Anda di halaman 1dari 60

Sumur Resapan

Sumur resapan merupakan salah satu bentuk rekayasa


manusia terhadap lingkungan, agar terjadi suatu timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya.

• Bangunan sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik


konservasi air berupa bangunan yang dibuat sedemikian
rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan
kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat
menampung air hujan yang jatuh di atas atap rumah atau
daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.
Detail sumur resapan
MANFAAT SUMUR RESAPAN
1. Mengurangi aliran permukaan sehingga dapat
mencegah / mengurangi terjadinya banjir dan
genangan air.
2. Mempertahankan dan meningkatkan tinggi
permukaan air tanah.
3. Mengurangi erosi dan sedimentasi
4. Mengurangi / menahan intrusi air laut bagi
daerah yang berdekatan dengan kawasan pantai
5. Mencegah penurunan tanah (land subsidance)
6. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.

Sumber : (http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknologi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/)
MANFAAT
7. Sumur resapan mempunyai manfaat untuk
menambah jumlah air yang masuk ke dalam
tanah.
8. Sumur resapan dapat menambah jumlah air
yang masuk kedalam tanah sehingga dapat
menjaga kesetimbangan hidrologi air tanah
sehingga dapat mencegah intrusi air laut.
9. Mereduksi dimensi jaringan drainase dapat
sampai nol jika diperlukan.
10.Menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah.
TUJUAN DAN SASARAN
• Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan
kualitas lingkungan dan membudayakan
kesadaran lingkungan.
• Membantu menanggulangi kekurangan air
bersih.
• Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah
dalam sistem akuifer pantai.
• Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan
erosi tanah.
• Mempertahankan tinggi muka air tanah.
• Sumur resapan mempunyai manfaat untuk
mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat
mencegah banjir.
• Mencegah terjadinya penurunan tanah.
• Melestarikan teknologi tradisionil.
• Sumur resapan dapat menambah jumlah air yang
masuk kedalam tanah dan mengisi pori-pori
tanah hal ini akan mencegah terjadinya
penurunan tanah.
KETENTUAN UMUM KONSTRUKSI
SUMUR RESAPAN
• Sumur resapan air hujan ditempatkan pada lahan
yang relatif datar
• Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah
air hujan tidak tercemar
• Penetapan sumur resapan air hujan harus
mempertimbangkan keamanan bangunan
sekitarnya
• Harus memperhatikan peraturan daerah
setempat
• Hal-hal yang tidak memenuhi ketentuan ini harus
disetujui Instansi yang berwenang
• Ke dalam air tanah minimum 1,50 m pada musin
hujan
• Struktur tanah yang dapat digunakan harus
mempunyai nilai permebilitas tanah ≥ 2,0
cm/jam.
• Jarak penempatan sumur resapan air hujan
terhadap bangunan adalah terhadap sumur air
bersih 3 meter, sumur resapan tangki septik 5
meter dan terhadap pondasi bangunan 1 meter.
BAGIAN – BAGIAN SUMUR RESAPAN
• Saluran air sebagai jalan air yang akan
dimasukkan ke dalam sumur.
• Bak kontrol yang berfungsi untuk menyaring air
sebelum masuk sumur resapan
• Pipa pemasukan atau saluran air masuk. Ukuran
tergantung jumlah aliran permukaan yang akan
masuk sumur resapan
• Pipa pembuangan yang bersungsi sebagai saluran
pembuangan jika air dalam sumur resapan sudah
penuh.
• LETAK SUMUR RESAPAN
Persyaratan umum pembuatan sumur resapan
• Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak
pada tanah berlereng, curam atau labil
• Sumur resapan harus dijauhkan dari tempat penimbunan
sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur
dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari pondasi
bangunan.
• Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau
maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah.
Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter pada musim hujan.
• Struktur tanah harus mempunyai
permeabilitas tanah (kemampuan tanah
menyerap air) lebih besar atau sama
dengan 2.0 cm per jam (artinya, genangan
air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam
1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
• Permeabilitas sedang, yaitu 2.0 – 3.6 cm
per jam.
• Permeabilitas tanah agak cepat (pasir
halus), yaitu 3.6 – 36 cm per jam.
• Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar),
yaitu lebih besar dari 36 cm per jam
Alat dan bahan
Langkah pengerjaan
• Mulai menggali tanah dengan menggunakan cangkul serta
sekop, sampai kedalaman sekitar 1.7 meter (tetapi tidak
melebihi air tanah) dan diameter antara 0.8 meter sampai
dengan 1 meter.
MACAM – MACAM SUMUR
RESAPAN
1. SUMUR RESAPAN BATU BATA
- Cocok pada struktur tanah yang tidak terlalu baik tetapi juga
tidak lunak.
- Dibuat dinding dari pasangan bata setebal 15 cm sebagai
dinding di sekeliling lubang sumur.
- Bisa dibuat kedap air atau dibuat lubang-lubang kecil.
- Pada bagian dasar alas sumur tidak ditutup dengan
bata/semen namun cukup diletakkan ijuk dan bebatuan
setinggi 0,7 m.
- Penutup atas sumur dibuatkan tutup/ teralis dari plat beton
setebal 10 cm agar sampah dan kotoran tidak masuk.
• Untuk memperkuat dinding tanah, masukkan buis beton. Karena tinggi
buis beton yang banyak tersedia di pasaran sekitar 50 cm, maka kita
sambungkan tiga buis beton sehingga buis beton tingginya mencapai 150
cm
• Penggunaan buis beton sebagai dinding sumur resapan dapat diganti dengan batu
bata, jika kondisi tanahnya tidak bagus, namun tidak lembek. Batu bata yang
digunakan sebagai dinding sumur resapan adalah batu bata biasa (tebal 15 cm),
bisa dibuat kedap air, atau diberi lubang-lubang kecil
Dimensi :
- Kedalaman sumur =
2,5 – 4 m
- Lebar = 1 m
- Panjang = 1 m
- Tinggi ijuk dan
batuan = 70 cm
• Kita juga bisa membuat sumur resapan tanpa menggunakan perkerasan
atau lapisan pada dindingnya, jadi semuanya dari tanah. Hal ini bisa
dilakukan jika kondisi tanahnya cukup bagus.
Bentuk dan Jenis Sumur Resapan yang lain
Bentuk dan jenis bangunan sumur resapan dapat berupa bangunan sumur resapan
air yang dibuat segiempat atau silinderdengan kedalaman tertentu dan dasar sumur
terletak di atas permukaan air tanah. Berbagai jenis konstruksi sumur resapan
adalah:

• Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur


tanpa diisi batu belah maupun ijuk (kosong)
• Sumur tanpa pasangan di dinding sumur, dasar sumur
diisi dengan batu belah dan ijuk.
• Sumur dengan susunan batu bata, batu kali atau batasi
di dinding sumur, dasar sumur diisi dengan batu belah
dan ijuk atau kosong.
• Sumur menggunakan buis beton di dinding sumur.
• Sumur menggunakan blawong (batu cadas yang
dibentuk khusus untuk dinding sumur).
Type Sumur Resapan dari Talang dan Saluran

bak kontrol sedimen

50 cm

sedimen mengendap di
bagian bawah
2-10 m tergantung jenis
dan lapisan tanah
pasangan batu kosong
dan ijuk
Sumur Serapan Tanpa Dinding
(BIOPORI)
Sumur Serapan Tanpa Dinding

• Dibuat dengan dasar yang dikosongkan.


• Dapat menggunakan batu belah atau ijuk
pada dasar sumur karena daya serap yang
tinggi.
• Digunakan pada struktur tanah yang
stabil.
Sumur Serapan Dengan Dinding
Sumur Resapan Dengan Dinding
• Menggunakan dinding berupa batu kali
atau batu bata di sekelilingnya.
• Digunakan pada kondisi tanah yang labil.
• Air hujan dari talang langsung dimasukkan ke dalam sumur resapan melalui pipa
paralon (pipa masukkan). Untuk air hujan yang turun di area rumah selain yang
berasal dari talang air, kita dapat membuat semacam selokan / got kecil, yang
dibuat dengan kemiringan tertentu, sehingga air yang masuk ke dalam selokan /
got kecil tersebut bisa masuk ke dalam sumur resapan.
• Bagian atas sumur resapan kita tutup dengan plat beton bertulang dengan
tebal 10 cm
• Untuk menyamarkan sekaligus mempercantik sumur resapan yang ada
pada area rumah, kita bisa menaruh tanaman diatas lahan pembuatan
sumur resapan.
• Penerapan sumur resapan air pada kawasan perumahan menjadi
suatu keharusan yang perlu direalisasikan secara bersama-sama
pada setiap rumah, sebagai suatu upaya memperkecil genangan-
genangan air atau bahaya banjir dan mencegah menurunnya
permukaaan air tanah serta dalam rangka mewujudkan
perumahan yang berwawasan lingkungan.
Siklus Air dan Pemanfaatan Sumur Resapan
Pemanfaatan bahu jalan untuk sumur
resapan
2. SUMUR RESAPAN BETON PRACETAK
- Cocok pada struktur tanah yan lunak dan
kualitas air yang kurang baik.
- Bentuknya terdiri atas setengah lingkaran
atau segi delapan.
- Yang tersedia di toko bangunan, diameter 1
m dan tinggi 0,5 m. Maka untuk
mendapatkan kedalaman yang diinginkan
harus disambung.
- Pada bagian dinding beton diberi lubang
kecil untuk menyerap air.
- Pada dasar alas sumur diisi ijuk dan batuan
yang disusun berongga sedalam 0,7 m.
3. SUMUR RESAPAN BATU KALI
- Cocok pada struktur tanah yang baik.
- Seluruh dindingnya berupa tanah tanpa
diberi perkerasan.
- Hanya dengan membuat lubang, kemudian
lubang tersebut diisi dengan ijuk dan batuan.
- Air dari saluran pembuangan yang posisinya
lebih tinggi sebaiknya diberi saringan agar
mempermudah masuknya air dan menyaring
kotoran dari air yang masuk kedalam lubang
sumur.
Dimensi :
- Kedalaman sumur =
2–3m
- Diameter sumur = 1
m
- Lebar = 1 – 2 m
- Panjang = 3 – 5 m
- Tinggi ijuk dan
batuan = 2 – 3 m
- Sumber : http://membangun-
rumah8870.blogspot.com/2012/08/membuat-
sumur-resapan.html
Berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI)
1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang
datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau
labil.
2. Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah
air hujan tidak tercemar;
3. Sumur resapan harus dijauhkan dari tempat
penimbunan sampah, jauh dari septic tank
(minimum lima meter diukur dari tepi), dan
