Anda di halaman 1dari 12

Sumur Bor

Disusun oleh Ir. Donna MS Soemardi


Faktor penting yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi
pengeboran adalah:
1. Dekat dengan area layanan yang direncanakan;
2. Kondisi hidrogeologi setempat;
3. Hak dan tanggungjawab terkait masalah kepemilikan tanah;
4. Aksesibilitas dari lokasi untuk peralatan pengeboran dan lainnya;
5. Jarak/keamanan dari potensi sumber kontaminasi permukaan;
6. Dekat dengan aliran listrik;
7. Kondisi medan dan kemiringan tanah.

Survei yang harus dilakukan untuk penentuan pembangunan sumur di


lokasi adalah:
1. Pola aliran (debit) dan kualitas air;
2. Kedalaman dan letak akuifer yang akan dibor;
3. Tingkat keberhasilan pengeboran.
Survei Geolistrik untuk eksplorasi air tanah
Konstruksi sumur biasanya terdiri dari empat
atau lima langkah pengerjaan, yaitu:
(1) Pengeboran pilot hole
(2) Pengambilan sample cutting pengeboran
(3) Pemasangan pipa casing dan pipa screen,
(4) Penempatan paket saringan atau filter,
(5) Penuangan sement grouting untuk
memberikan perlindungan kontaminasi, dan
(6) pengujian sumur untuk memastikan air
bebas dari pasir dan hasil maksimum.

Pada dasarnya, screen harus sedapat mungkin:


a. mencegah masuknya pasir ke dalam sumur,
b. memberikan pembukaan optimal agar air dari
sumber masuk (inflow),
c. tahan karat (corrosion resistant), dan
d. secara struktural kuat menahan keruntuhan.
Screen dibuat
dengan banyak
ukuran slot atau
bukaan yang
berbeda-beda dan
biasanya dipasang
untuk
memudahkan
perbaikan pada
ujung pipa Screen
Lumpur pemboran dapat didefinisikan sebagai semua jenis fluida (cairan-cairan
berbusa, gas bertekanan) yang dipergunakan untuk membantu operasi
pemboran dengan membersihkan dasar lubang dari serpih bor dan
mengangkatnya kepermukaan, dengan demikian pemboran dapat berjalan
dengan lancar.
Fungsi Lumpur Pemboran
1. Pengangkatan Serpih Bor (Cutting Removal)
2. Mendinginkan dan Melumasi mata bor (bit)
3. Membersihkan Dasar Lubang (Bottom Hole Cleaning)
4. Melindungi Dinding Lubang Supaya Stabil
5. Menjaga atau Mengimbangi Tekanan Formasi.
Pada kondisi normal gradien tekanan normal : 0.465/ft, 0.107-ksc/ft. Berat
dari kolom lumpur yang terdiri dari fase air, partikel–partikel padat lainnya
cukup memadai untuk mengimbangi tekanan formasi. Tetapi jika
menjumpai daerah yang bertekanan abnormal dibutuhkan materi
pemberat khusus (misal : XCD-polimer) yang mempunyai berat jenis tinggi
untuk menaikkan tekanan hidrostatis dari kolom lumpur agar dapat
mengimbangi dan menjaga tekanan formasi.
6. Menahan Serpih / Serbuk Bor dan Padatan Lainnya Jika Sirkulasi
Dihentikan
7. Menunjang (Support) Berat Dari Rangkaian Bor dan Selubung
Makin dalam pengeboran, maka berarti makin panjang pula rangkain
pipa atau casing, sehingga beban yang harus ditahan menara rig akan
bertambah besar, dengan adanya bouyancy effect dari lumpur akan
menyebabkan beban efektif menjadi lebih kecil sehingga dengan
kemampuan yang ada mampu melakukan pengeboran yang lebih
dalam. Faktor yang mempengaruhi dalam hal ini adalah berat jenis
dari lumpur.
8. Mencegah dan Menghambat Laju Korosi
Korosi dapat terjadi karena adanya gas-gas yang terlarut seperti
oksigen CO2, dan H2S. Juga karena pH lumpur yang terlalu rendah
atau adanya garam-garam di dalam. Untuk menghindari hal - hal
tersebut diatas, ke dalam lumpur dapat ditambahkan bahan – bahan
pencegah korosi atau diusahakan untuk mencegah pencemaran yang
terjadi.
Lumpur umumnya campuran dari tanah liat,
biasanya bentonite, dan air utk membawa
cutting keatas permukaan menuju mata bor.

