Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan
yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk
mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya
Kapasitas Pompa
Kavitasi
Terjadinya gelembung-gelembung udara pada sisi hisap pompa yang disebabkan
beberapa factor yaitu kedalaman hisap terlalu tinggi, diameter pipa hisap terlalu
kecil, suhu air terlalu panas, penggunaan pompa didaerah yang terlalu tinggi
(dipegunungan).
Sumber air masuk melalui inlet pompa menuju impeller dimana inlet dan outlet membentuk
sudut 900. Terbagi dalam dua kategori yaitu Long Couple dan Close Couple. Pompa
Centrifugal sendiri ada yang memiliki 1 Impeller (Single Stage) ada yang lebih dari 1
Impeller (Multi Stage atau disebut Pompa Horizontal Multi Stage)
Penutup / Incorrect lifting of pump
penghalang
diujung
1m
0.5 m
Pompa Centrifugal
sebaiknya
menggunakan
base frame dan
menggunakan
peredam getaran
Alignment (Menyambung Pompa dan
Saat memompa air minum, pompa harus
Motor untuk Centrifugal Long
dibilas dengan air bersih sebelum dinyalakan
Couple). untuk menghilangkan hal-hal asing seperti itu
Pompa dan motor harus dipasang sebagai pengawet, uji cairan atau minyak.
sejajar untuk emnghindari
kerusakan pada saat pengoperasian.
Pompa dan motor yang dikirim Pompa tidak dirancang untuk memompa
kelokasi sudah ddisejajarkan secara cairan
akurat, Alignment kesejajaran mengandung partikel padat seperti puing-
pompa / motor dapat berubah puing pipa
dan terak las. Sebelum menyalakan pompa,
karena pengarus selama
sistem pipa harus dibersihkan secara
pengangkutan dan pemasangan menyeluruh,
dilokasi. Sebaiknya dilakukan disiram dan diisi air bersih.
pengecekan ulang.
Total Head pompa adalah kemampuan tekanan maximum pada titik kerja pompa,
sehingga pompa tersebut mampu mengalirkan air dari satu tempat ke tempat
lainnya
Friction loss pipa disebabkan gesekan antara air dengan permukaan dalam pipa,
sehingga menimbulkan gaya gesek dan gaya gesek inilah yang meyebabkan
hambatan pada tekanan pompa. Besarnya friction loss pipa tergantung dari jenis &
volume material, diameter, serta panjang pipa.
Negatif Suction : Sumber air ke Pompa, Pompa Ke Distribusi / Bak Penampung /
Kran
Positif Suction : Bak Penampung / Sumber air lebih tinggi ke Pompa, Pompa ke
Distibusi
Suction Head : Jarak dari level air dinamis ke bagian inlet pompa yaitu jarak
vertikal + head losses pada pipa mendatar (lihat tabel)
Discharge Head : Jarak bagian outlet pompa ke Bak Penampung / Kran yaitu jarak
vertikal + head losses pada pipa mendatar (lihat tabel)
Sumber air sejajar / dari Dinding
Positif Suction dengan Negatif Geodetic
Negatif Suction dengan Negatif Geodetic
Negatif Suction dengan Positif Geodetic
Positif Suction dengan Positif Geodetic
Setiap pompa memiliki garis kurva kerja yang
berbeda-beda
2-Pole Motor
Motor yang mengandung dua kutub (atau sepasang kutub
magnet utara dan selatan) kecepatan motor 2 kutub yang
terhubung ke daya utama memiliki kecepatan sinkron 3000
RPM. Dengan nilai beban, kecepatan operasi dapat menurun
hingga sekitar 2900 RPM karena selip dan beban.
Untuk Head tinggi kapasitas kecil
Motor 4-Kutub
Motor yang berisi empat kutub di stator (atau dua pasang
kutub magnet) secara bergantian Kecepatan sinkron motor
empat kutub yang terhubung ke daya listrik adalah 1500 RPM,
yang merupakan setengah kecepatan motor 2-kutub. Dengan
nilai beban, kecepatan operasi dapat menurun hingga nilai
sekitar 1450 RPM. Untuk kapasitas besar, head rendah
Centrifugal End Suction 2900 RPM – 2 Pole, Head tinggi Kapasitas Rendah
Centrifugal End Suction 1450 RPM – 4 Pole, Kapasitas Besar Head rendah
NPSH
Net Positive Suction Head
Head H : 42 meter, Debit Q : 70 m3/hr
Motor P : 10 kW, NPSH : 3 meter
Efisiensi η: 85 %
Kurva pompa mengacu pada ISO 9906
Annex A, dengan toleransi kurva sbb :
Q +/- 9 % , H +/- 7 %, P +/- 9 %, Η +/- 7
%
NPSH adalah tekanan absolut
minimum yang harus ada pada bagian
hisap (inlet pompa) untuk mencegah
Kavitasi.
NPSH tergantung pada kapasitas
Kavitasi bisa menimbulkan kerusakan pada pompa terutama impeller dan rumah
pompa sehingga menyebabkan performance pompa (Q & H) turun drastis.
Syarat supaya pompa tidak terjadi kavitasi maka harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut,
Jika pada system pompa terjadi kavitasi, maka ada beberapa metode untuk
mencegah kavitasi adalah sebagai berikut :
- Ketinggian hisap di perpendek atau dirubah menjadi positif suction.
- Diameter pipa hisap diperbesar.
- Temperatur air diturunkan.
- Menggunakan pompa dengan NPSHr yang kecil
NPSHr atau NPSHrequired (Net Positive Suction Head required) adalah pressure
pompa pada sisi hisap yang nilainya ditentukan berdasarkan design pompa (inlet suction,
impeler, dll).
NPSHr bernilai positif sehingga bersifat menghambat kemampuan hisap pompa. Jika
pompa dengan nilai NPSHr kecil berarti pompa tersebut mempunyai kemampuan hisap
yang baik. Nilai NPSHr bisa didapat dari kurva pada katalog pompa.
Aplikasi
• Penggunaan di Industri
• Water supply
• Sprinkle
• Fire-fighting application
Pompa multi stage (Impeller lebih dari 1)
digunakan apabila head lebih tinggi dibutuhkan
pada head yang sama.
Horizontal Multistage
End-suction pump
Vertical Multistage
In-line pump
Vertical
Multistage
Impeller &
Chamber
Outlet
Inlet
Vertical & Horizontal Multistage
Head Losses per 100 meter pipa mendatar, berdasarkan ukuran pipa dan volume
air yang dipindahkan / dialirkan
Pengadaan Pompa dilakukan dg membandingkan konsumsi listrik :
1. Pompa Existing Vs Pompa Baru-Model pompa berbeda
2. Pompa Baru Vs Pompa Baru-Model pompa berbeda
3. Pompa Existing Vs Pompa Baru-Model pompa sama
End Suction : 33 Jt
In line Vertical : 49 Jt
Boooster Pressure control Vs Variable speed control
Lama
Pressure Control
Variable speed
Control
Baru
Pump Selection : Base on Pump Model, banding kan listrik yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan pompa pada head dan kapasitas
yang sama
50 M3/HR @ 95 METER
2,2 KW – END SUCT, LONG COUPLE 1,65 KW – END SUCT, CLOSED COUPLE
Pump Selection : Base on motor Rpm
160 KW / 4Pole– SPLIT CASE 132 KW / 2Pole – END SUCT, LONG COUPLE
Pump Selection : Berdasarkan putaran Motor (RPM)
Q = 200 M3/HR @ H = 100 MTR
90 KW/ 2P – END SUCT, LONG COUPLE 132 KW/ 4P – END SUCT, LONG COUPLE