berjarak minimum satu meter dari
pondasi bangunan.
4. Penggalian sumur resapan • Permeabilitas sedang, yaitu
bisa sampai tanah berpasir 2.0 – 3.6 cm per jam.
atau maksimal dua meter • Permeabilitas tanah agak
di bawah permukaan air cepat (pasir halus), yaitu 3.6 –
tanah. Kedalaman muka 36 cm per jam.
air (water table) tanah • Permeabilitas tanah cepat
minimum 1,50 meter pada (pasir kasar), yaitu lebih besar
musim hujan. dari 36 cm per jam.

5. Struktur tanah harus 6. Penetapan sumur resapan air


mempunyai permeabilitas hujan harus
tanah (kemampuan tanah mempertimbangkan
menyerap air) lebih besar keamanan bangunan
atau sama dengan 2.0 cm per sekitarnya.
jam (artinya, genangan air
setinggi 2 cm akan teresap
habis dalam 1 jam), dengan
tiga klasifikasi, yaitu :
Persyaratan Teknis oleh PU Cipta Karya
adalah sebagai berikut :
1. Ukuran maksimum 5. Rongga sumur resapan
diameter 1,4 meter diisi dengan batu
2. Ukuran pipa masuk kosong 20/20 setebal
diameter 110 mm 40 cm
3. Ukuran pipa pelimpah 6. Penutup sumur resapan
diameter 110 mm dari plat beton tebal 10
4. Ukuran kedalaman 1,5 cm dengan campuran :
sampai dengan 3 1 semen : 2 pasir : 3
meter kerikil.
SPESIFIKASI PEMBUATAN
SUMUR RESAPAN
1. Penutup Sumur
Untuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian
semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil (1pc : 2ps : 3kr)
• Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran
perbandingan yang sama, berbentuk cubung dan tidak di beri
beban di atasnya atau,
• Ferocement (setebal 10 cm).

2. Dinding sumur bagian atas dan bawah


Pembuatan dinding sumur dapat memanfaatkan buis beton.
Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan batu bata merah,
batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir (1pc :
4ps), diplester dan di aci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran
10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm,
ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun
berongga.

4. Saluran air hujan


Dapat menggunakan pipa PVC berdiameter 110
mm, pipa beton berdiameter 200 mm maupun
pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200
mm.
Cara Kerja Sumur Resapan
• Air hujan yang turun akan mengalir diatas
permukaan tanah.
• Air yang mengalir diatas permukaan tanah
akan masuk ke sumur respan.
• Air akan di tampung di sumur resapan
guna memberi waktu sedikit demi sedikit
untuk menyerap ke tanah.
• Lalu sebagian air akan tertampung
berguna untuk cadangan air tanah.
Metode Pelaksaan Pembuatan Sumur Resapan
Buatlah sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5
meter, namun tidak melebihi muka air tanah.
Pada kedalaman 1 m dari permukaan tanah, dinding sumur ditembok dengan bentuk
bujursangkar berukuran 1 x 1 m, buat saluran/parit dengan lebar 20-30 cm
sepanjang cucuran air dari atap bangunan.
Lubang sumur diisi dengan batu belah, ijuk dan batu split.
Saluran atau parit dibuat dari grafel beton dan
ditembok pada bagian atasnya supaya lebih kuat dan
terlihat rapi
Buat bak penampung/bak kontrol dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm, Dibuat saluran dengan pipa
paralon dari saluran grafel ke bak penampung dan dari bak penampung ke dalam sumur, Buat
saluran pembuang dengan pipa paralon pada bagian atas sumur resapan untuk berjaga-jaga
apabila sumur terisi penuh, Cetak tutup sumur dan tutup bak penampung dalam bentuk plat
beton sesuai ukuran permukaan sumur dan permukaan bak penampung.
Sistem Pengimbuhan Air Tanah

Sumur Resapan ?

