LATAR BELAKANG
Pesatnya
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kerja praktek ini meliputi kegiatan
konstruksi pembangunan instalasi pengolahan air
minum, serta manajemen proyek pada kegiatan
pembangunan yang sedang dilaksanakan.
NAMA PROYEK
SPAM Regional Metro Bandung
LOKASI PROYEK
Desa Sukamaju Kecamatan
Cimaung Kabupaten Bandung
Provinsi Jawa Barat
Minum
Proses Pengolahan
: Fisika dan Kimia
Kapasitas Pengolahan : 350 l/detik
Waktu Pembangunan
: Bulan Agustus 2013
sampai Bulan
Desember 2014
Pemilik Proyek
: Satker PKPAM Jawa Barat
Konsultan Pengawas
: PT Kwarsa Hexagon
Kontraktor
: PT Triguna Sukses
Engineering
UNSUR-UNSUR PENGELOLA
PROYEK
Pemilik
Proyek
Konsultan
Kontraktor
HUBUNGAN KERJA
PEMILIK /OWNER
Satker PKPAM Jawa
Barat
KONSULTAN
KONTRAKTOR
Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
GAMBARAN SISTEM
OPERASIONAL
Sumber
Skema
Sungai Cisangkuy
Intake Cikalong
Reservoir
IPA Sukamaju
IPA Sukamaju
Instalasi
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PERSIAPAN
Pengukuran
dan Pematokan
Pemadatan
Lahan
Lahan lokasi pekerjaan pada awal mulanya merupakan daerah
pertanian, kondisi tanah tersebut sangat labil dan tidak layak
untuk didirikan bangunan oleh sebab itu dilakukan pemadatan
lahan sebelum proses konstruksi.
Pembongkaran dan Pembersihan Sebelum Pelaksanaan
Lokasi pekerjaan harus bebas dari gangguan-gangguan yang ada
seperti , semak/belukar dan material lain yang mengganggu
termasuk bangunan. Oleh karena itu lokasi dibersihkan hingga
layak proyek tersebut berjalan.
Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan ini adalah berupa penyediaan/pemasukan semua
peralatan, tenaga dan perlengkapan proyek yang akan diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan (dengan jumlah yang minimum)
sampai di proyek. Setelah pekerjaan selesai, kontraktor
mengeluarkan kembali semua peralatan dan perlengkapan
tersebut dari lokasi pekerjaan.
Papan
Nama Proyek
Kontraktor membuat papan nama
proyek yang bertuliskan/berisikan
keterangan mengenai pekerjaan
yang
sedang
dilaksanakan
(pemberi tugas, nama kontraktor,
dan sebagainya)
TAHAP KONSTRUKSI
PERALATAN
BAHAN
Galian
Pondasi
WTP
Pembesian
Pembesian pada beton bertulang yang dilakukan pada
pondasi WTP ini berbeda-beda. Pembesian dilakukan pada
bagian dinding, kolom, lantai bagian bawah dan lantai
bagian atas. Pembesian untuk lantai 16-20 mm, untuk
dinding 12 (horizontal) dan 16 (vertikal).
Pada proses pembesian untuk dinding dipasangkan juga
water stop setiap ketinggian 120 cm yang berfungsi untuk
mencegah kebocoran pada sambungan beton.
Pekerjaan
Beton
Beton merupakan campuran dari semen,
agregat halus (pasir), agregat kasar
(kerikil/koral) dan air, dengan perbandingan
tertentu sehingga memenuhi persyaratan.
Beton untuk konstruksi IPA Sukamaju adalah
ready mix K.225.
Pekerjaan Beton terdiri dari :
a. Pekerjaan Bekisting
b. Pengecoran
c. Pemadatan Beton
d. Perawatan Beton
a. Pekerjaan Bekisting
Setelah pembesian untuk bagian dinding,
kolom dan lantai bagian bawah maka untuk
selanjutnya
dilakukan
pekerjaan
pemasangan bekisting, bekisting terbuat
dari kayu tipis yang dikelilingi besi, bekisting
ini dipasangkan dengan cara diikatkan
dengan kawat ke rangka besi.
b. Pengecoran
Setelah semua bekisting terpasang dengan baik maka
dilakukan pengecoran, pengecoran dilakukan dengan cara
memasukan adukan coran truk pengaduk, dari truk
pengaduk dimasukkan kedalam truk pemompa semen,
dimasukan ke dingding yang terpasang bekisting.
Karena memiliki ukuran dinding yang cukup tinggi,
dilakukan 3 tahap pengecoran dengan waktu kering
pengecoran selama 2 minggu setelah itu dilakukan
pengecoran tahap berikutnya.
c. Pemadatan Beton
Pada saat proses pengecoran atau beton dalam
keadaan basah, beton harus dipadatkan, pemadatan
pada beton dilakukan menggunakan mesin vibrator
yang ditempelkan pada saat pengecoran tujuannya
adalah beton menjadi rapat atau tidak ada ronggarongga di dalam beton.
d. Perawatan Beton
Setelah beton kering, dilakukan perendaman dengan
air tujuanya adalah agar beton tidak retak karena
panas dari cahaya matahari.
