Gambar 1
Hubungan antara Tegangan Utama Mayor dan Minor pada Kriteria
Keruntuhan Hoek-Brown dan Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb
(Wyllie & Mah, 2005)
(4)
D=0
D=0
D = 0,5
D = 0,8
(7)
Keterangan:
Em dalam Gpa
Menjadi catatan bahwa persamaan dasar oleh Hoek and Brown (1997) telah
dimodifikasi dengan tambahan faktor D untuk menghitung pengaruh efek dari
peledakan dan relaksasi tegangan.
Tabel 2
Nilai Konstanta mi untuk Batuan Utuh
(10)
Keterangan:
(11)
Setelah data hasil pengolahan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb yaitu
tegangan normal dan tegangan geser didapatkan, maka kohesi dan sudut gesek
dalam rata-rata dapat dihitung dengan analisis regresi linier. Cara terbaik untuk
menempatkan garis lurus adalah dihitung dari jarak pasangan tegangan normal
dan tegangan gesernya atau menggunakan persamaan sebagai berikut.
(12)
(13)
Keterangan:
(16)
4. Perkiraan Kekuatan Massa Batuan
Pada pembuatan terowongan bawah tanah, ketidakstabilan terjadi pada
batas dari penggalian atau peledakan ketika kuat tekan uniaksial terlewati oleh
tegangan terinduksi pada batas tersebut. Keruntuhan dapat terhindarkan pada titik
ketika kekuatan massa batuan yang ada lebih besar dari tegangan terinduksi 1
dan 3. Analisis detail tentang perambatan bidang lemah dengan model numerik
sangatlah penting untuk dilakukan, oleh karena itu kuat tekan uniaksial dari suatu
massa batuan perlu diperhitungkan. Mohr-Coulomb memperkenalkan persamaan
(17) dan kemudian Hoek and Brown (1997) membuat persamaan dari hubungan
dengan persamaan Mohr-Coulomb pada persamaan (18) sebagai berikut.
(17)
(18)
Keterangan:
t < 3 < ci/4