Sumur resapan adalah sumur yang dibuat sebagai


tempat penampungan air hujan berlebih agar
memiliki waktu dan ruang untuk meresap ke dalam
tanah melalui proses infiltrasi. (Suripin)
Metode Perhitungan dan
Desain Sumur Resapan

SNI Sunjoto Soenarto


(1990) (1991) (1995)
Konstruksi Dinding Sumur

Tipe I Tipe II Tipe II


Metode SNI (1990)
D.i. At  D.k. As
H
As  D.K .L
D i At

Keterangan :
i = Intensitas hujan (m/jam)
At = Luas tadah hujan (m2),berupa atap atau
permukaan tanah yang diperkeras
K = Permeabilitas (m/jam)
H L As L = Keliling Penampang sumur (m)
As = Luas penampang sumur (m2)
D = Durasi hujan (jam)
H = Kedalaman Sumur (m)
K
Penurunan Rumus SNI
• Qsumur= Qbid.tadah- Qres
• Qbid.tadah=I.Abid.tadah
DINDING PORUS
• Qres= K (LH+A)
• I.Abid.tadah=H.Asumur+KLH+K Asumur
• Dengan lama/durasi hujan, maka :

DIAbid.tadah  DK . Asumur
H
Asumur  DKL

Perlu ada Nilai Faktor untuk Konstruksi


Dinding yang Tidak Seluruhnya Porus
Metode Sunjoto (1991)
Q    FKT

H 1  e R 
2

CxIxA F .K  

Q
H = tinggi muka air dalam sumur (m)
F = faktor geometrik (m)
Q = debit air masuk (m3/dtk)
H T = waktu pengaliran (detik)
K = koefisien permeabilitas tanah (m/dtk)
R L R = jari-jari sumur (m)
F
K 2 π(L + 2/3 R)
ln ((L+2R) / 2R + π(L/2R)2 + 1 )
Penurunan Persamaan Sunjoto
• Perhitungan Berdasarkan perubahan proses
dari waktu ke waktu
• Adanya faktor geometri yang merupakan faktor koreksi
terhadap bentuk sumur
Metode Soenarto (1995)
Vp dt – Vr dt = A dH

Vp = volume air hujan yang masuk


dalam waktu dt (m3)
Vp dt Vr = volume air hujan yang terinfiltrasi
ke dasar dan dinding sumur pada
waktu dt (m3)
A A = luas penampang sumur (m2)
dt = waktu yang diambil sebagai dasar
dH perhitungan(det)
H = tinggi muka air dalam sumur
dihitung dari dasar sumur (m)
Vr dt
Vr = K x (As + HL)
Penurunan Persamaan Sunjoto
• Perhitungan Berdasarkan perubahan proses
dari waktu ke waktu
• Adanya faktor geometri yang merupakan faktor koreksi
terhadap bentuk sumur
Perbandingan Desain

TIPE 1 TIPE 2 TIPE 3


TIPE 2 TIPE 1 TIPE 3

Cocok Diterapkan
Tanah cukup keras
Di Permukiman Perkotaan
Jarang penduduk
Tanah Relatif Tanah Sangat
keras Rapuh

Dimensi (Volume)
dibutuhkan relatif kecil

Resapan Lebih
Besar
Saran

Untuk kebutuhan-kebutuhan
lahan yang khusus,dapat
diaplikasikan alternatif desain
sumur resapan yang lainnya :

Tipe II dengan dinding porus


diganti dengan pasangan
bata siar tegak/datar
berongga (untuk daerah
dengan beban bangunan
tinggi)

Tipe II dengan isian batu


untuk daerah dengan
kelerengan tinggi atau
tanahyang mudah geser
namun mempunyai
permeabilitas yang baik
SUMBER
• http://bebasbanjir2025.wordpress.com/teknol
ogi-pengendalian-banjir/sumur-resapan/
• http://www.scribd.com/doc/16884972/Petunj
uk-Membuat-Sumur-Resapan-2007

Anda mungkin juga menyukai