Pemasangan Pipa
Pemasangan pipa untuk semua unit pengolahan di WTP
Sukamaju ini dilakukan dengan cara pengelasan pada rangka
besi dinding sebelum dilakukan pengecoran, pipa yang akan
dilakukan pengelasan terhadap rangka besi dinding didesain
khusus, pipa tersebut biasa disebut pipe wall.
Penyambunga Pipa pada setiap unit unit menggunakan loose
flange.
Unit
Flokulasi
Unit flokulasi terbagi menjadi 2 kompartemen masingmasing kompartemen memiliki 6 tabung heksagonal.
Pipa yang dipasang di 1 kompartemen unit flokulasi
adalah sebuah pipa inlet, dan 5 pipa drain,5 pipa
drain tersebut dipasang dibawah keenam bak. Pipa
inlet yang dipasang adalah pipa steel yang
berdiameter 300 mm, pipa drain yang dipasang
adalah pipa steel yang berdiameter 100 mm.
Unit
Sedimentasi
Unit
Filtrasi
Pipa yang dipasang di unit filtrasi adalah pipa inlet dan pipa
outlet yang akan mengalirkan air bersih ke unit reservoar dan
pipa drain. Pipa inlet berdiameter 250 mm sebanyak 4 buah,
pipa outlet berdiameter 400 mm, dan pipa drain yang dipasang
merupakan pipa drain berdiameter 400 mm dan pipa backwash
yang merupakan pipa berdiameter 250 mm
Pada unit ini terdapat juga pipa air scouring untuk proses
backwash
Finishing
Pemasangan
Tube Settler
Settler dipasang satu-persatu dengan kemiringan 60 0 untuk
kemudian ditempel dengan settler lainnya agar membentuk
tube sehingga akan lebih mirip dengan sarang lebah (honey
comb). Jenis bahan dari tube settler adalah PVC. Setiap settler
harus rapat dengan settler lainnya agar saat ada tekanan air
settler tidak lepas. Settler di lem dengan lem yang cepat
kering dan juga dengan paku. Pemasangan paku pada settler
adalah dengan menggunakan ripet. Semua permukaan settler
harus rata, dimana tinggi settler adalah 1,2 m.
Pemasangan
Gutter
Gutter yang digunakan dalam bak sedimentasi
dipesan oleh pihak kontraktor, karena alat ini tidak
diproduksi secara umum. Gutter yang dipasang
mempunyai panjang 16,4 m, gutter berbentuk saluran
persegi dengan dimensi lebar 30 cm dan kedalaman
30 cm. Gutter terbuat dari plat besi. Pada proses
pemasangan gutter tersebut ditempelkan ke dinding
bak pengumpul menggunakan mur.
MASALAH TEKNIS
Masalah
Teknis
Masalah teknis adalah masalah yang
timbul pada pekerjaan pelaksanaan
pengukuran, pekerjaan tanah, konstruksi,
ataupun mekanikal/elektrikal.
Masalah teknis yang ditemukan dalam
proyek IPA Sukamaju, yaitu :
- Pekerjaan Konstruksi Beton
Ketika akan melakukan pengecoran ,pipa
pada concrete pump tersendat karena
sisa coran yang telah kering.
Konstruksi Beton
Seharusnya persiapan pada saat
akan
melakukan
pengecoran
selalu dilakukan, agar terhindar
dari gangguan sekecil apapun.
Pembersihan pipa dari sisa beton
sebelum sisa beton tersebut
menjadi kering.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan
pengamatan
terhadap
berlangsungnya
proyek
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih di Kecamatan Cimaung
Kabupaten Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya yaitu :
Unit pengolahan yang dipakai adalah unit koagulasi-flokulasi, unit
sedimentasi dan unit filtrasi.
Bentuk bangunan flokulasi berbentuk heksagonal dengan pengaliran up
and down.
Unit filtrasi yang digunakan adalah saringan pasir cepat dengan media
pasir silika.
Koagulan
yang digunakan dalam unit koagulasi adalah Alum
(polyaluminium Chloride).
Mutu beton yang dipergunakan untuk unit flokulasi, sedimentasi dan
filtrasi adalah beton jenis K 225.
Water Treatment Plant ( WTP) kapasitas 350 l/detik pola perencanaan
pengoperasiannya menggunakan energi gravitasi
Konsep pembangunan WTP Sukamaju ini adalah dengan konsep green
building
SARAN
Saran
Dari hasil pengamatan selama saya mengikuti kerja praktek ini,
maka saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut :
Manajemen proyek perlu diperhatikan dengan baik agar
pengerjaan pelaksanaan bisa sesuai denga waktu yang
ditetapkan juga untuk mengendalikan biaya suatu proyek
Penggunaan pekerja yang sesuai bidangnya merupakan faktor
penting dalam pelaksanaan suatu proyek, agar proyek yang
akan
dibangun tersebut
sesuai dengan yang telah
direncanakan.
Pada pelaksanaan pekerjaan tersebut perlu adanya kerjasama
yang baik antara pengawas, pelaksana, juga pekerja, karena
hal ini sangat penting untuk terciptanya kesinambungan dan
kelancaran melaksanakan pekerjaan.
Dalam
melaksanakan
pekerjaan,
pelaksana
harus
memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja (K3) bagi
para pekerja agar tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan.
TERIMA KASIH