Bored Pile
Kelompok 2 1. Annisa Mutiara Pratiwi 151144003
2. Annisaa’ Nur Syahadati 151144004
3. Dita Yuniar Laksana 151144012
4. Garas Rizky Pramedika 151144015
5. Ilham Tri Purwono 151144018
6. M. Zaky Alfarisi 151144021
7. Novi Mustikasari 151144025
8. Yuliana Fitri Rabbani 151144031
9. Zeby Ukri Zatta Pelawi 151144032
Program Studi D4 Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung - Jurusan Teknik Sipil
2018
BORED PILE
1
Pengertian
Bored Pile
“
Pondasi Bore Pile adalah jenis pondasi dalam yang mempunyai bentuk
seperti tabung memanjang yang terdiri dari campuran beton dengan besi
bertulang dengan dimensi diameter tertentu yang dipasang didalam
tanah dengan menggunakan metode pengeboran dengan instalasi
pemasangan besi setempat serta pengecoran beton setempat
http://www.bored-pile.com/2014/10/pondasi-bore-pile.html
Hary Christady Hardiyatmo, 2010
“
Kelebihan Bored Pile
1
Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran
Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang
2
(pile cap).
3
Kedalaman tiang dapat divariasikan
4
Bored pile dapat dipasang menembus batuan
5
Diameter tiang memungkinkan dibuat besar
“
Kekurangan Bored Pile
1
Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca
Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton
2
tidak dapat dikontrol dengan baik
Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di
3
sepanjang badan bored pile
4
Bored pile dapat dipasang menembus batuan
5
Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan
“
Pondasi bore pile memiliki fungsi yang sama
dengan pondasi tiang pancangatau pondasi
dalam lainya. Perbedaan di antara keduanya
adalah pada cara pelaksanaan
pengerjaanya.
http://www.borepile.info/2014/09/pondasi-bored-pile-strauss.html
System System pembuatan bore pile ada 2
pembuatan macam, yaitu :
bore pile
▹ Bor kering ( dry drilling )
▹ Bor Basah ( wash drilling )
https://www.academia.edu/24848379/MENGENAL_PEKERJAAN_
PONDASI_BORE_PILE_DAN_STRAUSS_PILE
▹ Pelaksananannya menggunakan mata bor spiral untuk mengikis tanah
Bor kering ▹ Mata bor diputar sampai mata bor tersebut penuh terisi tanah biasanya per
0,5 meter kemudian diangkat dan dibuang, begitu proses berjalan sampai
( dry drilling ) dengan kedalaman yang dibutuhkan.
▹ Terkadang juga diperlukan sedikit air untuk melunakan tanah saat
pengeboran.
▹ Perlu di ingat metode bore pile kering ini hanya bisa dilakukan sampai
dengan level air tanah, jika sudah ditemukan air pada kedalaman tertentu
maka metode ini tidak bisa dilanjutkan karena tanah tidak bisa diangkat
keatas.
▹ Pada metode ini bisa mengerjakan pengeboran dengan kedalaman sampai
12 meter, dengan asumsi diameter antara 30 cm – 80 cm.
▹ Manfaat pada bor pile kering ini lokasi pengeboran lebih bersih bila
dibandingkan dengan sistem bor pile wash borring.
▹ Metode ini menggunakan mata bore pile cross bit untuk mengikis
tanah,yang diputar menggunakan stang bor yang terhubung dengan selang
Bor Basah air yang berfungsi meneruskan dorongan air dari mesin alkon pompa
( wash drilling ) sampai ujung mata bor tersebut.
▹ Dorongan air tersebut berfungsi mempercepat pengeboran serta
mengangkat lumpur limbah bore pile keatas dari dasar lubang bor.
▹ Limbah lumpur tersebut dialirkan kegalian sirkulasi yang sudah dibuat
sebelumnya yang telah diisi air.
▹ Pada metode bor pile basah ini membutuhkan banyak air untuk proses
pengerjaannya dan memerlukan casing untuk menahan tanah dari
kelongsoran dan pompa air untuk sirkulasi.
▹ Pada metode bor pile basah ini bisa melakukan pengeboran sedalam 28
meter (menurut pengalaman kerja yang kami kerjakan) dengan diameter
30 cm, 40 cm, 50 cm , 60 cm dan 80 cm
Alat yang
digunakan
Crawler crane
▹ Crane adalah alat pengangkutan
vertikal atau alat pengangkatan yang
biasa digunakan di dalam proyek
konstuksi. Cara kerja crane sebagai
alat angkat adalah dengan mengangkat
secara vertikal material-material yang
akan dipindahkan, memindahkan
secara horisontal kemudian
menurunkan material di tempat yang
diinginkan.
