian

▹ Menurut L. Greenberg dalam Sinungan (2009), produktivitas


adalah perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu
tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
▹ Pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile menggunakan alat berat yaitu
bore machine. Bore machine memiliki berbagai macam tipe yang
menghasilkan produktivitas yang berbeda-beda. Perbedaan produktivitas
dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya tipe mesin, diameter bored
pile, dan kedalaman lubang pile.
Metode Pengukuran Produktivitas

Cocok untuk pekerjaan yang tidak memiliki sub pekerjaan atau jika ada, pekerjaan itu
Unit Completed
mudah diukur dan waktu pengerjaannya singkat. Contoh : pekerjaan galian

Percent Digunakan untuk pekerjaan dengan sub pekerjaan sedikit atau tidak ada. Pekerjaan
Complete mudah diperkirakan persentasenya. Contoh : pekerjaan pengecatan

Digunakan untuk pekerjaan yang memiliki sub pekerjaan banyak dan antar sub
Metode Level of Effort pekerjaan saling overlapping. Cocok digunakan untuk pekerjaan jangka panjang.
Contoh : pekerjaan pembesian, bekisting

Digunakan untuk pekerjaan dengan sub pekerjaan yang sedikit dan sulit
Incremental diukur volumenya namun mudah ditentukan intermediate milestonenya.
Milestones Pekerjaannya tidak saling overlapping. Contoh pekerjaan pemasangan
pintu dan jendela

Start – Finish Cocok untuk pekerjaan yang memiliki sedikit sub pekerjaan dan sulit diukur volume
Percentage dan intermediate milestonenya. Contoh : pekerjaan pembersihan lahan.
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Hal yang perlu diperhatikankerusakan bangunan sekitar, kerusakan jalan ke proyek,
Lingkungan
suara bising yang mengganggu, getaran, kemacetan lalu lintas di sekitar proyek, dan
(Environtment)
sebagainya.

Jika alat-alat berat yang digunakan tidak dirawat secara berkala dan sering
Peralatan
mengalami kerusakan, maka dapat dipastikan produktivitas pekerjaan akan
(Equipment)
mengalami penurunan yang signifikan.

Faktor yang
Agar mendapatkan produktivitas yang baik, diperlukan manajemen pekerja yang
memperngaru Pekerja (Labor)
tepat (Olomolaiye,1998).
hi
Masalah yang sering terjadi adalah ketersediaan material pada lokasi
proyek dan kesalahan spesifikasi material yang digunakan. Jika jadwal
Material sampainya material ke lokasi proyek sering terlambat, maka akan
meningkatkan waktu kosong (idle time) yang dapat menurunkan
produktivitas.
Suatu proyek konstruksi membutuhkan sebuah manajemen baik dari
Manajemen perencanaan maupun pengontrolan, hal ini mencakup kemampuan pihak
(Management) manjemen dalam merencanakan, menempatkan lokasi, dan memantau
perkembangan proyek.
Metode Unit Complete

Pilcher (1992) menyatakan bahwa produktivitas adalah rasio/perbandingan antara


kegiatan (output) terhadap masukan (input).
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Produktivitas merupakan rasio kegiatan (output) dan masukan (input), dalam penelitian
ini yang disebut sebagai output adalah kedalaman titik bor yang dibor sedangkan input
dalam hal ini adalah durasi/waktu.
𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑏𝑜𝑟
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖
Dua aspek penting dari produktivitas adalah efesiensi dan efektivitas kerja. Efesiensi
merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan yang
direncanakan dengan masukan yang sebenarnya terlaksana.
Thanks!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai