A. Sumur
Sumur yang dibuat dengan memberi tar atau batuan. Sumur ialah lubang atau
liang yang dibuat ke dalam tanah untuk memperoleh air, minyak, air garam, gas,
maupun informasi mengenai keadaan tanah. Sumur dapat berupa sumur galian yang
kemudian dilengkapi dengan timba,, terowongan miring, atau sumur bor yang
kemudian dilengkapi dengan pompa penyedot. Sumur bor yang tidak perlu dilengkapi
dengan pompa karena airnya akan menyembur keluar disebut sumber antesis buatan.
Teknil pemboran sumuran sudah dikenal jauh sebelum tahun Masehi. Pada
peradatan Cina dan Mesir kuno sumur antesis buatan telah dikenal orang Cina
pada kerasnya tanah dan batuan, ada beberapa macam teknik pengeboran. Untuk tanah
yang keras dapat digunakan teknik perkusi, alat berkabel, teknik rotary, dan
pengeboran penebuk. Dalam alat terakhir ini ujung bor mirip palu, dan remukan batuan
ditiup keluar dari lubang oleh udara, tekan yang disemburkan dari atas. Untuk tanah
lunak, pipa kecil yang dilengkapi dengan tapisan atau pipa berlubang-lubang ditekan
dan menyumbat lubang itu. Dalam hal batuan keras selongsong itu hanya diperlukan
batuan itu sendiri telah merupakan pelindung lubang. Dalam hal tanah yang tidak padat
2
perlindung itu dapat berupa pipa baja berulir, dengan diameter kira-kirasama dengan
diameter lubang.
Ujung lubang hendaknya terletak dalam lapisan yang mengandung air tanah yang
akan dipompa keluar. Bila lapisan ini berupa batuan yang keras, mungkin diperlukan
bahan peledak untuk membuat banyak retakan pada batuan itu. Kadang dengan
mengunakan asam, lapisan tanah di sekitar ujung sumur bor itu dikembangkan. Bila
lapisan itu berupa pasir, dapat digunakan pompa sedot yang kuat, atau bergantian
penyedotan dan penekanan baik. Lumpur dan pasir halus mula-mula akan ikut
terpompa dan yang tinggal di sekitar ujung bor adalah kerikir dan kerakal, yang mudah
ditembus air tanah. Dapat juga kerikir itu dimasukkan ke dalan sumur dengan paksaan.
Jenis dan daya pompa yang di gunakan bergantung pada tersedianya pada air atau
banyaknya air yang dibutuhkan, pada diameter lubang, dan pada kedalaman sumur.
Pompa sedot biasa dapat digunakan bila kedalam dari 7 meter. Pada sumur yang lebih
dalam harus digunakan pompa lift. Bila debit air pompa tidak tinggi, seperti yang
umumnya diperlukan oleh rumah tangga, dapat digunakan pompa tipe resi – prok atau
pemindahan. Bila diperlukan air dalam jumlah besar haruslah digunakan pompa tipe –
Sumur bor saat ini menjadi pilihan terbaik sebagai sumber air yang baik
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. karena sumur bor ini menggunakan
air tanah yang masih alami, air sumur bor ini terjamin steril dari pencemaran zat-zat
3
kimia apa pun. Meskipun masih mengandung sejumlah bakteri, namun bakteri-bakteri
yang terdapat di dalam air sumur bor bisa dimatikan dengan cara dipanaskan dalam
Sumur dapat dirancang dan dibangun dengan sejumlah cara tergantung pada
kondisi geologi, anggaran pembangunan, dan kapasitas yang diinginkan. Berikut ini
adalah pembuatan sumur berdasarkan jenis dan metode konstruksi yang digunakan.
1. Sumur Gali
Sumur gali adalah lubang atau lubang yang digali secara manual ke dalam tanah
untuk memanfaatkan air tanah (water table). Sumur digali hingga kedalaman 15 meter,
dengan diameter mulai dari 1 meter sampai 1,5 meter. Dinding sumur biasanya
dibuat/dilapisi dengan batu beton, batu bata, batu kali, atau diperkuat beton untuk
mencegah dinding rusak atau berlubang. Pada kedalaman di lapisan akuifer, dinding
tertanam namun dengan celah; atau jika menggunakan cincin beton buatan dipasang
celah pada sambungan antar cincin agar dapat dilewati air tanah masuk ke dalam
sumur. Sumur gali biasanya berbentuk lingkaran. Jenis sumur kadang-kadang mampu
menghasilkan persediaan air yang cukup dari sumber air dangkal tetapi mudah
Tube wells sama seperti sumur gali, yaitu menyadap air di bagian dangkal
akuifer bebas. Sumur ini mudah dibuat dan relatif murah yang dibangun di lokasi
4
dengan kondisi tanah yang tidak berbatu. Sumur dibangun dengan mengarahkan pipa
GI rakitan dan logam runcing tabung ke tanah yang disebut "titik sumur". Ujung
runcing dari titik yang digunakan untuk memasukan pipa, memiliki screen atau pipa
berlubang bagian 5 bawah yang memungkinkan lewatnya air. Ujung atas dari pipa GI
di bagian atas dipukul dengan beban berat. Biasanya beban berat ini digantung di blok
tripod. Pipa diarahkan ke titik tanah (titik sumur) yang ditenggelamkan ke dalam tanah
sepanjang pipa GI, selanjutnya ditambahkan terus-menerus di bagian atas. Blok atau
pelindung kayu bagian atas harus ditempatkan untuk melindungi dari kerusakan oleh
dampak pemukulan (hentakan) dari palu atau pemukul lainnya. Meskipun tube wells
yang digali lebih dalam dari sumur gali biasa, namun masih relatif dangkal dan rentan
terhadap kontaminasi. Selain itu, tube wells ini memiliki kapasitas air yang relatif kecil
Sumur Bor dibangun secara manual dengan menggunakan bor (augers), biasanya
tanah yang akan dibor bersifat kohesif lembut atau tanah tak berongga yang
mengandung tanah liat. Kedalaman sumur bor bisa sampai 15 meter. Pada saat
pemboran mencapai ‘garis level air tanah” (water table), auger dinaikkan keluar dari
lubang dan dibersihkan setiap saat. Demikan pula ketika pengeboran mencapai air
tanah, auger diangkat kembali untuk membersihkan pasir dan tanah di lubang bor.
Untuk melakukan pemboran lebih dalam, ditambahan batang pipa dibagian atas auger.
Sementara itu, perlu menyiapkan pipa jambang (casing) baja yang berdiameter sama
seperti lubang bor dimasukan ke dalam lubang bor untuk mencegah lubang halian bor
5
runtuh. Setelah pengeboran mencapai kedalaman akhir, kira-kira yang paling baik
adalah 2 meter di bawah garis permukaan air tanah (water table) saat musim kemarau,
sementara tersebut. Selanjutnya pipa jambang sementara ditarik secara bertahap keluar
saat kerikil dituangkan di antara pipa PVC dan pipa jambang sementara tersebut.
Ketika pipa jambang telah ditarik 3 meter di bawah permukaan tanah, semen grouting
dituangkan di atas kerikil hingga ke permukaan tanah untuk melindungi sumur dari
kontaminasi permukaan. Dalam hal ini sumur bor sangat rentan terhadap kontaminasi
permukaan. Metode konstruksi sumur ini tidak berlaku pada bahan konsolidasi keras
Sumur bor biasanya dibor oleh ahli sumur bor professional yang mempunyai
pengalaman dan peralatan memadai agar mempeorleh air tanah dengan kedalaman
lebih daripada sumur lainnya. Berbagai metode pengeboran sumur telah dikembangkan
sesuai kondisi geologi mulai dari tanah keras (hard rock) seperti granit dan dolomit
hingga sedimen yang sepenuhnya terkonsolidasi seperti pasir aluvial dan kerikil.
Metode pengeboran tertentu bisa jadi lebih dominan di daerah tertentu karena paling
Konstruksi sumur biasanya terdiri dari empat atau lima langkah pengerjaan, yaitu: (1)
pengeboran, (2) pemasangan pipa casing dan pipa screen, (3) penempatan paket
saringan atau filter, (4) penuangan sement grouting untuk memberikan perlindungan
kontaminasi, dan (5) pengujian sumur untuk memastikan air bebas dari pasir dan hasil
maksimum.
7
Ada 2 jenis umum dari metode pengeboran, yaitu: metode perkusi atau alat kabel
Metode ini digunakan untuk membangun sumur dengan cara berulang kali
mengangkat dan menjatuhkan kabel string yang mengangkat alat berat pengeboran
dalam lubang bor seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.2. Alat bor memecah atau
ditujukan untuk mengendurkan materi di tanah yang tidak terkonsolidasi. Dalam kedua
8
kasus, pergerakan naik-turun alat bor menjadikan partikel hancur atau longgar dibantu
dengan air untuk membentuk bubur atau lumpur di bagian bawah lubang bor.
Akumulasi lumpur meningkat dan kadang menurun sebagai dampak dari pengeboran
dan peralatan. Ketika pengeboran sulit dilakukan, perlu membuang bubur atau tanah
Keuntungan:
4. Pemulihan sampel layak adalah mungkin dari setiap kendalaman kecuali kondisi
terjadi berubahubah;
5. Sumur dapat dibor di daerah yang terdapat sedikit air dan dapat dibangun dengan
6. Sumur dapat dibor ke dalam tanah dimana kehilangan sirkulasi menjadi masalah;
7. Sumur dapat sesuaikan (kapasitasnya) setiap saat untuk menentukan hasil perkiraan
di kedalaman tertentu.
Kekurangan:
2. Biaya pipa jambang (casing) biasanya lebih tinggi karena dinding lebih berat atau
diameter casing lebih besar mungkin diperlukan, serta kesulitan untuk menarik
dalam tanah tidak terkonsolidasi memerlukan pipa atau casing sesuai petunjuk
pengeboran untuk mencegah lubang di dalam galian (caving) dan untuk menjaga sumur
bor terbuka. Pembuatan sumur bor dengan metode perkusi sangat fleksibel dan mampu
mengembangkan air dari sumber air dangkal atau dalam, baik tanah tak terkonsolidasi
kecepatan pengeboran dan mencapai kedalaman lebih di segala formasi tanah. Bor
melekat pada ujung bawah dari string pipa bor, yang melakukan aksi berputar dari rig
ke bor. Sumur dibor, memotong dan memecah formasi tanah batuan, potongan atau
tanah bor dikeluarkan melalui sirkulasi yang terus menerus dari cairan pengeboran
yang dipompa ke bawah melalui pipa bor dan keluar melalui galian buangan di dekat
lubang bor. Cairan ini mengalir ke atas melalui ruang annular antara pipa sumur bor
dan bor, membawa potongan atau tanah bor ke permukaan yang dapat digunakan untuk
Keuntungan:
Tes dasar berikut diperlukan untuk menilai apakah sumur cocok sebagai sumber
Hasil sumur yang aman secara kasar dapat ditentukan dengan mengoperasikan
pompa uji dengan kapasitas setidaknya sama dengan kebutuhan puncak pada sistem
dan operasi selama 24 sampai 48 jam. Setelah 24 jam dipompa, pengukuran harus
dilakukan dengan beberapa interval waktu untuk menentukan apakah sudah stabil.
Debit air (pumping rate) pada saat dipompa dengan kondisi pemompaan yang stabil
dengan hasil yang aman adalah sekitar 60 - 80% pada kondisi normal. Air di apisan
daerah di mana kualitas airnya cukup baik, berada diakuifer berupa pasir dan kerikil,
serta fluktuasi water table yang rendah, faktor keamanan yang lebih tinggi dapat
dipertimbangkan.
Untuk mengukur level air di sumur (pada saat statis dan selama pemompaan),
yang terbaik adalah memasang tabung suara level air (water level sounding tube)
bersama dengan pompa. Sebuah flow meter atau saluran ukur (orifice weir) dipasang
Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah karakteristik fisik dan kimia dari
tanah memenuhi parameter yang ditetapkan sesuai Standard Kualitas Air Minum yang
D. Pemilihan Lokasi
adalah:
Survei yang harus dilakukan untuk penentuan pembangunan sumur di lokasi adalah:
kedalaman di mana sebuah kandungan pasokan air yang cukup akan ditemukan.
12
Sumur-sumur yang sudah pernah dibangun dapat dijadikan rujukan namun tidak
1. Kondisi Hydro-Geologi
Studi sumber daya air merujuk kondisi hidro-geologi wilayah akan menunjukkan
lokasi yang layak untuk eksplorasi sumur dalam hal kapasitas debit dan kualitas air.
Studi hidro-geologi dilakukan oleh para profesional yang memiliki pengetahuan atau
ahli sumur bor yang dapat menilai informasi tersedia di beberapa sumur yang sudah
ada. Pemeriksaan data sumur seperti kualitas air, debit air, fluktuasi musiman,
kedalaman permukaan air tanah (water table), dan data rekaman (log) pengeboran yang
2. Pertimbangan Lingkungan
Sumur air tanah dangkal harus pada jarak tertentu dari sumber polutan seperti
toilet, kadang peternakan, pertanian pupuk padat, dan sejenisnya. Sumur juga harus
berada jauh dari pohon-pohon besar yang akarnya dapat menggangu stabilitas sistem
sumur.
1. Rancangan Sumur
sumur awal dan akhir. Rancangan terdiri dari penentuan kedalaman sumur, diameter
pipa jambang (casing), jenis screen, serta ukuran slot dan penentuan posisinya dalam
sumur.
13
unsur struktur pengeboran sumur ini diilustrasikan dalam Gambar 2.4. Rancangan awal
ini adalah dasar dari kontrak pengeboran sumur dan menghitung perkiraan biaya.
disesuaikan menjadi rancangan akhir. Selama tahap ini, asumsi rancangan yang
debit air, penurunan muka air (drawdown), kedalaman dan ketebalan lapisan geologi,
jenis material setiap lapisan geologi yang ditemui, dan informasi lain yang relevan.
14
Merupakan gabungan produksi dari sumber-sumber yang ada (jika ada) dan
sebelumnya yang menunjukkan perkiraan air yang dihasilkan oleh sumur. Sebelum
konstruksi, perkiraan hasil sumur dipergunakan sebagai dasar acuan untuk rancangan
awal sumur.
Setelah konstruksi sumur dan pencucian sumur, hasil nyata air yang dihasilkan
Kedalaman sumur tergantung pada pembentukan bantalan air dan biaya yang
pencatatan (data log) pengeboran tanah. Tanah dan sampel batuan yang diambil di
berbagai kedalaman dan jenis bahan geologi dicatat. Hal ini memungkinkan Pengebor
(driller) mengidentifikasi akuifer dengan potensi terbaik yang akan dijadikan sumber
air. Beberapa Pengebor menjalankan log listrik (catatan hasil geolistrik) atau sinar
sumur.
15
Casing sumur bisa berupa pipa casing lurus atau casing teleskopik. Diameter pipa
casing lurus sama dari atas ke bawah sumur. Casing teleskopik kombinasi dari bagian
pipa lebih besar di bagian casing/screen dan diameter yang lebih kecil dibagian
casing/screen.
Pipa casing berfungsi sebagai rumah untuk peralatan pompa dan saluran untuk
masuknya aliran air tanah ke suction pompa. Rumah pada bagian pipa casing harus
dapat meletakan pompa agar selalu terendam air. Ini harus diletakkan beberapa meter
di bawah level pada saat air minimum saat drawdown dan pertimbangan fluktuasi
musiman. Casing harus cukup besar untuk menampung unit pompa sesuai debit yang
diinginkan. Idealnya, pipa casing sumur diameternya dua kali ukuran (lebih besar) dari
ukuran mangkuk pompa yang akan dipasang. Untuk sumur dalam, casing juga harus
cukup besar untuk menampung mangkuk pompa, kolom atau cukup untuk menjatuhkan
pipa dengan tepat saat instalasi dan operasi yang efisien. Ukuran casing minimum harus
sama dengan 50 mm lebih besar dari mangkok pompa tetapi tidak boleh kurang dari
100 mm. Untuk sumur teleskopik, pompa harus ditetapkan pada casing yang lebih
besar.
5. Screen Sumur
Screen sumur adalah bagian menangkap dari sumur. Hasil dari sumur sangat
tergantung pada rancangan dan lokasi screen. Sumur dapat melalui screen (disaring)
terus menerus sesuaig kedalaman sumur atau pada interval kedalaman tertentu. Hal ini
Lubang-lubang screen menahan pasir dan kerikil yang masuk sumur, namun
yang menghasilkan air pada lubang bor. Bagian pertama screen sebelah atas harus
dipasang di bawah perkiraan level air terdalam saat pemompaan (pumping water level).
Screen sumur biasanya dipasang di akuifer yang berada di titik longgar atau tidak
stabil. Screen mencegah fragmen batuan masuk sumur, membantu penguatan dinding
(bagian bawah) dan memungkinkan air masuk perlahan-lahan. Aliran turbulen dapat
mudah mengangkut partikel batu yang tidak diinginkan, sedangkan aliran aduk
Screen yang terbuat dari stainless steel paling banyak digunakan karena
Gambar. Posisi Peletakan Screen dimana bagian atas screen dipasang di bawah
a. Jenis Screens
Screen dibuat dengan banyak ukuran slot atau bukaan yang berbeda-beda dan
biasanya dipasang untuk memudahkan perbaikan pada ujung pipa jambang (casing).
Ukuran dan bentuk slot dirancang agar sesuai dengan karakteristik akuifer.
Bukaan slot atau casing berlubang dibuat dengan menggunakan alat pemotong atau
bor. Biasanya pipa plastik (PVC) yang sudah berlubang tersedia di pasaran.
Bukaan slot dan perforasi dipasang berjarak lebih dari bukaan screen. Ini
mengurangi jumlah area terbuka yang memungkinkan air masuk ke dalam sumur.
Bukaan cenderung bervariasi dalam ukuran dan mungkin memiliki tepi kasar
tergantung pada bagaimana mereka dibuat. Ini menghambat aliran air masuk ke dalam
Sementara screen yang mahal sebagai alternatif, diperlukan jika akuifer terdiri
dari material lepas seperti pasir halus, kerikil atau batu pasir lembut. Slot atau casing
berlubang dapat digunakan ketika tanah akuifer lebih konsolidasi, seperti batu pasir
Setelah pilihan dibuat antara screen dan slot atau casing berlubang, keputusan lainnya
adalah:
Bukaan slot harus cukup kecil untuk mencegah sedimen tetapi memudahkan air
masuk ke dalam sumur. Ukuran slot yang dipilih tergantung pada ukuran partikel dalam
20
akuifer di perut bumi. Ukuran slot yang memungkinkan adalah 60 persen dari ukuran
bahan kuarsa yang akan membentuk filter alami sekitar perforasi atau screen.
Luas total bukaan slot tergantung pada panjang dan diameter screen. Sedangkan
panjang screen bervariasi, diameter screen ditentukan oleh diameter casing sumur.
Hasil air dari sumur bertambah dengan meningkatkan diameter screen tetapi tidak
persen.
Jumlah daerah terbuka dari screen atau casing berlubang harus dihitung untuk
memastikan air dari akuifer tidak masuk ke sumur terlalu cepat. Jumlah lebih besar
pada area terbuka memungkinkan air untuk memasuki sumur pada tingkat lebih lambat,
menyebabkan penurunan tekanan lebih rendah di dalam air ketika bergerak ke dalam
sumur. Jika air mengalir terlalu cepat, akan ada masalah dengan pembentukan lapisan
keras (incrustation).
c. Penempatan Screen
Screen atau perforasi pada casing harus ditempatkan berdekatan dengan akuifer.
Jika tidak benar pentempatannya, sumur dapat menghasilkan sedimen halus yang
pompa. Jika Pengebor menggunakan peralatan logging geofisika yang secara akurat
Level pemompaan (pumping water level) harus masih di bawah dari bagian atas
bukaan slot atau perforasi. Jika tidak, akuifer akan ada oksigen, yang akan
6. Gravel Pack
Ruang annular antara screen sumur, casing, dan dinding lubang bor diisi dengan
kerikil atau pasir kasar (disebut gravel pack atau filter pack). Gravel pack mencegah
pasir dan partikel pasir halus yang bergerak dari tanah aquifer ke dalam sumur. Gravel
pack tidak boleh ada partikel halus lumpur dan tanah liat; di mana bisa mengisi ruang-
ruang kosong pada bagian casing. Bagian paling atas dari ruang annular biasanya
disegel tanah liat dan semen grouting bentonit untuk memastikan bahwa tidak ada air
7. Semen Nat/Grout
Semen grout harus digunakan untuk mengisi sepanjang 3 m dari ruang annular
antara casing dan lubang bor untuk memberikan segel terhadap kemungkinan
kontaminasi dari permukaan. Pada permukaan sumur, casing bagian atas disediakan
untuk memudahkan penuangan segel sumur. Casing permukaan dan segel sumur
melindungi kontaminasi dari gravel pack dan menjaga kontaminasi air dangkal yang
masuk/bocor ke dalam sumur. Casing permukaan dan segel sumur adalah sangat
penting dibuat keras untuk melindungi kondisi terbuka, lubang bor yang tidak
Metode pembangunan sumur bor tergantung pada kedalaman dan diameter yang
dapat melakukan pengeboran sumur bor sesuai ukuran yang disepakati atau spesifikasi
standar, praktik standar dan tes uji hingga menghasilkan sumur bor yang berkualitas
a. Mencatat semua perubahan dalam setiap lapisan geologi tanah dan kedalamannya
dengan tujuan menentukan kelayakan lokasi dan persyaratan teknis dan desain sumur
2. Pengeboran
dari potongan lapisan tanah yang dibor (drill cuttings). Selain itu, setelah pengeboran
selesai, kadang diperlukan pendataan rinci tentang kondisi bawah geologi dengan
dari bahan geologi sepanjang bukaan dinding lubang bor. Pasir memiliki ketahanan
yang lebih tinggi dari tanah liat, sedangkan salinitas tinggi mengurangi hambatan listrik
potensi dan deskripsi hasil potongan lapisan tanah, menyediakan informasi penting
tentang salinitas air, lokasi, dan ketebalan akuifer lapisan. Informasi ini sangat berguna
pengeboran dari daerah yang mengelilingi perforasi. Hal ini meningkatkan kemampuan
sumur untuk menghasilkan air dan memaksimalkan produksi dari akuifer. Setelah
pemasangan screen sumur, casing, dan gravel pack, sumur dicuci untuk membersihkan
lubang bor dan cairan pengeboran, serta untuk penguatan gravel pack agar lebih stabil
di sekitar screen sumur. Metode yang biasa digunakan adalah menyemprotkan udara
atau air bertekanan masuk dan keluar dari bukaan screen. Prosedur ini dapat
berlangsung beberapa hari atau mungkin lebih lama, tergantung pada ukuran dan
kedalaman sumur.
menerus adalah metode yang digunakan untuk kegiatan ini. Air atau udara naik-turun
bolak-balik melalui perforasi. Bahan halus yang yang dalam tanah menjadi lepas,
25
dipompa atau dikeluarkan dari sumur. Prosedur dilanjutkan hingga tidak ada partikel
Jika pembentukan akuifer tidak alami memiliki partikel yang relatif kasar untuk
membentuk filter, mungkin perlu memasang paket filter buatan. Paket ditempatkan di
sekitar screen atau perforasi sehingga sumur dapat dicuci. Misalnya, prosedur ini
diperlukan bila akuifer terdiri dari pasir halus dan partikel butir individu yang
ukurannya seragam.
4. Penyelesaian
b. Disinfeksi sumur
memberikan perlindungan dari kebocoran dan menjaga limpasan masuki bagian atas
sumur. Hal ini penting dengan mamasang alat pencegah arus balik, terutama jika air
sumur dicampur dengan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida dekat sumur. Sebuah
arus balik ini dimaksudkan untuk menjaga air yang terkontaminasi tidak mengalir
2. Pengertian Akuifer
A. Akuifer
pemasok air dalam jumlah yang ekonomis (jumlahnya cukup untuk suatu keperluan
seperti domestik, pertanian, peternakan, industri dan lainnya). Oleh sebab itu formasi
ini harus mampu menyimpan dan melewatkan air. Serta suatu unit geologi yang jenuh
dan mampu memasok air kepada sumur atau mata air sehingga dapat digunakan sebagai
sumber air. Istilah lain adalah water bearing formation (formasi yang mengandung air)
atau juga groundwater reservoir (waduk air tanah). Untuk dapat berpungsi sebagai
akuifer, suatu batuan haruslah berpori atau berongga yang berhubungan satu sama lain,
sehingga dapat menyimpan dan membiarkan air bergerak dari rongga ke rongga.
Air tanah merupakan air yang tersimpan dibawah permukaan tanah dan
tergantung dari ada tidaknya batuan yang dapat menyimpan dan meloloskan air dalam
jumlah yang bearti atau dalam hal ini disebut sebagai akuifer secara alami tidak semua
batuan dapat bertindak sebagai akuifer mengingat akan sangat bergantung pada ruang
antar butiran (pori-pori batuan) dan permeabilitasnya. Tentunya batu pasir atau batuan
sedimen berbutir kasar memiliki persyaratan untuk itu, terutama batuan-batuan yang
belum terkompakan (unconsolidatet rock), karena itu juga sangat tergantung pada umur
batuan.
yang berarti (significant). Batuan-batuan yang berumur tua biasanya telah mengalami
kompaksi dan sementasi sehingga ruang antar butiran menjadi rapat termampatkan,
menyebabkan tidak bisa menampung dan meloloskan air dalam jumlah banyak dan
bahkan menjadi kedap air (impermeable). Dengan kata lain permeablitas dan
porositasnya kecil demikian juga halnya dengan batuan beku dan batuan metamorfik.
kepermukaan cenderung digunakan sebagai sumber air sumur dangkal (sumur galian)
dan sumur irigasi. Akuifer ini cenderug diisi oleh resapan air hujan. Beberapa daerah
gurun yang merupakan daerah perbukitan kapur atau pegunungan, memiliki akuifer
dangkal, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya air tanah. Contohnya di
Pegunungan Atlas di Afrika utara, Lebanon, Suriah, Israel, Jebel Akhdar di Oman,
Sierra Nevada, memiliki akuifer dangkal yang sudah dieksploitasi sebagai sumber air.
Over eksploitasi dapat menyebabkan kekurangan pasokain air; karena lebih banyak air
yang keluar (dimanfaatkan) daripada pengisian ulangnya (oleh air hujan). Di sepanjang
menyebabkan penurunan muka air dan terjadi kontaminasi pada air tanah yang menjadi
B. Akuifer Tertekan
Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana air tanah terletak di bawah lapisan
kedap air (impermeable) dan mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan
atmosfer. Air yang mengalir (no flux) pada lapisan pembatasnya, karena confined
aquifer merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas dan
bawahnya.
29
Akuifer bocor dapat didefinisikan suatu akuifer dimana air tanah terkekang di
bawah lapisan yang setengah kedap air sehingga akuifer di sini terletak antara akuifer
Akifer setengah tertekan, disebut juga akifer bocor (leaky aquifer), merupakan
akifer yang ditutupi oleh lapisan akitard (lapisan setengah kedap) di bagian atasnya,
A. Akuifer Bebas
Akuifer bebas atau akuifer tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer tertutup
lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang mempunyai muka air tanah.
Unconfined Aquifer adalah akuifer jenuh air (satured). Lapisan pembatasnya yang
merupakan aquitard, hanya pada bagian bawahnya dan tidak ada pembatas aquitard di
lapisan atasnya, batas di lapisan atas berupa muka air tanah. Permukaan air tanah di
sumur dan air tanah bebas adalah permukaan air bebas, jadi permukaan air tanah bebas
adalah batas antara zone yang jenuh dengan air tanah dan zone yang aerosi (tak jenuh)
di atas zone yang jenuh. Akuifer jenuh disebut juga sebagai phriatic aquifer, non
Air tanah ini banyak dimanfaatkan oleh penduduk untuk berbagai keperluan
dengan kedalaman sumur umumnya antara 1 – 25 meter. Air tanah bebas masih
merupakan sumber utama air bersih bagi sebagian besar penduduk dalam memenuhi
dan sumur pantek pada kedalaman kurang dari 20 meter di bawah permukaan,
umumnya terdapat pada lapisan pasir, pasir kerikilan, tufa pasiran dan pasir lanauan.
Air tanah bebas di dataran aluvial terdapat dalam lapisan pasir, pasir lempungan, pasir
Mutu air tanah bebas bervariasi dari baik hingga jelek, asin rasa airnya hingga
tawar, berwarna keruh hingga jernih. Kesadahannya berkisar antara 8,5 – 16,7, pH
sekitar 6,7 – 11,2, sisa kering 353 – 580, sisa pijar 252 – 420, kadar kandungan ion
31
klorida berkisar 25,5 – 6.685 mg/l, SO4 antara 40,5 – 246,9 mg/l. Khususnya untuk
keperluan rumah tangga sehari-hari, kandungan air tanah bebas di dataran aluvial
penggunaan air tanah bebasnya sangat terbatas sekali disebabkan asin hingga payau
Akuifer yang disebut akuifer melayang jika di dalam zone aerosi terbentuk
sebuah akuifer yang terbentuk di atas lapisan impermeable. Akuifer melayang ini tidak
dapat dijadikan sebagai suatu usaha pengembangan air tanah, karena mempunyai
4. KONSTRUKSI SUMUR
yang ada.
oleh pihak/instansi terkait. Faktor kebutuhan yang kuat dan biaya-biaya dalam
pelaksanaan konstruksi sumur dan pemeliharaan merupakan bagian dari syarat khusus
Untuk konstruksi sumur sendiri terdiri dari 2 (dua) elemen yaitu casing dan bagian
intake. Untuk pelayanan kebutuhan air, peralatan pompa mempunyai lubang pipa ke
atas untuk mengalirkan air dari aquifer menuju lubang pengambilan pompa. Sedangkan
bagian intake dari sumur yang tidak terkonsolidasi dan semikonsolidasi umumnya
screen tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang pekerjaan konstruksi sumur, yaitu :
a. Pemilihan diameter casing Pemilihan diameter casing yang tepat dari sumur
Casing harus mempunyai lebar yang cukup untuk menampung debit air
b. Bahan material casing Pemilihan bahan casing dan diameter bergantung pada
kualitas air, kedalaman sumur, biaya lubang bor, metode pengeboran dan
peraturan yang berlaku. Tipe dari casing yang digunakan konstruksi sumur
adalah besi, thermo plastic, fiberglass, beton dan semen asbes. Besi digunakan
mengingat pangsa pasarnya lebih banyak, khususnya digunakan pada area yang
mempunyai air tanah dengan kadar korosinya tinggi dan kedalaman sumurnya
c. Perencanaan pipa Pipa yang digunakan untuk konstruksi sumur didasarkan pada
Pipa air minum, pipa pemanas, AC, gas dan proses sistem lainnya (
Standar ASTM)
B. PENGUMPULAN DATA
Jalan masuk
Penyediaan air
Pengamanan lokasi
meliputi ;
Pekerjaan Pengeboran
Pemasangan Pipa
Gravel Pack
Logging
Pengujian Sumur
Penyempurnaan Sumur
Pemulihan lokasi
Pembuatan Laporan
agar nantinya bisa diperoleh hasil yang maksimal dari sumur yang akan dibuat.
Perencanaan dari suatu sumur merupakan proses yang spesifik ditinjau dari kondisi fisik
material dan dimensi sumur tersebut. Meskipun perencanaan sumur kelihatan dengan
prosedur yang pasti namun kondisi lokal hidrogeologi dan praktek dalam perencanaan
Kondisi Water Balance dari aquifer, baik kondisi saat ini maupun kondisi yang
akan datang.
Analisa ukuran butiran untuk material aquifer yang tidak terkonsolidasi dan
Sumur yang akan dibuat harus didesain sedemikian rupa untuk mendapatkan
kedalaman yang ada pada lapisan aquifer sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi dan
36
produksi air tanah yang bebas dari sedimentasi. Sumur terdiri dari 2 (dua) elemen
penting yaitu casing dan intake. Fungsi utama dari casing adalah untuk menghindari
masuknya sedimen-sedimen yang berada pada lapisan tanah yang bisa terserap masuk
ke dalam pipa utama sehingga tidak timbul kontaminasi dari air yang diproduksi.
Duahal penting yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan konstruksi sumur adalah
1. Pemilihan Bahan Casing Untuk pemilihan bahan casing bergantung pada kualitas
air, kedalaman sumur, metode pengeboran dan peraturan yang berlaku. Beberapa
bahan yang digunakan dalam konstruksi sumur antara lain besi, stainless steel,
Kekuatan peralatan
Aspek biaya
Tipe formasi
Metode pengeboran
Desain Sumur
Teknik Konstruksi
Dalam praktek lapangan ternyata casing dari besi yang sering digunakan. Sebenarnya
pasarnya lebih banyak khususnya dipakai pada area yang mempunyai air tanah dengan
37
kadar korosinya tinggi dan kedalaman sumurnya lebih dari 1000 ft (> 350 m). Tempat
dari rangkaian casing pada lubang eliminasi membutuhkan perbaikan dengan grouting
2. Pemilihan Diameter Casing Pemilihan diameter casing yang tepat dari sumur
konstruksi sumur dibandingkan dengan jenis dan tipe peralatan bor yang
casing harus berada dan ditempatkan pada lapisan lempung atau lapisan lain
casing. Diameter casing harus dipilih secara tepat dengan dua alasan, yaitu
o Casing harus mempunyai lebar yang cukup untuk menampung debit air
akantinggi.
Pemilihan kelas pipa yang digunakan untuk casing harus mengikuti standar
NO Klasifikasi Deskripsi
m)
406 mm.
4 Pipa Sumur Pipa sumur bor diproduksi dengan metode las dan
Malang
Besi : sedang.
seimbang
mengandung korosi.
Stainless Steel.
Mangan : 2 %
max Besi :
seimbang
% hidrogen sulfat.
Malang
Pekerjaan Sumur
ditentukan.
6. Pengeboran lubang diameter 12” sampai pada kedalaman 100 meter dan
9. Pemasangan pipa sumur yang terdiri dari pipa produksi diameter 6”,
reducer dan pipa jambang 12” sesuai dengan desain sumur yang
ditentukan.
cara yang telah ditentukan dan sampai kedalaman yang ditentukan pula.
14. Pengujian ketegak lurusan pipa jambang sumur dan pengisian semen
spesifikasi teknis. Dan semua peralatan ini harus disiapkan sedini mungkin oleh
pelaksana pekerjaan.
a. Drilling Rigs ( Bor ) Untuk jenis alat ini terdiri dari tiga macam yaitu ;
Spidle type
Rotary Table
Top Drive
tersedia compressor. Alat ini digunakan untuk menyedot lumpur yang biasanya
ikut tersedot dalam pipa pemboran. Compressor yang dipakai harus bertipe
piston. Kapasitas yang dianjurkan adalah 500 l/menit pada 24 kg/cm2 didalam
‘cutting’ yang diperoleh cukup bisa mewakili penetrasi kedalamannya dan juga
Selain itu harus juga disiapkan alat pengetesan lumpur pemboran, antara lain ;
Marsh funnel
lubang bor. Pipa Pelindung ini harus dipasang dalam keadaan normal minimum
pada kedalaman 10 meter. Pada kondisi khusus mungkin perlu lebih dalam lagi
5. UJI PEMOMPAAN
TUJUAN PENGUJIAN
Pompa adalah mesin konversi energi yang umumnya digerakkan oleh motor.
Daya dari motor diberikan pada poros pompa untuk memutar impeler yang
dipasangkan pada poros tersebut. Akibat dari putaran impeler yang menimbulkan gaya
sentrifugal, maka zat cair akan mengalir dari tengah impeler keluar lewat saluran di
antara sudu-sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi. Zat cair
yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi kemudian melalui saluran yang
perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan. Jadi zat cair yang keluar dari
flens keluar pompa head totalnya bertambah besar. Sedangkan proses pengisapan
terjadi karena setelah zat cair dilemparkan oleh impeler, ruang diantara sudu-sudu
menjadi vacuum, sehingga zat cair akan terisap masuk. Selisih energi persatuan berat
atau head total dari zat cair pada flens keluar dan flens masuk disebut sebagai head total
energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Head pompa adalah energi
persatuan berat yang harus disediakan untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang
49
direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi pompa atau tekanan untuk mengalirkan
sejumlah zat cair. Jadi, head atau tinggi tekanan merupakan ketinggian kolom fluida
yang harus dicapai fluida untuk memperoleh jumlah energi yang sama dengan yang
fluida yang dapat dialirkan persatuan waktu, satuannya adalah m3/s, L/s,
8 𝜃
Debit sebenarnya = Cd 15 √(2 𝑔) tan 2. H5/2
air (Hw) yang mengalir pada weirmeter, yang relatif terhadap sudut puncak
weirmeter.
50
Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk
input atau perbandingan antara daya air dengan daya poros. Harga efisiensi
yang tertinggi sama dengan satu harga efisiensi pompa yang didapat dari pabrik
pembuatnya.
51
INSTALASI PENGUJIAN
Keterangan :
4. Manometer U 9. Rangka
5. Motor penggerak
PARAMETER UJI
untuk berbagai kondisi putaran pompa. Parameter uji yang diukur adalah:
3. Debit pompa diperoleh dengan cara mengukur ketinggian muka air pada
weirmeter
6. Daya air, diperoleh dari hasil perhitungan pengukuran tinggi tekan, tinggi
7. Daya poros, diperoleh dari hasil perhitungan pengukuran putaran poros dan
torsi
8. Efisiensi pompa, diperoleh dari hasil perhitungan daya air dan daya poros
54
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Periksa seluruh alat ukur, pastikan alat ukur berfungsi dengan baik
3. Pastikan volume air pada bak penampung terisi hingga merendam ujung
pipa sisi hisap, bila tidak terjadi pemompaan terlebih dahulu pancing
4. Jangan menyalakan pompa sebelum bak terisi air dengan volume yang
sesuai.
Pengujian
tujuan pemanasan.
weirmeter
5. Ulangi langkah “4” untuk bukaan katup yang berbeda secara bertahap.
8 θ
Q = 15 .Cd . √2𝑔 . tg 2 . Hw5/2
Dimana : Cd = 0.6 diperoleh dari diagram dengan sudut 600 dan tinggi air
2. Head total
(ρ g)
(ρ g)
1 bar = 100.000 Pa
3. Torsi
T = (m . g). L
4. Daya poros
56
2 л.𝑛.𝑇
Np = =…………………Watt
60
5. Daya air
Nh = 𝜌. 𝑔. 𝑄. 𝐻 = …………..Watt
6. Efisiensi pompa
𝑁
η = 𝑁ℎ × 100%
𝑝
57
sumur yang akan diproduksi. Dari data debit Q dan penurunan muka air s yang diukur
dapat diperoleh kapasitas jenis sumur atau sebaliknya penurunan jenis sumurnya.
Metode yang banyak digunakan di Indonesia adalah metode “Step Drawdown Test”
yaitu dengan melakukan pemompaan secara terus menerus dengan perubahan debit
Q
qs
sw
Menurut Jacob, penurunan muka airtanah di sumur akibat pemompaan terdiri atas 2
komponen yaitu :
1. Aquifer Loss (BQ), yaitu penurunan muka air yang disebabkan oleh aliran laminer
pada akuifer itu sendiri. Nilai BQ bertmbah secara linier terhadap perubahan debit dan
58
sangat tergantung dari sifat hidraulik dari akuifer (formasi geologinya). Nilai ini
2. Well Loss (CQ2), yaitu penurunan muka air yang disebabkan oleh aliran turbulen di
dalam sumur. Nilai CQ2 bertambah secara kuadratik terhadap perubahan debit dan
sangat tergantung dari karakteristik sumur uji (development, screen dll). Nilai ini dapat
diperbaiki.
Total penurunan muka air di sumur produksi pada kondisi keseimbangan tercapai dapat
ditulis sebagai :
Q r
sw ln o CQ n
2 T rw
dimana C = koefisien yang dipengaruhi oleh jari-jari sumur, konstruksi dan kondisi
sumur produksi.
1 r
B ln o
2 T rw
sw = BQ + CQ2
Bila hubungan ini digambarkan dalam suatu kurva diperoleh hubungan sebagai berikut
59
Sumur yang produktif menurut Walton dan Bierschenk adalah sumur yang mempunyai
C
Fd 100
B
C
Kondisi Sumur
(menit2/m5)
< 0,5 Baik
0,5 - 1 Mengalami sedikit penyumbatan
1-4 Penyumbatan di beberapa tempat
>4 Sulit dikembalikan seperti semula
Fd
Klas
(hari/m3)
< 0,1 Sangat Baik
0,1 - 0,5 Baik
0,5 - 1 Sedang
>1 Jelek
Langkah-langkah perhitungan :
1. Dari data hasil Step Drawdown Test, pada setiap Q diperoleh nilai sw yang
2. Plot titik-titik hubungan antara sw/Q sebagai sumbu Y dan Q sebagai sumbu X
y
C tg
x
61
Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.
Pada uji pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal pemompaan,
pertengahan dan akhir pemompaan. Maksud dan tujuan pengambilan sample air
adalah untuk pemeriksaan (analisa) kualitas air, apakah air yang dihasilkan dari
uji pemompaan bertahap. Tujuan dilakukan uji pemompaan menerus adalah untuk
menentukan karakteristik akuifer. Hal-hal yang harus diperhatikan sama seperti pada
uji pemompaan bertahap, yang berbeda hanya debit pemompaan. Pada uji
8. Uji Aquifer
Uji akuifer dengan pemompaan adalah salah satu teknologi yang tertua untuk
mengetahui nilai parameter hidrolik. Salah satu uji aquifer terawal yang
Uji akuifer (UA) adalah pengujian properti hidrolik akuifer melalui proses
pemompaan (uji pompa), dengan debit tetap maupun debit berubah. Teknik ini diyakini
menghasilkan estimasi properti hidrolik akuifer yang paling tepat, serta perhitungan
debit sumur optimum atau sering disebut debit aman (safe yield). Dengan uji akuifer,
kita juga akan mendapatkan profil penurunan MAT dalam proses pemompaan. Dalam
jangka panjang, uji akuifer juga diharapkan dapat berkontribusi dalam menata
respon aquifer berupa penurunan MAT. Pengujian ini juga umum dilakukan oleh
hidrogeolog untuk mengkarakterisasi sistem akuifer, akuitar, pola aliran, dan batas
aliran (flow system boundaries) bila ada. Uji pemompaan yang biasa dilaksanakan
dalam uji akuifer menggunakan debit konstan pada periode minimum satu hari (atau
24 jam), dengan mengukur MAT pada sumur pantau. Saat air dipompa ke permukaan,
maka tekanan dalam akuifer akan menurun. Penurunan ini ditandai dengan penurunan
MAT (atau hydraulic head) pada sumur pantau. Besarnya penurunan ini akan
63
berkurang dalam radius tertentu dari titik sumur pemompaan, radius ini
dinamakan radius pengaruh. Sumur pompa dan sumur pantau memiliki saringan
pada satu satuan luas akuifer per satuan gradien hidrolik. Satuannya galon/hari/m2
(dalam satuan US), dalam SI satuan yang digunakan adalah m3/hari/m2, atau
sebagai K .
Storativitas (storativity atau specific storage): jumlah air dalam akuifer tertekan yang
Transmisivitas (transmissivity): jumlah air yang mampu dialirkan untuk tiap satuan
ketebalan dan lebar akuifer pada tiap unit gradien hidrolik. Dinotasikan sebagai T .
Dengan demikian bilangan ini akan mewakili jenis material dicerminkan oleh K dan
Debit efektif (Specific yield) atau porositas spesifik (drainable porosity): Nilai jumlah
air yang dilepaskan oleh akuifer tak tertekan saat dikeringkan sepenuhnya;
64
(recharge boundary) atau batas tanpa aliran (no flow boundary) serta jaraknya dari
a. Uji Sumur
Uji sumur, istilah ini sering disamakan dengan uji akuifer. Sebenarnya keduanya
tidaklah sama. Bila uji akuifer dilaksanakan untuk menguji karakteristik akuifer, uji
karakter akuifer akan sama dengan karakter sumur? Jawabnya adalah tidak, karena
sumur hanyalah satu titik yang mengeksploitasi air tanah yang mengalir pada suatu
lapisan akuifer yang berdimensi panjang, lebar dan tebal. Disain konstruksi sumur yang
buruk akan menyebabkan aliran air dari akuifer ke dalam sumur menjadi tidak lancar,
b. Slug Test
Slug test adalah variasi uji akuifer yang mengamati perubahan MAT secara instan
(baik peningkatan maupun penurunan) pada sumur yang sama (sumur produksi).
mendapatkan perkiraan cepat nilai hidrolik dalam skala waktu menit, bukan jam atau
65
hari. Benda yang disebut slug sendiri adalah sebatang besi yang dijatuhkan ke dalam
sumur agar muka air tanah berubah, naik untuk kemudian turun kembali ke posisi
semula. Perubahan tersebut diukur, sehingga didapatkan kondisi seperti ada pompa di
Beberapa pengujian di atas diintepretasi dengan model analitis aliran air tanah
(the Theis solution). Pada kondisi yang lebih kompleks model numerik bisa
dipakai (Lebbe 1995), namun perlu diingat bahwa model yang lebih rumit tidak
Slug tests biasanya dilaksanakan di daerah dengan nilai K rendah dan tidak sesuai
untuk daerah yang tersusun oleh akuifer rekahan dengan nilai T lebih besar dari 250
c. Uji Infiltrasi
Uji infiltrasi merupakan salah satu uji sederhana untuk mengetahui sejauh mana
lapisan permukaan tanah mampu menyerap air. Sangat sederhana karena yang
ke permukaan tanah. Ke dalam pipa dimasukkan air hingga ketinggian tertentu yang
ketinggian permukaan air dan penurununnya, mistar platik lentur dapat ditempelkan di
dalam pipa tersebut. Kurang lebih prinsip kerjanya akan sama dengan uji pemompaan.
Uji Aquifer
Uji akuifer dengan pemompaan adalah salah satu teknologi yang tertua untuk
mengetahui nilai parameter hidrolik. Salah satu uji aquifer terawal yang
Uji akuifer (UA) adalah pengujian properti hidrolik akuifer melalui proses
pemompaan (uji pompa), dengan debit tetap maupun debit berubah. Teknik ini diyakini
menghasilkan estimasi properti hidrolik akuifer yang paling tepat, serta perhitungan
debit sumur optimum atau sering disebut debit aman (safe yield). Dengan uji akuifer,
kita juga akan mendapatkan profil penurunan MAT dalam proses pemompaan. Dalam
jangka panjang, uji akuifer juga diharapkan dapat berkontribusi dalam menata
respon aquifer berupa penurunan MAT. Pengujian ini juga umum dilakukan oleh
hidrogeolog untuk mengkarakterisasi sistem akuifer, akuitar, pola aliran, dan batas
67
aliran (flow system boundaries) bila ada. Uji pemompaan yang biasa dilaksanakan
dalam uji akuifer menggunakan debit konstan pada periode minimum satu hari (atau
24 jam), dengan mengukur MAT pada sumur pantau. Saat air dipompa ke permukaan,
maka tekanan dalam akuifer akan menurun. Penurunan ini ditandai dengan penurunan
MAT (atau hydraulic head) pada sumur pantau. Besarnya penurunan ini akan
berkurang dalam radius tertentu dari titik sumur pemompaan, radius ini
dinamakan radius pengaruh. Sumur pompa dan sumur pantau memiliki saringan
pada satu satuan luas akuifer per satuan gradien hidrolik. Satuannya galon/hari/m2
(dalam satuan US), dalam SI satuan yang digunakan adalah m3/hari/m2, atau
sebagai K .
Storativitas (storativity atau specific storage): jumlah air dalam akuifer tertekan yang
Transmisivitas (transmissivity): jumlah air yang mampu dialirkan untuk tiap satuan
ketebalan dan lebar akuifer pada tiap unit gradien hidrolik. Dinotasikan sebagai T .
68
Dengan demikian bilangan ini akan mewakili jenis material dicerminkan oleh K dan
Debit efektif (Specific yield) atau porositas spesifik (drainable porosity): Nilai jumlah
air yang dilepaskan oleh akuifer tak tertekan saat dikeringkan sepenuhnya;
(recharge boundary) atau batas tanpa aliran (no flow boundary) serta jaraknya dari
d. Uji Sumur
Uji sumur, istilah ini sering disamakan dengan uji akuifer. Sebenarnya keduanya
tidaklah sama. Bila uji akuifer dilaksanakan untuk menguji karakteristik akuifer, uji
karakter akuifer akan sama dengan karakter sumur? Jawabnya adalah tidak, karena
sumur hanyalah satu titik yang mengeksploitasi air tanah yang mengalir pada suatu
lapisan akuifer yang berdimensi panjang, lebar dan tebal. Disain konstruksi sumur yang
buruk akan menyebabkan aliran air dari akuifer ke dalam sumur menjadi tidak lancar,
69
e. Slug Test
Slug test adalah variasi uji akuifer yang mengamati perubahan MAT secara instan
(baik peningkatan maupun penurunan) pada sumur yang sama (sumur produksi).
mendapatkan perkiraan cepat nilai hidrolik dalam skala waktu menit, bukan jam atau
hari. Benda yang disebut slug sendiri adalah sebatang besi yang dijatuhkan ke dalam
sumur agar muka air tanah berubah, naik untuk kemudian turun kembali ke posisi
semula. Perubahan tersebut diukur, sehingga didapatkan kondisi seperti ada pompa di
Beberapa pengujian di atas diintepretasi dengan model analitis aliran air tanah
(the Theis solution). Pada kondisi yang lebih kompleks model numerik bisa
dipakai (Lebbe 1995), namun perlu diingat bahwa model yang lebih rumit tidak
Slug tests biasanya dilaksanakan di daerah dengan nilai K rendah dan tidak sesuai
untuk daerah yang tersusun oleh akuifer rekahan dengan nilai T lebih besar dari 250
70
f. Uji Infiltrasi
Uji infiltrasi merupakan salah satu uji sederhana untuk mengetahui sejauh mana
lapisan permukaan tanah mampu menyerap air. Sangat sederhana karena yang
ke permukaan tanah. Ke dalam pipa dimasukkan air hingga ketinggian tertentu yang
ketinggian permukaan air dan penurununnya, mistar platik lentur dapat ditempelkan di
dalam pipa tersebut. Kurang lebih prinsip kerjanya akan sama dengan uji pemompaan.
kekurangannya agar para analis dapat berhati-hati dalam menginterpretasi hasil uji
akuifer. Kekurangan yang jelas terlihat adalah ia memerlukan banyak asumsi, seperti
Satu kekurangan yang terlihat adalah bahwa perhitungan uji pompa saat ini
lebih menonjolkan aliran horizontal. Aliran vertikal tidak mendapatkan porsi yang
cukup. Oleh karenanya bila ada distribusi nilai K yang berpotensi menyebabkan aliran
vertikal, maka tidak akan muncul dalam hasil pengujian, walaupun dapat menganggu
nilainya. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ada korelasi yang cukup baik
71
Hal lainnya adalah uji akuifer dengan cara uji pompa adalah hasilnya akan
sangat bergantung kepada kostruksi sumur. Hal yang paling sensitif adalah konstruksi
Asumsi dasar
Aliran air dalam akuifer memiliki karakteristik sebagaimana dijelaskan dalam Hukum
Akuifer bersifat homogen, isotropik, tertekan, lapisan akuifer yang dipompa memiliki
pelamparan lateral yang tidak terbatas, horizontal (tidak memiliki kemiringan), dibatasi
diasumsikan sebagai satu garis vertikal yang tidak memiliki diameter, sehingga tidak
Perbedaan muka air (head loss) di area sekitar saringan sumur (well screen) dianggap
tidak ada,
72
Tidak ada sumur lain yang berada di sekitar lokasi yang dapat mempengaruhi posisi
MAT, serta tidak ada obyek lainnya di permukaan tanah yang dapat mempengaruhi
pengukuran posisi air tanah, misal: rel kereta api, jalan raya, dll.
Disadari bahwa walaupun asumsi-asumsi di atas jarang dapat dijumpai, pendekatan ini
Gambar. Tipikal alat bor yang dimuat di atas truk khusus (truck mounted drilling
Gambar. Tipikal layout ideal uji akuifer yang memerlukan sumur pemompaan dan
sumur pantau
76
uji akuifer. Kekurangan yang jelas terlihat adalah ia memerlukan banyak asumsi,
Satu kekurangan yang terlihat adalah bahwa perhitungan uji pompa saat ini
lebih menonjolkan aliran horizontal. Aliran vertikal tidak mendapatkan porsi yang
cukup. Oleh karenanya bila ada distribusi nilai K yang berpotensi menyebabkan aliran
vertikal, maka tidak akan muncul dalam hasil pengujian, walaupun dapat menganggu
nilainya. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ada korelasi yang cukup baik
Hal lainnya adalah uji akuifer dengan cara uji pompa adalah hasilnya akan
sangat bergantung kepada kostruksi sumur. Hal yang paling sensitif adalah konstruksi
Asumsi dasar
Aliran air dalam akuifer memiliki karakteristik sebagaimana dijelaskan dalam Hukum
Akuifer bersifat homogen, isotropik, tertekan, lapisan akuifer yang dipompa memiliki
pelamparan lateral yang tidak terbatas, horizontal (tidak memiliki kemiringan), dibatasi
diasumsikan sebagai satu garis vertikal yang tidak memiliki diameter, sehingga tidak
Perbedaan muka air (head loss) di area sekitar saringan sumur (well screen) dianggap
tidak ada,
Tidak ada sumur lain yang berada di sekitar lokasi yang dapat mempengaruhi posisi
MAT, serta tidak ada obyek lainnya di permukaan tanah yang dapat mempengaruhi
pengukuran posisi air tanah, misal: rel kereta api, jalan raya, dll.
Disadari bahwa walaupun asumsi-asumsi di atas jarang dapat dijumpai, pendekatan ini
Gambar. Tipikal alat bor yang dimuat di atas truk khusus (truck mounted drilling
Gambar. Tipikal layout ideal uji akuifer yang memerlukan sumur pemompaan dan
sumur pantau
81
pada laporan pemeriksaan sumur bor. Tingkat air statis (diam), lokasi zona bantalan
air, bahan material geologi, dan data uji pompa diperiksa atau di cek untuk
mendapatkan informasi seperti kedalaman, ketebalan, dan zona akuifer. Deskripsi dan
lokasi formasi geologi dan zona bantalan air dalam formasi tersebut dapat memberikan
petunjuk tentang kedalaman akuifer, apakah termasuk akuifer dangkal (air terletak
dekat permukaan tanah), atau akuifer dalam (air terletak lebih dalam, mungkin lebih
dalam daripada 30 meter atau 100 kaki. Serta apakah akuifer terbuat dari bahan
Sifat akuifer mengacu pada akuifer tertekan atau akuifer bebas. Akuifer
tertekan memiliki lapisan atas yang kurang berpori, hal ini mengakibatkan air tanah
berada di bawah tekanan. Kekita sumur dibor, tingkat air pada sumur akan naik di atas
akuifer. Akuifer bebas tidak memiliki lapisan kedap air di atasnya, sehingga ketika
sumur di bor, tingkat ketinggan air di sumur akan sama dengan bagian atas pada
akuifer.
82
Uji Pompa, melakukan uji pompa untuk menentukan karakteristik dari kinerja
sumur serta untuk menentukan sifat hidrolik akuifer seperti permeabilitas &
nilai tersebut menentukan bagaimana air bergerak dengan mudah melalui akuifer,
berapa banyak air yang disimpan, dan seberapa efisien sumur dalam menghasilkan air.
Uji pompa dapat memungkinkan pakar hidrogeologi untuk memprediksi efek pada
tingkat air dengan intensitas pemompaan yang berbeda atau jika nantinya akan ada
Uji pompa terdri dari pemompaan sumur pada tingkat tertentu serta perekaman
ketinggian permukaan air sumur,dalam jangka waktu tertentu. Respon ketinggian air
di Sumur Bor dan di dekat pemompaan juga mencerminkan kemampuan akuifer untuk
menentukan karakteristik akuifer. Idealnya, kadar air diukur pada pemompaan sumur
Ketika sumur dipompa, level air di sekitarnya menurun, serta air bergerak dari akuifer
menuju sumur (lihat gambar di bawah). Menurunnya level air disebut juga sebagai
penarikan. Dari sudut pandang tiga dimensi, tampak seolah-olah kerucut menuju ke
bawah dan mengelilingi sumur. Ini disebut dengan “cone of depression”. Ukuran
Intensitas pemompaan
Lama pemompaan
Permeabilitas akuifer
83
Ketika sumur berhenti dipompa, dalam beberapa waktu kerucut penarikan akan
menghilang dan muka air kembali pada keadaan semula. Silahkan lihat pada gambar
dibawah, perhatikan kerucut penarikan yang lebih sedikit pada sumur pengamatan 1
Dua jenis uji pompa yang paling umum adalah uji konstan dan uji multi level.
Dan uji konstan, sumur dipompa selama jangka waktu tertentu pada intensitas tertentu,
sedangkan untuk uji multi level, sumur dipompa dengan intensitas yang lebih besar
secara berturut-turut dengan jangka waktu yang singkat. Penarikan muka air pada
sumur dipetakan sejak awal mula pemompaan baik untuk uji konstan maupun uji multi
level. Data dari kedua tes tersebut dapat digunakan untuk memprediksi karakteristik
Selama uji konstan (lihat pada gambar bagian 1 (atas)), intensitas atau tingkat
waktunya. Hubungan antara penarikan dan waktu adalah fungsi dari permeabilias
akuifer. Selama Uji multi level (lihat pada gambar bagian 2 (bawah)), pemompaan
dengan intensitas konstan dilakukan disetiap tahap pengujian, dan intensitas yang lebih
tinggi dilakukan pada tahap berikutnya secara berturut-turut. Uji multi level tidak
hanya dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik akuifer, tetapi juga berguna
untuk menentukan ukuran pompa yang akan ditempatkan di dalam sumur. Perhatikan
pada pemulihan level atau muka air pada masing-masing grafik. Tingkat pemulihan
level / muka air sebelum hingga sama seperti sebelum dipompa, tergantung pada materi
penyusun akuifer.
Ada beberapa metode untuk menafsirkan data uji pompa, termasuk grafis dan
menafsirkan data, tetapi pakar hidrogeologi saat ini masih mengandalkan analisis grafis
untuk memeriksa tren pergerakan penarikan air tanah dan juga untuk memprediksi
tingkat atau level air statis (ketinggian muka air) selama pemompaan. Data-data
tanah yang tersedia (misalnya untuk kebutuhan perkotaan atau untuk irigasi).
Karakteristik akuifer dan karakteristik sumur bor juga bisa diukur ketika pemompaan
selesai dan durasi ketinggian muka air pulih seperti semula, sehingga dapat
Uji kualitas air dilakukan untuk mengetahui kualitas dari air yang akan kita
analisis. Metode yang digunakan ialah MPN (Most Probable Number) atau APN
(Angka Paling Mungkin). MPN merupakan metode yang paling sederhana yang
digunakan untuk menguji kualitas air. Uji kualitas air terdiri dari beberapa uji
yakni uji penduga, uji penguat dan uji pelengkap. Air sangat perlu untuk duji
sebelum dikonsumsi atau diminum karena air dapat menjadi sumber penyebaran
berdasarkan terbentuknya asam dan gas disebabkan oleh fermentasi laktosa oleh
bakteri golongan koli. Terbentuknya asam dilihat dari kekeruhan pada media
laktosa, dan gas yang dihasilkan dapat dilihat dalam tabung Durham berupa
Uji penduga merupakan uji positif untuk menentukan bakteri koliform. Media
yang digunakan ialah media lactose broth. Bakteri dapat menggunakan laktosa
sebagai sumber karbon, namun ada pula sebagian bakteri enteric yang tidak dapat
melakukannya.
Uji dilakukan dalam medium fermentasi kaldu laktosa (laktosa broth) yang
berisi tabung Durham. Uji dinyatakan positif bila terbentuk gas pada tabung
87
b. Uji penguat
Hasil uji dugaan dilanjutkan dengan uji ketetapan. Dari tabung yang positif
terbentuk asam dan gas terutama pada masa inkubasi 1 x 24 jam, suspensi
ditanamkan pada media Eosin Methylen Biru Agar ( EMBA ) secara aseptik
berwarna kehijauan dengan kilat metalik atau koloni berwarna merah muda
Konfirmasi dari uji pendugaan perlu dilakukan, karena nilai positif (gas) dari
uji pertama dapat juga merupakan reaksi dari bakteri non koli yang bukan indicator
pencemar fekal. Uji penentu memrlukan medium selektif atau diferensisal. Bila
pada tahap ini di dalam kultur uji masih terbentuk gas, maka sampel air dinyatakan
c. Uji pelengkap
Uji ini merupakan analisis akhir dari sampel air untuk mendeteksi keberadaan
bakteri koli fekal. Metode yang digunakan adalah pengecatan Gram terhadap
bakteri yang muncul atau tumbuh pada media EMB agar pada uji penentu. Bila
88
karakter koloni berwarna hijau metalik dan hasil pengamatan dengan mikroskop
menunjukkan bakteri berbentuk batang tersebut adalah E. coli dan uji pelengkap
Uji pelengkap untuk menentukan bakteri Escherichia coli. Dari koloni yang
berwarna pada uji penguat diinokulasikan ke dalam medium Lactose Broth dan
medium agar miring Nutrient Agar (NA), dengan jarum inokulasi secara aseptik.
Dari koloni yang berwarna pada uji ketetapan diinokulasikan ke dalam medium
kaldu laktosa dan medium agar miring Nutrient Agar ( NA ), dengan jarum
inokulasi secara aseptik. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 1 x 24 jam. Bila
hasilnya positif terbentuk asam dan gas pada Lactose Broth, maka sampel positif
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran
patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu,
89
mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi
bakteri patogenik lain. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit
Dalam kehidupan ini semua makhluk hidup membutuhkan satu zat yaitu air.
Tanpa adanya air di dunia maka tidak akan ada kehidupan di dunia ini karena air
merupakan sumber kehidupan dan akan sangat berbahaya jika air mendadak
menghilang. Ada banyak fungsi yang kita butuhkan dari air seperti untuk minum,
mandi, mencuci, irigasi dan lainnya. air yang harus dikonsumsi oleh manusia dan
makhluk hidup lainnya juga merupakan air yang bersih dengan warna jernih dan juga
tidak menimbulkan bau. Namun ironisnya saat ini dimana pertumbuhan penduduk
semakin pesat dan juga dibersamai tumbuhnya sektor perindustrian membuat air
Hal ini bisa dilihat pada daerah yang padat penduduk dimana di sungai sudah
banyak menumpuk sampah plastic dan juga sampah anorganik lainnya yang membuat
kualitas air menjadi lebih buruk. Padahal air yang sudah terkena berbagai jenis
pencemar ini sangatlah tidak baik dan berbahaya bagi para penggunanya apalagi kalau
sampai dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh maka berbagai penyakit dapat muncul
dari air tersebut. Dewasa ini pencemaran air merupakan masalah global yang melanda
Dampak yang terjadi dengan adanya pencemaran air ini diantaranya adalah
sekitar 1400 jiwa meninggal setiap harinya di dunia karena berbagai penyakit yang
disebabkan oleh air yang tercemar. Penyebab dari pencemaran air ini lebih banyak
91
pengolahan pabrik dan lainnya. memang ada beberapa pencemaran air yang terjadi
karena fenomena alam seperti penyebab gunung meletus, gempa bumi, angin ribut dan
lainnya namun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang dilakukan oleh
manusia.
berbagai mesin pengolahan yang lebih efektif dan efisien dalam memproduksi barang
dan jasa namun kabar buruknya dari sektor tersebut adalah limbah dan polusi yang
dihasilkannya. Pencemaran air merupakan keadaan dimana adanya berbagai zat asing
yang masuk ke dalam air dan itu bersifat merusak atau bahan tersebut lebih dikenal
sebagai polutan.
Sebuah benda dapat dikatakan sebagai polutan jika memiliki kadar yang sudah
melampaui batas, dan berada di tempat serta waktu yang tidak tepat. jenis-jenis polutan
ini dapat berupa debu, bahan kimia, paparan radiasi dan lainnya. polutan yang terdapat
di dalam lingkungan tertentu ini mampu merusak lingkungan tersebut tergantung pada
seberapa besar kadar polutan di dalamnya dan makhluk hidup yang dipengaruhinya.
Semakin banyak jumlah polutan maka semakin rusak sebuah lingkungan yang terkena
Pencemaran air terjadi jika ada polutan yang masuk ke dalam air seperti zat
kimia, energi dan unsur lainnya sehingga merubah bentuk asli dari air menjadi berubah
warna dan mengeluarkan bau yang tidak enak. Adapun beberapa zat kimia yang bisa
mencemari air diantaranya adalah zat fosfat yang berasal dari deterjen yang digunakan
untuk mencuci baju, kebocoran bahan bakar minyak dari kapal atau tangki yang
tumpah, logam berat hasil buangan dari pabrik, limbah organic dari sampah rumah
Ada berbagai jenis sumber pencemaran air diantaranya seperti sampah yang
berasal dari masyarakat baik itu dari limbah rumah tangga maupun dari limbah
pertanian dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Saat ini tercatat ada beberapa
jenis polutan yang mampu membuat pencemaran air diantaranya adalah sumber bahan
yang mengandung bibit penyakit, limbah yang membutuhkan oksigen tinggi serta
waktu yang lama untuk terurai, bahan yang tidak sedimen serta bahan yang
mengandung radioaktif panas tinggi. semua bahan tersebut memiliki dampak yang
2. Limbah pertanian
Mengapa berbagai sumber pencemaran air ini berbahaya? Hal ini disebabkan
ketika ada berbagai polutan atau limbah yang masuk ke dalam air maka bakteri
pembusuk harus bekerja lebih keras dan membutuhkan oksigen lebih banyak sehingga
kandungan oksigen di dalam air dapat berkurang drastis dan membuat makhluk hidup
penyakit serta berujung pada kematian. Selain dampak tersebut jika berbagai limbah
terus dibuang ke dalam air maka bisa menyumbat aliran air itu sendiri sehingga dapat
Limbah dari pertanian yang masuk ke dalam air sebenarnya tidak berbahaya bagi
keberlangsungan ekosistem air namun karena saat ini banyak petani menggunakan
pupuk kimia dan juga pestisida dalam jumlah banyak maka mampu mengakibatkan
kerusakan pada ekosistem yang ada. Hal ini akan lebih parah jika pestisida yang
Air dapat mengalami pencemaran dari kegiatan peternakan dan perikanan jika
tidak dilakukan pembuangan yang benar pada kotoran hewan dan juga sampah lainnya.
ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk melihat ciri-ciri dari terjadinya pencemaran
oleh peternakan dan perikanan ini antara lain adalah sebagai berikut:
Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air
terkontaminasi oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya
perubahan warna dan rasa di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah
Para pelaku industri sangat rawan menghasilkan berbagai jenis limbah yang dapat
mencemari air. Ini biasanya dilakukan oleh mereka para pelaku bisnis industri yang
kurang memahami adanya pencemaran ini atau hanya sekedar untuk menekan biaya
pengolahan limbahnya saja. berikut ini beberapa jenis industri yang mampu mencemari
6. Industri electroplating
Daerah perkotaan menjadi salah satu tempat yang rawan terjadi pencemaran air.
Hal ini tidak jauh dari jumlah populasi penduduk yang kian pesat sedangkan lahan tetap
sanitasi yang tidak memadai. Pencemaran air di perkotaan juga bisa disebabkan karena
hasil dari pabrik, limbah rumah tangga, kotoran manusia, limbah cair dan lainnya.
Jenis Pencemaran Air ada beberapa jenis pencemaran menurut ahli sebagai berikut:
Bukan hanya limbah yang dapat dilihat oleh kasat mata saja yang mampu mencemari
air namun juga beberapa mikoorganisme yang tidak kasat mata. Beberapa
mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman, protozoa dan parasit kerap kali juga
dalam air sebagai hasil dari buangan limbah padat lainnya seperti limbah rumah tangga,
limbah pertanian, limbah rumah sakit, limbah industri dan limbah lainnya. adanya
berbagai kuman di dalam air ini sangat berbahaya bagi orang yang menggunakan air
tersebut karena sangat rawan menyebabkan berbagai jenis penyakit. Adapun berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air tersebut diantaranya adalah tifus,
Saat ini para pelaku pertanian sudah banyak menggunakan pupuk berbahan kimia
sebagai pengusir hama dan penyubur tanaman. Hal ini sudah dilakukan sejak lama dan
oleh banyak petani. Memang penggunaan pupuk kimia ini mampu meningkatkan
jumlah hasil panen dari pertanian tersebut namun disisi lain ada dampak negatifnya
yaitu dapat mencemari air di sungai, danau hingga laut dengan menggunakan zat fosfat
yang ada di dalam pupuk tersebut. Hal ini jika dilakukan secara terus-menerus maka
akan semakin banyak pihak yang mengalami kerugian terutama bagi mereka yang tidak
mengerti asal-usul dari pencemaran tersebut. Oleh karena itu sebaiknya anda untuk
mempertimbangkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida supaya lebih bijak lagi.
Adanya berbagai baha kimia organic di dalam air dapat membuat rasa dari air tersebut
berubah dan sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi. Bahan kimia anorganik
tersebut misalnya saja logam, garam dan asam. Biasanya ikan yang berada pada air
yang mengandung zat tersebut akan mati dan bukan hanya ikan saja namun juga
mandeknya pertumbuhan dari berbagai jenis tumbuhan yang dilalui oleh air tersebut.
Bahan kimia organic yang sering digunakan oleh banyak orang misalnya saja deterjen,
minyak, pestisida, larutan pembersih dan pestisida jika terlarut dalam air juga bisa
menyebabkan kematian pada ikan yang hidup di air tersebut. Setidaknya terdapat
sekitar 700 jenis bahan kimia organic yang terdapat di dalam permukaan air dan jika
terus dikonsumsi tanpa ada pemasakan yang benar akan menimbulkan berbagai jenis
penyakit misalnya saja ginjal, berbagai jenis kanker dan juga menyebabkan cacat pada
kelahiran.
yang dilakukan oleh banyak pihak baik itu limbah rumah tangga, limbah industri dan
juga sampah dari masyarakat lainnya yang menimbulkan berbagai potensi berbahaya
bagi lingkungan. menurut ahli komponen pencemaran air ini tergolong menjadi berikut
ini:
Berbagai industri dewasa ini banyak yang menghasilkan limbah berupa zat kimia
yang sangat berbahaya bagi lingkungan air itu sendiri seperti sungai, danau dan laut
serta pihak yang menggunakan air dari tempat tersebut. Limbah zat kimia yang mampu
99
menjadi polutan sebagai penyebab dari pencemaran air dapat digolongkan menjadi
berikut ini:
a. Insektisida – Pada sektor pertanian bahan kimia yang satu ini masih sangat
berlebihan dari ambang batas maka dapat membahayakan ekosistem air dan
b. Pembersih – Nah untuk zat kimia yang termasuk ke dalam pembersih ini
sangat banyak ditemukan bahkan digunakan oleh banyak orang misalnya saja
shampoo, detergen serta bahan pembersih lainnya. tanda yang bisa dilihat pada
air apakah mengalami pencemaran yang disebabkan oleh zat pembersih ini
adalah jika muncul buih pada permukaan air yang cukup banyak sehingga
menggunakan senyawa krom untuk kegiatan usahanya. Jika senyawa krom ini
dibuang sembarangan ke dalam air maka hal ini dapat membuat peningkatan
jumlah ion di dalam air tersebut. Untuk mencegah hal ini terjadi sangat
pengolahan limbah yang mumpuni dan standar supaya bisa mengolah sisa
larutan senyawa berbahaya tersebut supaya saat masuk ke dalam air sudah
d. Zat Warna Kimia – Zat warnai kimia yang biasanya digunakan untuk
mewarnai kain dan lainnya ini juga memiliki dampak yang berbahaya jika
2. Limbah Padat
Limbah padat yang dimaksud di sini adalah limbah yang mengarah pada hasil
pengolahan IPAL yang masih belum maksimal. limbah ini biasanya memiliki ukuran
yang kecil dan cukup halus sehingga tidak bisa mengendap di dalam dasar permukaan
sungai, danau atau laut melainkan hanya bisa melayang-layang di dalam air saja dan
ini tentunya membuat air menjadi lebih keruh dan tidak bisa dikonsumsi. Jika hal ini
terjadi maka ekosistem yang ada di dalam perairan tersebut juga akan mengalami
gangguan hidup terutama pada saat akan melakukan fotosintesis karena cahaya
a. Limbah Bahan Makanan – Limbah dari bahan makanan ini merupakan salah
saja yang ada di dekatnya. Limbah ini juga mampu menimbulkan uap di udara
mikroorganisme pembusuk. Oleh karena itu jika limbah organic ini dibuang
101
air yang berarti kemungkinan untuk berubah menjadi bakteri pathogen juga
akan semakin tinggi. oleh karena itu jangan seenaknya sendiri saat membuang
sampah ya.
ini tidak mudah teruraikan karena sangat sulit disusupi oleh mikroorganisme
pembusuk kalaupun bisa maka waktunya akan sangat lama hingga limbah
tersebut teruraikan. Limbah anorganik ini banyak dihasilkan oleh industri besar
Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air ini cukup mengkhawatirkan apalagi jika
intensitas jumlah polutan di dalam air sudah sangat banyak dan melampaui ambang
batas. Berikut ini adalah beberapa akibat yang akan muncul dari adanya pencemaran
air ini:
1. Kehidupan organisme dan ekosistem yang ada di dalam wilayah air tercemar
2. Munculnya pertumbuhan ganggang dan juga tumbuhan air sebagai parasit yang
sangat pesat. Hal ini tidak baik karena bisa menganggu berbagai aktivitas manusia
3. Jika terjadi penumpukan limbah atau sampah dalam jumlah cukup besar di dalam
air maka bisa menyebabkan pendangkalan air baik itu di danau dan sungai dan hal
ini sangat berbahaya terutama jika musim hujan karena bisa menimbulkan banjir.
4. Dalam jangka panjang jika air tersebut terus dikonsumsi maka dapat menyebabkan
resiko terkena berbagai penyakit kanker dan juga resiko bayi cacat lahir.
5. Jika pencemaran air menggukana peptisida yang ditujukan untuk membunuh hama
namun jika dilakukan secara berlebih maka bisa juga membunuh hewan dan
tumbuhan lain yang ada disekitarnya padahal mereka ini memiliki fungsi yang
sangat baik.
7. Terjadinya mutasi sel di dalam tubuh yang akan menyebabkan kanker dan leukemia.
9. Kekurangan sumber daya air yang bersih yang aman dikonsumsi oleh manusia
Karena akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air ini sangat tidak baik dan
berbahaya baik itu bagi kesehatan maupun bagi kelangsungan ekosistem. Oleh karena
itu pencemaran air harus diberikan solusi supaya tidak terjadi lagi dan ekosistem dapat
103
berlangsung seperti seharusnya. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan
a. Menghemat Air – Cara menangani pencemaran air dengan metode ini adalah
metode yang paling sederhana namun yang paling utama harus dilakukan yaitu
dengan menghemat air. Mengapa ini bisa menjadi solusi? Hal ini disebabkan
semakin sedikit air yang digunakan maka jumlah pencemaran yang akan terjadi
juga akan sedikit begitu pula sebaliknya. hal ini juga sangat baik untuk
melakukan hemat air supaya ketersediaan air di dunia ini tetap terjaga.
dalam cara menangani pencemaran air adalah dengan tidak membuang sampah
anorganik padat, limbah kimia dan lainnya. jika sampah sudah dikelompokkan
berdasarkan jenisnya maka untuk membuangnya juga akan lebih mudah karena
satu jenis sampah dengan lainnya akan memiliki cara pembuangan yang
mungkin tidak memiliki kaitan dengan pencemaran air. Namun ternyata hal ini
berkaitan karena kendaraan yang tidak diservis secara rutin maka sangat
104
mungkin terjadi kebocoran bahan bakar baik itu oli atau bahan kimia lainnya
d. Awasi Penggunaan Pupuk Kimia dan Pestisida – Meskipun pupuk kimia dan
membunuh hama namun perlu diingat bahwa air yang sudah terkontaminasi
oleh kedua bahan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Untuk
mengatasi penggunaan pupuk kimia dan juga pestisida dapat dilakukan dengan
penyiraman tanaman pada saat pagi dan sore hari supaya mengurangi terjadinya
e. Hukum yang Ketat – Berikan hukuman yang ketat dan berat kepada mereka
yang membuang limbah sembarangan terutama pada para pelaku industri besar