Auger
Setelah persiapan
pengecoran selesai, beton
slump 18+-2cm ditampung di Setelah pipa tremi penuh dan
dalam corong tremi dan ujung pipa tremie tertanam
ditahan oleh bola plastik yang beton sehingga beton tidak
Untuk memisahkan adukan beton berisi adukan beton setelah dapat mengalir karena ada
dari lumpur limbah pengboran di cukup penuh bola kantong tekanan dari bawah. Untuk
awal pengecoran, maka di gunakan plastik dilepas sehingga beton memperlancar adukan beton
kantong plastik yang diisi adukan mendorong lumpur yang ada didalam pipa tremi, maka
beton dan diikat dengan kawat di dalam lubang tremi. harus dilakukan hentakan-
beton kemudian digantung di Pengecoran dilakukan secara hentakan pada pipa tremi.
bagian dalam lubang tremi satu terus-menerus untuk Pipa tremi harus selalu
meter kebawah dari corong pipa menghidari kemacetan pada tertanam di dalam adukan
tremi.. pipa tremi. Dengan sistem beton dan pengisian di dalam
tremi ini pengecoran dimulai corong harus dijaga terus
dari dasar lubang dengan menerus agar corong tidak
mendorong air / lumpur dari kosong.
bawah menuju keluar lubang.
PENGECORAN BORE PILE – cont.
Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua
dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam beton. peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa
Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk
permukaan telah bersih dari lumpur.. dipakai pada titik bor selanjutnya.
PEMBONGKARAN BEKISTING
PERAWATAN BETON
Perawatan beton berfungdi untuk menghindari terjadinya penguapan air yang terkandung dalam beton yang
dapat mengurangi mutu beton, maka setelah beton mengeras dilakukan curing yaitu dengan cara menutupi pile
cap menggunakan plastik ataupun karung goni selama beberapa hari. Hal ini dilakukan agar mutu beton sesuai
dengan rencana.
PELAKSANAAN PENGENDALIAN MUTU
PDA (Pile Driving Analyzer) test adalah suatu pengujian dengan menggunakan data digital komputer yang
diperoleh dari strain tranducer dan accelerometer untuk memperoleh kurva gaya dan kecepatan ketika tiang
dipukul menggunakan hammer. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai kapasitas tiang dan
keutuhan tiang sehingga hasil dari pengujian ini adalah kapasitas tiang, energi palu dan penurunan.
Pelaksanaan PDA test dapat dilakukan setelah umur beton bored pile telah masuk kedalam umur rencana (28
hari). Hammer yang digunakan untuk pengujian berbentuk persegi yang terbuat dari lempengan baja yang
disusun dalam rangka hammer dan dipasang di atas bored pile.
Pelaksanaan PDA test ini dilakukan berdasatkan ASTM D4945-12. Pekerjaan persiapan yang dilakukan
sebelum pengujian
Loading test
Uji pembebanan (Load test) adalah merupakan suatu metode pengujian yang
dilakukan dengan memberikan pembebanan secara vertikal. Tujuan load test
pada dasarnya adalah untuk membuktikan bahwa tingkat keamanan suatu
struktur pondasi sudah memenuhi persyaratan peraturan dari bangunan struktur
diatasnya. Penentuan tiang yang akan diuji ditentukan oleh konsultan
perencana sebagai bagian dari struktur pondasi untuk memenuhi persyaratan
tingkat keamanan dari bangunan tersebut
Metode Pengerjaan
1. Kondisi Awal, kondisi dimana bore pile telah selesai di
cor dan umur bored pile telah mencapai 28 hari. Lalu
penggalian di sekitar kepala tiang sedalam ± 2m.
4. Pembacaan dial ini dilakukan sesuai cycle siklik yang telah dijelaskan pada rencana
pembebanan. Misal pada siklik 1 dengan rencana pembebanan 0%-25%-50%-25%-0%,
tahap pertama yang dilakukan adalah menurunkan tonase dengan beban 0% lalu waktu
dicatat ketika penurunan tonase dengan beban 0%. Setelah itu, penurunan yang terjadi pada
tiang dicatat ketika beban diturunkan 0%, biasanya belum ada penurunan. Setelah itu,
tonase beban diturunkan menjadi 25% dari kuat tarik rencana yaitu 28 ton, catat waktu
pembebanan ketika tonase 25% lalu catat hasil penurunannya selama 1 jam sengan interval
waktu 15 menit sekali. Pengecekkan bacaan awal hingga bacaan akhir selama 1 jam
tersebut harus kurang dari 25 mm (batas penurunan yang dianjurkan dengan diameter
bored pile 60 cm). Apabila penurunan pada tonase beban 25% telah mencapai 25 mm
maka pembacaan dial dihentikan, namun apabila tidak pembacaan dilanjutkan pada tonase
beban 50% dan selanjutnya hingga siklik 4.
Hasil pembacaan dial nantinya akan diproses yang akan enghasilkan data
grafik yang terlampir pada Lampiran-B sedangkan hasil bacaan selama 2 hari
didapatkan bahwa penurunan tiang bored pile diameter 600 mm tidak turun
melebihi 25 mm, yang artinya bored pile aman untuk menahan kapasitas beban
rencana 224 ton.
“
Kasus/Kendala bore pile
Struktur Tanah Kohesi Rendah
Penjelasan
▹ Tanah kohesi rendah adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit
sekali lekatanantara butir-butirnya seperti pasir dan lubang.
▹ Tanah ini memungkinkan tanah untuk runtuh pada saat pengeboran
berlangsung atau setelah pengeboran berlangsung
Menggunakan Casing
Penjelasan
Suspensi bentonit
Menggunakan Casing
▹ Bentonite terbentuk dari abu vulkanik dan memiliki sifat tidak menyerap
air dan termasuk golongan lempung
▹ Bentonite dipergunakan juga untuk penahan longsor tanah pada saat
melakukan pengeboran pada pekerjaan borepile
▹ Cara penggunaannya adalah masukan bentonite pada lubang yang di bor
kemudian tunggu berapa saat dan lakukan kembali supaya bentonitenya
bisa mempekeras permukaan dinding tanah yang di bor.
▹ Bentonit digunakan bila penggalian sampai dibawah muka air tanah
Kondisi Permukaan Air Tanah
▹ Jika level air tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuat akan sering
mengalami kebanjiran yang akan berakibat sumuran akan mudah longsor dan
mata bor sulit menekan akibat tekanan air menuju arah keatas.
▹ Apabila kondisi tanah relatif stabil, maka perlu menggunakan mata bor
bucket. Atau sebagai metode altiernatif dapat diterapkan metode pengeboran
wash boring.
▹ Selain itu pengendalian muka air tanah dapat dilakukan dengan memompa air
atau dewatering
▹ Dewatering adalah kegiatan untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan air
yang masuk kedalam area kerja
▹ Apabila muka air tinggi, maka dilakukan pemompaan (Dewatering) agar tidak
menggangu proses kerja
Kondisi Tanah Pasir, Kerikil dan Berbatu
Untuk kondisi tanah seperti ini, akan bermasalah dalam pengambilan sampah hasil
pengeboran. Karena pasir, kerikil dan batuan tidak mudah diangkat dengan mata bor
spriral biasa. Untuk itu perlu digunakan bucket untuk mengangkatnya dan mata bor
cross bit untuk menghancurkannya secara bergantian.
Cocok untuk pekerjaan yang tidak memiliki sub pekerjaan atau jika ada, pekerjaan itu
Unit Completed
mudah diukur dan waktu pengerjaannya singkat. Contoh : pekerjaan galian
Percent Digunakan untuk pekerjaan dengan sub pekerjaan sedikit atau tidak ada. Pekerjaan
Complete mudah diperkirakan persentasenya. Contoh : pekerjaan pengecatan
Digunakan untuk pekerjaan yang memiliki sub pekerjaan banyak dan antar sub
Metode Level of Effort pekerjaan saling overlapping. Cocok digunakan untuk pekerjaan jangka panjang.
Contoh : pekerjaan pembesian, bekisting
Digunakan untuk pekerjaan dengan sub pekerjaan yang sedikit dan sulit
Incremental diukur volumenya namun mudah ditentukan intermediate milestonenya.
Milestones Pekerjaannya tidak saling overlapping. Contoh pekerjaan pemasangan
pintu dan jendela
Start – Finish Cocok untuk pekerjaan yang memiliki sedikit sub pekerjaan dan sulit diukur volume
Percentage dan intermediate milestonenya. Contoh : pekerjaan pembersihan lahan.
Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Hal yang perlu diperhatikankerusakan bangunan sekitar, kerusakan jalan ke proyek,
Lingkungan
suara bising yang mengganggu, getaran, kemacetan lalu lintas di sekitar proyek, dan
(Environtment)
sebagainya.
Jika alat-alat berat yang digunakan tidak dirawat secara berkala dan sering
Peralatan
mengalami kerusakan, maka dapat dipastikan produktivitas pekerjaan akan
(Equipment)
mengalami penurunan yang signifikan.
Faktor yang
Agar mendapatkan produktivitas yang baik, diperlukan manajemen pekerja yang
memperngaru Pekerja (Labor)
tepat (Olomolaiye,1998).
hi
Masalah yang sering terjadi adalah ketersediaan material pada lokasi
proyek dan kesalahan spesifikasi material yang digunakan. Jika jadwal
Material sampainya material ke lokasi proyek sering terlambat, maka akan
meningkatkan waktu kosong (idle time) yang dapat menurunkan
produktivitas.
Suatu proyek konstruksi membutuhkan sebuah manajemen baik dari
Manajemen perencanaan maupun pengontrolan, hal ini mencakup kemampuan pihak
(Management) manjemen dalam merencanakan, menempatkan lokasi, dan memantau
perkembangan proyek.
Metode Unit Complete
Any questions?