Selama pemboran dilakukan, lumpur


dipompakan dari pompa lumpur masuk
melalui dalam pipa bor bawah menuju mata
bor.
Nosel di mata bor akan menginjeksikan lumpur tadi keluar dengan kecepatan
tinggi stang akan membantu menggali bebatuan.
Kemudian lumpur naik kembali kepermukaan lewat annulus, yaitu celah antara
lubang sumur dan polah bor,membawa cutting hasil pemboran.
Lumpur berfungsi sebagai lubrikasi dan medium pendingin untuk pipa pemboran
dan mata bor.
Lumpur merupakan komponen penting dalam pengendalian sumur (well control)
karena tekanan hidrostatisnya di pakai untuk mencegah fluida formasi masuk
kedalam sumur. Lumpur juga membentuk lapisan solid sepanjang dinding sumur
yang berguna untuk mengontrol fluida yang hilang kedalam formasi.
Gravel pack, Batuan penyaring
Maksud dan tujuan gravel pack adalah untuk
menyaring masuknya air dari formasi lapisan
akuifer kedalam saringan (screen) dan mencegah
masuknya partikel kecil seperti pasir ke dalam
lubang saringan (screen). Fungsi lain dari gravel
pack untuk memperkuat dinding sumur agar
tidak terjadi longsor yang mengakibatkan
Pencucian sumur pendangkalan sumur
Tahap pekerjaan pencucian dan pembersihan sumur bermaksud untuk dapat
membersihkan lapisan akuifer serta kerikil pembalut dari partikel halus, agar
seluruh celah akuifer dapat terbuka penuh sehinga air tanah dapat mengalir
kedalam lubang screen dengan sempurna.
Secara umum well development dibagi menjadi 2 yaitu
1. Water jetting: penyemprotan air bersih bertekanan tinggi kedalam sumur yang
diarahkan tepat pada saringan terpasang melalui pipa penghantar dan alat
penyemprot
2. Air jetting : penyemprotan sumur dengan alat bantu kompressor udara
bertekanan tinggi
Grouting
Maksud dan tujuan dari tahap grouting ini adalah : Sebagai penguat (konstruksi
pipa casing, menutup (mencegah) masuknya air permukaan (air atas) kedalam
pipa casing melalui saringan (screen).

Pumping Test
Bertujuan mengetahui kondisi akuifer dan kapasitas jenis sumur dalam, untuk
memilih jenis serta kapasitas pompa sesuai yang akan dipasang di Sumur Dalam
tersebut.
Data-data yang dicatat dalam uji pemompaan adalah :
a. Muka air tanah awal (pizometrikawal)
b. Debit pemompaan
c. Penurunan muka air tanah selama pemompaan (draw-down)
d. Waktu sejak dimulai pemompaan
e. Kenaikan muka air tanah setelah pompa dimatikan
f. Waktu setelah pompa dimatikan
Pada daerah2 tertentu dalam melakukan pekerjaan pengeboran air tanah
sering dijumpai masalah Water los/ Air Meresap yaitu kejadian dimana air
sirkulasi tidak bisa naik membawa cuting dan air hilang meresap kerongga yang
mungkin ada di dalam tanah sehingga proses pengeboran akan terganggu
Cara mengatasinya:
1. Menambahkan Bentonit/ lumpur( tanah liat ) pada spull bak ( bak sirkulasi
)agar menjadi kental sehinnga dapat menutup rongga yang membuat air
hilang, bila masih belum berhasil dapat ditambahkan serbuk batu bata
merah dan sekam/ijuk.
2. Dengan menggunakan metode pengeboran kering tidak menggunakan
sirkulasi air dalam proses pengeboran bila memang sulit diatsi tetapi
resikonya sangat besar bila kru pemboran tidak biasa melaksanakannya.

Anda mungkin juga menyukai